vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat
Allah SWT karena atas semua rahmat dan hidayah-Nya, peneliti dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul REPRESENTASI SIMBOL TANGAN METAL DUA JARI STUDI SEMIOTIKA ROLAND
BARTHES TENTANG REPRESENTASI SIMBOL TANGAN METAL DUA JARI BAGI PECINTA MUSIK METAL DI KOTA BANDUNG
Peneliti juga
ingin mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua, Bapak Sobarna dan Ibu Sulastri
yang telah melahirkan dan membesarkan peneliti. Terimakasih atas semua kasih sayang yang telah diberikan serta dorongan dan semangat sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak luput dari
segala macam kesulitan dan hambatan. Namun kesulitan dan hambatan tersebut dapat diminimalkan karena banyaknya pihak-pihak yang memberikan bantuan.
Dalam kesempatan kali ini perkenankanlah peneliti dengan segala kerendahan hati untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan semangat dalam menyelesaikan penyusunan karya ilmiahini kepada :
vii 1.
Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo., Drs., M.A selaku Dekan FISIP
yang telah mengeluarkan surat pengantar penelitian. 2.
Yth. Drs. Manap Solihat., M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi sekaligus Dosen Waliyang telah memberikan pengesahan untuk judul dan untuk seluruh ilmu pengetahuanyang telah diberikan
selama perkuliahan. 3.
Yth. Melly Maulin P., S.Sos., M.Si selaku Sekretaris Program Studi dan
selaku Dosen Ilmu Komunikasi yang telah memberikan bantuan dan tentunya ilmu yang telah diberikan kepada peneliti.
4.
Yth. Ditha Prasanti, S.I.Kom, M.I.Kom
selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan segala bimbingan, arahan, waktu, dan semangat selama
peneliti mengerjakan sampai dengan menyelesaikan penyusunan proposal usulanpenelitian ini. Peneliti sangat berterimakasih atas kesediaan waktu
yang telah banyak diberikan untuk membimbing peneliti selama ini. 5.
Yth. BapakIbu Dosen Ilmu Komunikasi
yang telah memberikan segala ilmunya selama peneliti menempuh studi hingga saat ini.
6. Yth. Sekretariat Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
yang telah memberikan kemudahan dalam proses administrasi sampai dengan
peneliti menyelesaikan penyusunan karya ilmiah ini. 7.
Yth. Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi
yang telah mengurus semua keperluan administrasi selama peneliti melakukan penyusunan
karya ilmiah ini.
viii 8.
Untuk teman-teman IK-H2 yang telah memberikan warna baru bagi
persahabatan kita selama ini dan pastinya peneliti akan selalu merindukan kalian walaupun kita tidak bersama lagi. Dan juga untuk pertemananserta
bantuan selama perkuliahan bagi teman-teman IK-12010.
9. Sahabat-sahabat peneliti
khususnya Sendy, Satria, Erwin, Eca, Awe, Deni, Irman, Ganjar, Bayu, Meydi, Syarah, Rahma dan Nunung untuk
persahabatan yang kita jalin selama berada di Universitas ini. 10.
Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa
peneliti sebutkan satu persatu. Mohon maaf atas segala kekurangan peneliti.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan proposal usulan penelitian ini masih perlu penyempurnaan baik dari segi bahasa maupun dari segi keilmuan
maupun lainnya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat peneliti harapkan. Semoga proposal usulan penelitian ini bermanfaat.
Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih Bandung, Agustus 2014
Peneliti,
Sopian Rosadi NIM. 41810014
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Simbol Tangan Metal Dua Jari adalah simbol salam dua jari – telunjuk dan
kelingking yang diacungkan, secara simbol diasosiasikan dan dapat diartikan sebagai “Tanduk Kambing”. Dalam bahasa inggris disebut “goat” dan secara
bunyi bahasa sangat mirip ucapan nya dengan kata “god”Tuhan.Pemakaian simbol sendiri dapat ditemukan di aspek seni dan budaya, salah satunya adalah di
dalam dunia musik. Simbol Tangan Metal Dua Jari merupakan komunikasi nonverbal dengan
mengacungkan telunjuk dan kelingking secara bersamaan mempunyai arti yang berbeda
– beda di beberapa kelompok atau komunitas tertentu. Seperti misalnya, Anton LaVey, pencetus gereja setan di masa modern di tahun 1980an,
menggunakan bahasa isyarat ini sebagai tanda salut atas kehebatan setan.
1
Bahasa isyarat ini bila digunakan oleh penyandang bisu dan tuli diartikan dengan
“I Love You”. Tapi terdapat sedikit perbedaan dengan penambahan pada ibu jari. Jadi pengertian simbol ini menurut mereka yaitu jari kelingking sebagai
perwakilan huruf “I”, jari telunjuk dan jempolyang seakan – akan membentuk huruf “L” dan huruf“U” diwakili oleh lekukan antara jari kelingking dan telunjuk.
Salam tiga jari juga dapat diartikan sebagai tanda kemakmuran di Afrika Selatan, karena tanda tersebut mewakili hewan ternak, semakin banyak hewan ternak,
maka semakin dianggap makmur. Di China, salam tiga jari dapat berarti angka
1
http:studentjournal.petra.ac.idindex.phpilmu-komunikasiarticleview913
delapan, karena mereka dapat menunjukkan angka 6-19 dengan diwakili satu tangan saja
Ian Christe, penulis yang pertama kali menulis tentang penjelasan yang kokoh dan jelas mengenai perkembangan musik Heavy Metal dan perkembangan
dari subgenre –subgenre yang ada sekarang. Sound of The Beast: The Complete
Headbanging History of Heavy Metal 2003, menyatakan bahwa perkembangan musik HeavyMetal yang lahir di Inggris menyebar cepat ke seluruh dunia, seperti
di Brazil, Jepang, dan bahkan di Irak. Begitu pula perkembangan genre musik ini juga merambah ke tanah air Indonesia.
2
Peneliti telah mencari data dari sumber online bahwa di Indonesia, khususnya di kota Bandung, telah menjadi kota tertinggi di dunia dalam pencarian
Keyword : Grindcore, Power Metal. Indonesia menempati urutan kelima di dunia dengan keyword Black Metal, Dari urutan negara yang tertinggi di dunia Inggris
dengan keyword Trash Metal, Perancis dengan keyword Hardcore,Jerman dengan keyword Grindcore dan Amerika dengan keyword Death Metal dan semua genre
yang telah di sebutkan di simpulkan menjadi metal.
3
Simbol Tangan Metal Dua Jari sangat familiar sekali di ranah permusikan yang bergenre metal bisa dibilang juga musik beraliran keras, Hal tersebut di
karenakan budaya-budaya luar negeri yang sudah sampai ke indonesia dan sangat cepat melekat dalam dunia industri musik indonesia. Kini Simbol Tangan Metal
2
http:studentjournal.petra.ac.idindex.phpilmu-komunikasiarticleview913 dalam google trends,2013
3
http:studentjournal.petra.ac.idindex.phpilmu-komunikasiarticleview913, 2013.
Dua Jari sudah menjadi kebudayaan bagi pecinta musik Metal di Indonesia khususnya bagi pecinta musik metal di kota bandung dan semakin banyak
masyarakat kota bandung suka menggunakan Simbol Tangan Metal Dua Jari. Simbol Tangan Metal Dua Jari secara umum memang hampir identik
dengan musik metal bahkan sudah menjadi ikon musik yang beraliran keras tersebut. Coba lihat saja setiap ada pertunjukan atau konser musik yang bergenre
metal tersebut sudah pasti mengacungkan Simbol Tangan Metal Dua Jari, bisa di lihat yang sedang konser dan yang menonton atau yang mendengarkan sudah pasti
mengacungkan Simbol Tangan Metal Dua Jari. Disini yang menjadi peneliti tertarik untuk mengangkat masalah dari Simbol Tangan Metal Dua Jari tersebut
karena banyak orang yang datang dan menonton ke acara konser metal tetapi mereka tidak mengerti apa makna sebenarnya dari Simbol Tangan Dua Jari
tersebut. Komunitas Metal tersebut adalah komunitas yang menyukai dan
mengetahui lebih dalam soal musik underground,Tatkala alunan musik super keras melantun di udara dalam detuman sound system ribuam watt di tengah
suasana gegap gempita gemuruhnya suara penonton yang mengelilingi pangung raksasa dan dipandu dengan jingkrak-jingkraknya para pemain musik mengikuti
kerasnya irama teriakan seorang vokalis yang memekikkan telinga itu, merupakan salah satu bentuk apresiasi seni dari komunitas pecinta musik metal. Bagi anak-
anak muda yang jiwanya terkontiminasi dari derasnya pengaruh globalisasi, akan melahirkan jiwa-jiwa dinamis dalam kelompok-kelompok tertentu dalam hiasan
kenyentrikan atribut yang didominasi asesoris serba metal ini merupakan suatu
kelompok atau komunitas musik beraliran cadas. Bagi kelompok-kelompok yang bersebrangan dan tidak menyukainya aliran ini tentu akan merasa risih melihat
gaya penampilannya terkesan urakan. Sebuah musik cadas yang aliran iramanya serba hingar bingar ini, sebagian kalangan menganggapnya sebagai musik yang
hanya membuat telinga menjadi tuli dan tidak menutup kemungkinan jantung si nenek bisa copot dibuatnya. Aliran musik ini banyak digandrungi anak-anak muda
sekarang baik yang masih tingkat SMA maupun tingkat Universitas bahkan tingkat orang dewasapun masih banyak menyenangi musik ini.
4
Para penganut kelompok musik ini dinilai mempunyai kecenderungan sikap agresif yang tinggi, mengapa hal itu terjadi. Keagresifan itu muncul
dikarenakan Irama musik yang disandangnya mempunyai beat yang terlalu cepat, dampaknya akan mempompa jantung semakin cepat pula, dan ketika jantung
bekerja terlalu cepat dari biasanya akan menimbulkan efek Physiology bukan psikologi yang menyebarkan aliran darah yang deras keseluruh bagian tubuh
yang dikenal sebagai adrenalin yang meningkat, dari sisi kesehatan ini tidak baik, karena jantung tidak bisa dipaksa bekerja terlalu cepat yang bisa
menyebabkan hypertensy, kemudian efek psikologisnya, ketika tubuh dalam keadaan tidak balance, maka akan menstimulasi suatu kecenderungan prilaku
yang agresif dan reaktif.
5
Metal merupakan salah satu genre musik yang pada pengertian musik adalah suatu hasil karya seni berupa bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur pokok
4
http:teguh212.blog.esaunggul.ac.id20120303komunitas-musik-metal
5
http:teguh212.blog.esaunggul.ac.id20120303komunitas-musik-metal
musik yaitu irama, melodi, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu serta ekspresi sebagai suatu kesatuan.Jamalus 1988 : 1. Musik juga merupakan seni yang
timbul dari perasaan atau pikiran manusia sebagai pengungkapan ekspresi diri, yang diolah dalam suatu nada-nada atau suara-suara yang harmonis. Jika musik
diartikan sebagai ungkapan sederhana dari suasana hati jiwa atau respon harafiah terhadap peristiwa dari diri pribadi komponis, diperlukan informasi ataupun
referensi yang cukup agar kita dapat menarik hubungan langsung antara kehidupan dengan karyanya.
Sebenarnya Musik merupakan alat transaksional sebagai penyampaian sebuah pesan dan makna Simbol Tangan Metal Dua Jariyang terdapat di
dalamnya, dan coba menelaah sesuai FOE Field of Experience terhadap objek yang sama namun dengan bahasan yang berbeda karena adanya pemberian pesan
terhadap sebuah karya seni berdasarkan sumber –sumber mengenai semiotika
terhadap karya seni. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengangkat atau melakukan penelitian
dengan topik Representasi Simbol Tangan Metal Dua Jari dengan menggunakan pendekatan kualitatif analisis semiotika dari Roland Barthes.
Semiotika secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, Semeion yang berarti tanda Sudjiman dan van Zoest, 1996: vii atau seme,yang berarti ”penafsir
tanda” Cobley dan Jansz, 1999: 4 dalam Sobur, .2004: 16. Dalam berperilaku dan berkomunikasi tanda merupakan unsur yang
terpenting karena bisa memunculkan berbagai makna sehingga pesan dapat dimengerti. Semiotika merupakan bidang studi tentang tanda dan cara tanda-tanda
itu bekerja dikatakan juga semiologi. Dalam memahami studi tentang makna setidaknya terdapat tiga unsur utama yakni; tanda, acuan tanda, dan
penggunatanda. Tanda merupakan sesuatu yang bersifat fisik, bisa dipersepsi indera kita,
tanda mengacu pada sesuatu di luar tanda itu sendiri, dan bergantung pada pengenalan oleh penggunanya sehingga disebut tanda.
Dalam setiap kumpulan atau konser musik metal di kota Bandung, terdapat banyak pesan yang memiliki makna yang langsung dan makna yang tidak
langsung yang disampaikan kepada audience, berkaitan dengan Pecinta Musik Metal Di Kota Bandung akan banyak tanda dan simbol yang pastinya memiliki
makna yang akan disampaikan kepada audiencenya, maka dari itu yang manjadi peneliti tertarik adalah dari segi semiotikanya, dimana dengan semiotika akan
sangat membantu peneliti dalam menelaah arti kedalaman suatu bentuk komunikasi dan mengungkap makna yangada di dalamnya.
Semiotika adalah suatu bidang studi yang mempelajari makna atau arti darisuatu tanda atau lambang. Sobur, 2006:11.
Semiotika bertujuan untuk menggali hakikat sistem tanda yang beranjak keluar kaidah tata bahasa dan sintaksis dan yang mengatur arti teks yang rumit,
tersembunyi, dan bergantung pada kebudayaan. Hal ini kemudian menimbulkan perhatian pada makna tambahan connotative dan arti penunjukan denotatif atau
kaitan dan kesan yang ditimbulkan dan diungkapkan melalui penggunaan dan kombinasi tanda. Sobur, 2002:126-127
Roland Barthes dikenal sebagai salah seorang pemikir strukturalis yang getol mempraktikkan model linguistik dan semiologi Saussurean. Ia juga
intelektual dan kritikus sastra Prancis yang ternama; eksponen penerapan strukturalisme dan semiotika pada studi sastra. Berthes 2001:208 dalam Sobur,
2003:63 Dalam peta Barthes terdapat tanda denotatif terdiri atas penanda dan
petanda akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda denotatif adalah juga penanda konotatif.
Dengan kata lain, hal tersebut merupakan unsur material: hanya jika Anda mengenal tanda “singa”, barulah konotasi seperti harga diri, kegarangan, dan
keberanian menjadi mungkin Cobley dan Jansz, 1999:51 dalam Sobur, 2003:69. Peneliti merasa bahwa dalam musik metal di kota Bandung memiliki
simbol pesan, Simbol pesan yang dianggap ada didalam kumpulan pecinta musik metal di Ujung Berung kota Bandung ini merupakan Simbol Tangan Metal Dua
Jari yang mengacungkan salam dua jari untuk menyampaikan arti makna simbol tersebut kepada khalayak.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti mengambil judul Representasi Simbol Tangan Metal Dua Jari Studi Semiotika Roland Barthes
Tentang Representasi Simbol Tangan Metal Dua Jari Bagi Pecinta Musik Metal di Ujung Berung Kota Bandung
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian-uraian yang telah dikemukakan sebelumnya dalam latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :
1.2.1 Pertanyaan Makro
“Bagaimana Representasi Simbol Tangan Metal Dua Jari Bagi Pecinta Musik Metal Di Ujung Berung kota Bandung
?”.
1.2.2 Pertayaan Mikro
1. Bagaimana Representasi denotatif Simbol Tangan Metal Dua Jari
Bagi Pecinta Musik Metal Di Ujung Berung kota Bandung ? 2.
Bagaimana Representasi konotatif Simbol Tangan Metal Dua Jari Bagi Pecinta Musik Metal Di Ujung Berung kota Bandung ?
3. Bagaimana Representasi mitosideologi Simbol Tangan Metal Dua
Jari Bagi Pecinta Musik Metal Di Ujung Berung kota Bandung ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Reprsentasi Semiotika Simbol Tangan Metal Dua Jari Bagi Pecinta Musik
Metal Di Ujung Berung Kota Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penetian ini adalah sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui Representasi Denotatif Simbol Tangan Metal Dua Jari Bagi Pecinta Musik Metal Di Ujung Berung Kota Bandung.
2. Untuk mengetahui Representasi Konotatif Simbol Tangan Metal Dua
Jari Bagi Pecinta Musik Metal Di Ujung Berung Kota Bandung. 3.
Untuk mengetahui Representasi Mitosideologi Simbol Tangan Metal Dua Jari Bagi Pecinta Musik Metal Di Ujung Berung Kota Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berkaitan dengan Ilmu Komunikasi, secara khusus dalam semiotika dalam membedah
makna dan tanda yang terdapat dalam sebuah karya ataupun media lainya. Dalam penelitian ini lebih khusus membahas tentang semiotika yang terdapat
dalam pecinta musik metal di Ujung Berung kota Bandung.
1.4.2 Kegunaan Praktis
1. Kegunaan Bagi Peneliti
Peneliti mengharapkan penelitian ini berguna bagi peneliti sebagai aplikasi ilmu, yakni tentang analisis semiotik yang terdapat dalam
pecinta musik metal di Ujung Berung kota Bandung.
2. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberikan gambaran yang berguna sebagai referensi bagi
mahasiswa Universitas Komputer Indonesia kedepannya dalam mengungkap makna dan semiotika.
3. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang semiotika secara menyeluruh mengenai sebuah pemaknaan yang ada
dalam pecinta musik metal di Ujung Berung kota Bandung.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Dalam kajian pustaka, peneliti mengawali dengan menelaah penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan serta relevansi dengan penelitian yang
dilakukan. Dengan demikian, peneliti mendapatkan rujukan pendukung, pelengkap serta pembanding yang memadai sehingga penulisan skripsi ini
lebih memadai.
Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat kajian pustaka berupa penelitian yang ada. Selain itu, karena pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang menghargai berbagai perbedaan
yang ada
serta cara
pandang mengenai
objek-objek tertentu,sehingga meskipun terdapat kesamaan maupun perbedaan adalah
suatu hal yang wajar dan dapat disinergikan untuk saling melengkapi.
1. Eko Nugroho, 2012, Universitas Komputer Indonesia. Skripsi
dengan judul Representasi rasisme dalam film This Is England.
Dalam penelitiannya yang berjudul “Representasi rasisme dalam film This Is England
”, Eko Nugroho menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika Roland Barthes untuk mengetahui
makna denotatif, makna konotatif dan mitosidiologi yang tersembunyi dalam film tersebut.
Persamaannya terletak pada pendekatan yang digunakan yaitu, pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotika Roland Barthes,
dimana yang diteliti apa makna denotatif, makna konotatif dan mitosnya. Perbedaannya terletak pada objek yang diteliti. Pada penelitian Eko
Nugroho, meneliti tentang film This Is England. Sedangkan penelitian ini meneliti Representasi Simbol Tangan Metal Dua Jari, yang ingin diteliti oleh
penelitian Eko Nugroho mengenai Representasi Rasisme Dalam Film This Is England. Sedangkan pada penelitian ini meneliti mengenai Representasi
Simbol Tangan Metal Dua Jari bagi pecinta musik metal di ujung berung kota Bandung. Kemudian peneliti melihat dan memperbandingkan tingkat
persamaan dan perbedaan pada penelitian lainnya yaitu,
2. Yaser Dwi Yasa, 2012, Universitas Komputer Indonesia. Skripsi
dengan judul Representasi kebebasan Pers Mahasiswa dalam film Lentera Merah.
Penelitian yang berjudul “Representasi Kebebasan Pers Mahasiswa Dalam Film Lentera Merah” ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui
makna semiotik tentang kebebasan pers yang terdapat dalam film Lentera Merah, menganalisis apa saja makna yang terdapat dalam film Lentera
Merahyang berkaitan dengan kebebasan pers mahasiswa. yaitu makna denotasi, makna konotasi, mitosideologi menurut Roland Barthes.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan nanalisis semiotik Roland Barthes. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah studi dokumentasi, studi pustaka, dan penelusuran data online. Objek
yang dianalisis merupakan sequence yang terdapat dalam film Lentera Merah dengan mengambil tujuh sequence. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat tiga makna sesuai dengan semiotik Barthes. Makna Denotasi yang terdapat dalam sequence Lentera Merah menggambarkan penyeleksian
terhadap jurnalis serta tindakan pengurungan hingga pengorbanan nyawa dalam kehidupannya. Sedangkan makna Konotasi didapat yaitu masih adanya
pengekangan kepada pers, apalagi terhadap presma, di mana posisi merekaberada
dalam satu lingkung
akademis. Sedangkan
makna MitosIdeologi yang dapat diambil pers akan tetap hidup, namun dalam
kehidupanya pers harus bersifat Independen, serta tidak berpihak, dan tetap menjungjung kejujuran dengan kekebasan pers yang mereka miliki disertai
dengan tanggung jawab moral. Kesimpulan penelitian memperlihatkan kehidupan pers harus tetap,
kritis, serta harus tetap tidak terikat pada suatu sistem yang dapat mempengaruhi hasil kerja kaum pers juga menjunjung tinggi pada kebenaran.
Peneliti memberikan saran bagi para sineas dapat lebih mengangkat apa yang masyarakat belum ketahui dengan representasi ke dalam sebuah film dengan
tampilan yang menarik. Terdapat beberapa genre film, jenis film horor merupakan salah satu magnet bagi khalayak untuk menontonnya, walau
demikian baiknya para sineas dapat lebih pandai menyusupi makna kehidupan nyata.
Persamaan yang terdapat pada penelitian ini adalah sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotika Roland