kepada gubernur serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh gubernur berdasarkan peraturan perundang
– undangan yang berlaku.
8
Dinas Kesehatan mempunyai fungsi : a Perumusan
kebijakan kesehatan
skala provinsi,
pengaturan, perencanaan dan penetapan standarpedoman;
b Pengelolaan dan pemberian izin sarana dan prasarana kesehatan khusus seperti Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit Kusta dan Rumah Sakit
Kanker; c Sertifikasi teknologi kesehatan dan gizi;
d Survailans Epidemiologi serta penanggulangan wabah penyakit dan kejadian luar biasa;
e Penempatan Tenaga Kesehatan strategis, pemindahan tenaga kesehatan tertentu antara kabupatenkota serta penyelenggaraan pendidikan tenaga
dan pelatihan kesehatan; f Pemberian, pengendalian, pengawasan dan koordinasi;
g Penyelenggaraan upaya kesehatan berskala povinsi dan yang belum dapat diselenggarakan oleh kebupatenkota;
h Pelayanan adminitratif.
2.5. Institusi Teknis Pelayanan Kesehatan
Adapun disini yang merupakan sebagai institusi teknis pelayanan kesehatan adalah rumah sakit. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi
8
.
Peraturan Daerah Provinsi Lampung No 13 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Lampung.Hlm 7
masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi – tingginya.
Karena rumah sakit merupakan organiasi yang memberikan jasa pelayanan kesehatan dengan melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta
sarana kedokteran yang permanen dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta
pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien.
Salah satu pelayanan yang diberikan pemerintah dalam bidang kesehatan adalah penyediaan jasa kesehatan pada rumah sakit yang ada di setiap
lingkup daerah. Rumah sakit saat ini memiliki fungsi yang sangat kompleks dan juga sangat membantu masyarakat dalam pelayanan kesehatan, baik itu
rumah sakit swasta maupun rumah sakit daerah yang disediakan oleh negara khususnya pemerintah sebagai penyelenggara negara.
Rumah sakit disamping mengacu pada pelayanan sosial kemanusiaan secara faktual. Fungsi rumah sakit mulai muncul sebagai pusat kesehatan
profesional dengan tanggung jawab instititusional bagi program pelayanan perawatan pasien yang terkoordinir dan dapat diidentifikasikan meliputi
pengawasan kualitas, pendidikan dan penelitian.
Dalam peraturan Undang – Undang No. 44 Tahun 2009 Pasal 1 tentang
Rumah Sakit menyebutkan bahwa “Rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat ”.
Dan yang dimaksud pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi peningkatan kesehatan promotif, pencegahan
penyakit preventif, penyembuhan penyakit kuratif, dan pemulihan kesehatan rehabilitatif.
Rumah sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan
hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial. Dalam hal ini, yang dimaksud
dengan fungsi sosial adalah menjalankan kewajiban sebagai pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara menyeluruh terutama bagi warga yang
tidak mampu atau warga miskin, baik itu rumah sakit daerah maupun rumah sakit swasta.
Karena yang menjadi tugas pokok dari rumah sakit ialah memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, sebagaimana telah diatur
dalam Pasal 4 UU NO. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Untuk menjalankan tugasnya sebagaimana diatur dalam Pasal 4 UU No. 41 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit, maka rumah sakit mempunyai fungsi sebagai berikut :