3. Hambatan Orangtua Keluarga Pedagang dalam Memberikan
Pendidikan Karakter
Berbagai pengalaman yang dilalui oleh seorang anak dari semenjak perkembangan pertamanya, mempunyai pengaruh yang besar dalam
kehidupannya. Berbagai pengalaman ini berperan penting dalam mewujudkan apa yang dinamakan dengan pembentukan karakter diri
secara utuh, yang tidak dapat tercapai kecuali dengan memberikan bekal karakter pada anak dan mengembangankan karakter itu dengan baik.
Untuk mencapai semua ini, orangtua dalam hal ini adalah ayah dan ibu berperan dalam mendidik seorang anak. peran seorang ibu adalah
madrasah pertama bagi anak, sedangkan peran ayah adalah sebagai konsultan. Pola pendidikan seperti ini berpengaruh besar dan jelas dalam
penbentukan kepribadian
dan karakter
anak. Namun,
dalam kenyataannya dalam memberikan pendidikan karakter pada anak
orangtua mengalami hambatan atau kendala. Adapun hambatan yang dialami orangtua dalam memberikan pendidikan karakter pada anak
adalah:
1. Faktor Intern atau yang berasal dari dalam
a.
Kesibukan dan aktivitas orang tua yang relatif tinggi
Kesibukan dan aktivitas orang tua pedagang kerupuk yang relatif tinggi menjadikan dalam memberikan pendidikan karakter pada anak
sedikit kurang maksimal, karena orangtua cenderung sibuk dalam pekerjaaannya.
Orangtua lebih banyak menyerahkan perannya pada sekolah- sekolah dimana anak mereka bersekolah. Penghasilan orangtua
memang akan mencukupi hal-hal yang dibutuhkan anaknya secara fisik. Namun, mendidik anak untuk membentuk karakater yang baik
sangatlah penting bagi perkembangan anak. Pendapat yang dikemukakan Ibu Atun 35 tahun pada Senin,16
Mei 2011 mengemukakan sebagai berikut: “Saya terlalu sibuk dalam pekerjaan saya mba, saya juga sadar kalau
pekerjaaan saya sangat menyita waktu saya untuk mendidik anak saya.
Intensitas pertemuan antara anak dengan orang tua yang relatif singkat dalam sebuah keluarga menjadi slah satu penghambat dalam
memberikan pendidikan karakter pada anak, kurangnya waktu bertemu dengan anak menjadikan penerapan pendidikan karakter
pada anak kurang maksimal.
2. Faktor ekstern atau berasal dari luar