5
binatang, yang tercipta dari irama garis, warna, dan raut yang menarik dalam karya seni lukis. Hal inilah yang membuat penulis sangat ingin mengangkat tema
tersebut dalam proyek studi.
1.1.2 Alasan Pemilihan Jenis Karya
Pada perkembangan dunia seni rupa, seorang seniman akan lebih diakui keberadaannya melalui sebuah karya seni, yang dihasilkan dari pemikiran yang
mendalam, dengan media yang mendukung, dan diungkapkan dengan segala pengalaman dan kemampuan berekspresi kedalam sebuah karya seni yang
memiliki rasa. Karena rasa adalah daya penggerak dan pewarna tingkah laku dan kreasi kita Marianto, 2006: 4.
Seni lukis dari masa ke masa merupakan salah satu karya seni yang paling sering mucul dibandingkan beberapa jenis karya seni rupa yang lain. Hal ini
terbukti dari sering dan banyaknya pameran seni rupa di tingkat lokal maupun nasional yang diikuti oleh para seniman dengan karya lukisannya. Seiring
berkembangnya dunia kesenirupaan di Indonesia pada masa sekarang, merangsang penulis untuk berkecimpung lebih besar dalam dunia seni lukis yang
dimungkinkan apa yang bisa dilakukan penulis dalam seni lukis dapat memberikan kontribusi bagi kasanah seni rupa khususnya di Kota Semarang.
Dalam berkarya seni rupa, penulis merasa lebih mampu menguasai seni lukis, sebab lebih intensif belajar kesenilukisan dibanding cabang seni rupa yang
lain. Penulis tertarik pada seni lukis karena dalam seni ini, penulis dapat memberikan interpretasi yang bebas bagi apresiatornya. Seperti yang diungkapkan
Sudjojono dalam Siregar, 2006:4, seni lukis harus merdeka semerdeka-
6
merdekanya, terlepas dari segala ikatan moral maupun tradisi agar dapat hidup subur, segar dan merdeka.
Berdasarkan pemikiran itu dan berbekal pengalaman berkarya dalam kegiatan akademik yang telah ditempuh selama ini, penulis memilih jenis karya
lukis untuk berkreasi dan berkomunikasi dengan para penikmat seni. Penulis lebih bebas berkreasi dan berekspresi walaupun dalam bentuk yang sederhana. Karena
dengan kebebasan berkreasi dan berekspresi dapat mengindikasikan adanya pola, ciri atau tindakan yang diacu oleh istilah emosi seperti ‘sedih’ atau ‘marah’ yang
dialami secara harfiah maupun secara kiasan oleh benda mati dan benda hidup Eaton, 2010: 41. Penulis kemudian mengekspresikan ide dengan memanfatkan
unsur unsur seni rupa titik, garis, bidang, bentuk, warna, gelap terang, tekstur dan tidak meninggalkan penggabungan prinsip-prinsip seni rupa kesatuan,
keserasian, irama, dominasi, keseimbangan, kesebandingan.
1.2 Tujuan Pemilihan Tema