1.5 Kapasitas Produksi
Untuk menentukan kapasitas produksi perlu memperhatikan kebutuhan Sodium Sufite
ini beberapa tahun ke depan. Berdasarkan persamaan yang diperoleh dari grafik 1.1 didapat bahwa kebutuhan pada tahun 2019 adalah sebesar 46.0000 ton.
Melihat kebutuhan impor pada 2019 tersebut, maka direncanakan pendirian pabrik Sodium Sufite
ini akan berkapasitas 23.000 ton per tahun atau 50 dari kebutuhan impor yang dibutuhkan.
Dengan kapasitas produksi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan Sodium Sufite
dalam negeri, bila memungkinkan untuk di ekspor akan menambah devisa negara, dan membuka lapangan pekerjaan baru sehingga mengurangi jumlah
pengangguran.
1.6 Lokasi Pabrik
Pemilihan lokasi pabrik didasarkan pada beberapa pertimbangan baik ditinjau dari segi teknis maupun ekonomis. Berdasarkan beberapa faktor, pabrik
Sodium Sufite ini direncanakan akan didirikan di daerah kawasan industri
Tanjung Jabung Timur, Jambi. Adapun faktor utama yang dipertimbangkan untuk memilih Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, Jambi sebagai lokasi pabrik adalah sebagai berikut : 1. Ketersediaan Bahan Baku
Untuk menghemat biaya transportasi, sebaikknya lokasi pabrik didirikan tidak jauh dari penyedia atau sumber bahan baku. Dalam hal ini bahan baku
yang berupa sulfur diperoleh dari Jawa Barat dan Sodium carbonate diimpor dari China.
2. Daerah Pemasaran Sodium Sufite
adalah produk yang biasa digunakan sebagai zat pemutih bleaching pada industri tekstil, zat anti koagulan pada industri karet, dan
lain-lain. Industri karet banyak terdapat di Pulau Sumatera dan Kalimantan, sedangkan Industri tekstil banyak terdapat di Pulau Jawa. Dilihat dari daerah
pemasarannya tersebut, maka lokasi yang dipilih adalah Tanjung Jabung Timur, Jambi.
3. Transportasi Transportasi dapat melalui jalur darat dan laut karena Tanjung Jabung
Timur, Jambi berada di dekat jalur lintas timur Sumatera dan merupakan kawasan industri. Selain itu dekat dengan pelabuhan Muara Sabak sebagai
pelabuhan transportasi produk dan bahan baku dari luar pulau atau luar negeri.
4. Tenaga Kerja Karena merupakan wilayah kawasan industri, kebutuhan tenaga kerja dapat
dipenuhi dari wilayah dekat pabrik dan sekitarnya dengan upah minimum yang cukup murah yaitu Rp 1.900.000 BKPM, Indonesia Investment
Coordinating Board dan tenaga ahli dapat diperoleh dari dalam atau luar provinsi disesuaikan dengan kebutuhan pabrik.
5. Penyediaan Utilitas Penyedian utilitas seperti air dan listrik diperlukan untuk menunjang proses
produksi. Pasokan air dapat diperoleh dari Sungai Batanghari, sedangkan kebutuhan listrik dapat berasal dari PLN yang memperoleh sumber listrik