Sebagai kesimpulan yang perlu digarisbawahi adalah bahwa khayalan mempunyai penafsiran sendiri terhadap bahasa yang muncul. Disini bahasa
atau teks bukan hanya diterima secara apa adanya, tetapi ditanggapi sebagai perantara bagi pengungkapan-pengungkapan maksud dan makna tertentu.
Karena itu seperti diungkapkan AS hikam yang dikutip Eriyanto menyatakan bahwa, analisis wacana adalah suatu upaya pengungkapan maksud
tersembunyi dan komunikator yang mengemukakan suatu pernyataan. Disisni dengan memyikap pengungkapan yang tersirat dalam wacana dapat
memahami ideology pencipta secara lebih baik Bungin.2007 : 205.
G. Kerangka Pemikiran
Di era komunikasi saat ini, teknologi sangat erat kaitannya dengan Internet. Perkembangan internet itu sangat mempengaruhi kehidupan sosial serta cara
berkomunikasi seseorang. Media Sosial Social Media adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya internet. Para pengguna
user media sosial berkomunikasi, berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi sharing, dan membangun jaringan networking. Media sosial adalah
sebuah media online, dengan para penggunanya users bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,
wiki, forum, dan dunia virtual. Salah satu media sosial yang banyak diakses di di dunia ialah Twitter.
Twitter adalah layanan jejaring
sosial dan
mikroblog daring
yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis
teks hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan tweet. Tingginya popularitas Twitter menyebabkan layanan ini telah dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan dalam berbagai aspek, misalnya Cyberbullying. Cyberbullying adalah kejadian manakala seorang anak atau remaja diejek,
dihina, diintimidasi, atau dipermalukan oleh anak atau remaja lain melalui media berupa sms, e-mail, status facebook, twitter, chat room dan sebagianya,
baik yang melalui komputer ataupun ponsel. Dalam buku Celebrate Your Wierdness, Ada 6 kategori umum dari cyberbullying, yaitu Flaming, Online
Harassment, Outing, Dinegration, Masquerade dan Exclusion.
Pada kerangka pikir tersebut objek penelitian penulis adalah
akun ahmaddhaniprast yang banyak mengandung kontroversi dari para pengguna
akun media sosial khususnya twitter, pada
tahap pertama penulis menggunakan teori Hyperpersonal model yang merupakan
komunikasi interpersonal yang menunjukkan bahwa komputer dapat menjadi mediasi
komunikasi dan memberikan sejumlah keuntungan komunikatif yang memunculkan aksi Cyberbullying, dari aksi tersebut pada tahap kedua penulis
menggunakan analisis wacana Teun A. Van Dijk yang terdiri dari Tematik apa yang dikatakan, Skematis bagaimana pendapat disusun dan dirangkai,
Semantik apa arti pendapat yang ingin disampaikan, Sintaksis bagaimana pendapat disampaikan dan Leksikon pilihan kata apa yang dipakai. Dari
analisis tersebut didapatkan hasil analisis dari Cyberbullying.
Maka hasil penelitian ini akan menggambarkan bagaimana Cyberbullying yang ditujukan para pelaku kepada akun Twitter ahmaddhaniprast serta apa
saja bentuk
cyberbullying yang
ditujukan kepada
akun Twitter
ahmaddhaniprast. Dari uraian di atas, peneliti dapat merumuskan bagan kerangka pikir sebagai
berikut :