96
Diskusi: Diskusikan dengan teman sekelompok untuk menginterpretasi diagram ladder
sistem kontrol refrijerasi seperti diperlihatkan dalam Gambar 4.12.
2. Pengontrolan Motor Kompresor Berbasis Tekanan
Tekanan kerja pada sisi tekanan rendah di evaporator harus terus dijaga pada level tekanan tertentu untuk memastikan proses eveporasi berlangsung pada tekanan
rendah yang benar. Oleh karena itu perlu disediakan sistem kontrol yang dapat mengatur kerja kompresor berbasis perbedaan tekanan kerja di evaporator. Sistem
kontrol berbasis tekanan rendah ini lazim digunakan pad unit komersial.
Gambar 4.13 memeprlihatakan tipikal low-pressure control yang beroperasi berbasis bellow diafragma.
Gambar 4.13Tipikal Low Pressure Switch Tanpa Penutup
97 Gambar 4.14 Konstruksi Low Pressure Switch dengan Bellow
Pressure motor control beroperasi berdasarkan tekanan evaporator. Jika suhu evaporator naik, maka tekanan rendah pada sisi evaporator akan meningkat sehingga
membuat bellow diafragma mengembang. Kontak sakelar switch tertutup, sehingga motor kompresor bekerja start-up. Jika suhu dan tekanan di evaporator
turun hingga nilaitertentu, bellow akan menyusut kembali. Kontak sakelar terbuka dan motor kompresor berhenti secara otomatis stop.
Gambar 4.15 Tipikal Pressure Motor Control dengan Cut-out dan Cut-in
98 Gambar 4.15 memperlihatkan tipikal pressure motor control yang dilengkapi
dengan pengaturan cut-out dan cut-in. Cut-out dan cut-in control diperlukan untuk pengontrolan tekanan berdasarkan pengaturan range dan pengaturan differential.
Pengaturan range dilakukan melalui range adjustment. Jika baut range adjustment diputar berlawanan arah jarum jam maka akan menurunkan titik cut-in
dan titik cut-out pada jarak yang sama. Sebaliknya jika baut range adjustment diputar searah jarum jam maka akan menaikkan titik cut-in dan titik cut-out pada
jarak yang sama.
Gambar 4.16Skala Pengeturan Range dan Differential
Differential adjustment akan menaikkan cut-out pressure jika baut pengatur differential diputar searah jarum jam. Hal ini akan meningkatkan tekanan pegas pada
diafragma, sehingga sulit bagi diafragma untuk mencapai cut-out setting.
Gambar 4.17 Skematik Low-pressure Motor Control
99 Beberapa model pressure control difungsikan sebagai piranti pengaman untuk
kompresor. Bila tekanan discharge terlalu tinggi akan dapat membahayan kompresor. Kompresor akan mengambil arus lebih besar di atas normal over current, sehingga
menimbulkan panas lebih yang membahayakan kumparan motor kompresor. Untuk itu biasanya pada sisi tekanan tinggi dipasang high pressure control.
Gambar 4.18 High Pressure Control
Jika tekanan kompresor atau tekanan discharge atau head pressure naik terlalu tinggi, maka diafragma akanmengambang. Gerakan diafragma ini akan menggerakkan
mekanisme kontak sakelar sehingga kontak terbuka, dan motor akan berhenti stop. Jadi pressure control tersebut berfungsi sebagai pengaman bagi motor kompresor.
100 Gambar 4.19 Rangkaian Kontrol Kompresor Tidak Langsung
Double Pressure switch
Pressure control yang telah dibahas sebelumnya bekerja dengan fungsi tunggal, maka sering disebut sebagai single pressure control. Gambar
4.20 memperlihatkan tipikal
pressure control atau pressure switch dengan fungsi ganda double prossure control, memiliki low high pressure switch. Ada 3 jenis tata susun kontaknya, yaitu SPST,
SPDT, dan DPST.
Gambar 4.20 Double Pressure Control
101
3. Piranti Pengaman