HIPOTESIS PENELITIAN JENIS PENELITIAN DEFINISI OPERASIONAL

41 2. Pengendalian status terapi farmakologis yaitu dengan cara menyaring penderita hipertensi yang sedang menjalani terapi farmakologis konsumsi obat-obatan anti hipertensi. 1 Diuretik: hidroclorotiazid dengan dosis 12,5 - 50 mghari 2 Penghambat kalsium yang bekerja panjang : nifedipin 30 - 60 mghari 3 Penghambat reseptor beta: propanolol 40 - 160 mghari 4 Agonis reseptor alpha central penghambat simpatis: reserpin 0,05 - 0,25 mghari.

3.2. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis merupakan jawaban sementara. Sehingga yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah pemberian tambahan terapi non farmakologis efektif untuk mencegah kenaikan tekanan darah pada penderita hipertensi stadium I di Puskesmas Baturetno I Kabupaten Wonogiri.

3.3. JENIS PENELITIAN

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk memperoleh jawaban terhadap pertanyaan peneliti Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael, 2002 : 79. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen experiment research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari suatu perlakuan tertentu. 42 Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu quasi experiment, yaitu dengan menggunakan rancangan non-equivalent control group. Dalam rancangan biasanya lebih dimungkinkan untuk membandingkan hasil intervensi program kesehatan di suatu kontrol yang serupa, tetapi tidak perlu kelompok yang benar-benar sama. Dalam rancangan ini dilakukan pretes 01 pada kedua kelompok tersebut, dan diikuti oleh intervensi X pada kelompok eksperimen. Setelah beberapa waktu dilakukan postes 02 pada kedua kelompok tersebut. Bentuk rancangan ini sebagi berikut: Pretes Perlakuan Postes Kel. Eksperimen Kel. Kontrol Soekidjo Notoatmojo, 2005:169 3.4. VARIABEL PENELITIAN 3.4.1. Variabel Bebas Adalah variabel yang apabila berubah akan mengakibatkan perubahan pada variabel lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah terapi non farmakologis.

3.4.2. Variabel Terikat

Adalah variabel yang berubah akibat perubahan dari variabel bebas. Varaibel terikat dalam penelitian ini adalah tekanan darah pada penderita hipertensi stadium I. 01 X 02 01 02 43

3.5. DEFINISI OPERASIONAL

DAN SKALA PENGUKURAN VARIABEL Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk atau dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstruk atau variabel tersebut Moh Nasir, 2003: 126. Adapun Definisi Operasional yang diteliti adalah sebagai berikut: Tabel 3.1. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Variabel Definisi Alat Pengukuran Cara Pengukuran Skala Data 1 2 3 4 5 terapi non farmakologis Modifikasi gaya hidup untuk pencegahan dan penatalaksanaan hipertensi  Kurangi berat badan berlebih  Batasi asupan alkohol  Tingkatkan aktivitas fisik  Kurangi asupan natrium  Konsumsi sayur  Konsumsi buah  Berhenti merokok  kurangi asupan lemak jenuh pedoman pelaksanaan terapi farmakologis bagi pendamping pasien.  Observasi  dengan cara memberikanti dak diberikan perlakuan terapi non farmakologis kepada penderita hipertensi stadium I Nominal Kategori: 1 melakukan terapi non farmakologis 2 mendapat penyuluhan tentang hipertensi Tekanan darah pada penderita hipertensi stadium I sebelum treatment Tekanan darah penderita hipertensi stadium I sistolik ≥140-159 mmHg dan diastolik 90-100 mmHg sebelum dilakukan treatment Sphygnomano -meter air raksa mengukur tekanan darah dengan tensi meter Sphygnomano- meter. Rasio Satuan: mmHg 44 1 2 3 4 5 Tekanan darah pada penderita hipertensi stadium I sesesudah treatment Tekanan darah pada seseorang penderita hipertensi stadium I sistolik ≥140-159 mmHg dan diastolik 90-100 mmHg sesudah dilakukan treatment Sphygnomano -meter air raksa mengukur tekanan darah dengan tensi meter Sphygnomanom- eter. Rasio Satuan: mmHg 3.6. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 3.6.1. Populasi

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS ANTARA TERAPI MUSIK KLASIK DAN TERAPI TERTAWA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH TINGGI PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS SANANWETAN BLITAR

6 53 30

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI BEKAM DAN TERAPIPIJAT REFLEKSI TERHADAP TEKANAN DARAH Efektivitas Pemberian Terapi Bekam Dan Terapi Pijat Refleksi Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi.

0 4 14

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI BEKAM DAN TERAPI PIJAT REFLEKSI TERHADAP TEKANAN DARAH Efektivitas Pemberian Terapi Bekam Dan Terapi Pijat Refleksi Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi.

0 3 16

PENDAHULUAN Efektivitas Pemberian Terapi Bekam Dan Terapi Pijat Refleksi Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi.

0 3 8

DAFTAR PUSTAKA Efektivitas Pemberian Terapi Bekam Dan Terapi Pijat Refleksi Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi.

0 11 4

PENGARUH PEMBERIAN JUS PEPAYA TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DERAJAT I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LANGSEK KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2008.

0 0 6

PERUBAHAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN AROMA TERAPI PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATI KABUPATEN KUDUS

0 1 18

PEMBERIAN BUAH PEPAYA TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA

0 1 15

PEMBERIAN BUAH NANGKA TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA

0 0 17

PENGARUH TERAPI WARNA HIJAU TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI STADIUM I SKRIPSI

0 0 18