3 Melepas ketegangan melalui aktivitas fisik yang tepat.
4 Memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreatifitas.
5 Menghargai pengalaman estetika dari berbagai aktivitas yang relevan.
2.8.4 Permasalahan Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani di sekolah meskipun telah diakui perannya dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia SDM yang sempurna,
namun dalam kenyataan di lapangan, pendidikan jasmani di Indonesia belum mampu berbuat banyak dalam ikut menciptakan manusia yang handal
dari segi fisik maupun nonfisik. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain :
1. Banyak guru pendidikan jasmani yang belum menfungsikan pendidikan jasmani sebagai bagian penting. Esensi masalah dalam pendidikan jasmani
bukanlah pada pengajaran yang benar. Dimana proses atau gaya mengajar yang masih kurang, gaya mengajar yang tidak tepat, dan umpan balik yang
tidak tepat. 2. Dalam pembelajaran guru pendidikan jasmani lebih menekankan pada aspek
keterampilan cabang olahraga dari pada nilai yang terdapat dalam cabang olahraga tersebut.
3. Gaya mengajar yang digunakan cenderung masih konvensional. Guru melatih bukan mengajar sehingga pendidikan jasmani lebih menekankan pada aspek
psikomotor saja dari pada aspek kognitif dan afektif. 4. Terbatasnya sumber-sumber pendukung yang digunakan dalam proses
pembelajaran.
2.8.5 Hubungan Permainan dan Pendidikan Jasmani
Permainan merupakan aktivitas yang sangat digemari anak-anak, para remaja, dan orang tua. Banyak para ahli berpendapat bahwa permainan
atau bermain sangat bermanfaat bagi perkembangan pribadi, kemampuan biologi. Dengan bermain dapat dikembangkan kestabilan dan pengendalian
emosi yang sangat penting bagi keseimbangan mental. Dalam pendidikan jasmani, permainan adalah bagian yang tak
terpisahkan. Melalui permainan, materi pembelajaran akan mudah tersampaikan. Selain itu, dengan bermain akan terpaculah perkembangan
manusia secara menyeluruh yang meliputi perkembangan jasmani, koordinasi gerak, kejiwaan dan sosial.
Pembelajaran pendidikan jasmani yang disampaikan dengan menggunakan pendekatan permainan akan menjadi lebih menarik dan
menyenangkan. Anak-anak merasa senang karena dengan bermain anak dapat mengaktualisasikan potensi aktivitas manusia dalam bentuk gerak,
sikap, dan perilaku. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap tercapainya tujuan dalam pembelajaran pendidikan jasmani yaitu
pembentukan semua ranah yang menyangkut ranah jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif.
2.9 Karakteristik Anak SD