Peningkatan model pembelajaran lempar tangkap bola pada permainan bola tangan kelas IV SD Negeri Beringin Batealit Jepara tahun 2012.
TANGK
KE
PENDI
KAP BOL
ELAS IV S
Diajuka untu
IDIKAN J
FAKU
UNIVE
LA PADA
SD NEGE
JEPARA
S
n dalam ran uk mencapai
AD NIM
JASMANI
ULTAS ILM
ERSITAS
A PERMA
ERI BER
A TAHUN
SKRIPSI
gka Penyeles i gelar Sarja
Oleh : DI WINARTO
M. 610291024
I KESEHA
MU KEOL
S NEGERI
2012
AINAN B
RINGIN B
N 2012
saian studi S na Pendidik
O 49
ATAN DA
LAHRAG
I SEMAR
OLA TAN
BATEALI
Strata 1 an
AN REKR
GAAN
RANG
NGAN
IT
(2)
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Semarang, Juli 2012
Mahasiswa
Adi Winarto
NIM. 6102910249
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd. Ipang Setiawan, S.Pd, M.Pd.
NIP. 19610903 198803 1 002 NIP. 19750825 200812 1 001
Mengetahui Ketua Jurusan PJKR
(3)
PERNYATAAN
“Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini hasil karya saya sendiri dan tidak menjiplak karya ilmiah orang lain, baik seluruhnya maupun sebagian. Apabila pernyataan saya ini tidak benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Unnes dan Sangsi hukum sesuai yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia”.
Semarang , Juni 2012
Adi Winarto NIM. 6102910249
(4)
ABSTRAK
Adi Winarto, 2012. Peningkatan model pembelajaran lempar tangkap bola pada permainan bola tangan kelas IV SD Negeri Beringin Batealit Jepara. Skripsi Jurusan PJKR / PGPJSD. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd, Pembimbing II: Ipang Setiawan S.Pd, M.Pd.
Penelitian ini dilatar belakangi masih rendahnya kemampuan siswa kelas IV SDN 3 Beringin Batealit dalam melakukan permainan bola tangan. Siswa kurang aktif selama mengikuti pembelajaran Bola Tangan, Guru belum menggunakan alat yang tepat. Oleh karena itu diadakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mengatasi permasalahan di kelas IV SDN 3 Beringin Batealit Jepara.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bola tangan menggunakan bola karet.
Setelah dilakukan tindakan dan proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II, hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan anak dalam melakukan tehnik dasar Bola Tangan dan melakukan permainan Bola Tangan yang dimodifikasi. Pada siklus I hasilnya masih kurang memuaskan. Pada siklus II terjadi peningkatan yang lebih baik.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan bola karet dapat meningkatkan kemampuan ketrampilan yang dimiliki siswa serta meningkatnya nilai akhir pada proses pembelajaran Bola Tangan pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Beringin Batealit Jepara. Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan atau bahan pertimbangan bagi guru khususnya pada mata pelajaran Penjaskes.
(5)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmad dan hidayah serta petunjuk – Nya, sehingga dapat membuat penelitian ini yang berjudul “ Usaha meningkatkan hasil belajar bola tangan melalui alat bantu bola karet pada kelas IV SD Negeri 3 Beringin Batealit Jepara tahun 2012 “.
Dan kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini, yaitu kepada Dosen pembimbing yang telah banyak mengarahkan agar penelitian ini berhasil dengan baik, kepada rekan –rekan. Dan semoga penelitian ini bermanfaat terutama bagi diri saya sendiri untuk lebih meningkatkan kinerja saya sebagai seorang pendidik dibidang pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Serta bermanfaat untuk orang lain.
Jepara, Juni 2012 Penyusun
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar belakang Masalah ... 1
1.2.Identifikasi Masalah ... 3
1.3.Rumusan Masalah ... 3
1.4.Tujuan Penelitian ... 3
1.5.Manfaat Penelitian ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
2.1.Tinjauan Pustaka ... 5
2.2.Kerangka Berfikir ... 25
2.3.Hipotesis ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
3.1.Subyek, tempat, dan waktu penelitian... 26
3.2.Rancangan penelitian ... 26
3.3.Instrumen penelitian ... 27
3.4.Tehnik pengumpulan data ... 27
3.5.Analisis data ... 27
3.6.Indikator kerja ... 28
3.7.Prosedur penilaian / tindakan ... 29
(7)
4.2.Pembahasan ... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43
A..Kesimpulan ... 43
B..Saran ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 44
LAMPIRAN... 45
(8)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.6.1. Indikator Hasil Belajar Siswa ... 28
3.6.2. Indikator Keaktifan Siswa ... 28
3.6.3. Indikator Aktivitas Guru ... 28
4.1.2.1. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 33
4.1.2.2.Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 34
4.1.3. 1.Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 39
(9)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1.1. Siswa berbaris ... 36
4. 1.2.Siswa berdo’a ... 36
4.1.3. Siswa putra melakukan pemanasan ... 36
4.1.3.Siswa putri melakukan pemanasan ... 36
4.1.5.Bermain Bola Tangan ... 37
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Ijin penelitian ...
2. Daftar Nilai Siklus I ... 46
3 . Daftar Nilai Siklus II ... 48
4 . RPP Siklus I ... 50
5. RPP Siklus II ... 57
6 . Pedoman Observasi Aktivitas Guru ... 64
7. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa ... 65
8 ,.Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 66
9. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 67
10 .Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 68
11. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 69
(11)
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistim pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani tidak hanya mengembangkan ranah jasmani tetapi juga mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Pendidikan jasmani mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktifitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistimatis, terarah, dan terencana. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina sekaligus membentuk gaya hidup yang sehat dan aktif sepanjang hayat.
SD Negeri 3 Beringin Batealitadalah sekolah Dasar yang ada di pinggiran kota Jepara. Seluruh siswa kebanyakan dari anak nelayan, dalam proses pembelajaran siswa kurang memperhatikan dan sulit untuk diatur.
Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani di SD Negeri 3 Beringin Batealitjepara, khususnya pembelajaran bola tangan masih mengalami kesulitan dalam melakukan latihan tehnik dasar dan bermain bola tangan. Di SD Negeri 3 Beringin Batealitbelum mempunyai bola karet untuk bola tangan, sehingga pembelajaran menggunakan bola basket yang lebih besar. Dalam pembelajaran guru belum menguasai murid dengan baik, siswa belum bersemangat mengikuti pelajaran bola tangan, sehingga hasil pembelajaran bola tangan belum sesuai yang diharapkan / belum tuntas.
Sesuai dengan karakteristik siswa SD, kebanyakan siswa cenderung masih suka bermain. Untuk itu guru harus mampu mengembangkan
(12)
pembelajaran yang efektif, disamping harus memahami dan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa. Pada masa usia tersebut seluruh aspek perkembangan manusia baik itu kognitif, afektif, dan psikomotor mengalami perubahan. Perubahan yang paling mencolok adalah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologis.
Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan tujuan sebagaimana yang ada dalam kurikulum, maka guru penjas harus bisa membuat pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Untuk itu perlu adanya pendekatan , variasi, maupun modifikasi dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan.
Untuk mempelajari sesuatu sebaiknya dimulai dari hal-hal yang bersifat mendasar. Demikian juga jika mempelajari suatu cabang olahraga tertentu haru dimulai dari yang paling awal. Sebagai orang yang akan menularkan pengetahuan kepada orang lain harus mengerti prinsip-prinsip cabang olahraga yang akan diajarkan kepada murid, yaitu prinsip – prinsip permainan bola tangan. Setelah mengerti prinsip-prinsip dalam permainan bola tangan ini, diharapkan dalam mengajarkannya tidak terjadi hambatan. Oleh karena yang akan diajarkan adalah permainan bola tangan, maka kepada siswa harus diperkenalkan lebih dahulu permainan bola tangan secara umum dan secara sederhana yang sesuai dengan keadaan siswa.
Adapun yang perlu lebih dahulu diperkenalkan kepada siswa yang baru mulai belajar bola tangan adalah bola dan lapangan, sehingga kegiatan yang akan diberikan kepada siswa benar- benar memberikan kesempatan untuk mengenal bola dan lapangan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara maupun variasi tertentu. Cara dan variasi ini harus benar- benar diperhatikan sesuai dengan dunia siswa. Dunia anak –anak adalah dunia bermain, sehingga segala kegiatan yang dimaksudkan untuk memberikan kesempatan mengenal permainan ini sebaiknya juga melaui permainan. Sehingga akan lebih menarik bagi siswa dan tidak akan merasa jemu melakukannya.
(13)
1.2. Identifikasi Masalah
Dengan adanya kurikulum berbasis kompetensi yang merupakan pedoman bagi guru dan merupakan bahan kegiatan dalam pembelajaran, maka siswa perlu mempelajari dan melaksanakan untuk mencapai kompetensi yang dirumuskan. Untuk mencapai standar kompetensi tersebut bukanlah hal yang mudah. Adapun masalah- masalah yang muncul di lapangan adalah sebagai berikut :
1. Siswa kurang perhatian terhadap pelajaran 2. Alat belum sesuai dengan kondisi siswa 3. Penguasaan guru terhadap siswa masih kurang
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah Apakah pembelajaran bola tangan dengan menggunakan bola karet dapat meningkatkan hasil belajar?
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa dalam Pembelajaran bola tangan menggunakan bola karet.
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Untuk guru
Untuk meningkatkan kualitas mengajar dan mencoba menerapkan model pembelajaran sebagai inovasi baru dalam proses pembelajaran
(14)
1.5.2. Untuk siswa
Dengan banyaknya model pembelajaran, siswa mendapatkan banyak variasi dalam pembelajaran, selain itu siswa dapat belajar sambil bermain
1.5.3. Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk mengembangkan model pembelajaran
(15)
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Tinjauan Pustaka
2.1.1. Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan lewat aktivitas jasmani, permainan dan / atau olahraga. Jadi yang digunakan sebagai medium atau perantara adalah serangkaian aktivitas jasmani, permainan atau mungkin cabang olahraga. Melalui serangkaian kegiatan inilah seorang anak didik dibentuk. Dikatakan dibina, karena yang ditumbuhkembangkan adalah potensinya. Dikatakan pembentukan karena memang akan terjadi proses pembiasaan melalui seperangkat rangsang. Dikaitkan dengan kebutuhan dimasa mendatang, maka tujuan pendidikan jasmani mencakup berbagai aspek. Aspek fisik adalah kebugaran jasmani dan ketrampilan, aspek kecerdasan ( kognitif ) kemampuan penalaran, daya rasionalnya meningkat. Sportifitas merupakan etika dasar. Inteligensia emosional itu berkaitan dengan ketrampilan seseorang dalam kehidupan sosial. Pengembangan moral juga menjadi tujuan pokok pendidikan jasmani. (Pusat penerbitan Universitas Terbuka 2004 )
2.1.2. Olahraga
Istilah olahraga menurut Webster”s New Collegiate Dictionari (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapat kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athetic games). Dalam ensiklopedia Indonesia disebutkan bahwa olahraga adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan, sedangkan dalam pola pembangunan olahraga yang disusun Kantor Menpora disebutkan bahwa olahraga adalah bentuk-bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan, dan kegiatan
(16)
jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh rekreasi, kemenangan dan prestasi optimal. ( Menpora; 1984 ).
2.1.3. Prinsip holistic perkembangan anak didik
Jika seseorang memandang secara holistic, berarti ia memandang sesuatu itu sebagai keseluruhan yang utuh lebih bermakna dari kumpulan bagian- bagiannya. Anak usia SD berbeda dengan anak usia SLTP, SLTA . Anak usia SD lebih-lebih bagi anak kelas awal, kemampuan hal- hal yang bersifat abstrak belum ada. Siswa SD menurut Piaget berada pada tahap operasi kongkret, yaitu satu tahap perkembangan yang terjadi pada usia 7 – 11 tahun. Pada tahap operasi konkret, pola pikir anak beranjak dari hal- hal yang bersifat konkret atau nyata, yaitu hal yang dapat dilihat, diraba, dirasakan, didengar atau dicium. Sesuai dengan prinsip holistic perkembangan anak serta karakteristik anak usia SD kelas awal, maka kebutuhan anak dalam pembelajaran adalah sbb :
a. Konkret, memberi kesempatan mengotak-atik atau memanipulasi, serta
b. Mencerminkan keterpaduan
Dorongkan atau motivasi belajar, yang dapat dimunculkan : a. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan b. Pengalaman belajar yang sesuai
c. Penguatan atau balikan yang tepat d. Menghindari respon negative
2.1.4. Perkembangan kemampuan gerak dasar
Koordinasi adalah kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh. Seseorang dikatakan koordinasinya baik apabila ia mampu bergerak dengan mudah, lancer dalam rangkaian gerakannya, serta iramanya terkontrol dengan baik.
(17)
Di dalam melakukan berbagai gerak ketrampilan, pada umumnya anak- anak mengalami peningkatan secara berangsur- angsur. Hasil penilaian terhadap anak laki – laki dan anak perempuan dalam hal kemampuan secara umum sampai berumur lebih kurang 11 tahun, masih berimbang, tetapi sesudahnya mulai ada perbedaan, karena anak laki- laki mulai mengalami peningkatan yang pesat sedang anak perempuan hanya mengalami peningkatan yang kecil.
Sejalan dengan meningkatnya ukuran tubuh meningkatnya kemampuan fisik, maka meningkat pula kemampuan gerak anak. Peningkatan kemampuan gerak bisa diidentifikasi dalam bentuk : 1. Gerakan bisa dilakukan dengan mekanika tubuh yang makin
efisien
2. Gerakan bisa dilakukan semakin lancer dan terkontrol 3. Pola atau bentuk gerakan semakin bervariasi
4. Gerakan semakin bertenaga
Beberapa macam gerakan yang mulai bisa dilakukan apabila memperoleh kesempatan melakukannya pada masa anak kecil adalah gerakan berjalan, berlari, mendaki, meloncat, berjingkat, lompat tali, menyepak, melempar, menangkap, memantulkan bola, memukul dan berenang. Gerakan – gerakan tersebut semakin bisa dikuasai dengan baik. Kecepatan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh kesempatan yang diperoleh untuk melakukan berulang – ulang di dalam aktifitasnya. Anak – anak yang kurang melakukan aktifitas fisik akan mengalami hambatan untuk berkembang.
2.1.5. Karakteristik pertumbuhan fisik dan kebutuhan anak usia 8 – 10 tahun ( kelas III – IV ).
2.1.5.1. Pertumbuhan dan perkembangan fisik ( 1 ) Pertumbuhan tulang rangka
(18)
( 1.2 ) Pertumbuhan rangka yang cepat pada anak perempuan
( 1.3 ) Pada usia 10 tahun anak perempuan mulai mendapatkan kematangan Lebih cepat dari laki – laki
( 1.4 ) Pertumbuhan anggota tubuh bagian atas dan bawah berlangsung dengan harmonis
( 2 ) Perkembangan otot
( 2.1 ) Otot – otot halus mulai berkembang fungsinya ( 2.2 ) Otot –otot yang mendukung gerak manipulasi
mulai tumbuh dan berkembang dengan cepat ( 2.3 ) Koordinasi antara otot tangan dengan mata
terus berkembang dengan baik
( 3 ) perkembangan organ – organ
( 3.1 ) Jantung berkembang lebih cepat daripada perkembangan organ lainnya
( 3.2 ) Paru belum berkembang sepenuhnya
( 3.3 ) Pada akhir periode, fungsi mata berkembang sebagaimana orang dewasa
( 3.4 ) Perubahan internal dengan berbagai struktur hormone terjadi pada usia Ini.
2.1.5.2. Karakteristik
( 1 ) Anak memiliki kaki yang panjang, kesehatan yang baik dan energik
( 2 ) Kerjasama berkembang dengan baik
( 3 ) Senang bermain dengan kelompoknya dalam waktu yang lama
(19)
( 4 ) Membutuhkan penghargaan dengan membanggakan dirinya sendiri
( 5 ) Koordinasi gerak dan irama berkembang dengan baik ( 6 ) Perbedaan seks antara laki – laki dan perempuan
mulai tampak
2.1.5.3. Kebutuhan
( 1 ) Membutuhkan pengakuan dari teman kelompok bermain
( 2 ) Membutuhkan kesempatan dan waktu lebih banyak untuk Mengembangkan penguasaan ketrampilan, kecepatan dan daya tahan
( 3 ) Permainan sangat dibutuhkan dalam rangka aplikasi pelbagai ketrampilan dalam rangka aplikasi pelbagai ketrampilan gerak dalam sosialisasi diri di tengah kelompoknya.
( 4 ) Membutuhkan permainan kelompok dengan peraturan yang komplek
( 5 ) Membutuhkan pengembangan kepercayaan diri
( 6 ) Membutuhkan kegiatan belajar dan latihan kepemimpinan
( 7 ) Mengingat anak yang energik dan ingin terus melakukan gerak
2.1.6. Permainan bola tangan
Dalam permainan bola tangan banyak yang harus dipelajari yaitu tentang tehnik dasar permainan bola tangan. Tehnik operan yang harus dipelajari meliputi : operan dari atas kepala, operan dari samping badan, operan dari depan dada, operan daribawah tangan. Tehnik menangkap bola meliputi : tangkapan melambung di atas kepala, tangkapan lurus dari depan, tangkapan setinggi antara
(20)
pinggang dan paha dan tangkapan setinggi lutut ke bawah. Tehnik menggiring bola meliputi : memantulkan bola di tempat, menggiring dengan berjalan, menggiring dengan berlari. Tehnik menembakkan bola ke gawang meliputi : Tembakan dari atas kepala, tembakan dari samping badan, tembakan dari bawah, tembakan sambil melayang. Penguasaan tehnik dasar permainan bola tangan akan berguna untuk mempelajari tehnik- tehnik permainan lain.
2.1.6.1 Sejarah Permainan Bola Tangan
Permainan yang menggunakan bola dan dimainkan dengan tangan dan sekarang dikenal dengan permainan bola tangan ini, mula – mula dimunculkan pada tahun 1890 oleh Komrad Koch yaitu seorang tokoh gimnastik yang berasal dari Jerman. Perkembangan permainan ini sangat lambat karena jarang dimainkan atau diperkenalkan kepada umum. Pada tahun 1904 hampir tak terdengar lagi beritanya. Setelah perang dunia pertama selesai, permainan ini muncul kembali. Yang memunculkan adalah orang Jerman yaitu Hirschman dan Schelenz dan saat itu belum juga diakui sebagai cabang olahraga yang berdiri sendiri.
Setelah perang dunia pertama selesai, di Eropa permainan ini semakin berkembang dan telah menjadi cabang olahraga yang secara teratur dilakukan di sekolah – sekolah. Pada tahun 1917 permainan ini dinamakan permainan tor ball oleh Max Haizer juga berasal dari Jerman. Pada tahun 1919 Carl Scheleur mengubah namanya menjadi permainan bola tangan.
(21)
2
2.1.6.2. Teh ( 1
hnik operan ) Operan da
- Denga Sikap kaki k memeg Pelaks posisi telapak tangan berat b menca sehing belaka berat b kanan geraka Sikap segera sehing Gamb
- Denga Pada p sikap dengan
ari atas kepa an tangan kan
permulaan: kiri berada gang bola di sanaan: bola
telapak tan k tangan m n kiri mengh bola di tan apai setinggi gga posisi bo ang kepala. G
badan , yan untuk mele an pergelang
akhir: Setela diikuti ge gga kaki kana
bar 2.1 over
an tangan kir prinsipnya
awal, pela n operan den
ala ( over hea
nan
berdiri ka lebih ke d i depan bada
diputar sed ngan kiri m melekat di a
hantar bola k ngan kanan
i bahu kanan ola berada d Gerakan ber ng diikuti d emparkan b gan tangan.
ah bola terle erakan ayu an berada di
r head pass d
ri
operan den aksanaan da ngan tangan
ad pass )
angkang sele depan. Ked an ( sekitar p emikian rup menyangga atas bola. S kea rah kanan n. Setelah t
n, ditarik ke di kanan ata rikutnya mem dengan ayun bola ke dep
epas dari tan unan kaki depan kaki
dengan tang
ngan tangan an sikap ak
kanan, hany ebar bahu, dua tangan perut ). pa sehingga bola, dan Selanjutnya
n atas, titik tangan kiri e belakang,
as agak ke mindahkan nan tangan pan dengan ngan kanan, ke depan, kiri. gan kanan
n kiri baik khir sama ya dibalik.
(22)
( 2
Gam
) Operan da - Denga
Sikap kaki k memeg Pelaks sampin kanan Semen ke be menca bola d sampin melem Sikap kanan, depan Ga
mbar 2.2 ove
ari samping an tangan kan
permulaan: kiri berada gang bola di sanaan: tang ng kanan, s
badan, t ntara bola ya elakang ba apai titk terj dengan cara ng kanan b mpar bola.
akhir: seger , diikuti den
kaki kiri.
ambar 2.3 Si
er head pass
badan ( Side
nan
berdiri ka lebih ke i depan bada gan kiri men
setelah bola tangan kir ang berada d adan. Selan jauh, tangan a memutar badan terus
ra setelah bo ngan melang
ide pass den
s dengan tang
e pass )
angkang sele depan, ked an ( sekitar p nghantar bo a sampai d ri melepask
di tangan ka njutnya set n kanan me dari belak kea rah de
ola terlapas d gkahkan kak ngan tangan gan kiri ebar bahu, dua tangan perut ). ola kea rah di samping kan bola. anan ditarik telah bola ngayunkan kang lewat epan untuk dari tangan ki kanan ke
(23)
( 3 - Denga Pada p tangan dibalik G
) Operan da Sikap pindahkan memegan Pelak mengangk dada dan kedua tan kedua tan Sikap segera di depan.
an tangan kir prinsipnya, o n kiri, sam
k.
Gambar 2.5
ari depan da p permulaan n kaki kanan ng bola di de
ksanaan: ked kat bola hin n selanjutnya
ngan. Yang ngan dan diik
p akhir: Sesa iikuti denga
Gam
ri
operan dari s ma dengan
Side passde
ada ( chest pa
n: Berdiri ka n agak ke be epan badan ( dua tangan ngga posisi b
a bola didor dibantu den kuti dengan b aat bola lepa an melangk
bar 2.6 ches
samping bad tangan kan ngan tangan ass ) angkang sel elakang. Ke sekitar peru yang meme bola berposis
rong ke dep ngan lenting berat badan. as dari jari- j ahkan kaki st pass dan dengan nan hanya n kiri lebar bahu, dua tangan ut ). egang bola, si di depan pan dengan gan jari-jari
.
jari tangan, kanan ke
(24)
( 4 ) Operan da - Denga Sikap kedua telapak tangan Pelaks sampin bola, s belaka terjauh bawah paha k lurus) Sikap segera depan kanan Gamba - Denga Sikap kedua telapak telapak
ari bawah ta an tangan kan
permulaan: tangan mem k tangan kir n kanan meny sanaan: tanga ng kanan, d selanjutnya a ang hingga ti h, segera b h. Setelah bo kanan, segera
akhir: Setela diikuti gera kaki kiri, ke atas kiri.
ar 2.7 Under
an tangan kir permulaan: tangan mem k tangan k k, tangan kir
angan (Unde
nan
Berdiri ka megang bola ri melekat di yangga bola an kiri meng dan tangan k
ayunan tanga itik terjauh. bola diayun ola bola men a bola dilepa
ah bola terle akan melang serta mener
r hand pass
ri
Berdiri ka megang bola kanan melek ri menyangg
r hand pass)
angkang sele di depan ba i atas bola d a.
ghantar bola kiri segera m
an kanan dit Setelah men nkan ke de
ncapai posis as (Posisi le
epas dari tan gkahkan kak ruskan ayun
dengan tang
angkang sele di depan ba kat di atas
a bola.
)
ebar bahu, adan, posisi dan telapak
a ke bawah melepaskan teruskan ke ncapai titik epan lewat
si di depan engan tetap
ngan kanan, ki kanan ke nan tangan
gan kanan
ebar bahu, adan, posisi
(25)
2 2.1.6.3. Teh ( 1 Pelaks bawah melepa ditrusk menca depan depan tetap lu Sikap segera depan kiri ke Gamb hnik Tangkap ) Tangkapa Sikap per satu kak sedemikia di depan d Pelaksana segera ke jari kedua untuk me sanaan: tang h samping askan bola, kan ke belak apai titik ter lewat bawah paha kiri, s urus ).
akhir: Setel diikuti ger kaki kanan, atas kanan.
bar 2.8 Unde
pan
an melambun rmulaan: Be ki agak ke
an rupa, seh dada. aan: setelah edua lengan
a tangan me nyongsong d gan kanan kiri, dan selanjutnya kang hingga rjauh, seger h. Setelah b segera bola d
lah bola terl rakan melan , serta mene
er hand pass
ng di atas ke rdiri kangka e depan. ingga kedua
bola berad diluruskan k embentuk d dan menangk
menghantar tangan kan a ayunan t a titik terjau ra bola diay bola mencapa dilepas ( po
lepas dari ta ngkahkan ka eruskan ayun
s dengan tan
epala
ang selebar b Kedua siku a telapak tan
da pada jara ke depan ata dinding lingk
kap bola.
r bola ke nan segera tangan kiri uh. Setelah yunkan ke ai posisi di osisi lengan
angan kiri, aki kiri ke nan tangan ngan kiri bahu, salah u ditekuk ngan berada ak jangkau, as dan jari- karan bola,
(26)
( 2 Sikap akh kedua tan sikap perm Gamba ) Tangkapa Sikap per satu kak sedemikia di depan d Pelaksana segera ke arah datan dinding s menangka Sikap akh ke depan Ga hir: setelah ngan, segera mulaan).
ar 2.9 Tangk
an lurus dari rmulaan: Be ki agak ke
an rupa, seh dada. aan: setelah edua lengan ngnya bola, setengah lin ap bola. hir: setelah b
dada (sepert
ambar 2.10 t
bola dalam bola ditarik kapan melam depan rdiri kangka e depan. ingga kedua bola berad dijulurkan k kedua jari- j ngkaran untu
bola tertangk ti pada sikap
tangkapan lu
m penguasaan ke depan da
mbung diatas
ang selebar b Kedua siku a telapak tan
da pada jara ke depan sesu
jari tangan m tuk menyon
kap, segera b p permulaan)
urus dari dep
n jari- jari ada (seperti s kepala bahu, salah u ditekuk ngan berada ak jangkau, uai dengan membentuk ngsong dan bola ditarik ). pan
(27)
G
( 2.1 ) Ta Si ba len de sia Pe ke de jar m dik m Si pe m se ambar 2.11
( 2.2 ) Ta Si se pa da Pe ba angkapan set ikap permu ahu, salah s
ngan saling epan badan, ap menyong elaksanaan; eduan tangan engan posisi
ri tangan se enyentuh ke kuasai deng enangkap bo ikap akhir: enguasaan
enegakkan t edikit membu
tangkapan s
angkapan set ikap permula ehingga kedu ada tumit. K an saling ber elaksanaan: adan dibung
tinggi antara ulaan: Berd
satu kaki ag berdekatan d badan sedi gsong datang sebelum b n, kedua tel i menghadap ejajar denga
edua telapak an cara men ola dengan c : segera penuh, d tubuh yang ungkuk.
setinggi anta
tinggi lutut k aan: Berdiri ua telapak k Kedua lengan
rdekatan. setelah bo gkukkan seja
a pinggang d iri kangkan gak ke dep dijulurkan k ikit membun gnya bola.
ola masuk apak tangan p ke atas de an lantai. Se k tangan, s nekuk kedua cara memelu setelah bo ditarik den pada sikap ara pinggang ke bawah kaki saling kaki membe n dijulurkan ola dating auh jangkau dan paha ng selebar pan. Kedua ke bawah di
ngkuk dan
ke dalam n telah siap
engan jari- etelah bola egera bola siku untuk uknya. ola dalam ngan cara permulaan
g dan paha
berdekatan entuk sudut n ke bawah
mendekat, uan tangan
(28)
kea rah datangnya bola, dengan telapak tangan menghadap ke atas dan jari- jari sejajar lantai, setelah bola menyentuh telapak tangan segera bola di agkat ke depan dada dengan cara menekuk kedua siku.
Sikap akhir: segera setelah bola berada dalam kedua tangan diikuti dengan gerakan menegakkan badan.
Gambar 2.12 tangkapan setinggi lutut ke bawah
2.1.6 4. Tehnik menggiring
( 1 ) Memantulkan bola di tempat - Dengan tangan kanan
Sikap permulaan: berdiri kangkang selebar bahu, kaki kiri agak ke depan, sehingga kedua telapak kaki membentuk sudut, dengan telapak kaki kiri lurus ke depan, sementara kedua tangan memegang bola. Pelaksanaan: Tangan kiri menghantar bola kea rah bahu kanan, sesaat sebelum bola mencapai setinggi bahu kanan segera tangan kiri melepaskan bola, selanjutnya diikuti gerakan memantulkan bola ke ke lantai oleh tangan kanan dengan gerakan pergelangan tangan. Diusahakan titik pantul bola berada di sebelah kanan ujung kaki kiri. Setelah bola memantul kembali, segera tangkap dengan kedua tangan.
(29)
Sikap bola s badan)
Gambar
- Denga Sikap kaki k membe lurus k lebih b Pelaks bahu k bahu k selanju lantai tangan kaki ka Sikap bola di Gamba akhir: Setela si tempatka ). 2.13 meman
an tangan kir permulaan: kanan agak
entuk sudut, ke depan, ke berperan tang sanaan: tanga kanan, sesaa kanan, seger utnya diikut oleh tangan n. Titik pantu
anan. akhir: setela i tempatkan
ar 2.14 mem
ah bola terta an pada po
ntulkan bola
ri
Berdiri ka ke depan , dengan pos edua tangan
gan kiri. an kanan me at sebelum b ra tangan ka ti gerakan m n kiri dengan
ul bola berad
ah bola terta pada posisi mantulkan bo angkap kemb osisi semula dengan tang angkang sele sehingga k sisi telapak k
memegang
enghantar bo bola mencap anan melepa memantulka n gerakan p da di sebelah
angkap kemb semula.
ola dengan ta
bali, segera a (didepan gan kanan ebar bahu, kedua kaki kaki kanan bola, yang
ola kea rah pai setinggi askan bola, an bola ke
ergelangan h kiri ujung
bali segera
(30)
( 2 ) Menggirin - Denga Sikap kedua di depa Pelaks kaki k depan, hitung ke lant sekitar diikuti Sikap permu memba Gamba - Denga Pada p terbalik
Gamb
ng dengan b an tangan kan
permulaan: kaki sejajar an badan aga sanaan: Setel kiri ke depa
, hitungan t an empat pa tai di depan r perut, bola i melangkahk
akhir: berhe laan, untuk alik terus me
ar 2.15 meng
an tangan kir prinspnya sa
k
bar 2.16 men
berjalan nan
berdiri ka dan kedua t ak ke sampin lah siap, Hitu an, hitungan tiga kaki ki antulkan bola n kaki kanan a ditangkap kan kaki kan enti dan ber
selanjutnya emantulkan ggiring bola ri ama dengan nggiring bola angkang sele tangan mem ng kanan. ungan satu l n dua kaki iri ke depan a dengan tan n. Begitu bo
dengan ked nan ke depan rdiri seperti
a bola diop bola lagi.
dengan tang
n tangan kan
a dengan tan
ebar bahu, megang bola
langkahkan kanan ke n lagi dan ngan kanan ola kembali dua tangan, n. pada sikap erkan atau gan kanan nan, hanya ngan kiri
(31)
2
( 3
2.1.6. 5. Teh
sho (pas den sed bola ( 1 ) Menggirin Pada das berlari ad dipercepa panjang. tangan kir hnik menemb Pada dasa
ooting ) ada
ssing). Perb ngan tenaga y
ang operan m a tidak meny
) Tembakan Sikap awa dan kedua belakang Pelaksana lurus, bad berada di untuk me ditembakk G
ng dengan b sarnya pelak dalah sama d at dan sek
Baik dilakuk ri.
bakkan bola arnya cara m alah sama bedaannya a
yang lebih b memberikan yasar ke law n dari atas k al: berdiri ka a tangan mem
kepala. aan: bola dit dan condong kaki kanan, nembakkan kan diikuti l
Gambar 2.17 berlari ksanaan me dengan berja kaligus lan kan dengan
a ke gawang menembakka
dengan me adalah bahw
besar, karena n umpan kep wan. Tehnik d
kepala angkang, kak
megang bola
arik ke belak g ke belakang kaki kiri lur bola ke gaw lecutan jari- j
tembakan d
enggiring bo alan, hanya l ngkahnya j tangan kana
an bola ke g elakukan op wa tembakan
a merupakan pada teman s dasarnya ada
ki kiri berad a di samping
kang sampai g dan berat b rus ke depan wang. Begitu jari tangan k
dari atas kepa
ola dengan langkahnya
uga lebih an maupun
gawang ( peran bola n dilakukan
n serangan, seregu agar alah:
da di depan g agak ke
i lengan badan n siap u bola kanan. ala
(32)
( 2 ( 3 ) Tembakan Sikap aw pada tem posisi le lemparan lecutan ja dengan ta Gam ) Tembakan Untuk te digunakan kanan ber depan da depan hin dari tang kaki ke de
Ga
n dari sampi wal: Posisi m mbakan dari
engan yaitu lewat samp ari- jari tang angan kiri.
mbar 2.18 te
n dari depan embakan in n untuk pass rada di depan ada kemudi ngga kedua gan, segera epan. ambar 2.19 ing badan maupun sika atas kepala u di sampi ping badan k gan kanan, b
embakan dar
n dada ni jarang sing. Carany n, kedua tan ian dorongk
lengan luru diikuti mal
tembakan da
ap badan sa a, yang berb ng badan, kea rah gawa begitu sebalik
ri samping b
dipakai da ya : kaki kir ngan memega
kan kedua us. Setelah langkahkan
ari depan da
ama seperti beda hanya dan arah ang dengan knya kalau adan an banyak ri atau kaki
ang bola di tangan ke bola lepas salah satu
(33)
2.1.7. P t n d I k H d ( 4 G Pengertian b Perma tangan yang nantinya pe dimaksudkan Istilah lebih kecil, peratu Hal ini agar dapat melak ) Tembakan - Deng Sikap depan kanan bola Pelak bawa melep tanga terjau Sikar diiku Gambar 2.20
bola tangan m ainan bola tan g dimainkan ermainan bo
n sebagai p h sederhana uran yang d r lebih muda sanakan den
n dari bawah gan tangan k
p awal: berd n, kedua tan n badan. Te dan telapak ksanaan : t ah samping
paskan set an kanan di uh.
r akhir : Sete uti memindah
0 tembakan d
mini
ngan mini, p n oleh oran ola tangan d permainan b an menyang disederhanak ah di menge ngan baik. h kanan. diri kangkan ngan meme elapak tanga tangan kana tangan kiri kanan dan elah bola. iteruska ke
elah bola dit hkan kaki ka
dari bawah pada dasarny ng dewasa ditambahkan ola tangan kut ukuran kan, juga m erti anak- an
ng, kaki kiri gang bola d an kiri mele an menyangg
menghanta n tangan k
Selanjutny belakang h
tembakkan k anan ke depa
dengan tang
ya juga perm pada umum n mini, ma
yang lebih lapangan y engenai per nak, sehingg
i berada di di samping kat di atas ga bola. ar bola ke
kiri segera ya ayunan hingga titik ke gawang, an. gan kanan mainan bola mnya. Jika aka hal ini sederhana. yang lebih rlengkapan. ga akhirnya
(34)
d s p b m l 2 Perma dilaksanakan seetempat.
Dari u permainan b bola sebag memainkann lapangan, pe 2.1.7.1.1. A ( 1 ( 2 ( 3
ainan bola t n di SD den
uraian di bola tangan
ai alat po nya, dalam eraturan, per
lat, Perlengk 1 ) Alatnya
Fasilitas terbuka Perlengk digunak permain seperti g 2 ) Lapanga Lapanga disesuai perband
3 ) Lama da ( 3.1 ) P ( 3.2 ) U
tangan mini ngan kondisi atas dapat mini adalah okoknya, da bentuk yan rwasitan dan
kapan dan Fa a adalah bola
s tempat atau maupun tert kapannya kan untuk m nan dapat ber
garis lapanga an permainan an permai ikan denga dingan panjan Gambar 2. an Mulainya Permainan d Untuk menen i memberika i yang ada, s
dikatakan h : permaina
an menggu ng lebih se perlengkapa
asilitas a dengan uku
u lapangan tutup.
adalah se melengkapi rlangsung de an dan gawa
n
nan untuk an keadaan ng dan lebar
.21 lapangan a permainan dilangsungka ntukan temp an kemungk sesuai denga bahwa yan an yang me unakan tang
ederhana ba an lainnya.
uran nomor 3 dapat berup
egala sesu permainan engan baik. ang.
k anak S n setempat r 2:1.
n permainan
an selama 2 x pat, wasit me
kinan untuk an keadaan ng disebut nggunakan gan untuk aik ukuran 3. a lapangan atu yang itu, agar Contohnya SD dapat t, dengan n
x 15 menit engadakan
(35)
( 3.3 ) Permainan dimulai dengan lemparan dari titik tengah lapangan
( 3 4 ) Lemparan pertama boleh dilakukan ke segala arah kepada Teman seregu
( 3.5 ) Peluit tanda berakhirnya permainan peluit di tiup oleh wasit
( 3.6 ) Jika berakhir dengan kedudukan sama, dilakukan perpanjangan Waktu 2 x 5 menit
2.2.Kerangka Berfikir
Permainan bola tangan untuk anak SD harus disesuaikan dengan keadaan dan kondisi sekolah maupun kondisi siswa. Dengan kata lain untuk anak SD permainan ini harus dimodifikasi sebelum dimainkan dalam pembelajaran penjas. Modifikasi peraturan ,lapangan, jumlah pemain, alat disesuaikan dengan perkembangan anak usia sekolah Dasar. Sehingga tujuan untuk meningkatkan hasil belajar yang lebih baik akan tercapai. Dalam usaha mencapai tujuan, maka dalam pembelajaran harus diciptakan suasana kelas yang menyenangkan, memberi kesempatan anak untuk mencoba, dan mengulang.
2.3.Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan tentang cara terbaik untuk mengatasi masalah. Hipotesis tindakan menyatakan bahwa tindakan itu merupakan solusi yang dapat memecahkan masalah yang diteliti.
Dari uraian diatas hipotesis penelitiannya adalah usaha meningkatkan hasil belajar bola tangan melalui alat bantu bola karet.
(36)
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Dengan penelitian tindakan kelas, peneliti dapat mencermati suatu obyek dalam hal ini adalah siswa, menggunakan model pembelajaran tertentu untuk meningkatkan hasil pembelajaran yang lebih baik. Melalui tindakan yang dilakukan dengan tujuan tertentu dalam bentuk rangkaian siklus kegiatan. Dengan demikian perkembangan dalam setiap kegiatan dapat terpantau kekurangan dan kelebihan dalam pembelajaran.
3.1. Subyek, tempat dan waktu penelitian 3.1.1. Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah kurang berhasilnya hasil belajar bola tangan siswa kelas IV SD Negeri 3 Beringin Batealit Jepara dalam pembelajaran penjasorkes.
3.1.2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Beringin Batealit dengan kisaran yang berjumlah 30 orang.Anak putri 16 orang anak putra 14 orang. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada minggu ke empat dan kelima bulan Agustus 2012, pada saat pembelajaran sedang berlangsung.
3.2. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas sebagai cara untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran permainan bola tangan.
Rancangan ini meliputi : 1. Persiapan
(37)
4. Evaluasi 5. Refleksi
3.3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan adalah : 1. Silabus
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3. Lembar observasi atau pengamatan 4. Tes
3.4. Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
• Observasi
Adalah : metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistimatis mengenai tingkah laku, dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.
• Tes praktek
Adalah : pengumpulan data hasil belajar melalui tes ketrampilan yang dilakukan oleh siswa dan dinilai oleh guru menggunakan instrument penilaian.
3.5. Analisis Data
3.5.1. Data Kuantitatif
Pada data kuantitatif hasil belajar dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh, kemudian dilanjutkan dengan refleksi. yaitu membandingkan hasil balajar kondisi awal dengan hasil belajar yang diperoleh pada Siklus 1 dan siklus II.
3.5.2. Data Kualitatif
Yaitu analisis data yang berdasar pada penalaran logika yang menggambarkan kenyataan sesuai dengan data yang diperoleh
(38)
3.6. Indikator Kerja
Untuk melihat berhasil tidaknya suatu pembelajaran, bisa dilihat dari pencapaian hasil belajar.
Tabel 3.6.1 Indikator Hasil Belajar Siswa
No Aspek Keaktifan Kriteia
1. Cara Melempar bola 80 – 100 % 60 – 70 % 40 – 59 % 20 – 39 % 0 – 19 %
Sangat efektif Efektif Cukup efektif Kurang efektif Tidak efektif 2. Cara menangkap bola 80 – 100 %
60 – 70 % 40 – 59 % 20 – 39 % 0 – 19 %
Sangat efektif Efektif Cukup efektif Kurang efektif Tidak efektif
Tabel 3.6.2. Indikator keaktifan siswa
No Aspek Keaktifan Kriteia
1. Aktifitas siswa dalam pembelajaran
80 – 100 % 60 – 70 % 40 – 59 % 20 – 39 % 0 – 19 %
Sangat efektif Efektif Cukup efektif Kurang efektif Tidak efektif
Tabel 3.6.3. Indikator aktifitas guru
No Aspek Keaktifan Kriteia
1. Aktifitas guru dalam pembelajaran
80 – 100 % 60 – 70 %
Sangat efektif Efektif
(39)
20 – 39 % 0 – 19 %
Kurang efektif Tidak efektif
3.7. Prosedur Penilaian / Tindakan
Prosedur tindakan yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan sebanyak 2 x yaitu siklus 1 dan siklus 2.
Siklus 1 terdiri dari :
• Perencanaan
• Tindakan
• Pengamatan
• Refleksi
Siklus 2 terdiri dari :
• Perencanaan
• Tindakan
• Pengamatan
• Refleksi
Perencanaan
Tindakan
Pengamatan Refleksi
Perencanaan
Tindakan
Pengamatan Refleksi
(40)
Pelaksanaan tindakan dalam dua siklus Siklus 1 terdiri dari :
• Perencanaan : berisi rencana yang akan dilakukan dalam pembelajaran yaitu dengan pembuatan RPP
• Tindakan : kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar permainan bola tangan
• Pengamatan : Pengamatan dilakukan saat pembelajaran berlangsung, baik oleh guru terhadap siswa maupun oleh pengamat terhadap guru yang sedang mengajar
• Refleksi : evaluasi tindakan yang telah dilakukan, apakah sudah sesuai dengan rencana atau masih perlu dilakukan perbaikan pada siklus 2.
Siklus 2 terdiri dari
Perencanaan, tindakan, dan pengamatan dilakukan seperti pada siklus 1, hanya saja pada siklus 2 diharapkan hasil belajar siswa sudah seperti yang diharapkan, atau hasilnya lebih meningkat dari pada hasil pembelajaran siklus 1.
(41)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi awal pembelajaran
Pada awal pembelajaran penjasorkes permainan bola tangan hanya beberapa anak yang sudah menguasai materi pembelajaran permainan bola tangan. Hal ini disebabkan karena siswa belum memahami tentang peraturan, cara bermain dan tehnik – tehnik yang harus dikuasai siswa dalam permainan ini. Dan guru belum menjelaskan secara rinci bagaimana cara bermain yang sebenarnya.
Hasil tes pembelajaran belum mencapai nilai maksimal yang diinginkan. Tes dilakukan dengan pengamatan pada saat siswa bermain dan tes ketrampilan. Berdasarkan hasil tersebut maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK ).
4.1.2. Deskripsi siklus 1
4.1.2.1. Perencanaan siklus 1
Peneliti membuat rencana dan melaksanakan pembelajaran pada siklus 1. Guru mengganti pemanasan dengan permainan Bintang merah dan bintang putih, yang semula pemanasan dengan penguluran dan sebagainya dengan hitungan. Sesuai rencana penelitian tindakan 1 dilaksanaka, yang bertindak sebagai guru adalah peneliti dan sebagai pengamat adalah teman sejawat.
4.1.2.2. Pelaksanaan Siklus 1
Pembelajaran siklus 1 dilaksanakan sesuai dengan perkembangan anak yaitu perkembangan tahap bermain. Situasi belajar diarahkan agar siswa memahami konsep permainan bola tangan berdsarkan pengetahuan dan ketrampilan yang sudah dimiliki selama mengikuti pembelajaran.
(42)
Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah disiapkan. Secara singkat, urut –urutan pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1 dilaksanakan pada hari Kamis 28 Juni 2012 pada pukul 07.00 – 08.10 ( 2 X 35 menit ).
1) Kegiatan awal ( 10 menit )
Peneliti mulai pembelajaran dengan pendahuluan ( dibariskan berhitung, berdoa dan pemanasan dengan permainan bintang merah dan bintang putih ).
2) Kegiatan Inti ( 50 menit )
a. Peneliti membagi anak menjadi lima kelompok dan menerangkan tehnik dasar yang akan dipelajari
b. Siswa melakukan gerakan tehnik dasar yang telah diterangkan
c. Saat siswa melaksanakan gerakan, peneliti berkeliling sambil membetulkan gerakan anak yang salah
d. Setelah semua anak melakukan gerakan yang pertama, guru melanjutkan gerakan yang kedua dan seterusnya sampai semua gerakan tehnik dasar dilaksanakan
e. Setelah latihan tehnik dasar selesai dilanjutkan dengan bermain bola tangan dengan menggunakan bola karet
f. Peneliti membagi anak menjadi 7 kelompok setiap kelompok terdiri dari 4 anak
g. Dua kelompok bermain di lapangan 1 dan 2 kelompok di lapangan 2
h. Kelompok yang belum mendapat giliran bermain melakukan latihan tehnik dasar diluar lapangan permainan
i. Setiap bermain selama 10 menit, setelah semua melakukan permainan dilanjutkan dengan pendinginan
(43)
3) Kegiatan akhir / penutup (10 menit )
a. Pendinginan dengan gerakan pelemasan
b. Diberikan ulasan tentang kekurangan dan kesalahan yang dilakukan serta Tanya jawab
c. Dibariskan, berhitung, berdoa dan dibubarkan
Deskripsi pengamatan tindakan 1
Deskripsi hasil pembelajaran siklus 1 merupakan deskripsi hasil pengamatan yang dilakukan observer terhadap penelitian selama proses pembelajaran, tindakan yang dilakukan oleh siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer diperoleh hasil sebagai berikut :
Siswa dalam melakukan latihan tehnik dasar masih kurang sesuai dengan petunjuk guru , tetapi dalam melaksanakan gerakan penuh semangat. Di dalam pelaksanaan permainan anak cenderung kurang kerjasama dalam menciptakan gol dan masih kelihatan egoisnya masih tinggi. Karena terlalu bersemangat lupa dengan peraturan yang ada.
Sedangkan untuk guru pada waktu permainan berlangsung perhatian masih tertuju pada anak yang bermain, anak yang melakukan latihan tehnik dasar kurang diperhatikan, sehingga ada anak yang duduk- duduk karena jenuh menunggu giliran bermain.
Tabel 4.1.2.1. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
No Komponen Pembelajaran Hasil
K B S B 1.
2.
Persiapan (lapangan, sumber, alat dan siswa)
Kegiatan awal (apersepsi, menarik perhatian siswa, motivasi,
√ √
(44)
3. 4. 5.
6. 7.
menyampaikan tujuan pembelajaran)
Menyajikan materi Penguasaan siswa
Membimbing siswa yang kurang menguasai ketrampilan
Metode (ceramah, demonstrasi, praktek)
Kegiatan akhir (memberi penenangan, umpan balik, evaluasi)
√ √ √
√ √
Keterangan : K = Kurang B = Baik
SB = Sangat Baik
Tabel 4.1.2.2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Semangat Kerjasama Disiplin Keterampilan K B SB K B SB K B SB K B SB
√ √ √ √
Keterangan : K = Kurang B = Baik
SB = Sangat Baik Refleksi siklus 1
Dari hasil observasi dapat dilakukan analisis dengan cara mengamati tindakan atau gerakan yang dilkukan oleh siswa. Selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan. Hasil refleksi siklus I adalah sebagai berikut :
(45)
3. Ketrampilan bermain masih kurang 4. Hasilnya masih kurang dari ketuntasan
1. Deskripsi Siklus 2
Perencanaan Siklus 2
Peneliti membuat rencana dan melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus 2. Guru mengganti pemanasan dengan permainan bola loncat. Pemanasan ini lebih mengarah pada permainan bola tangan. Sesuai rencana, pemberian siklus 2 dilaksakan dengan guru sebagai pengajar dan teman sejawat sebagai pengamat.
Pembelajaran siklus 2 dilaksanakan untuk memperbaiki pembelajaran siklus 1 yang belum tercapai dengan maksimal dan masih banyak kekurangan dan kesalahan yang dilakukan. Peneliti melaksanakan pembelajaran siklus 2 sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disiapkan, secara singkat urut – urutannya sebagai berikut :
I. Pertemuan siklus 2
Pertemuan siklus 2 dilaksanakan pada hari Kamis 5 Juli 2012 pada pukul 07.00 – 08.10 WIB.
4) Kegiatan awal ( 10 menit )
Siswa dibariskan, berdoa, berhitung, absensi dan dilanjutkan pemanasan dengan permainan bola loncat
(46)
Gambar 4.1.1. Siswa Berbaris
Gambar 4.1.2. Siswa Berdo’a
Gambar 4.1.3. Siswa Putra Melakukan Pemanasan
(47)
5) Kegiatan inti ( 50 menit )
a. Peneliti membagi anak menjadi 6 kelompok setiap kelompok mendapat 1 bola
b. Peneliti menjelaskan tentang permainan bola tangan dan peraturan yang akan digunakan dalam permainan
c. Peneliti member aba – aba untuk memulai latihan tehnik dasar permainan bols tangan
d. Setelah semua tehnik dasar dilakukan, dilanjutkan dengan bermain bola tangan
e. Empat kelompok bermain terlebih dahulu
f. Siswa yang belum mendapat giliran bermain, melakukan latihan tehnik dasar di luar lapangan permainan
g. Dalam setiap permainan dilakukan selama 10 menit, setelah semua kelompok mendapat giliran bermain dilanjutkan pendinginan
(48)
Gambar 4.1.5. Bermain Bola Tangan
6) Kegiatan Akhir / penutup ( 10 menit ) a. Pendinginan
b. Ulasan tentang kekurangan, kesalahan dan Tanya jawab c. Siswa dibariskan, berhitung, berdoa dan dibubarkan
(49)
Deskripsi Pengamatan siklus 2
Deskripsi hasil pembelajaran siklus 2 merupakan deskripsi hasil pengamatan observer terhadap penelitian selama proses pembelajaran baik gerakan yang dilakukan maupun sikap siswa dalam melakukan pembelajaran.
Berdasar pengamatan yang dilakukan observer diperoleh hasil sebagai berikut :
Siswa sudah lebih menguasai tehnik dasar bola tangan sehingga dalam melakukan permainan bola tangan sudah tidak banyak melakukan kesalahan. Kerjasama diantara mereka juga meningkat sehingga permainan semakin menyenangkan.
Tabel 4.1.3.1. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
No Komponen Pembelajaran Hasil
K B S B 1.
2.
3. 4. 5.
6. 7.
Persiapan (lapangan, sumber, alat dan siswa)
Kegiatan awal (apersepsi, menarik perhatian siswa, motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran)
Menyajikan materi Penguasaan siswa
Membimbing siswa yang kurang menguasai ketrampilan
Metode (ceramah, demonstrasi, praktek)
Kegiatan akhir (memberi penenangan, umpan balik,
√ √
√ √ √ √ √
(50)
evaluasi) Keterangan : K = Kurang B = Baik
SB = Sangat Baik
Tabel 4.1.3.2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Semangat Kerjasama Disiplin Keterampilan K B SB K B SB K B SB K B SB
√ √ √ √
Keterangan : K = Kurang B = Baik
SB = Sangat Baik
Refleksi siklus 2
Dari hasil observasi dapat dilakukan analisis dengan cara mengamati dan dapat diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah telah dilakukan.
Hasil refleksi pada siklus 2 sebagai berikut :
a.Siswa dapat melakukan tehnik dasar dengan lebih baik b.Siswa aktif dalam pembelajaran
c.Melakukan permainan dengan peraturan yang dimodifikasi d.Secara keseluruhan pada siklus 2 sudah baik dan hasilnya
sudah baik
(51)
dan pemahaman klasikal sudah dapat tercapai dengan dua siklus.
4. 2. Pembahasan
Pembelajaran yang dilaksanakan dalam siklus 1 adalah sebagai usaha untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan anak dalam pembelajaran bola tangan. Peneliti mengawali siklus 1 dengan merubah pemanasan yang awalnya dengan gerakan senam dengan hitungan diganti dengan permainan yang lebih menuju pada permainan bola tangan. Pengetahuan tentang bola tangan harus diketahui oleh anak dan juga tehnik dasar harus dikuasai lebih dahulu. Sehingga dalam memainkan permainan ini anak tidak mengalami kesulitan, permainan dilakukan dengan perasaan gembira dan bersemangat.
Pembelajaran pada siklus 2 difokuskan agar siswa lebih menguasai pemahaman dan ketrampilan yang harus dikuasai dalam melakukan permainan bola tangan. Tehnik dsar sudah mulai dikuasai oleh siswa dan juga peraturan yang dibuat sudah sepenuhnya dimengerti oleh siswa. Dengan peraturan yang dimodifikasi anak lebih bisa bermain dengan semangat dan kerjasama yang lebih baik.
Pada siklus I hasilnya :
1. Siswa belum menguasai tehnik dasar bola tangan 2. Siswa belum bersemangat dalam mengikuti pelajaran 3. Ketrampilan bermain masih kurang
4. Hasilnya masih bayak yang kurang tuntas
Pada siklus II hasilnya :
1. Siswa dapat melakukan tehnik dasar bola tangan dengan baik 2. Siswa aktif dalam pembelajaran
3. Melakukan permainan dengan peraturan yang dimodifikasi dengan baik
(52)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan 2 siklus dengan pembelajaran yang berorientasi pada meningkatkan hasil belajar bola tangan dengan menggunakan bola karet dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kegiatan akan lebih menarik apabila guru mampu menyajikan
pembelajaran dengan cara yang bervariasi, dan siswa secara aktif melakukan kegiatan secara terus menerus
2. Dengan alat yang sesuai dengan kondisi anak dapat lebih meningkatkan ketrampilan dan hasil belajar yang diinginkan
3. Pembelajaran dengan modifikasi dapat meningkatkan pemahaman dan ketrampilan
4. Dengan modifikasi peraturan lebih memudahkan siswa dalam melakukan permainan
5.2. Saran
1. Bagi Guru
a. Dalam pembelajaran gunakan metode yang bervariasi
b. Gunakan metoda yang sesuai dengan situasi dan kondisi anak
c. Memperbanyak latihan, semua anak mendapat giliran latihan yang sama
d. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak e. Gunakan alat yang sesuai dengan pembelajaran
2. Bagi siswa
a. Harus lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran
b. Siswa harus berani bertanya pada guru jika ada latihan yang belum dikuasai
(53)
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, dkk. 2004. Permainan bola besar II bola voli dan bola tangan. Jakarta: Pusat PenerbitanUniversitas terbuka.
Mohammad Surya. 2004. Dasar-Dasar Kependidikan di SD. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Aip Syarifuddin, dkk. 2004. Azaz dan Falsafah Penjaskes. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Syamsir Azis, 2003. Permainan kecil di sekolah Dasar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
Sugianto, 2003. Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
Sumber Internet
Penerapan Teknologi Pembelajaran Dalam Penjas,
http://ikadam23.wordpress.com/2009/11/06/penerapan-teknologi-pembelajaran-dalam-penjas/. 05 April 2012
Permainan Bola Tangan SD,
http://nunkz090.wordpress.com/2010/12/22/permainan-bola-tangan-sd/. 08 April 2012
Permainan Bola Tangan, http://ws-or.blogspot.com/2011/04/permainan-bola-tangan.html. 16 April 2012
(54)
(55)
Lampiran 1
Daftar Nilai Siklus I
No Nama
Pengetahuan Praktek Sikap
Jumlah Skor Nilai P e ra tu ra n Perm ainan Car a Be r m a in Gera k Das a r Le m p a r Bola Mengenai Sas ara n Tangkap Bola Berpa san gan B Semang at Di si plin
INDRA R.
GHARNIS F.
M. FARIS
M. SIFUL A.
DYAN P.
FIRMANSYAH A.
M. SUFII
M. FAIQUL
M. NAHROWI
NABILA S.
RISNAL H.
SHODIKUL A
YURIYANTO
ALFIN M.
ANNISA I.
ANISA S.
ANNISA R.
ANILA T.
ATIKA P.
ARWINI P.
(56)
DRIAWAH R.
GHARISYA l.
M. ARJUNA M.
ICHA IHESYA
M. BAYU N.
M. RATUS S.
NAIMATUS
M. RISKY A.
M. SOFIK K.
Jumlah
Rata‐rata ,
Keterangan :
20 – 15 = 80 14 – 10 = 75 9 – 5 = 70 4 – 1 = 65
Jepara, 23 Agustus 2012 Mengetahui
Kepala Sekolah Peneliti
Seno, S.Pd Adi Winarto
(57)
Lampiran 2
Daftar Nilai Siklus II
No Nama
Pengetahuan Praktek Sikap
Jum lah Skor Nilai Pe raturan Per m a inan Ca r a Ber m ain Ger ak Dasar Le mpar Bo la Mengenai Sa sar an Ta ngk a p Bola Ber p as anga n B Sem a n g at Disipli n
INDRA R.
GHARNIS F.
M. FARIS
M. SIFUL A.
DYAN P.
FIRMANSYAH A.
M. SUFII
M. FAIQUL
M. NAHROWI
NABILA S.
RISNAL H.
SHODIKUL A
YURIYANTO
ALFIN M.
ANNISA I.
ANISA S.
ANNISA R.
ANILA T.
ATIKA P.
ARWINI P.
DEDEN F.
(58)
GHARISYA l.
M. ARJUNA M.
ICHA IHESYA
M. BAYU N.
M. RATUS S.
NAIMATUS
M. RISKY A.
M. SOFIK K.
Jumlah
Rata‐rata ,
Keterangan :
20 – 15 = 80 14 – 10 = 75 9 – 5 = 70 4 – 1 = 65
Jepara, 23 Agustus 2012 Mengetahui
Kepala Sekolah Peneliti
Seno, S.Pd Adi Winarto
(59)
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama sekolah : SD Negeri 3 Beringin Batealit
Mata pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : 4 (empat ) / 1 (satu )
Pertemuan Ke : 1 (satu ) Alokasi Waktu : 2 X 35 (menit)
Standar Kompetensi :
Mempraktikkan berbagai kombinasi gerak dasar melalui permainan dan nilai – nilai yang terkandung di dalamnya.
Kompetensi Dasar :
Mempraktikkan kombinasi gerak melempar, menangkap, dan menendang dengan koordinasi yang baik dalam permainan sederhana serta aturan dan kerjasama.
I. Tujuan Pembelajaran
* Siswa dapat melakukan lempar tangkap * Siswa dapat melakukan permainan bola tangan * Karakter siswa yang diharapkan
* Disiplin * Kerjasama * Toleransi * Percaya diri * Keberanian
II. Materi Ajar (Materi Pokok ) :
* Lempar tangkap dan bermain bola tangan III. Metode Pembelajaran :
* Ceramah * Demonstrasi * Praktek
(60)
A. Kegiatan awal ( 10 menit ) Apersepsi dan Motivasi
- Siswa dibariskan menjadi empat barisan - Absensi / mengecek kehadiran siswa
Pemanasan
Permainan Bintang merah bintang putih
‐ Murid dibagi menjadi 5 kelompok
‐ Setiap kelompok ada 6 anak
‐ Setiap kelompok dibagi menjadi 2 regu, 1 regu menjadi bintang merah, dan 1 regu menjadi bintang putih
‐ Kedua regu berdiri berbanjar dan kedua regu menghadap ke satu arah
‐ Jarak berdiri antara anggota regu sama jauhnya
‐ Jarak antara bintang merah dan bintang putih 2 m
‐ Anak yang berdiri paling belakang regu bintang putih membawa bola merah
‐ Anak yang berdiri paling belakang regu bintang putih membawa bola putih
‐ Setelah anak- anak menempatkan diri pada posisi masing-masing, guru memberikan aba- aba “ siap……ya”, anak yang membawa bola berlari secepat mungkin kearah depan melalui sebelah kanan anggota regunya masing- masing
‐ Setelah masing- masing anak yang membawa bola sampai pada posisi berdiri anak terdepan,kemudian berbelok ke kiri dan seterusnya berlari kearah belakang, melalui sebelah kiri anggota regu masing- masing
‐ Setelah anak yang membawa bola sampai pada posisi berdiri anggota no 2 dari belakang, kemudian bola segera diberikan kepadanya
(61)
menerima bola segera lari secepatnya seperti yang dilakukan oleh anggota pertama
‐ Pelari berikutnya melakukan lari seperti pelari yang ke 2 setelah menerima bola, demikian seterusnya hingga terakhir bola itu diberikan kepada pelari yang terdepan
‐ Masing- masing anggota regu , setelah memberikan bola segera berdiri pada tempat semula
‐ Pelari terdepan atau terakhir, setelah menerima bola dari pelari sebelumnya, segera lari secepatnya ke belakang lewat sebelah kiri regunyada pelari paling belakang, kemudian kembali lari ke depan lewat belakangnya dan sebelah kanan regunya
‐ Demikian pelari terakhir itu sampai pada tempat berdirinya semula, segera menyerukan nama regunya sambil mengacungkan bola yang dibawanya
(62)
B. Kegiatan Inti ( 50 menit ) - Eksplorasi
“ Siswa dapat melakukan lempar tangkap “ Siswa dapat melakukan permainan bola tangan
“ Melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran “ Memberikan alat yang digunakan dalam pembelajaran - Elaborasi
“ Melakukan lempar bola mengenai sasaran “ Melakukan gerakan menangkap bola “ Melakukan permainan bola tangan
* Anak-anak dibagi menjadi 7 kelompok, anak putri 3 kelompok, anak putra 3 kelompok
* Kelompok 1,2,3,4 bermain terlebih dahulu, kelompok 5,6,7 melakukan latihan lempar tangkap dengan kelompok masing – masing
* Kelompok I , 2 bermain di lap 1 dan kelompok 3,4 bermain di lapangan 2.
* Lapangan berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 6 m, lebar 4 m * Pada masing –masing garis belakang diberi tanda sebagai gawang
dengan ukuran 1,5 m * Satu regu terdiri dari 4 anak
* 3 anak sebagai pemain dan 1 anak sebagai penjaga gawang * Cara bermain
- Permainan dilakukan selama 5-10 menit
- Untuk menentukan tempat, wasit akan mengadakan undian. Jika satu regu memilih tempat maka regu yang lain memainkan bola pertama. - Permainan dimulai dengan lemparan pertama dari titik tengah
lapangan, setelah peluit di bunyikan oleh wasit
- Anggota tim bertugas mengoper, melempar, menangkap, dan mendribel berusaha menciptakan gol
(63)
- Membawa bola tidak boleh lebih dari 3 langkah, harus segera dioper - Tim dengan gol terbanyak adalah sebagai pemenang
- Setelah selesai gantian kelompok berikutnya
- Kelompok yang sudah selesai, melanjutkan latihan lempar tangkap dengan kelompok masing- masing
- Konfirmasi
“ Guru bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui
C. Kegiatan Akhir / Penenangan ( 10 Menit )
Siswa dikumpulkan, mendengarkan penjelasan tentang pelajaran yang telah dilakukan Memperbaiki /mengkoreksi kesalahan yang telah dilakukan.
V. Alat dan sumber belajar * Buku penjaskes kelas 3 * Permainan bola besar II * Lapangan
* Bola karet * Peluit * Gawang * Stop Watch
(64)
VI. Penilaian
Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran dan sesudah pembelajaran Indikator Pencapaian
Kopetensi
Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
• Melakukan lempar bola mengenai sasaran
• Melakukan tangkap bola berpasangan
• Bermain bola tangan dengan bola karet
Non Tes Tes
Ketrampilan/ Perbuatan
Soal praktek
• Lakukan gerakan melempar bola mengenai sasaran
• Lakukan tangkap bola berpasangan
• Jelaskan cara bermain bola dengan bola karet
FORMAT KRITERIA PENILAIAN Performansi
No Aspek Kriteria Skor
Pengetahuan • Pengetahuan
• Kadang-kadang pengetahuan
• Tidak pengetahuan
3 2
1 Praktek • aktif praktek
• kadang-kadang aktif
• tidak aktif
3 2 1 Sikap • sikap
• kadang-kadang sikap
• tidak sikap
3 2 1
(65)
LEMBAR PENILAIAN
Performa
No Nama Siswa Pengetahuan Praktek Sikap Jumlah
Skor Nilai 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jepara, 10 Agustus 2012 Mengetahui
Kepala Sekolah Peneliti
Seno, S.Pd Adi Winarto
(66)
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama sekolah : SD Negeri 3 Beringin Batealit
Mata pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : 4 (empat ) / 1 (satu )
Pertemuan Ke : 1 (satu ) Alokasi Waktu : 2 X 35 (menit) Standar Kompetensi :
Mempraktikkan berbagai kombinasi gerak dasar melalui permainan dan nilai – nilai yang terkandung di dalamnya.
Kompetensi Dasar :
Mempraktikkan kombinasi gerak melempar, menangkap, dan menendang dengan koordinasi yang baik dalam permainan sederhana serta aturan dan kerjasama.
I. Tujuan Pembelajaran
* Siswa dapat melakukan lempar tangkap * Siswa dapat melakukan permainan bola tangan ^ Karakter siswa yang diharapkan
* Disiplin * Kerjasama * Toleransi * Percaya diri * Keberanian
II. Materi Ajar (Materi Pokok ) :
* Lempar tangkap dan bermain bola tangan
III. Metode Pembelajaran : * Ceramah
(67)
IV. Langkah – langkah Pembelajaran A. Kegiatan awal ( 10 menit )
Apersepsi dan Motivasi
- Siswa dibariskan menjadi empat barisan - Absensi / mengecek kehadiran siswa
Melakukan pemanasan
‐ Anak- anak dibagi menjadi beberapa regu
‐ Setiap regu terdiri dari 10 anak dibagi menjadi 2 bagian yang saling berhadapan
‐ Tepat didepan masing-masing anggota regu diberi garis batas, agar anak tetap berdiri pada tempatnya
‐ Diantara 2 deret anggota regu yang berpasangan, dibuat garis batas sejajar dengan deretan itu dari masing- masing deretan anggota regu
‐ Di sebelah kanan anggota regu yang memegang bola pertama kali diberi tanda
‐ Diusahakan posisi seperti ini dipertahankan, selama permainan berlangsung hingga selesai
‐ Pemegang bola pertama kali adalah anggota regu no 1
‐ Pemain no 1 memegang bola
‐ Aba- aba yang digunakan “ siap…….ya”
‐ Tepat pada aba-aba “ ya ” no 1 membawa lari bola menuju garis a, sampai di garis a kemudian berhenti, dan melemparkan bola kepada no 6, setelah melemparkan bola no 1 kembali ke tempat semula
‐ Setelah no 6 menangkap bola, segera lari ke garis b dan setelah sampai di garis b kemudian berhenti dan melemparkan bola ke no 2, selanjutnya no 6 kembali ke tempat semula
‐ Sementara no 6 kembali ke tempat semula, no 2 berlari ke garis a, demikian seterusnya sampai no terakhir
‐ Setelah no 10 menangkap bola,kemudian memperhatikan no 5 yang sedang kembali ke tempatnya,setelah melemparkan bola kepadanya
(68)
‐ Demikian no 5 telah siap berdiri di tempatnya, segera no 10 berlari menuju dan berhenti di garis b, selanjutnya melemparkan bola itu ke no 5 dan no 5 ke no7, kemudian no 9 ke no 4, demikian seterusnya hingga bola terakhir ditangkap no 1 ( pemegang bola pertama pertama kali )
‐ Setelah no 1 menangkap bola, segera berlari ke titk T untuk meletakkan bola dan kembali ke tempat semula, emikian sampai tempat semula menyerukan nama regunya
‐ Regu yang menang adalah yang lebih dulu menyerukan nama regunya
B. Kegiatan Inti ( 50 menit ) - Eksplorasi
“ Siswa dapat melakukan lempar tangkap
“ Siswa dapat melakukan permainan bola tangkap
“ Melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran “ Memberikan alat yang digunakan dalam pembelajaran
(69)
“ Melakukan lempar bola mengenai sasaran “ Melakukan gerakan menangkap bola “ Melakukan permainan bola tangan
* Anak-anak dibagi menjadi 7 kelompok, anak putri 3 kelompok, anak putra 3 kelompok
* Kelompok 1,2,3,4 bermain terlebih dahulu, kelompok 5,6,7 melakukan latihan lempar tangkap dengan kelompok masing – masing
* Kelompok I , 2 bermain di lap 1 dan kelompok 3,4 bermain di lapangan 2.
* Lapangan berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 6 m, lebar 4 m
* Pada masing –masing garis belakang diberi tanda sebagai gawang dengan ukuran 1,5 m
* Satu regu terdiri dari 4 anak
* 3 anak sebagai pemain dan 1 anak sebagai penjaga gawang * Cara bermain
- Permainan dilakukan selama 5-10 menit
- Untuk menentukan tempat, wasit akan mengadakan undian. Jika salah satu regu memilih tempat, maka regu yang lain akan memainkan bola pertama
- Permainan akan dimulai dengan lemparan bola pertama dari titik tengah lapangan, setelah tanda peluit dibunyikan oleh wasit - Anggota tim bertugas melempar, menangkap, dan mendribel
berusaha menciptakan gol
- Peluit tanda berakhirnya permainan sama seperti pada permulaan permainan
- Membwa bola tidak boleh lebih dari 3 langkah, harus segera dioper maupun didribel
- Tim dengan gol terbanyak adalah sebagai pemenang - Setelah selesai gentian kelompok berikutnya
(70)
- Kelompok yang sudah selesai, melanjutkan latihan lempar tangkap dengan kelompok masing- masing
- Konfirmasi
“ Guru bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui
C. Kegiatan Akhir / Penenangan (10 menit)
Siswa dikumpulkan, mendengarkan penjelasan tentang pelajaran yang telah dilakukan Memperbaiki /mengkoreksi kesalahan yang telah dilakukan
(71)
V. Alat dan sumber belajar * Buku penjaskes kelas 3
* Buku permainan besar II, bola voli dan bola tangan * Lapangan
* Bola karet * Peluit * Gawang * Stop Watch
VI. Penilaian
Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran dan sesudah pembelajaran Indicator Pencapaian
Kopetensi
Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
• Melakukan lempar bola mengenai sasaran
• Melakukan
tangkap bola berpasangan
• Bermain bola tangan dengan bola karet
Non Tes Tes
Ketrampilan/ Perbuatan
Soal praktek
• Lakukan gerakan melempar bola mengenai sasaran
• Lakukan tangkap bola berpasangan
• Jelaskan cara bermain bola dengan bola karet
FORMAT KRITERIA PENILAIAN Performansi
No Aspek Kriteria Skor
Pengetahuan • Pengetahuan
• Kadang-kadang pengetahuan
• Tidak pengetahuan
3 2
(72)
Praktek • aktif praktek
• kadang-kadang aktif
• tidak aktif
3 2 1 Sikap • sikap
• kadang-kadang sikap
• tidak sikap
3 2 1
LEMBAR PENILAIAN
Performa
No Nama Siswa Pengetahuan Praktek Sikap Jumlah
Skor Nilai 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jepara, 15 Agustus 2012 Mengetahui
Kepala Sekolah Peneliti
(73)
Lampiran 5
Pedoman Observasi Aktivitas Guru
No Komponen Pembelajaran Hasil
K B S B 1.
2.
3. 4. 5.
6. 7.
Persiapan (lapangan, sumber, alat dan siswa)
Kegiatan awal (apersepsi, menarik perhatian siswa, motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran)
Menyajikan materi Penguasaan siswa
Membimbing siswa yang kurang menguasai ketrampilan
Metode (ceramah, demonstrasi, praktek) Kegiatan akhir (memberi penenangan, umpan balik, evaluasi)
Keterangan : K = Kurang B = Baik
(74)
Lampiran 6
Pedoman Observasi Aktivitas Siswa
Semangat Kerjasama Disiplin Keterampilan K B SB K B SB K B SB K B SB
Keterangan : K = Kurang B = Baik
(75)
Lampiran 7
Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
No Komponen Pembelajaran Hasil
K B S B 1.
2.
3. 4. 5.
6. 7.
Persiapan (lapangan, sumber, alat dan siswa)
Kegiatan awal (apersepsi, menarik perhatian siswa, motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran)
Menyajikan materi Penguasaan siswa
Membimbing siswa yang kurang menguasai ketrampilan
Metode (ceramah, demonstrasi, praktek) Kegiatan akhir (memberi penenangan, umpan balik, evaluasi)
√
√ √ √
√
√ √ Keterangan :
K = Kurang B = Baik
(76)
Lampiran 8
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Semangat Kerjasama Disiplin Keterampilan K B SB K B SB K B SB K B SB
√ √ √ √
Keterangan : K = Kurang B = Baik
SB = Sangat Baik
Jepara, 23 Agustus 2012 Pengamat / Observer
Dian Ayu Subadriyah, S.Pd
(77)
Lampiran 9
Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
No Komponen Pembelajaran Hasil
K B S B 1.
2.
3. 4. 5.
6. 7.
Persiapan (lapangan, sumber, alat dan siswa)
Kegiatan awal (apersepsi, menarik perhatian siswa, motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran)
Menyajikan materi Penguasaan siswa
Membimbing siswa yang kurang menguasai ketrampilan
Metode (ceramah, demonstrasi, praktek) Kegiatan akhir (memberi penenangan, umpan balik, evaluasi)
√ √
√ √ √ √ √ Keterangan :
K = Kurang B = Baik
(78)
Lampiran 10
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Semangat Kerjasama Disiplin Keterampilan K B SB K B SB K B SB K B SB
√ √ √ √
Keterangan : K = Kurang B = Baik
SB = Sangat Baik
Jepara, 30 Agustus 2012 Pengamat / Observer
Dian Ayu Subadriyah, S.Pd
NUPTK. 2949 7626 6330 0102
(1)
63
Pedoman Observasi Aktivitas Guru
No Komponen Pembelajaran Hasil
K B S B
1.
2.
3. 4. 5.
6. 7.
Persiapan (lapangan, sumber, alat dan siswa)
Kegiatan awal (apersepsi, menarik perhatian siswa, motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran)
Menyajikan materi Penguasaan siswa
Membimbing siswa yang kurang menguasai ketrampilan
Metode (ceramah, demonstrasi, praktek) Kegiatan akhir (memberi penenangan, umpan balik, evaluasi)
Keterangan : K = Kurang B = Baik
(2)
64
Pedoman Observasi Aktivitas Siswa
Semangat Kerjasama Disiplin Keterampilan K B SB K B SB K B SB K B SB
Keterangan : K = Kurang B = Baik
(3)
65
Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
No Komponen Pembelajaran Hasil
K B S B
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Persiapan (lapangan, sumber, alat dan siswa)
Kegiatan awal (apersepsi, menarik perhatian siswa, motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran)
Menyajikan materi Penguasaan siswa
Membimbing siswa yang kurang menguasai ketrampilan
Metode (ceramah, demonstrasi, praktek) Kegiatan akhir (memberi penenangan, umpan balik, evaluasi)
√ √ √ √ √ √ √ Keterangan :
K = Kurang B = Baik
(4)
66
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Semangat Kerjasama Disiplin Keterampilan K B SB K B SB K B SB K B SB
√ √ √ √
Keterangan : K = Kurang B = Baik
SB = Sangat Baik
Jepara, 23 Agustus 2012 Pengamat / Observer
Dian Ayu Subadriyah, S.Pd NUPTK. 2949 7626 6330 0102
(5)
67
Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
No Komponen Pembelajaran Hasil
K B S B
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Persiapan (lapangan, sumber, alat dan siswa)
Kegiatan awal (apersepsi, menarik perhatian siswa, motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran)
Menyajikan materi Penguasaan siswa
Membimbing siswa yang kurang menguasai ketrampilan
Metode (ceramah, demonstrasi, praktek) Kegiatan akhir (memberi penenangan, umpan balik, evaluasi)
√ √ √ √ √ √ √ Keterangan :
K = Kurang B = Baik
(6)
68
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Semangat Kerjasama Disiplin Keterampilan K B SB K B SB K B SB K B SB
√ √ √ √
Keterangan : K = Kurang B = Baik
SB = Sangat Baik
Jepara, 30 Agustus 2012 Pengamat / Observer
Dian Ayu Subadriyah, S.Pd NUPTK. 2949 7626 6330 0102