HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMKN 12 KOTA MALANG

(1)

i

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU

MEROKOK PADA SISWA SMKN 12 KOTA MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:

DODIK ELIS SEPRAIDY 08060025

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012


(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMKN 12 KOTA MALANG

SKRIPSI

Disusun oleh:

DODIK ELIS SEPRAIDY 08060025

Skripsi ini telah disetujui Tanggal 23 Oktober 2012

Pembimbing I, Pembimbing II,

Aini Alifatin, M.Kep Dr. Ainur Rofieq, M.Kes NIP. UMM.112.9311.0305 NIP.19651001.19900311.004

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Nurul Aini, M.Kep NIP.UMM 112.0501.0419


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMKN 12 KOTA MALANG

SKRIPSI

Disusun Oleh: Dodik Elis Sepraidy

08060025 Diujikan

Pada Tanggal 05 November 2012

Penguji I, Penguji II,

Aini Alifatin, M.Kep Dr. Ainur Rofieq, M.Kes

NIP. UMM.112.9311.0305 NIP.19651001.19900311.004

Penguji III, Penguji IV,

Yoyok Bekti P, M.Kep.,Sp.Kom Ledy Martha A, M.kes

NIP. UMM. 112.0309.0405 NIP. UMM.

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari Handayani, M.Kep,Sp.Mat NIP.UMM. 112.9311.0304


(4)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Dodik Elis Sepraidy

Nim : 08060025

Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Hubungan Konsep Diri Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa SMKN 12 Kota Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambialihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.

Malang, 22 Oktober 2012 Yang Membuat Pernyataan,

Dodik Elis Sepraidy NIM. 08060025


(5)

v

MOTTO

“Berangkat dengan penuh keyakinan

Berjalan dengan penuh keikhlasan

Istiqomah dalam menghadapi cobaan”

“Bagi manusia ada malaikat

-malaikat yang selalu

mengikutinya bergiliran, di muka dan di

belakangnya, mereka menjaganya atas perintah

Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan

sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan

yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila

Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu

kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan

sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain

Dia. (QS. Ar-

Ra’d : 11)”

“Sesungguhnya sh

0latku, ibadahku,

hidupku dan matiku hanya untuk ALLAH


(6)

vi

LEMBAR PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmaanirrohiim....

Segala puji dan syukur ku persembahkan bagi sang penggenggam langit dan bumi, dengan rahman rahim yang menghampar melebihi luasnya angkasa raya. Dzat yang menganugerahkan kedamaian bagi jiwa-jiwa yang senantiasa merinduakan kemaha besarannya. Lantunan sholawat beriring salam penggugah hati dan jiwa, menjadi persembahan penuh kerinduan pada sang revolusioner Islam, pembangun peradaban manusia yang beradab Habibana wanabiyana Muhammad SAW...

Alhamdulillah maha besar Allah, sembah sujud sedalam qalbu hamba haturkan atas karunia dan rizki yang melimpah, kebutuhan yang tercukupi, dan kehidupan yang layak. Pada akhirnya tugas akhir (skripsi) ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu (insya’Allah), bila meminjam pepatah lama “Tak ada gading yang tak retak” maka sangatlah pantas bila pepatah itu disandingkan dengan karya ini. Karya ini merupakan wujud dari kegigihan dalam ikhtiar untuk sebuah makna kesempurnaan dengan tanpa berharap melampaui kemaha-sempurnaan sang “Maha Sempurna”. Dengan hanya mengharap ridho-Mu semata, kupersembahkan hasil karya kecil dan kelulusan ini untuk orang terkasih dan terhebat yang selalu menghiasi hari-hariku :

“Kedua orang tuaku Bapak Ilyas,S.pd dan Ibu Sutatik”

Doa tulus kepada ananda seperti air dan tak pernah berhenti yang terus mengalir, pengorbanan, motivasi, kesabaran, ketabahan dan tetes air matamu yang terlalu mustahil untuk dinilai, walaupun jauh, engkaulah sebaik – baik panutan meski tidak selalu sempurna.


(7)

vii

Adindaku tercinta “Khairur Rahman Ilyas”

Kebersamaan, dukungan, doa, kasih sayang, dan perhatianmu padaku, maafkan jika kakakmu belum bisa menjadi contoh yang baik, semoga engkau selalu jadi yang terbaik.

“My Big Family”

“Mbah Atim (Alm.), Mbah Suli, Paman dan Bibi, Mas Yayan,M.Pd.I, Adik Luluk,Amd.Kep, dan seluruh saudara-saudaraku”, terima kasih atas do’a dan dukungan serta nasehat yang telah kalian berikan.

“Sahabat Terbaikku”

“Si Kecil Musleh, Ferdy “Oji Boy”, Samsul Bahri“Sino”, Irfan “Chuck”,

Ferry, Tata’, terima kasih atas kebersamaan dikala susah dan senang yang telah kalian berikan padaku, kalian adalah sahabat terbaikku

“Teman-teman Seperjuangan”

“Yudha, Vivi, Badrus, Zacky, Nurwiyah, Putri, Indri, Kiki’, Dhini, Tety, denny, Stela, Ewhy’, Rya” Kalian adalah penyemangatku untuk segera merampungkan tugas akhir ini. Terima kasih atas kebersamaannya, semoga tali silaturahmi ini selalu terjaga selamanya.

Keluarga Besar PSIK A 2008, Alhamdulillah 4 tahun sudah lewati bersama mengarungi 154 SKS disaat susah maupun senang, kalian adalah keluarga baruku, mohon maaf jika selama ini terdapat kesalahan baik yang disengaja maupun tidak, sukses selalu buat kita semua.

Keluarga Besar Organisasi Mahasiswa “IMM Cardiovascular, HMJ Kep.,

HIMIKA, ILMIKI, dan TIMAPKES” terima kasih atas kebersamaan, perjuangan,


(8)

viii

Keluarga besar Kontrakan 1079 Dinoyo “Fandee, Angger, Sigit, Yunan,

Lian, Zacky, Putra, Mas Alif, Ali, Ipul” terima kasih atas dukungan, nasehat, dan kebersamaan selama berada di gubuk tanah rantau ini, kalian adalah keluarga baruku, semoga tali silaturahmi ini selalu terjaga selamanya.

Semua pihak yang turut membantu dan memberikan dukungan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terima kasih, semoga Allah membalas semua kebaikan kita semua. Amien…


(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbinganNya saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Hubungan Konsep Diri Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa SMKN 12 Kota Malang “. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan tulus kepada :

1. Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Nurul Aini, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah.

3. Aini Alifatin, M.Kep selaku pembimbing I sekaligus penguji I yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingannya dalam penyusunan penelitian ini. 4. Dr. Ainur Rofieq, M.Kes selaku pembimbing II sekaligus penguji II yang telah

banyak memberikan pengarahan dan bimbingannya dalam penyusunan penelitian ini.

5. Yoyok Bekti P, M.Kep.,Sp.Kom selaku penguji III dalam skripsi ini. Terima kasih atas saran yang telah diberikan guna menambah pengatahuan saya dalam penyelesaian penelitian ini.

6. Ledy Martha, S.Kep,Ns., M.Kes selaku penguji IV dalam skripsi ini. Terima kasih atas masukan-masukannya dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Kepala Sekolah SMKN 12 Kota Malang yang telah memberikan izin peneliti untuk dapat melakukan penelitian.

8. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 12 yang telah memberikan banyak informasi dan fasilitas dalam melakukan penelitian di lingkungan sekolah. 9. Bapak, Ibu, Adinda dan saudara-saudaraku tercinta yang telah memberikan


(10)

x

10. Segenap jajaran Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo yang tiada hentinya memberikan motivasi dan doa kepada seluruh santrinya selama menempuh pendidikan.

11. Semua dosen PSIK UMM yang telah memberikan ilmu, pendidikan serta bimbingan kepada saya selama menjadi mahasiswa di PSIK UMM.

12. Siswa SMKN 12 Kota Malang, yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

13. Temen-temen yang telah memberikan motivasi kepada saya dalam penyelesaian penelitian ini.

Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.

Malang, 22 Oktober 2012


(11)

xi ABSTRAK

Hubungan Konsep Diri Dengan Perilaku Merokok Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 12 Kota Malang

Dodik Elis Sepraidy1, Aini Alifatin2, Ainur Rofieq 3

Latar belakang : Dengan merokok remaja menganggap dirinya sebagai orang yang keras dan matang serta oleh remaja merokok dianggap dapat meningkatkan citra diri dan harga dirinya (Young 1996). Dewasa ini konsumsi rokok juga dipengaruhi oleh kebutuhan remaja memperoleh status sosialnya atau dengan kata lain konsumsi rokok dapat mengisyaratkan perasaan seseorang tentang dirinya, mengenai siapa dirinya (sense of self atau self concept).

Metode : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif analitik. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 88 siswa SMKN 12 Kota Malang. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan multistage ramdom

sampling. Dengan variabel independen adalah konsep diri yang terdiri atas 5

komponen dan variabel dependen adalah perilaku merokok. Analisa data yang digunakan adalah dengan uji Chi Square dengan taraf signifikasi 0,05.

Hasil : Dari hasil penelitian Konsep diri (5 komponen) didapatkan, status Gambaran diri siswa 33.05 Negatif dan 67.0% Positif, status Ideal diri siswa 60,2% Negatif dan 39,8% Positif (persentase ini sama dengan status Identitas diri), status Harga diri siswa 62,5% Negatif dan 37,5% Positif, status Peran siswa 31,8% Negatif dan 68,2% Positif. Sedangkan pada perilaku merokok didapatkan hasil 27,3% siswa tidak merokok, 43,2% siswa perokok ringan, 23,9% siswa perokok sedang, dan 5,7% siswa perokok berat.

Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara konsep diri dengan prilaku merokok pada siswa SMKN 12 kota malang. Dimana hubungan yang lebih signifikan ditunjukkan oleh komponen peran dan identitas

Kata Kunci : Konsep Diri, Perilaku Merokok, Remaja/siswa

1. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 2. Dosen Universitas Muhammadiyah Malang


(12)

xii ABSTRACT

The Relation Between Self-Concept and Student’s Smoking Behavior in State Vocational School 12 Malang

Dodik Elis Sepraidy1, Aini Alifatin2, Ainur Rofieq 3

Background : By smoking, the teenagers consider that their selves as human being who have solid state and they feel were adult. It can improve their selve image and pride (Young,1996). In this adult period, to consumpt a cigaratte also influenced by teenegers necessity to get social status or it can called as consumption of cigaratte which can give sign human feeling about their selves, about who they are (sense of self or self concept).

Method : Research design which used in this research is descriptive analytic research design. The sample in this research is 88 students of SMKN 12 Malang. For the sampling technique in this research use multistage random sampling. By using independent variable, is a self-concept which contain of 5 components and for dependent variable, it use smoking behavior. The data analysis is used Chie Square

Experiment with signification degree 0,05.

Result : Based on self-concept research, it get for about (5 components), student’s illustration status is 33,05 Negatives and 67.0% Positive, student’s self ideal status is 60,2% Negative and 39,8% Positive (this persentage is same with self identity status), student’s pride status is 62,5% Negative and 37,5% Positive, student’s character status is 31,8% Negatif and 68,2% Positive. The result of smoking behavior is 27,3% not smokers, 43,2% minor smokers, 23,9% average smokers, and 5,7% high / mayor smokers.

Conclusion : It can be concluded that there is a relation between self-concept and

student’s smoking behavior in State Vocational School / SMKN 12 Malang in which the relation is more significant, showed by character component and identity.

Key words : Self-concept, Smoking Behavior, Teenangers/Students.

1. Program Study of Nursing Science, Health Faculty, Muhammadiyah University of Malang 2.Lecturer of Muhammadiyah University of Malang


(13)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... iv

MOTO ... v

LEMBAR PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xi

ABSTRACT ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.3.1 Tujuan Umum ... 7

1.3.2 Tujuan Khusus ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

1.5 Keaslian Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep diri ... 12

2.1.1 Pembagian Konsep Diri ... 14

2.1.1.1 Gambaran Diri ... 14

2.1.1.2 Ideal Diri ... 15

2.1.1.3 Harga Diri ... 17

2.1.1.4 Peran ... 18


(14)

xiv

2.1.2 Perkembangan Konsep Diri ... 20

2.1.3 Gangguan Konsep Diri ... 20

2.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri ... 23

2.2 Konsep Perilaku Merokok ... 26

2.2.1 Pengertian Perilaku Merokok ... 26

2.2.2 Merokok Ditinjau Dari Aspek Perilaku ... 29

2.2.3 Tahap-tahap Dalam Perilaku Merokok ... 29

2.2.4 Tipe-tipe Perokok ... 30

2.2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok ... 30

2.3 Konsep Remaja ... 32

2.3.1 Pengertian Remaja ... 32

2.3.2 Karakteristik Perkembangan Remaja ... 32

2.3.3 Karakteristik Masa Remaja ... 36

2.3.4 Perilaku Menyimpang Remaja ... 38

2.4 Hubungan Konsep Diri Dengan Perilaku Merokok ... 40

2.5 Peran Perawat ... 43

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep ... 44

3.2 Hipotesi Penelitian ... 46

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 47

4.2 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel ... 47

4.2.1 Populasi ... 47

4.2.2 Sampel ... 48

4.2.3 Teknik Sampling ... 49

4.3 Variabel Penelitian ... 49

4.4 Definisi Operasional ... 49

4.4.1 Definisi Operasional Konsep Diri ... 51

4.4.2 Definisi Operasional Perilaku Merokok ... 51


(15)

xv

4.6 Waktu Penelitian ... 52

4.7 Instrumen Penelitian ... 53

4.7.1 Uji Validitas ... 53

4.7.2 Reliabilitas ... 53

4.8 Prosedur Pegumpulan Data ... 55

4.9 Analisa Data ... 56

4.9.1 Analisi Deskriptif ... 56

4.9.2 Analisis dengan chi-square ... 56

4.10 Etika Penelitian ... 58

BAB V HASIL DAN ANALISA DATA PENELITIAN 5.1 Karakteristik Sampel ... 59

5.2 Distribusi Data Konsep Diri Siswa SMKN 12 Kota Malang ... 61

5.2.1 Distribusi Data Komponen Gambaran Diri ... 61

5.2.2 Distribusi Data Komponen Ideal Diri ... 62

5.2.3 Distribusi Data Komponen Harga Diri ... 62

5.2.4 Distribusi Data Komponen Peran ... 63

5.2.5 Distribusi Data Komponen Identitas ... 63

5.3 Distribusi Data Perilaku Merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang .. 64

5.3.1 Distribusi data Perilaku Merokok Berdasarkan Pengaruhnya ... 64

5.3.2 Distribusi data Perilaku Merokok Berdasarkan Frekuensi ... 65

5.3.3 Distribusi data Perilaku Merokok Berdasarkan Usia ... 65

5.3.4 Distribusi data Perilaku Merokok Berdasarkan Program Keahlian ... 66

5.4 Analisis Data Hubungan Konsep Diri Dengan Perilaku Merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang ... 67

5.4.1 Analisis Data Hubungan Konsep Diri Dengan Perilaku Merokok Siswa Berdasarkan Frekuensi SMKN 12 Kota Malang ... 67

5.4.1.1Hubungan Komponen Gambaran Diri Dengan Perilaku Merokok Berdasarkan Frekuensi ... 68

5.4.1.2Hubungan Komponen Ideal Diri Dengan Perilaku Merokok Berdasarkan Frekuensi ... 70


(16)

xvi

5.4.1.3Hubungan Komponen Harga Diri Dengan Perilaku

Merokok Berdasarkan Frekuensi ... 71

5.4.1.4Hubungan Komponen Peran Dengan Perilaku Merokok Berdasarkan Frekuensi ... 73

5.4.1.5Hubungan Komponen Identitas Dengan Perilaku Merokok Berdasarkan Frekuensi ... 74

5.4.2 Analisis Data Hubungan Konsep Diri Dengan Perilaku Merokok Siswa Berdasarkan Pengaruhnya SMKN 12 Kota Malang ... 75

5.4.2.1Hubungan Komponen Gambaran Diri Dengan Perilaku Merokok Berdasarkan Pengaruhnya ... 76

5.4.2.2Hubungan Komponen Ideal Diri Dengan Perilaku Merokok Berdasarkan Pengaruhnya ... 76

5.4.2.3Hubungan Komponen Harga Diri Dengan Perilaku Merokok Berdasarkan Pengaruhnya ... 77

5.4.2.4Hubungan Komponen Peran Dengan Perilaku Merokok Berdasarkan Pengaruhnya ... 77

5.4.2.5Hubungan Komponen Identitas Dengan Perilaku Merokok Berdasarkan Pengaruhnya ... 78

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Gambaran Konsep Diri Siswa SMKN 12 Kota Malang ... 79

6.1.1 Gambaran Komponen Gambaran Diri Siswa ... 79

6.1.2 Gambaran Komponen Ideal Diri Siswa ... 80

6.1.3 Gambaran Komponen Harga Diri Siswa ... 81

6.1.4 Gambaran Komponen Peran Siswa ... 82

6.1.5 Gambaran Komponen Identitas Siswa ... 83

6.2 Gambaran Perilaku Merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang ... 84

6.3 Hubungan Konsep Diri Dengan Perilaku Merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang ... 86

6.3.1 Hubungan Komponen Gambaran Diri Dengan Perilaku Merokok ... 86

6.3.2 Hubungan Komponen Ideal Diri Dengan Perilaku Merokok ... 88


(17)

xvii

6.3.3 Hubungan Komponen Harga Diri Dengan Perilaku Merokok ... 89 6.3.4 Hubungan Komponen Peran Dengan Perilaku Merokok ... 91 6.3.5 Hubungan Komponen Identitas Dengan Perilaku Merokok

... 92 6.4 Keterbatasan Penelitian ... 93 6.5 Implikasi Keperawatan ... 94 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ... 97 7.2 Saran ... 98 DAFTAR PUSTAKA ... 100


(18)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 50

Tabel 4.2 Gangguan Konsep Diri ... 51

Tabel 4.3 Kisi-kisi Kuisioner ... 53

Tabel 5.1 Gambaran Diri Siswa ... 62

Tabel 5.2 Ideal Diri Siswa ... 62

Tabel 5.3 Harga Diri Siswa ... 62

Tabel 5.4 Peran Siswa ... 63

Tabel 5.5 Identitas Siswa ... 63

Tabel 5.6 Perilaku Merokok Berdasarkan Pengaruhnya ... 64

Tabel 5.7 Distribusi Ferkuensi Merokok Siswa ... 65

Tabel 5.8 Distribusi Perilaku Merokok Berdasarkan Usia ... 66

Tabel 5.9 Distribusi Perilaku Merokok Berdasarkan Program Keahlian ... 67

Tabel 5.10 Hasil Uji Chi Square Konsep Diri Dengan Perilaku Merokok Berdasarkan Frekuensi ... 68

Tabel 5.11 Tabulasi Silang Antar Komponen Gambaran Diri Dengan Perilaku Merokok Berdasarkan Frekuensi ... 69

Tabel 5.12 Hasil Uji Chi Square Komponen Gambaran Diri Dengan Perilaku Merokok Berdasarkan Frekuensi ... 70

Tabel 5.13 Tabulasi Silang Antar Komponen Ideal Diri Dengan Perilaku Merokok Berdasarkan Frekuensi ... 70

Tabel 5.14 Hasil Uji Chi Square Komponen Ideal Diri Dengan Perilaku Merokok Berdasarkan Frekuensi ... 71

Tabel 5.15 Tabulasi Silang Antar Komponen Harga Diri Dengan Perilaku Merokok Berdasarkan Frekuensi ... 72

Tabel 5.16 Hasil Uji Chi Square Komponen Harga Diri Dengan Perilaku Merokok Berdasarkan Frekuensi ... 72

Tabel 5.17 Tabulasi Silang Antar Komponen Peran Dengan Perilaku Merokok Berdasarkan Frekuensi ... 73


(19)

xix

Tabel 5.18 Hasil Uji Chi Square Komponen Peran Dengan Perilaku Merokok

Berdasarkan Frekuensi ... 74 Tabel 5.19 Tabulasi Silang Antar Komponen Identitas Dengan Perilaku Merokok

Berdasarkan Frekuensi ... 74 Tabel 5.20 Hasil Uji Chi Square Komponen Identitas Dengan Perilaku Merokok

Berdasarkan Frekuensi ... 75 Tabel 5.21 Hasil Uji Chi Square Komponen Gambaran Diri Dengan Perilaku

Merokok Berdasarkan Pengaruhnya ... 76 Tabel 5.22 Hasil Uji Chi Square Komponen Ideal Diri Dengan Perilaku Merokok

Berdasarkan Pengaruhnya ... 76 Tabel 5.23 Hasil Uji Chi Square Komponen Harga Diri Dengan Perilaku Merokok

Berdasarkan Pengaruhnya ... 77 Tabel 5.24 Hasil Uji Chi Square Komponen Peran Dengan Perilaku Merokok

Berdasarkan Pengaruhnya ... 78 Tabel 5.25 Hasil Uji Chi Square Komponen Identitas Diri Dengan Perilaku Merokok


(20)

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Rancangan Sistematis Kerangka Konseptual Penelitian ... 45

Gambar 4.1 Skema Hubungan Konsep Diri Dengan Perilaku Merokok ... 47

Gambar 5.1 Diagram Batang Distribusi Sampel Berdasarkan Usia ... 60


(21)

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian Dari SMKN 12 Kota Malang ... 104

Lampiran 2 Lembar Kuisioner ... 105

Lampiran 3 Distribusi Data Konsep Diri Dan Perilaku Merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang ... 111

Lampiran 4 Hasil Uji Statistik Dengan SPSS ... 124

Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian... 136


(22)

100

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Tjandra Yoga. (1996), Rokok dan Kesehatan. Jakarta : UI Press

Aloise-Young P.A.; Hennigan K.M. (1996) Self-image, the smoker stereotype and cigarette

smoking: developmental patterns from fifth through eighth grade. Journal of Adolescence,

Volume 19, Number 2: Academic Press

Ardiansyah, Asrori (2011) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri. Diakses dari

http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-konsep.html. pada tanggal 27 Mei 2012

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Sebagai Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Azwar, Azrul JP (2003). Metodologi Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan Masyarakat. Jakarata: Binarupa Aksara

Azwar, Saifuddin (2010). Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya. Yogyakata: Pustaka Pelajar

Depkes RI. (2007). Profil kesehatan Indonesia 2006. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Depkes RI. (2008). Profil kesehatan Indonesia 2007. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Depkes RI. (2009). Profil kesehatan Indonesia 2008. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia


(23)

101

Depkes RI. (2011). Profil kesehatan Indonesia 2010. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Dewi, Rosiana (2009) Perkembangan Konsep diri. Diakses dari http://rosiana-nuka.blogspot.com/2009/05/konsep-diri_5399.html . Pada tanggal 27 Mei 2012

Gunarsha. Singgih (2004). Dari anak sampai usia lanjut : Bunga rampai psikologi anak.

Jakarta : BPK Gunung Mulia

Gobel, Fatmah,A. (2009) Masalah Kesehatan Anak Usia Sekolah. Diakses dari http://yantigobel.wordpress.com/2009/03.html. Pada tanggal 25 Juni 2012

Hidayat, A. Alimul (2009) Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa data. Jakarta: Salemba Medika

Hurlock . B. E. (2000). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang

kehidupan (edisi kelima). Jakarta: penerbit Erlangga

Ihdayati, (2009) Perkembangan Konsep diri. Diakses dari http://ihdahadiyati.blogspot.com/2011/01/perkembangan-konsep-diri-remaja. html. Pada tanggal 27 Mei 2012

Keliat, Budi, Ana. Gangguan Konsep Diri. 1994. Jakarta. EGC

Kemala N, Indri. (2007). Perilaku Merokok pada Remaja. Semarang: Digital USU.

Komalasari, D & Helmi, A.F (2000). Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Merokok Pada

Remaja. Diakses di http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/perilaku


(24)

102

Mighwar,Al. (2006). Psikologi Remaja: Petunjuk bagi Guru Dan Orang Tua. Bandung: Pustaka Setia

Mu’tadin. (2002). Kebiasaan Merokok. Kompas:http//www.E=psychology.com.

Diakses pada tanggal 15 Mei 2012

Monks.F.DKK. (2002). Psikologi Perkembangan . Yogyakarta : Gadjah mada University Press

Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Notoadmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.Rineka Jakarta

Notoadmodjo, Soekidjo. (2005). Pengantar Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu Perilaku

Kesehatan. Jakarta: PT.Rineka Jakarta

Perwitasari, Ratih. (2006) Motivasi Dan Perilaku Merokok Pada Mahasiswa Ditinjau Dari

Locus Of Control Dan External Locus Of Control. Universitas Negeri Semarang.

Diakses dari http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/p/index /assoc/ HASH5bf0.dir / doc.pdf. Pada tanggal 25 Mei 2012

Putri, Lydia Sepvirna Eka. (2010) Hubungan antara kepercayaan diri dengan perilaku

merokok siswa. Universitas Negeri Malang. Malang. Diakses dari

http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/hubungan-antara- kepercayaan-diri-dengan-perilaku-merokok-siswa-di-sma-shalahuddin-malang-lydia-sepvirna-eka-putri-48019.html Pada tanggal 25 Mei 2012


(25)

103

Santrock., J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja (edisi keenam).Jakarta : Penerbit Erlangga

Sari A. T., Ramadhani . Eliza M.. (2003). Empati dan Perilaku Merokok di Tempat Umum. Jurnal Psikologi Tahun XXX No. 2 halaman 81-90. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Sarwono W.Sarlito.( 2011). Psikologi Remaja. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada

Shadel.G.W, Cervone.D (2011) The Role of the Self Smoking Initiation and Smoking Cessation: A Review and Blueprint for Reserch at the Intersection of Social-Cognition and

Health.University Of Chicago: Jurnal Self Identitiy No.X Ed.3

Sugiyono. (2010). Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta

Sunaryo, (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

Stuart,Sundeen.(1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa. . Jakarta. EGC

Tarwoto, Dkk. (2010). Kesehatan Remaja, Problem dan solusinya. Jakarta: Salemba Medika

Theodorus. (1994)., Ciri Perokok di Kalangan Mahasiswa/i Universitas Sriwijaya. Jurnal JEN. No.3, 19-24

Wong. L. Donna, Dkk (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume 1. Jakarta : EGC


(26)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam perkembangannya, remaja sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan. Lingkungan sosial budaya yang tidak positif merupakan faktor resiko bagi remaja untuk terjebak dalam perilaku yang tidak sehat, misalnya : merokok, minum-minuman keras, penggunaan narkoba, seks pranikah, tawuran, tindakan kriminal, dan kebut-kebutan di jalan. Semua perilaku remaja yang dianggap menyimpang ini sangat beresiko terhadap kesehatan dan keselamatan mereka (Tarwoto, 2010). Kebiasaan yang beresiko menyebabkan kematian atau menimbulkan penyakit pada remaja, yaitu : penggunaan rokok, perilaku yang menyebabkan cedera dan kekerasan, alkohol dan obat terlarang, diet yang dapat menyebabkan kematian, gaya hidup bebas, serta perilaku seksual yang dapat menyebabkan kehamilan dan kematian (CDC, 2001; WHO, 2000 dalam Tarwoto, 2010).

Hasil penelitian yang dilakukan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) pada tahun 2009 di 4 wilayah, yaitu Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur diketahui bahwa perilaku beresiko pada remaja khususnya di kota cukup tinggi, berikut ini adalah hasil penelitian yang dimaksud ; 1.) Perilaku merokok : laki-laki 73,1% dan perempuan 12,3%, 2.) Minuman keras : laki-laki 42,2% dan perempuan 3%. 3.) Penggunaan obat terlarang : laki-laki 22,4% dan perempuan 2,3%, 4.) Seks pranikah : laki-laki 4,7% dan perempuan 3.2% (Tarwoto, 2010).


(27)

2

Menurut Tarwoto(2010), merokok di usia muda adalah merupakan titik awal untuk menjadikan seseorang sebagai perokok dimasa yang akan datang. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa perokok memiliki kecenderungan untuk menggunakan zat-zat yang berbahaya lainnya. Perokok akan mengkonsumsi rokok, alkohol, obat-obatan psikotropika, mariyuana dan aspirin lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.

Menurut Aditama (1996) perilaku merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan individu. Artinya, perilaku merokok selain disebabkan dari faktor lingkungan juga disebabkan oleh faktor diri atau kepribadian. Faktor dalam diri remaja dapat dilihat dari kajian perkembangan remaja. Pada masa remaja sering terjadi krisis aspek psikososial yang dialami pada masa perkembangannya yaitu masa ketika mencari jati diri. Dalam masa remaja ini sering terjadi ketidaksesuaian antara perkembangan psikis dan perkembangan sosial. Upaya-upaya untuk menemukan jati diri tersebut tidak selalu dapat berjalan sesuai dengan harapan masyarakat. Beberapa remaja melakukan perilaku merokok sebagai cara kompensasi terhadap permasalahan atau kejadian yang sebelumnya terjadi.

Jumlah remaja perokok setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan, menurut DEPKES RI (2006), sebesar 31,4% penduduk umur 15 tahun keatas merokok (tiap hari dan kadang-kadang). Sedangkan pada tahun 2007 terjadi penurunan angka perokok pada kelompok umur 10 tahun keatas yaitu sebesar 23,7%. Pada tahun 2010, terjadi peningkatan tentang perilaku merokok yaitu sebesar 34,7 % , yang terdiri atas 28,2% perokok setiap hari dan 6,5% perokok kadang-kadang. Persentase terbesar menurut kelompok umur pertama kali merokok adalah pada umur 15-19 tahun yaitu sebesar 43,3%, kemudian kelompok umur 10-14 tahun


(28)

3

(17,5%), dan kelompok umur 20-24 tahun (14,6%). Diantara para perokok, sebanyak 1,7% yang pertama kali merokok pada umur 5-9 tahun kondisi ini menunjukkan bahwa rata-rata penduduk telah menghisap rokok atau mengunyah tembakau pada usia muda. (Depkes RI 2010).

Perilaku merokok memang sulit untuk dihindari, karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Perilaku merokok pada remaja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain karena masa perkembangan anak yang mencari identitas diri dan selalu ingin mencoba hal yang baru yang ada dilingkungannya (Peterson, dalam Tarwoto, 2010). Oleh karena itu, keluarga dan teman sebaya adalah orang-orang yang akan sangat mempengaruhi kebiasaan remaja. Hal ini mendorong remaja untuk mengubah diri mereka agar menjadi pribadi yang sesuai dengan apa yang dilihat pada teman sebayanya (santrock, 2003). Pendapat diatas sejalan dengan penelitian yang dilakukan Helmi (2002) terhadap 75 remaja di Yogyakarta yang menghasilkan faktor lingkungan keluarga dan teman sebaya memberikan sumbangan yang berarti dalam perilaku merokok remaja.

Konsumsi rokok juga dipengaruhi oleh kebutuhan remaja memperoleh status atau dengan kata lain konsumsi rokok dapat mengisyaratkan perasaan seseorang tentang dirinya, mengenai siapa dirinya (sense of self atau self concept). Konsep diri memiliki peran dalam perilaku merokok remaja. Dengan merokok remaja menganggap dirinya sebagai orang yang keras dan matang serta oleh remaja merokok dianggap dapat meningkatkan citra diri dan harga dirinya (Young 1996). Sedangkan menurut Shadel dan Cervone (2011) dalam mengurangi prevalensi perilaku merokok, konsep diri adalah mediator kunci dalam perubahan perilaku merokok, karena salah


(29)

4

satu faktor yang menyebabkan seseorang yang merokok adalah konsep diri yang rendah.

Menurut Hurlock (2000) Jika konsep diri positif, anak akan mengembangkan sifat-sifat seperti kepercayaan diri, harga diri dan kemampuan untuk melihat dirinya secara realitas, sehingga akan menumbuhkan penyesuaian sosial yang baik. Sebaliknya apabila konsep diri negatif, anak akan mengembangkan perasaan tidak mampu dan rendah diri. Mereka merasa ragu dan kurang percaya diri, sehingga menumbuhkan penyesuaian pribadi dan sosial yang buruk pula. Konsep diri individu akan terbentuk baik dan menjadi positif jika faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut berfungsi secara positif juga. Sedangkan menururt Sarwono (2011), menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri di antaranya adalah; fisik, pakaian, nama dan nama panggilan, intelegensi, tingkat aspirasi, emosi, budaya, sekolah dan perguruan tinggi, status sosial ekonomi, dan keluarga.

Secara epidemologis, pada anak usia SLTP dan SMA/SMK (usia remaja) banyak terjadi masalah kesehatan yang menyangkut kebiasaan merokok, kehamilan yang tak diinginkan, abortus yang tidak aman, bahaya penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS dan bahaya penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya). Dibutuhkan perhatian dari semua elemen yang lebih intens terhadap anak usia remaja agar terhindar dari bahaya gangguan kesehatan seperti yang disebutkan diatas (Gobel, 2008).

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan mengasilkan siswa yang siap untuk diterjunkan dalam dunia kerja. Sehingga dalam usianya yang masih remaja, siswa secara otomatis berusaha untuk memandang dirinya seperti orang dewasa yang ada di lingkungan kerjanya dan siswa sangat rentan


(30)

5

untuk melakukan perilaku buruk orang dewasa seperti merokok untuk menunjukkan bahwa dirinya sudah dewasa. Dalam hal ini konsep diri berperan dalam menentukan perilaku seseorang sebagai pandangan hidupnya.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 12 Kota Malang bertempat di jalan Pahlawan Balearjosari Kelurahan Balearjosari Kecamatan Blimbing Kota Malang. Jumlah siswa-siswi di SMKN 12 Kota Malang sebanyak 1240 yang terdiri atas 587 siswa dan 653 siswi. SMKN 12 Kota Malang mempunyai empat kompetensi keahlian yang terdiri atas; Teknik Kendaraan Ringan, Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), dan Multi Media (MM).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan dari data yang dimiliki Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan pada tanggal 01 Juli 2012 didapatkan sepanjang tahun 2011 terdapat 37 siswa melanggar peraturan sekolah dengan merokok di dalam lingkungan sekolah dan sudah mendapat pembinaan dari guru Bimbingan Konseling (BK), sedangkan hingga bulan juni 2012 terdapat 11 siswa melanggar peraturan sekolah dengan merokok di dalam lingkungan sekolah. Menurut salah satu guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah tersebut, kebanyakan siswa yang merokok berasal dari jurusan Teknik Kendaraan Ringan dan mayoritas laki-laki.

Melalui penjelasan permasalahan diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku merokok memang sulit untuk dihindari pada masa remaja. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Universitas Indonesia yang menyebutkan bahwa perilaku merokok sangat mendominasi dari perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan remaja dengan persentase sebesar 73,1%. Dari faktor lingkungan, keluarga dan teman sebaya memberikan kontribusi yang besar kepada remaja untuk merokok. Sedangkan faktor dalam diri remaja, masa perkembangan


(31)

6

anak untuk mencari identitas diri dan selalu ingin mencoba hal-hal yang baru, sebagai implikasi dari masa transisi remaja sebagai pengalaman menuju masa dewasa kelak, menjadikan remaja sangat rentan terhadap kesalahan dalam mengadopsi pengalaman-pengalaman yang negatif dan menjadikannya sebagai perilaku. Dalam hal ini konsep diri sangat berperan dalam menentukan perilaku, karena menurut Hurlock (2000) Jika konsep diri positif, anak akan mengembangkan sifat-sifat seperti kepercayaan diri, harga diri dan kemampuan untuk melihat dirinya secara realitas, sehingga akan menumbuhkan penyesuaian sosial yang baik. Sebaliknya apabila konsep diri negatif, anak akan mengembangkan perasaan tidak mampu dan rendah diri. Mereka merasa ragu dan kurang percaya diri, sehingga menumbuhkan penyesuaian pribadi dan sosial yang buruk pula. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti sejauh mana hubungan konsep diri terhadap perilaku merokok pada remaja Siswa SMKN 12 Kota Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai barikut :

(1) Bagaimana gambaran konsep diri Siswa SMKN 12 Kota Malang (2) Bagaimana gambaran perilaku merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang

(3) Bagaimana hubungan konsep diri dengan perilaku merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang


(32)

7

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan perilaku merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang

1.3.2 Tujuan khusus

(1) Mendiskripsikan gambaran komponen konsep diri Siswa SMKN 12 Kota Malang

(2) Mendiskripsikan perilaku merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang

(3) Mendiskripsikan hubungan gambaran diri dengan perilaku merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang

(4) Mendiskripsikan hubungan ideal diri dengan perilaku merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang

(5) Mendiskripsikan hubungan harga diri dengan perilaku merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang

(6) Mendiskripsikan hubungan peran diri dengan perilaku merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang

(7) Mendiskripsikan hubungan identitas diri dengan perilaku merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang

(8) Menganalisa hubungan antara konsep diri dengan perilaku merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang


(33)

8

1.4 Manfaat Penelitian (1) Bagi Perawat

Dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk memberikan edukasi dan konseling tentang pencegahan perilaku merokok dengan meningkatkan konsep diri pada remaja

(2) Bagi Pemerintah

Dapat membantu pemerintah menurunkan konsumsi rokok untuk meningkatkan pembangunan kesehatan yang sangat terkait dan dipengaruhi oleh aspek demografi, pertumbuhan ekonomi masyarakat tingkat pendidikannya, serta keadaan dan perkembangan lingkungan, baik fisik maupun biologik.

(3) Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat digunakan sebagai rujukan penelitian yang lain. (4) Bagi Keluarga/Masyarakat

Memberikan informasi dan memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya self concept sebagai promosi kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.

(5) Bagi Peneliti

Sebagai pengalaman dalam melaksanakan penelitian tentang konsep diri pada remaja merokok dan penelitian ini sangat berguna dalam penyusunan Tugas Akhir.

(6) Bagi Remaja

Memberikan informasi dan memberikan kesadaran kepada remaja tentang pentingnya konsep diri untuk menghindari diri dari bahaya perilaku merokok.


(34)

9

1.5 Keaslian Penelitan

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bagus (2011) didapatkan hasil adanya hubungan faktor interpersonal dan lingkungan terhadap terhadap perilaku merokok remaja. Penelitan tersebut menggunakan desain penelitian non eksperimen dengan pendekatan korelasional. Pengambilan sampel menggunakan metode accidental

sampling dengan jumlah 83 mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian diatas yaitu terletak pada perilaku merokok sebagai variable dependen, dan mempunyai persamaan dalam desain penelitian yaitu menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik dan menggunakan perhitungan Chi-Square untuk analisa data statistiknya. Sedangkan perbedaan dengan penelitan ini adalah konsep diri menjadi variabel independen, teknik sampling yang digunakan menggunakan Multistage Random Sampling pada 85 Siswa SMKN 12 Kota Malang.

Penelitian kedua yang juga relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan Lydia (2009) dengan hasil penelitian adanya korelasi negatif antara kepercayaan diri dengan perilaku merokok, artinya semakin tinggi kepercayaan diri siswa, semakin rendah perilaku merokok sisiwa. Pada penelitian tersebut dilakukan mengunakan desain penelitian analisa deskriptif dan korelational dengan analisa data mengggunakan product moment pada sampel sebanyak 40 siswa dari SMA Shalahuddin Malang. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada variabel, tempat dan waktu penelitian.


(35)

10

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian diatas yaitu terletak pada perilaku merokok sebagai variable dependen, dan mempunyai persamaan dalam desain penelitian yaitu menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik. Sedangkan perbedaan dengan penelitan ini adalah konsep diri menjadi variabel independen, teknik analisa data pada penelitian ini menggunakan Chi-Square. Pada penelitian ini, tehnik sampling menggunakan Multistage Random Sampling pada 85 Siswa SMKN 12 Kota Malang.

Penelitian ketiga dilakukan oleh komalasari (2002) juga memiliki kesamaan dengan penelitian ini. Penelitian tersebut menghasilkan adanya hubungan antara faktor keluarga, teman sebaya, dan kepuasan psikologis terhadap perilaku merokok remaja. Kepuasan psikologis memberikan kontribusi terbesar diantara keduanya terhadap perilaku merokok. Penelitian tersebut dilakukan kepada 90 siswa SMU 9 Yogyakarta dan SMU Kolombo dengan pemilihan sampel berdasarkan kerelaan. Penelitian tersebut menggunakan uji regresi ganda sebagai analisa data.

Perbedaan pada penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak pada variabel penelitian, tehnik sampling yang digunakan, tempat dan waktu penelitian serta analisa data yang digunakan. Pada penelitian ini konsep diri menjadi variabel independen dan perilaku merokok remaja menjadi variabel dependen. Tempat penelitian ini menggunakan 84 siswa SMKN 12 Kota Malang analisa dengan tehnik

Multistage Random Sampling. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan uji Chi-Square. Sedangkan persamaan dengan penelitian ini terletak pada variabel dependen yaitu perilaku merokok.

Penelitan keempat dilakukan oleh Zulfikar (2010) terhadap pasien gangren diabetik RSUD Kepanjen Kabupaten Malang. Dari penelitian tersebut menghasilkan


(36)

11

faktor pendidikan, umur dan status perkawinan mempengaruhi gangguan konsep diri pasien gangren diabetik. Penelitian tersebut menggunakan metode desain Cross

Sectional dan menggunakan Total Sampling pada 17 pasien gangren diabetik untuk

menentukan sampel. Data yang diperoleh menggunakan kuisioner tertutup jenis

dichotomi question dengan analisa data menggnakan uji spearman rank.

Perbedaan pada penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak pada variabel, waktu dan tempat penelitian serta uji analisa data yang digunakan. Pada penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan analisa data menggunakan uji Chi-Square dan menggunakan tehnik sampling Multistage Random

Sampling kepada 85 siswa SMKN 12 Kota Malang. Namun penelitian ini memiliki


(1)

anak untuk mencari identitas diri dan selalu ingin mencoba hal-hal yang baru, sebagai implikasi dari masa transisi remaja sebagai pengalaman menuju masa dewasa kelak, menjadikan remaja sangat rentan terhadap kesalahan dalam mengadopsi pengalaman-pengalaman yang negatif dan menjadikannya sebagai perilaku. Dalam hal ini konsep diri sangat berperan dalam menentukan perilaku, karena menurut Hurlock (2000) Jika konsep diri positif, anak akan mengembangkan sifat-sifat seperti kepercayaan diri, harga diri dan kemampuan untuk melihat dirinya secara realitas, sehingga akan menumbuhkan penyesuaian sosial yang baik. Sebaliknya apabila konsep diri negatif, anak akan mengembangkan perasaan tidak mampu dan rendah diri. Mereka merasa ragu dan kurang percaya diri, sehingga menumbuhkan penyesuaian pribadi dan sosial yang buruk pula. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti sejauh mana hubungan konsep diri terhadap perilaku merokok pada remaja Siswa SMKN 12 Kota Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai barikut :

(1) Bagaimana gambaran konsep diri Siswa SMKN 12 Kota Malang (2) Bagaimana gambaran perilaku merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang

(3) Bagaimana hubungan konsep diri dengan perilaku merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang


(2)

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan perilaku merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang

1.3.2 Tujuan khusus

(1) Mendiskripsikan gambaran komponen konsep diri Siswa SMKN 12 Kota Malang

(2) Mendiskripsikan perilaku merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang

(3) Mendiskripsikan hubungan gambaran diri dengan perilaku merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang

(4) Mendiskripsikan hubungan ideal diri dengan perilaku merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang

(5) Mendiskripsikan hubungan harga diri dengan perilaku merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang

(6) Mendiskripsikan hubungan peran diri dengan perilaku merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang

(7) Mendiskripsikan hubungan identitas diri dengan perilaku merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang

(8) Menganalisa hubungan antara konsep diri dengan perilaku merokok Siswa SMKN 12 Kota Malang


(3)

1.4 Manfaat Penelitian (1) Bagi Perawat

Dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk memberikan edukasi dan konseling tentang pencegahan perilaku merokok dengan meningkatkan konsep diri pada remaja

(2) Bagi Pemerintah

Dapat membantu pemerintah menurunkan konsumsi rokok untuk meningkatkan pembangunan kesehatan yang sangat terkait dan dipengaruhi oleh aspek demografi, pertumbuhan ekonomi masyarakat tingkat pendidikannya, serta keadaan dan perkembangan lingkungan, baik fisik maupun biologik.

(3) Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat digunakan sebagai rujukan penelitian yang lain. (4) Bagi Keluarga/Masyarakat

Memberikan informasi dan memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya self concept sebagai promosi kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.

(5) Bagi Peneliti

Sebagai pengalaman dalam melaksanakan penelitian tentang konsep diri pada remaja merokok dan penelitian ini sangat berguna dalam penyusunan Tugas Akhir.

(6) Bagi Remaja

Memberikan informasi dan memberikan kesadaran kepada remaja tentang pentingnya konsep diri untuk menghindari diri dari bahaya perilaku merokok.


(4)

1.5 Keaslian Penelitan

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bagus (2011) didapatkan hasil adanya hubungan faktor interpersonal dan lingkungan terhadap terhadap perilaku merokok remaja. Penelitan tersebut menggunakan desain penelitian non eksperimen dengan pendekatan korelasional. Pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling dengan jumlah 83 mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian diatas yaitu terletak pada perilaku merokok sebagai variable dependen, dan mempunyai persamaan dalam desain penelitian yaitu menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik dan menggunakan perhitungan Chi-Square untuk analisa data statistiknya. Sedangkan perbedaan dengan penelitan ini adalah konsep diri menjadi variabel independen, teknik sampling yang digunakan menggunakan Multistage Random Sampling pada 85 Siswa SMKN 12 Kota Malang.

Penelitian kedua yang juga relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan Lydia (2009) dengan hasil penelitian adanya korelasi negatif antara kepercayaan diri dengan perilaku merokok, artinya semakin tinggi kepercayaan diri siswa, semakin rendah perilaku merokok sisiwa. Pada penelitian tersebut dilakukan mengunakan desain penelitian analisa deskriptif dan korelational dengan analisa data mengggunakan product moment pada sampel sebanyak 40 siswa dari SMA Shalahuddin Malang. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada variabel, tempat dan waktu penelitian.


(5)

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian diatas yaitu terletak pada perilaku merokok sebagai variable dependen, dan mempunyai persamaan dalam desain penelitian yaitu menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik. Sedangkan perbedaan dengan penelitan ini adalah konsep diri menjadi variabel independen, teknik analisa data pada penelitian ini menggunakan Chi-Square. Pada penelitian ini, tehnik sampling menggunakan Multistage Random Sampling pada 85 Siswa SMKN 12 Kota Malang.

Penelitian ketiga dilakukan oleh komalasari (2002) juga memiliki kesamaan dengan penelitian ini. Penelitian tersebut menghasilkan adanya hubungan antara faktor keluarga, teman sebaya, dan kepuasan psikologis terhadap perilaku merokok remaja. Kepuasan psikologis memberikan kontribusi terbesar diantara keduanya terhadap perilaku merokok. Penelitian tersebut dilakukan kepada 90 siswa SMU 9 Yogyakarta dan SMU Kolombo dengan pemilihan sampel berdasarkan kerelaan. Penelitian tersebut menggunakan uji regresi ganda sebagai analisa data.

Perbedaan pada penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak pada variabel penelitian, tehnik sampling yang digunakan, tempat dan waktu penelitian serta analisa data yang digunakan. Pada penelitian ini konsep diri menjadi variabel independen dan perilaku merokok remaja menjadi variabel dependen. Tempat penelitian ini menggunakan 84 siswa SMKN 12 Kota Malang analisa dengan tehnik Multistage Random Sampling. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Sedangkan persamaan dengan penelitian ini terletak pada variabel dependen yaitu perilaku merokok.

Penelitan keempat dilakukan oleh Zulfikar (2010) terhadap pasien gangren diabetik RSUD Kepanjen Kabupaten Malang. Dari penelitian tersebut menghasilkan


(6)

faktor pendidikan, umur dan status perkawinan mempengaruhi gangguan konsep diri pasien gangren diabetik. Penelitian tersebut menggunakan metode desain Cross Sectional dan menggunakan Total Sampling pada 17 pasien gangren diabetik untuk menentukan sampel. Data yang diperoleh menggunakan kuisioner tertutup jenis dichotomi question dengan analisa data menggnakan uji spearman rank.

Perbedaan pada penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak pada variabel, waktu dan tempat penelitian serta uji analisa data yang digunakan. Pada penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan analisa data menggunakan uji Chi-Square dan menggunakan tehnik sampling Multistage Random Sampling kepada 85 siswa SMKN 12 Kota Malang. Namun penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian diatas, yaitu konsep diri menjadi variabel independen.