HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MEROKOK DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA REMAJA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

  Oleh :

  Amanda Puspa Chandra

  NIM : 079114064

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTTO

K eberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.

  (W inston Chuchill) K ebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.

  (Confusius) Apa yang ada di belakang kita Dan apa yang ada di depan kita M erupakan hal kecil dibanding dengan apa yang ada di dalam kita (Oliver W endell H olmes)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  K upersembahkan karya sederhana ini untuk : Papa dan M ama tercinta

  D iella dan A gung, saudaraku tersayang Pacarku S emua sahabat yang saya sayangi….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MEROKOK

DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI

PADA REMAJA

Amanda Puspa Chandra

  

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku merokok

dengan tingkat kepercayaan diri pada remaja. Hipotesis dalam penelitian ini adalah remaja yang

memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi adalah remaja yang tidak merokok, sedangkan

remaja yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah adalah remaja yang merokok. Subjek

penelitian ini adalah 100 remaja yang menuntut ilmu di Yogyakarta, yang terdiri dari 50 remaja

yang merokok dan 50 remaja yang tidak merokok, dengan rentang usia antara 17 hingga 21 tahun.

Data penelitian dianalisis menggunakan teknik regresi logistik. Dari perhitungan tersebut diperoleh

nilai Chi-Square sebesar 8,930 dan nilai B sebesar 0,0052 serta nilai p sebesar 0,006 sehingga p <

0,05 yang mengindikasikan bahwa hubungan antara perilaku merokok dengan tingkat kepercayaan

diri pada remaja dapat diterima. Hal ini berarti bahwa hipotesis penelitian ini diterima, yaitu ada

hubungan antara perilaku merokok dengan tingkat kepercayaan diri pada remaja.

  Kata kunci : Kepercayaan diri, Merokok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

RELATIONSHIP BETWEEN SMOKING BEHAVIOR

AND CONFIDENCE LEVEL

IN ADOLESCENT

  

Amanda Puspa Chandra

ABSTRACT

The purpose of this research is to know the difference levels of confidence between

teenager who smoke and who does not smoke. The hypothesis of this research is teenager who

does not smoke is more confidence than the smoking one. The subject of this research are 100

teenager who studying in Yogyakarta, consisting of 50 smoking and 50 non-smoking teenager with

ages range between 17 to 21 years old. Research data was analyzed by using logistic regression

techniques. Chi-Square Values obtained from the calculations of 8.930 and value of B 0.0052 with

p 0.006 so as p <0.05 indicating that the association between smoking behavior with the level of

confidence to adolescents is acceptable. This means that the research hypothesis is accepted, that

there is a relationship between smoking behavior with the level of confidence in adolescents. Keyword: Confidence, Smoking

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberi kasih yang sempurna kepada penulis, sehingga skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Perilaku Merokok Dengan Tingkat Kepercayaan Diri Pada Remaja” dapat diselesaikan.

  Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah memberikan informasi, waktu, tenaga, pikiran dan nasehat serta dukungan yang tiada henti dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih setulusnya kepada:

  1. Papa dan Mama, terima kasih atas segala cinta dan kasih sayang, bimbingan, semangat, nasehat, pengertian, dorongan, dan doa yang selalu diberikan kepada penulis.

  2. Dr. Christina Siwi Handayani selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun skripsi ini dan memberikan dukungan kepada penulis.

  3. Titik Kristiyani, M. Psi selaku Kaprodi Fakultas Psikologi yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.

  4. MM. Nimas Eki Suprawati, S. Psi., Psi., M. Si selaku dosen pembimbing skripsi dan dosen pembimbing akademik, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik yang sangat bermanfaat bagi penulis. Terima kasih juga atas kesabaran dan ketulusannya selama membimbing penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Bapak / Ibu Dosen Fakultas Psikologi yang telah membimbing dan mengarahkan penulis selama masa studi.

  6. Pak Gie, Mas Gandung, Mas Mudji, mbak Nanik dan Mas Doni, yang telah memberi bantuan dan kemudahan kepada penulis selama studi.

  7. Saudaraku terkasih, Ce Diella (“ cece “) dan Agung yang telah banyak membantu dalam moril maupun materiil, memberi dukungan dan semangat untuk selalu menjadi lebih baik.

  8. Agustinus P. Eldo Babaro, my special one. Terima kasih telah setia menemani, mendampingi, memberikan dorongan dan semangat sehingga skripsi ini dapat selesai.

  9. Seluruh teman-teman Psikologi, angkatan 2007 yang selalu senasib dan seperjuangan. Terima kasih atas pertemanan dan kerjasamanya. Semoga sukses selalu!

  10. Teman-teman yang telah meluangkan waktu mengisi skala uji coba dan skala penelitian. Terima kasih telah menyempatkan waktu di sela-sela kesibukan kalian.

  11. Sahabat-sahabatku Susan, Udin, Tyas, Dena, Budi, Ela, Itin, Erin, Adel, Riko.

  12. Teman-teman di Kost Cinta: Lily Hertati, Mega, Irena Winda, Ninda, Lia, Grace, Esri Laka, Cicil, Gloria Simanjuntak, Nova Vita, Tyastri Alita, Irma Wedew, Niken, dan Tata.

  13. Teman-teman di kampung halaman: Lydia Junita, Vina, Dienty Sitompul, Stephanie Valensia, John, Suat Fei, Bergitha Maria Nova, dan Yanna. Terima kasih telah menjadi sahabat terbaikku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14. Terima kasih juga kepada teman-teman yang bersedia membantu mengisi skala yang telah dibuat oleh penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  15. Terima kasih pula bagi semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu kelancaran studi penulis.

  Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat terbuka terhadap saran dan kritik terhadap karya tulis ini sehingga di masa yang akan dating karya-karya penulis dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan dunia Psikologi pada khususnya.

  Yogyakarta, 10 April 2012 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... vi ABSTRAK ................................................................................................... vii ABSTRACT ................................................................................................ viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvii DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xviii

  

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 6

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  A. Remaja ................................................................................... 6

  1. Pengertian Remaja .......................................................... 6

  2. Ciri-ciri Masa Remaja ..................................................... 7

  3. Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja ....................... 9

  4. Remaja dan Pertemanan ................................................ 10

  B. Kepercayaan Diri ................................................................. 11

  1. Pengertian Kepercayaan Diri ......................................... 11

  2. Ciri-ciri Orang Percaya Diri .......................................... 13

  C. Perilaku Merokok ................................................................ 15

  1. Pengertian Perilaku Merokok ........................................ 15

  2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Remaja ........................................................... 15

  3. Dampak Perilaku Merokok ............................................ 17

  D. Hubungan Antara Perilaku Merokok dengan Tingkat Kepercayaan Diri Pada Remaja ............................................ 18

  E. Hipotesis .............................................................................. 20

  

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 22

A. Jenis Penelitian .................................................................... 22 B. Variabel Penelitian ............................................................... 22 C. Definisi Operasional ........................................................... 22

  1. Merokok ....................................................................... 22

  2. Kepercayaan Diri .......................................................... 22

  D. Subjek Penelitian ................................................................. 23

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  E. Metode dan Alat Pengumpulan Data .................................... 24

  F. Kredibilitas Alat Ukur .......................................................... 26

  G. Pelaksanaan Uji Coba Alat Ukur .......................................... 28

  H. Metode Analisis Data ........................................................... 32

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 33

A. Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 33 B. Hasil Penelitian .................................................................... 33

  1. Deskripsi Subjek Penelitian ............................................ 33

  2. Hasil Analisis Data ......................................................... 34

  C. Pembahasan ......................................................................... 36

  

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 39

A. Kesimpulan .......................................................................... 39 B. Saran .................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 41

LAMPIRAN ................................................................................................ 44

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1. Penskoran Item Favorabel dan Unfavorabel ................................. 25 Tabel 2. Blue Print Skala Kepercayaan Diri .............................................. 25 Tabel 3. Distribusi Item Skala Kepercayaan Diri ....................................... 26 Tabel 4. Item yang Gugur pada Skala Kepercayaan Diri Remaja yang

  Merokok dan yang Tidak Merokok .............................................. 30 Tabel 5. Item yang Direvisi pada Skala Kepercayaan Diri Remaja yang Merokok dan yang Tidak Merokok ..................................... 31 Tabel 6. Item Kepercayaan Diri pada Remaja yang Merokok dan yang

  Tidak Merokok yang Sudah diurutkan ......................................... 32 Tabel 7. Distribusi Jenis Kelamin Kelompok Merokok dan Kelompok

  Tidak Merokok ............................................................................ 34 Tabel 8. Deskripsi Umur dan Jenis Kelamin Subjek .................................. 34 Tabel 9. Chi-Square .................................................................................. 35 Tabel 10. Nilai B untuk Variabel Kepercayaan Diri ..................................... 35 Tabel 11. Effect Size Hubungan Antara Perilaku Merokok dengan

  Tingkat Kepercayaan Diri ............................................................ 36

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 1. Skema Hubungan Antara Perilaku Merokok dengan

  Tingkat Kepercayaan Diri pada Remaja .................................... 21

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Skala Kepercayaan Diri Uji Coba ........................................... 44 Lampiran 2. Skala Kepercayaan Diri Penelitian ......................................... 52 Lampiran 3. Uji Reliabilitas dan Seleksi Item ............................................ 58 Lampiran 4. Chi-Square ............................................................................ 74 Lampiran 5. Nilai B untuk Variabel Kepercayaan Diri ............................... 75 Lampiran 6. Effect Size Hubungan Antara Perilaku Merokok dengan

  Tingkat Kepercayaan Diri ...................................................... 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak ada yang memungkiri adanya dampak negatif dari perilaku

  merokok, tetapi perilaku merokok bagi kehidupan manusia merupakan kegiatan yang “fenomenal”. Artinya, meskipun telah diketahui akibat negatif dari merokok tetapi jumlah perokok bukan semakin menurun, melainkan semakin meningkat dan usia merokok semakin muda (Komalasari & Helmi, 2000). Para ahli Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa di negara industri sekitar sepertiga kaum pria berumur di atas 15 tahun punya kebiasaan merokok (Aditama, 1997). Hasil riset Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (Republika dalam Komalasari & Helmi, 2000) melaporkan bahwa anak-anak di Indonesia sudah ada yang mulai merokok pada usia 9 tahun.

  Tandra (dalam Hasnida dan Kemala, 2005) menyayangkan jumlah perokok di kalangan remaja mengalami peningkatan meskipun telah mengetahui dampak buruk yang ditimbulkan rokok bagi kesehatan, dan menyebutkan bahwa 20% dari total perokok di Indonesia adalah remaja dengan rentang usia antara 15 hingga 21 tahun.

  Kebiasaan merokok dimulai dengan adanya rokok pertama. Smet (dalam Komalasari & Helmi, 2000) mengatakan bahwa pada umumnya usia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pertama kali merokok berkisar antara usia 11 hingga 13 tahun dan pada umumnya mereka merokok sebelum berusia 18 tahun.

  Perilaku merokok pada umumnya di mulai pada masa remaja, karena pada masa tersebut remaja mengalami masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Salah satu kecenderungan remaja saat ini adalah mencoba hal yang baru dan modern (Monks dkk dalam Laksono, 2008). Begitu juga dengan merokok, pada awalnya hanya ingin mencoba menghisapnya namun pada akhirnya berkembang menjadi penggunaan yang tetap (Insight dalam Laksono, 2008).

  Menurut E.L. Kelly (Mappiare, 1982) masa remaja merupakan masa di mana seseorang akan mempersiapkan diri untuk memasuki masa dewasa.

  Masa remaja ditandai dengan kebutuhan remaja akan pertemanan. Rasa ketergantungan remaja pada keluarga juga mulai berkurang karena pada masa tersebut remaja mulai memisahkan diri dari orang tua dan remaja lebih sering menghabiskan waktunya dengan teman-temannya (Monks, 2002).

  Thornburg (dalam Herawati, 2003) mengatakan bahwa kelompok sebaya menjadi alternatif model tingkah laku sesuai dengan nilai yang berlaku di masyarakat. Secara otomatis remaja yang tergabung dalam suatu kelompok akan berusaha untuk dapat menyesuaikan diri dengan teman- temannya. Peran teman sebaya sangat mempengaruhi remaja dalam pergaulan, baik dalam cara berpakaian, cara berbicara, serta kesamaan sikap dan perilaku yang termasuk perilaku merokok (Herawati, 2003). Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku merokok adalah hubungan teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sebaya, karena sekitar 75% pengalaman pertama remaja menghisap rokok dilakukan bersama teman-temannya dan jika seseorang tidak ikut-ikutan merokok maka ia akan ditolak oleh kelompoknya, diisolasi dan dikesampingkan (Aditama, 1997).

  Sikap konformitas pada remaja menunjukkan bahwa adanya kemungkinan remaja yang merokok sebenarnya tidak mempunyai rasa kepercayaan diri karena ia dituntut untuk mengikuti kebiasaan kelompok, menyesuaikan diri dengan teman-teman yang ada di kelompok agar diterima dengan baik.

  Kepercayaan diri memegang peranan penting karena tanpa kepercayaan diri yang cukup remaja akan merasa canggung dan rendah diri ketika sedang berinteraksi (Kusumastuti, 2005). Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan seseorang terhadap aspek yang dimilikinya dan keyakinan tersebut akan membuat seseorang merasa mampu untuk mencapai tujuan hidupnya (Hakim dalam Kusumastuti, 2005).

  Percaya diri merupakan kemampuan untuk mengatur diri sendiri, mampu menentukan nasib sendiri, bertanggung jawab atas tindakan dan perasaannya sendiri (Sukadji dalam Hasnida dan Kemala, 2005). Rasa percaya diri ditandai dengan adanya kemampuan berpikir secara original. berprestasi, aktif, dan mampu memecahkan masalah. Orang yang percaya diri selalu bertanggung jawab atas keputusan yang telah diambilnya serta melihat fakta dan realita secara objektif sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya (Hasnida dan Kemala, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Jika seseorang memiliki harga diri yang tinggi, maka akan merasa lebih tenang dan percaya diri, serta tidak akan mudah terpengaruh oleh teman sebaya mereka sendiri. Jika harga diri tersebut hilang, maka kepercayaan diri akan ikut menghilang dan segalanya akan terlihat kacau.

  Remaja akan merasa dirinya rendah, tidak mampu dan akan sangat bergantung pada orang lain. Hal tersebut bisa mengakibatkan remaja lebih mudah terpengaruh oleh lingkungannya. Oleh karena itu, kepercayaan diri sangatlah penting dimiliki oleh remaja. Sebaliknya, rasa percaya diri yang positif akan sangat berperan dalam pembentukan pribadi yang sehat, mampu menentukan pilihan, tidak terpengaruh oleh teman sebaya dan berani menolak hal-hal yang negatif seperti merokok.

  Berdasarkan uraian di atas, maka tampaknya ada hubungan antara perilaku merokok dengan kepercayaan diri. Sebenarnya tema ini sudah pernah diteliti oleh Adityo (2010) dengan tema hubungan antara kepercayaan diri dengan frekuensi merokok yang dilakukan pada subjek yang merokok yang berusia antara 17 hingga 21 tahun, namun pada penelitian tersebut tidak ditemukan adanya hubungan antara kepercayaan diri dan frekuensi merokok. Padahal peneliti melihat adanya kemungkinan hubungan antara perilaku merokok dengan kepercayaan diri, sehingga peneliti mengangkat tema sejenis, yaitu hubungan antara perilaku merokok dengan tingkat kepercayaan diri pada remaja yang dilakukan pada subjek yang merokok dan yang tidak merokok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan yang menjadi fokus permasalahan adalah adakah hubungan antara perilaku merokok dengan tingkat kepercayaan diri pada remaja?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku merokok dengan tingkat kepercayaan diri pada remaja.

  D. Manfaat Penelitian

  Manfaat dari penulisan ini adalah:

  1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu Psikologi yang terkait dengan perilaku merokok, serta dapat memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Remaja

1. Pengertian Remaja

  Menurut Hurlock (1999), masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, dimulai saat anak secara seksual matang dan berakhir saat ia mencapai usia matang secara hukum. Remaja juga didefinisikan sebagai suatu periode perkembangan dari transisi antara masa anak-anak dan dewasa, yang diikuti oleh perkembangan fisik, kognitif, dan sosioemosional (Santrock, 1995). Monks dkk (2002) remaja tidak mempunyai tempat yang jelas, karena ia tidak termasuk dalam golongan anak dan tidak juga masuk dalam golongan dewasa.

  Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa transisi atau masa peralihan (Calon dalam Monks dkk, 2002).

  Menurut Monks dkk (2002), remaja adalah individu yang berusia antara 12 sampai 21 tahun yang sudah mengalami peralihan dari masa anak-anak ke dewasa, dengan pembagian 12 sampai 15 tahun adalah masa remaja awal, 15 sampai 18 tahun adalah masa remaja pertengahan, dan 18 sampai 21 tahun adalah masa remaja akhir. Sedangkan menurut Hurlock (Mappiare, 1982) pembagian rentang usia remaja antara 13 sampai 21 tahun, dengan pembagian 13/14 tahun sampai 17 tahun adalah masa remaja awal dan 17 sampai 21 tahun adalah masa remaja akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang berusia 12 tahun hingga 21 tahun, serta diikuti dengan perkembangan fisik, kognitif, dan sosioemosional.

2. Ciri-ciri Masa Remaja

  Menurut Hurlock (1999) Ciri-ciri masa remaja antara lain: a. Masa remaja sebagai periode yang penting.

  Remaja mengalami perkembangan fisik dan mental yang cepat dan penting. Semua perkembangan itu menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan pembentukan sikap, nilai dan minat baru.

  b. Masa remaja sebagai periode peralihan.

  Peralihan tidak berarti terputus dengan atau berubah dari apa yang telah terjadi sebelumnya. Tetapi peralihan merupakan perpindahan dari satu tahap perkembangan ke tahap perkembangan berikutnya. Artinya, apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekas pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang dan akan mempengaruhi pola perilaku dan sikap yang baru pada tahap berikutnya.

  c. Masa remaja sebagai periode perubahan.

  Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Perubahan fisik yang terjadi dengan pesat akan diikuti dengan perubahan perilaku dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sikap yang juga berlangsung pesat. Jika perubahan fisik menurun, maka perubahan sikap dan perilaku juga menurun.

  d. Masa remaja sebagai usia bermasalah.

  Permasalahan yang sering terjadi pada masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan. Yang menjadi alasannya adalah pertama, sepanjang masa kanak-kanak, masalah anak-anak sebagian diselesaikan oleh orang tua dan guru-guru, sehingga remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah. Kedua, remaja merasa diri mandiri, sehingga mereka menolak bantuan orang tua dan guru-guru.

  e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas.

  Penyesuaian diri dengan standar kelompok lebih penting daripada bersikap individualistis. Penyesuaian diri dengan kelompok pada remaja awal masih tetap penting, namun lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri dengan kata lain menjadi pribadi yang berbeda dengan orang lain.

  f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan.

  Anggapan stereotip budaya bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, tidak dapat dipercaya, dan berperilaku merusak, menyebabkan orang dewasa yang harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja muda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik.

  Remaja pada masa ini melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita.

  h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa.

  Semakin mendekatnya usia kematangan, para remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa. Remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa yaitu merokok, minum minuman keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam perbuatan seks.

  Mereka menganggap bahwa perilaku tersebut akan memberi citra yang mereka inginkan.

  Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Ciri-ciri masa remaja sebagai masa yang penting, melewati periode peralihan dan perubahan. Selain itu, masa remaja juga sebagai usia bermasalah dan masa pencarian identitas diri. Masa remaja merupakan masa dimana usia yang menimbulkan ketakutan, tidak realistik, dan sebagai ambang masa dewasa.

3. Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja

  Havighurst (Hurlock, 1999) menyatakan Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja. Tugas-tugas tersebut adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik laki-laki maupun perempuan.

  b. Mencapai peran sosial pria dan wanita.

  c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.

  d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.

  e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya.

  f. Mempersiapkan karir ekonomi.

  g. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.

  h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku dan mengembangkan ideologi.

  Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja adalah menjalin hubungan baru dan mencapai peran sosialnya. bertanggung jawab dan mencapai kemandirian emosionalnya agar ia dapat mempersiapkan karirnya sehingga ia dapat mempersiapkan perkawinan dan keluarga.

4. Remaja dan Pertemanan

  Pada masa remaja kebutuhan akan pertemanan sangat diperlukan, karena remaja mulai belajar untuk berinteraksi dengan orang lain di luar anggota keluarganya. Pada proses ini kepercayaan diri sangat dibutuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  oleh remaja. Karena tanpa rasa percaya diri tersebut remaja akan merasa canggung dan rendah diri jika sedang berinteraksi dengan orang lain.

  Ketika remaja mulai merasa canggung, remaja akan bergabung dengan kelompok teman sebaya. Dengan begitu akan menutupi kelemahan dan kekurangan yang mereka miliki sehingga tidak akan menimbulkan rasa rendah diri (Kusumastuti, 2005).

  Czikszentmilhayi menemukan bahwa remaja lebih sering menghabiskan waktunya untuk berinteraksi dengan kelompoknya daripada dengan orang dewasa (Kusumastuti, 2005). Hal tersebut menunjukkan bahwa teman sebaya memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan remaja.

  Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa remaja sering menghabiskan waktunya untuk berkumpul bersama kelompoknya karena mereka mulai belajar untuk berinteraksi dengan orang lain.

B. Kepercayaan Diri 1. Pengertian Kepercayaan Diri

  Kepercayaan diri adalah satu dari antara aspek-aspek kepribadian yang penting dalam kehidupan manusia yang terbentuk melalui interaksi individu dengan lingkungannya (Lauster; Burns; Walgito dalam Afiatin, 1996).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dalam kamus Psikologi juga disebutkan bahwa, percaya diri adalah kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuannya yang dimiliki, serta dapat memanfaatkan secara tepat (Anshari, 1996).

  Percaya diri merupakan kemampuan untuk mengatur diri sendiri, mampu menentukan nasib sendiri, bertanggung jawab atas tindakan dan perasaannya sendiri (Sukadji dalam Hasnida dan Kemala, 2005).

  Rasa percaya diri menurut Hakim (dalam Kusumastuti, 2005) secara sederhana bisa dikatakan sebagai suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai tujuan di dalam hidupnya.

  Rasa percaya diri ditandai dengan adanya kemampuan berpikir secara original, berprestasi, aktif, dan mampu memecahkan masalah.

  Orang yang percaya diri selalu bertanggung jawab atas keputusan yang telah diambilnya serta melihat fakta dan realita secara objektif sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya (Hasnida dan Kemala, 2005).

  Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri merupakan aspek-aspek kepribadian yang penting dalam kehidupan manusiasehingga memiliki kemampuan untuk mengatur diri sendiri, mengatur nasib sendiri.. Selain itu, kepercayaan diri merupakan kemampuan berpikir secara original yang membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  seseorang mampu untuk memecahkan masalah dan bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuatnya sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya.

2. Ciri-ciri Orang Percaya Diri

  Selain mengartikan tentang Kepercayaan Diri, beberapa ahli psikologi juga memaparkan beberapa ciri orang yang percaya diri, antara lain:

  a. Ambisi normal Memiliki ambisi yang normal berarti ingin memperoleh pengakuan dari hasil yang dicapai (Lauster, 2008); mempunyai sense of terhadap tugas yang dikerjakan sehingga diharapkan dapat

  efficacy dikerjakan sampai selesai (Aziz dalam Lestari, 2004).

  b. Mandiri Mandiri adalah tidak tergantung atau mengharapkan bantuan orang lain, berani menerima dan menghadapi penolakan dari orang lain serta berani menjadi diri sendiri (Rini, 2002); tidak memerlukan dukungan orang lain dalam melakukan tindakan dan bertindak sesuai dengan keinginan (Lauster, 2008).

  c. Optimis Optimis adalah memandang keberhasilan atau kegagalan tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  nasib/keadaan (Rini, 2002); mempunyai pandangan dan harapan yang positif mengenai diri sendiri dan masa depan (Lauster, 2008).

  d. Rasa aman Perasaan aman berarti mampu bersikap tenang (Hakim dalam Noviyanti, 2009); tidak mudah gugup dan bersikap tenang ketika menghadapi berbagai situasi (Afiatin dkk dalam Jati, 2005).

  e. Toleran Menurut Lauster (2008) toleransi berhubungan erat dengan kepercayaan diri. Seseorang dikatakan toleran jika dapat menerima perbedaan orang lain (Lauster, 2008). Toleran diartikan sebagai berani mengakui kekurangan yang ada pada diri sendiri (Daves dalam Jati, 2005).

  f. Yakin akan dirinya Yakin akan dirinya berarti mempunyai keyakinan pada kemampuan pribadi (Aziz dalam Lestari, 2004); memiliki kemampuan atas apa yang dilakukan (Afiatin dkk dalam Jati, 2005); percaya akan kompetensi/kemampuan diri (Rini, 2002); tidak membandingkan diri dengan orang lain (Lauster, 2008).

  Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Ciri-ciri orang yang percaya diri adalah orang yang memiliki ambisi normal, mampu bersikap mandiri, optimis, mempunyai rasa aman, toleran, dan yakin akan dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Perilaku Merokok 1. Pengertian Perilaku Merokok

  Morgan dkk (dalam Adityo, 2010) perilaku didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan individu dan dapat diobservasi secara langsung ataupun tidak.

  Levy (dalam Nasution, 2007) menyatakan bahwa perilaku merokok merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang berupa membakar dan menghisap serta dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya.

  Perilaku merokok dapat juga didefinisikan sebagai aktivitas subjek yang berhubungan dengan perilaku merokoknya, yang diukur melalui intensitas merokok, waktu merokok, dan fungsi merokok dalam kehidupan sehari-hari (Komalasari & Helmi, 2000).

  Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku merokok merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang berupa membakar dan menghisap serta dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang yang berada disekitarnya dan dapat diukur melalui intensitas, waktu, dan fungsi merokok dalam kehidupan sehari-hari.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Remaja

  Perilaku merokok sangat berbahaya bagi kesehatan, tetapi masih banyak orang yang melakukannya. Bahkan orang mulai merokok ketika mereka masih remaja. Sejumlah studi menegaskan bahwa kebanyakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  perokok mulai merokok antara umur 11 dan 13 tahun dan 85% sampai 95% sebelum berumur 18 tahun (Laventhal dan Dhuyvettere dalam Nasution, 2007).

  Menurut Mu’tadin (dalam Amelia, 2009; Nasution, 2007) mengemukakan bahwa alasan remaja merokok, antara lain: a. Pengaruh Orang Tua

  Menurut Baer & Corado (dalam Nasution, 2007) remaja perokok adalah remaja yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, karena orang tuanya tidak memberikan kasih sayang yang cukup. Perilaku merokok lebih banyak di dapati pada mereka yang tinggal dengan satu orang tua ( single parent ). Faktor yang paling kuat pengaruhnya adalah bila orang tua remaja tersebut sebagai perokok berat, maka ada kemungkinan anaknya akan mencontohnya perilaku orang tuanya tersebut (Nasution, 2007).

  b. Pengaruh Teman Merokok biasanya dilakukan untuk mengikuti kebiasaan yang ada di dalam kelompok (umumnya pada remaja dan anak-anak), identifikasi dengan kelompok lain, dan untuk menentukan image diri seseorang (Laventhal & Clearly dalam Nasution, 2007). Selain itu, remaja merokok karena terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sebaliknya yaitu teman-temannya yang dipengaruhi oleh remaja tersebut.

  c. Faktor Kepribadian Merokok ditujukan untuk mengurangi rasa tegang dan kecemasan yang timbul akibat adanya interaksi dengan orang lain (Laventhal & Clearly dalam Nasution, 2007). Menurut Amelia (2009) orang yang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, serta membebaskan diri dari kebosanan.

  d. Pengaruh Iklan Gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour yang ditampilkan pada iklan di media massa dan media elektronik, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut (Nasution, 2007).

3. Dampak perilaku merokok

  Dampak perilaku merokok dibagi menjadi dua menurut Ogden (dalam Nasution, 2007), antara lain adalah:

  a. Dampak Positif Graham (dalam Nasution, 2007) menyatakan bahwa merokok dapat menghasilkan mood positif dan dapat membantu individu menghadapi keadaan yang sulit. Pernyataan tersebut juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  didukung oleh Smet (dalam Nasution, 2007) yang menyebutkan bahwa keuntungan dari merokok (terutama bagi perokok) yaitu dapat mengurangi ketegangan, membantu berkonsentrasi, dukungan sosial dan menyenangkan.

  b. Dampak Negatif Merokok dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang sangat berpengaruh bagi kesehatan (Ogden dalam Nasution,

  2007). Sebenarnya, merokok tidak menyebabkan kematian, tetapi dapat mendorong munculnya jenis penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Kematian akibat merokok telah terbukti berhubungan dengan sedikitnya 25 jenis penyakit dari berbagai alat tubuh manusia (Tjandra dalam Nasution, 2007), seperti kanker paru, bronchitis kronik, emfisema dan berbagai penyakit paru lainnya. Selain itu adalah kanker mulut, tenggorok, pankreas dan kandung kencing, penyakit pembuluh darah, maag (ulkus peptikum), dan lain-lain.

D. Hubungan Antara Perilaku Merokok dengan Tingkat Kepercayaan Diri Pada Remaja

  Bagi remaja, pengaruh kelompok mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupannya, karena pada masa tersebut remaja mulai memisahkan diri dari orang tua dan mulai bergabung dengan kelompok (Monks, dkk, 2002). Karena remaja lebih banyak berada di luar rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bersama teman-temannya sebagai kelompok, maka pengaruh kelompok terhadap sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku terkadang lebih besar pengaruhnya daripada pengaruh keluarga (Fatimah, 2010). Salah satu bentuk dari pengaruh sosial yang dialami remaja adalah terpengaruh pada kelompok sebayanya.

  Adanya kebutuhan untuk diterima dalam kelompoknya sering kali membuat remaja berbuat apa saja (Monk, dkk, 2002). Remaja yang mengadaptasi perilaku yang ada di dalam kelompok merupakan suatu bentuk usaha yang dilakukan agar dapat diterima. Sikap tersebut akan muncul ketika remaja mulai bergabung dengan suatu kelompok. Salah satu perilaku yang diadaptasi tersebut adalah merokok.

  Fenomena merokok yang pada umumnya dijumpai pada kalangan remaja merupakan bentuk penyesuaian diri seorang remaja dengan tujuan agar diterima dalam kelompok. Menampilkan perilaku yang sama dengan anggota kelompok lain akan menimbulkan rasa percaya diri dan akan mendapat kesempatan untuk diterima di dalam kelompok lebih besar (Fatimah, 2010). Kecenderungan remaja untuk merokok akan meningkat apabila kelompok teman sebayanya adalah perokok (Hubungan antara Peran, 2007).

  Remaja yang terpengaruh oleh kelompoknya untuk merokok merupakan remaja yang tidak memiliki kepercayaan diri. Remaja tersebut juga cenderung memiliki sifat yang ingin diakui oleh kelompoknya dan tidak berani menerima dan menghadapi penolakan dari orang lain. Artinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  remaja tersebut tidak memiliki rasa percaya diri karena ia ingin menjadi seperti apa yang diharapkan oleh kelompoknya sehingga ia akan meniru kebiasaan yang ada di dalam kelompok, yaitu merokok.

  Sedangkan remaja yang tidak terpengaruh oleh kelompoknya untuk merokok merupakan remaja yang memiliki kepercayaan diri. Remaja tersebut akan menjadi individu yang berani mengakui kekurangan, tidak tergantung pada orang lain, dan berani menjadi diri sendiri. Artinya remaja yang tidak terpengaruh tersebut akan menjadi dirinya sendiri tanpa harus mengikuti kebiasaan orang lain dengan begitu ia akan tidak akan meniru kebiasaan yang ada di dalam kelompok, sehingga ia tidak merokok.

  Dalam penelitian ini, ada kemungkinan bahwa remaja yang tidak percaya diri akan merokok dan sebaliknya remaja yang percaya diri tidak akan merokok terkait dengan perilaku merokok ditinjau dari tingkat kepercayaan diri remaja.

E. Hipotesis

  Hipotesis dalam penelitian ini adalah: remaja yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi adalah remaja yang tidak merokok, sedangkan remaja yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah adalah remaja yang merokok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  21 Gambar 1 Skema Hubungan Antara Perilaku Merokok dengan Tingkat Kepercayaan Diri pada Remaja

  Pengaruh Kelompok untuk

  Merokok

  Remaja Tidak Percaya Diri

  Percaya Diri

Ingin diakui oleh

kelompok

  

Tidak tergantung atau

mengharapkan bantuan

orang lain

Merokok

  Tidak merokok

Berani menjadi diri sendiri

Berani mengakui

kekurangan

Tidak berani menerima

dan menghadapi

penolakan dari orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian komparatif, yang bertujuan untuk

  mengetahui apakah ada hubungan antara perilaku merokok dengan tingkat kepercayaan diri pada remaja.

B. Variabel Penelitian

  Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah :