Buku Pintar Posbindu Ptm Upaya Pengendalian Faktor Resiko Ptm Seri 4 (2016)

MEMO

BUKU PINTAR POSBINDU PTM

UPAYA PENGENDALIAN
FAKTOR RISIKO PTM

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENGENOALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LtNGKUNGAN
DIREKTORAT PENGENOALIAN PENYAKIT T rDAK MENULAR

MEMO

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN lINGKUNGAN
OIREKTORAT PENGENDAlIAN PENYAKIT TIOAK MENUlAR

MEMO
Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian akibat
Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi ancaman serius
kesehatan masyarakat karena menambah beban ekonomi

dan sosial bagi masyarakat. Dari 100 penderita PTM sebanyak
70 orang tidak menyadari dirinya mengidap PTM,
sehingga terlambat dalam mendapatkan penanganan yang
mengakibatkan terjadinya komplikasi, kecacatan bahkan
kematian.
Kejadian PTM dapat dicegah melalui pengendalian
faktor risiko PTM. Faktor risiko PTM ini meliputi merokok,
kurang aktifitas fisik, diet tidak seimbang, dan konsumsi
minuman beralkohol. Pengendalian faktor risiko PTM dapat
dilakukan oleh masyarakat sendiri melalui kegiatan Posbindu
PTM dengan biaya yang terjangkau.
Dalam menyelenggarakan Posbindu PTM, petugas
pelaksana Posbindu PTM harus meningkatkan pengetahuan
tentang PTM dan ketrampilan dalam melakukan monitoring
dan deteksi dini faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya
melalui Buku Pintar Posbindu PTM.
Buku Pintar ini terdiri dari 6 seri, yaitu:
Buku Pintar seri 1 : Penyelenggaraan Posbindu PTM
Buku Pintar seri 2: Penyakit Tidak Menular dan Faktor
Risiko

Buku Pintar seri 3 : Pengukuran Faktor Risiko PTM
Buku Pintar seri 4 : Upaya Pengendalian Faktor Risiko
PTM
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAl PENGENDAUAN PEN YAKIT DAN PENYEHATAN LlNGKUNGAN
DIREKTORAT PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENUlAR

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

TIM
PENYUSUN

Buku Pintar seri 5 : Respon Cepat
Buku Pintar seri 6 : Penyakit Kanker
Buku Pintar seri 4, diharapkan dapat menjadi
acuan Petugas Pelaksana Posbindu PTM dalam menambah
pengetahuan faktor risiko PTM yang dapat menjadi
bahan dasar untuk melakukan penyuluhan ataupun
konseling, sehingga masyarakat lebih peduli dan mawas
diri terhadap kondisi faktor risiko PTM yang dimilikinya.

Petugas Pelaksana Posbindu PTM juga harus memahami
5 buku pintar dan buku saku seri kader lainnya agar
dapat
menjalankan
kegiatan
dengan
benar
dan
berkesinambungan.
Akhirnya saya ucapkan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada tim penyusun dan semua
pihak yang telah terlibat dalam proses penyusunan buku ini,
sehingga buku ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku
ini tentunya belum sempurna dan masih akan mengalami
perbaikan sesuai dengan perkembangan yang ada .
Jakarta, Februari 2014
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Pengarah:
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Kementerian Kesehatan RI

Tim Penyusun:

Dr. Ekowati Rahajeng, SKM , M.Kes

dr. Sorta , M.Sc

Titi Sari Renowati, SKM , MScPH

Lili Lusiana, SKM

dr. Prima Yosephine, MKM

dr. Rain y Fathiyah

dr. Niken Wastu Palupi, MKM

dr. Prihandriyo Sri Hijranti


dr. Lily Banonah Riva i, M .Epid

dr.Tristiyenny P, M.Kes

drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH

Rindu Rachmiati, SKM

dr. Aries Hamzah

Punto Dewo, M .Kes

dr.Sylviana Andinisari, M.5c

Dr. Nunik Kusumawardhani,
SKM, M.5c.PH

dr. Sedya Dw isangka
dr. Esti Widiastuti, M.5cPH

dr. Chita Septiawati, M KM
dr. Farina Andayani, M .Sc
dr. Tiara Pakasi,M
Setyad i, ST, MKes

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

Anang subur, SKM, MPH
Dr. Sandra Octaviani Dyah PR
dr. Ernanti Wahyurini, M.5c,
Ir. Dunanty RK Sianipar, MPH
Ismoyowati, SKM, M .Kes

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus, Direktorat
PPTM{ Ditjen PP dan PL{ 2009.
Petunjuk Teknis Pengendalian Diabetes Melitus
Puskesmas, Direktorat PPTM{ Ditjen PP dan PL, 2012.


di

Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes
Melitus, Direktorat PPTM{ Ditjen PP dan PL, 2010.
Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit
Diabetes Melitus{ Direktorat PPTM{ Ditjen PP dan PL{
2009.
Kurikulum dan Modul Diabetes Melitus, Direktorat PPTM{
Ditjen PP dan PL{ 2008.
Practical Approach to Lung Health (PAL){ MPOWER WHO{
2010
Pedoman Pengendalian PPOK{ Direktorat PPTM{ Ditjen
PP dan PL{ 2011 .
Pedoman Pengendalian OM, Direktorat PPTM{ Ditjen PP
dan PL, 2009.

KATA PENGANTAR
DAFTAR lSI

1

3

I. PENDAHULUAN

4
4
5

Latar Belakang
Tujuan

II. PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO PTM
Aktifitas Fisik
Upaya Berhenti Merokok
Diet Sehat Gizi Seimbang
Pengendalian Stress

51

III. PENGOBATAN TRADISIONAL UNTUK

PENVAKIT TIDAK MENULAR

60

DAFTAR PUSTAKA
TIM PENVUSUN

74
75

6
7
15

26

Pedoman Kader Pemanfaatan Tanaman Obat untuk
Kesehatan edisi VII { Kementerian Kesehatan, 2012

Buku Pintar Posbindu PTM Sen 4 Upaya Pengenda lian Faktor Ris iko PTM


Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengenda lian Fakto r Risiko PTM

Cara pembuatan :
Daun sambiloto cuci bersih/ tumbuk sampai halus
Cara pemakaian :
Tumbukkan daun sambiloto gosok dan oleskan pada luka

Latar Belakang
Dalam pemantauan faktor risiko PTM melalui
kegiatan Posbindu PTM/ Petugas Pelaksana Posbindu PTM
. dapat mengetahui peserta yang sehat tanpa faktor risiko/
memiliki faktor risiko dan yang telah menyandang PTM .
Masing - masing memerlukan penyuluhan dan konseling
faktor risiko PTM sesuai kondisi yang dialaminya. Oleh
karena itu/ Petugas Pelaksana Posbindu PTM harus mampu
memberikan penyuluhan dan konseling faktor risiko PTM
dengan tepat dan benar.
Pengendalian faktor risiko PTM adalah upaya untuk
mengurangi/ dan mengembalikan faktor risiko PTM pada

kondisi normal atau tidak ada faktor risiko lagi. Pengendalian
faktor risiko dilakukan dengan memberikan informasi untuk
membantu para
peserta Posbindu PTM menemukan
masalah yang berkaitan dengan faktor risiko dan cara
mengatasi sesuai kemampuan yang dimiliki.
Buku ini merupakan acuan bagi Petugas Pelaksana
Posbindu PTM untuk mengendalikan faktor risiko PTM
melalui penyuluhan dan konseling .

Ramuan II
Bahan:
Kembang mawar atau melati atau pacar cina ( Balseina ) atau
kaca piring / gandasu li atau kembang/ bunga apa saja yang
beraroma dan ada disekitar rumah

Cara pemakaian :
Kembang/ bunga bunga dipetik secukupnya sesuai luas bagian tubuh yang terkena / diremas remas dan digosokkan ke
bagian tubuh yang terkena gigitan serangga.
Ramuan III
Bahan :- Bawang putih

: 3 - 5 siung

- Cuka

: 2 - 3 tetes

Cara pembuatan :
Bawang putih ditumbuk sampa i halus campur dengan cuka
Cara pemakaian :
Campuran tumbukan bawang putih dengan cuka gosokkan
pada luka.

Bu ku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Fakto r Risiko PTM

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

Tujuan

Mimisan
Ramuan I

Tujuan disusunnya buku seri 4 ini adalah :

Bahan:

Tujuan umum :

Gunakan salah satu daun- daunan berikut ini : Daun Sirih/
Daun Bandotan/ Daun Dewa/ Daun Kastuba/ Daun Jambu
Biji secukupnya.

Petugas Pelaksana Posbindu PTM mampu memahami
dan melaksanakan pengendalian faktor risiko PTM.

,



--.
--

..

,
r;;o

r.

Tujuan khusus :
a. Petugas Pelaksana Posbindu PTM lebih mampu memahami
dan melaksanakan tahapan pengendalian faktor risiko PTM
b. Petugas Pelaksana Posbindu PTM lebih mampu memahami
dan melaksanakan ragam kegiatan pengendalian faktor
risiko PTM

Daun Katsuba

Cara Pemakaian :
Gunakan salah satu daun daunan tersebut diatas. Daun
dibersihkan, remas remas/gulung kecil, masukkan ke lubang
hidung yang berdarah (sampai menyumbat), sambil menekan hidung dari luar.

Luka Gigitan Serangga dan Sengat Tawon ( Lebah )
Ramuan I
Bahan :- Sambiloto 1 genggam

Daun Sambiloto
Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

Buku Pintar Posblndu PTM Seri 4 Upaya Pengendahan Faktor Rislko PTM

Ramuan II:
Bahan: - Lidah Buaya : 1 pelepah

Tahapan kegiatan ke-S dari penyelenggaraan Posbindu
PTM adalah konseling. Peserta yang ditemukan mempunyai
faktor risiko PTM harus mendapatkan penyuluhan dan
konseling. Penyuluhan dan konseling ditujukan untuk
membantu menemukan masalah yang berkaitan dengan
faktor risiko yang dimiliki peserta dan membantu mencari
jalan keluar untuk mengendalikan faktor risiko yang
dimilikinya.
Dalam melaksanakan pengendalian PTM, Petugas
Pelaksana Posbindu/pelaksana Posbindu PTM harus:

Lidah Buaya

Cara pembuatan :
Kupas pelepah lidah buaya, dagingnya dilumatkan.

Cara pemakaian :
Dioleskan pada luka bakar baru .

a. Memahami faktor risiko PTM.
b. Dalam melakukan penyuluhan dan konseling Petugas
Pelaksana Posbindu lebih banyak mendengarkan
dan tidak mengarahkan atau mengambil keputusan .

c. Menyapa dan menjalin hubungan dengan peserta
posbindu PTM .

PERHATIAN

1. Ramuan ini hanya untuk luka bakar yang baru dan
ringan belum melepuh
2. Apabila daerah yang terbakar luas segera rendam
dalam air, hingga rasa panas hilang/berkurang.

d. Menggali permasalahan mengapa terjadi faktor
risikopada peserta. Misalnya faktor risiko kegemukan
biasanya terjadi karena asupan berlebih, malas
bergerak, makanan selingan yang banyak kalori.

3. Luka bakar yang dalam/telah melepuh atau terkena
daerah vital seperti muka, dada, daerah kemaluan
segera bawa ke Puskesmas/Rumah Sakit

e. Membantu mencari
yang dihadapi.

4. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat penyembuhan makanlah makanan bergizi
terutama banyak syur dan buah buahan

cara

mengatasi

masalah

Buku Pinta r Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

Bu ku Pin tar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendallan Fakto r Risi ko PTM

Luka Bakar

dilakukan peserta agar faktor risiko PTM dapat
dikendalikan dengan merujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan dasar (Puskesmas).

Ramuan I
Bahan:
-

f. Membantu menetapkan tindak lanjut yang harus

Getah buah papaya 1 sendok makan
Minyak kelapa 1 sendok makan

1. Aktifitas Fisik
Pengertian:

Cara pembuatan :
Campurkan kedua bahan tersebut sampai merata

Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dapat
meningkatkan pengeluaran tenaga atau energi.

Aturan pakai :

Contoh:

Dioleskan pada luka bakar baru

Membersihkan rumah
• Mencuci

Ramuan II

• Menyetrika

Bahan:

• Memasak

Daun Dewa secukupnya atau

• Berkebun

Berkebun

• Naikl-turun tangga
• Mencuci mobil, dan lain-lain

Latihan Fisik
Pengertian:

Daun Dewa & Daun Cocor Bebek

Cara pembutan dan pemakaian :
Cuci bersih lalu remas remas sampai keluar cairannya.
Lalu tempelkan ke luka bakar untuk mengatasi agar tidak
melepuh.

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

Latihan Fisik adalah semua bentuk aktifitas yang
dilakukan secara terstruktur dan terencana, dengan tujuan
untuk meningkatkan kebugaran jasmani
Contoh:
• Jalan kaki
• Jogging
Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risi ko PTM

• Sit-up / Push-up

Cara pemakaian :

• Peregangan

Cuci bersih daun daun diatas, lalu remas remas hingga
keluar airnya, kemudian tempelkan pada luka .

• Senam aerobik
• Bersepeda

Ramuan II :

• Dan sebagainya

Bahan:
Latihan Fisik

Kencur

: 5 jari

Beras

: 1 sendok makan

Stratching adalah salah satu bentuk latihan fisik
Olah Raga

Pengertian:
Olahraga adalah salah satu bentuk aktivitas
fisik yang dilakukan secara terstruktur, terencana dan
berkesinambungan dengan mengikuti aturan-aturan
tertentu dan bertujuan untuk memeningkatkan kebugaran
jasman i dan prestasi.
Contoh :
• Sepakbola
• Bulu tangkis

Kencur

Cara pembuatan :
Kencur dibersihkan, dicuci, ditumbuk bersama
sama dengan beras dan tambahkan air secukupnya untuk
memudahkan penumbukkan, sampai menjadi campuran
yang menyerupai bubur.

• Bola basket
• Tenis meja
• Balap sepeda
• Dan sebagainya
Sepak bola merupakan salah satu jenis olahraga

Buku Pintar Posbi ndu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Fakto r Risiko PTM

Aturan pemakaian:
Bahan yang menyerupai bumbu ditempelkan pada
bagian yang memar. Harus diganti 2x sehari. Kalau ada luka
yang terbuka jangan berikan ramuan ini.

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

Jenis Aktifitas Fisik
Dalam kegiatan sehari-hari setiap orang melakukan
berbagai aktifitas fisiko Aktifitas terse but akan meningkatkan
pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran kalori), seperti
pada tabel di bawah inio
Kamboja & Patikan Kebo

Tabel 1. Jumlah Kalori Yang Dikeluarkan Berdasarkan Jenis
Aktivitas Fisik

Cara pembuatan :
Pilih salah satu tanaman diatas yang mudah diperoleh, cuci
bersih, ambil getahnyao
Cara pemakaian :
Luka ducuci bersiho Getah dioleskan pad a lukao

Luka Memar
Luka memar adalah luka tertutup disebabkan benturan
benda tumpul

Ramuan I
Bahan :- Daun Dewa

1 I Cuci Baju
2 I Menaemudi

3,56 Kcal/ menit

106,8

2,80 Kcal/ men it

84

3 I Me

3,50 Kcal/ menit

105

4
5

3,80 Kcal/ menit

114

3,90 Kcal/ menit

117

6
7

5,60 - 7,00 Kcal/ menit

168 - 210

Mengajar

1,70 Kcal/ menit

51

8

Membersihkan
Jendela

3,70 Kcal/ menit

111

Berkebun

5,60 Kcal/ menit

168

Menyetrika

4,20 Kcall menit

126

9
10

Mobil

- Daun Iler
- Daun Ungu (Handeuleum)

Kebugaran Jasmani
Pengertian
Kebugaran Jasmani adalah kemampuan tubuh untuk
melakukan aktifitas fisik sehari-hari tanpa menimbulkan
kelelahan fisik dan mental yang berlebihano

Daun Dewa, Daun lIer, & Daun Ungu (Handeuleum)

Buku Pinrar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendal ian Faktor Ris iko PTM

Buku Pintar Posbindu PTM Ser i 4 Upaya Pengendalian Faktor Ri siko PTM

CEDERA

Kenapa Harus Berolahraga?

Luka Iris - luka baru, luka kedl / tersayat

Manfaat olahraga dilihat dari berbagai aspek seperti :
a. Aspek fisiko
1. Meningkatkan kerja dan fungsi jantung/ paru
dan pembuluh darah.

Ramuan I

Bahan: Bonggol pisang secukupnya.

2. Meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot.
3. Meningkatkan
osteoporosis.

kepadatan tulang

mencegah

4. Meningkatkan kelenturan gerak.
5. Mengurangi risiko terjadinya PTM dan kematian
dini akibat PTM/ sebagai penyakit jantung
koroner/ penyakit stroke dan lainnya.
b. Aspek psikologis.
1) Mengurangi stres
2) Menigkatkan rasa percaya diri

80nggol Pisang

Cara pembuatan :
Bonggol pisang ( bagian bawah pohon pisang/
sebelum akar )/ ambil secukupnya/ dibersihkan kemudian
ditumbuk.

3) Membangun rasa sportifitas

c. Aspek sosial/ Ekonomi dan Budaya
1) Memupuk kesetiakawanan sosial

Cara pemakaian :

2) Mengurangi biaya pengobatan

Tempatkan bonggol pisang yang telah ditumbuk
pada tempat yang terluka

3) Meningkatkan pendapatan

Ramuan II

Cara Memilih Olahraga

Bahan:

Sebaiknya memilih olahraga kriteria sebagai berikut;

Kamboja

• Aman/ terhindar dari resiko cidera dan gangguan
kesehatan lainnya.

Patikan Kebo
Patah tulang (kayu urip)

• Mudah/ tidak memerlukan keahlian khusus.

Buku Pintar Posblndu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Fakcor Risiko PTM

Buku Pintar Posbindu PTM Sen 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

• Murah, tidak memerlukan keahlian khusus.

KENCING MANIS / DIABETES

• Disukai/disenangi, sesuai dengan minat.
Bahan :- Sambiloto kerin g.,.. ............

1 gengam

- Daun Kumis Kueing. .... ... .. ..

30 gram

- Batang brotowali ............ .. ..

1 jari

Dari kriteria di atas olahraga yang bermanfaat dan
biasa dilakukan, antara lain:
• Jalan eepat
• Joging/lari

- Air.... ..... ..... .... ............... .. 600 ee

• Senam
• Renang
• Bersepeda
• Olahraga permainan seperti sepak bola, bola voli,
bulu tangkis, tenis meja, dll.
Sambiloto, Kumis Kucing, & Brotowali

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Cara pembuatan :
Semua bahan dalam keadaan dieuei bersih kemudian
direbus dengan air 600 ee, hingga menjadi setengahnya lalu
disari ng

Cara pemaka ian :
Minum 2 x sehari, setiap kali minum 150 ee



Jangan
langsung
berolahraga

makan

kenyang

setelah



Minumlah seeukupnya bila banyak berkeringat
dan jangan langsung mandi.



Gantilan pakaian olahraga yang digunakan bila
terlalu basah .

Prinsip Olahraga
Baik:
Sejak usia dini hingga usia lanjut.
Olahraga dianjurkan minimal 30 menit. Menggunakan
perlengkapan olahraga yang sesuai . Dilakukan seeara
bertahap d imulai dari pemanasan 5-10 menit, diikuti dengan
pendinginan selama 5 menit.

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendallan Faktor Risiko PTM

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

Benar:
Pilihlah olahraga yang digemari aman mudah sesuai
dengan kondisi fisik dan pola gerak yang dibakukan.

Terukur:

Selanjutnya dapat menggunakan ramuan II
secara bergantian selama 1 minggu 3 kali

dan III

Ramuan II
Bahan : - Buah mentimun ........... 2 buah

Lakukan pengukuran dengan nadi setiap hari akhir
pelatihan dengan tujuan menilai apakah target denyut nadi
tercapai atau tidak.
.

Teratur:
Untuk mencapai hasil optimal , olehraga perlu dilakukan
minimal 3 kali seminggu.
Persiapan Sebelum Olahraga

Mentimun

Cara Pembuatan :

1. Pilih kegiatan olahraga yang nyaman dan disenangi .

Dicuci bersih kemudian diparut, diperas lalu disaring

2. Sebaiknya sebelum melakukan olahraga dilakukan
pemeriksaan pendahuluan untuk menentukan dosis
yang aman dan jenis olahraga yang cocok.

Cara Pemakaian :

3. Sebaiknya gunakan pakaian dan sepatu olahraga
yang sesuai dan nyaman.

Ramuan III

4. Jangan lakukan olahraga setelah makan kenyang,
sebaiknya tunggu hingga kurang lebih 2 jam.

Ramuan diminum 2 - 3 kali sehari

Bahan:

- Bawang putih .. .... 2 siung

5. Minum minuman yang sejuk dan sedikit manis.
6. Olahraga dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut
dengan memperhatikan prinsip olaharaga.
7.0lahraga hendaknya dilakukan secara bervariasi,
berganti-ganti jenisnya supaya tidak monoton dan
membosankan.

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Ris iko PTM

Bawang Putih

Cara Pemakaian :
Setelah dikupas bawang putih dikunyah sampai
halus lalu ditelan kemu di an minum air hangat. Dimakan 3
kali sehari.

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

Cara Pemakaian :

Bagaimana Olahraga atau Aktifitas Fisik yang Baik?

Minum 1 x sehari 1 ramuan
Pagi hari sebel um ma kan . Diulang tiap hari sampai sembuh

Yaitu olahraga aktivitas fisik yan dilakukan secara baik,
benar, teratur dan terukur.

Untu k pemeliharaan cukup 1 minggu sekali 1 ramuan

Sebagai contoh :


Turun dari bus lebih awal menuju tempat kerja yang
kira-kira menghabiskan 20 menit berjalan kaki dan
saat pulang berhenti di halte yang menghabiskan
kira-kira 10 men it berjalan kaki menuju rumah.



Membersihkan rumah selama 10 menit, dua kali
dalam sehari d tambah 10 menit bersepeda.



Berdansa selama 30 men it. Lakukan secara bertahap
hingga menjadi 30 menit. Jika belum terbiasa dapat
dimulai dengan beberapa menit setiap hari dan
ditingkatkan secara bertahap .

PENYAKIT TEKAN AN DARAH TINGGI / HI PERTENSI
Ra muan I
Bahan :- Pegagan.......................

1 gengam

- Meniran........................

1/2

gengam

- Kumis Kucing........ .. ..

1/ 2

gengam

- Air.... ....... .. ......... ....

3 gelas

Target Latihan


Target latihan terhadap Nilai Denyut Jantung :



75-85% dari Nilai Maksimum Oenyut Jantung (MOJI)



Maksimumkan Denyut Jantung (MDJ) yang diukur
berasal dari hasil angka 220 dikurangi dengan nilai
umur (MDJ = 220-umur (tahun)) .

Pegagan, Meniran, & Kumis Kuci ng

Cara pembuatan :
Semua bahan dalam keadaan segar dicuci kemudian
direbus dengan air, hingga menjadi setengahnya.

Cara pemakaian :

Kondisi yang Tidak Dianjurkan Untuk Olahraga


Bila sedang demam atau sakit.



Untuk olahraga jalan bila terhadap varises pada kaki
dan nyeri pada sendi terutama pada lutut.

Hasil ramuan dibagi untuk 2 kali minum sehari pagi
dan malam menjelang tidur

Bu ku Pintar Posbindu PTM Sen 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

Buku Pintar Posbindu PTM Ser i 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM



Cara pemakaian :

Penyakit-penyakit:


Tekanan darah tinggi tidak terkontrol.

Diminum 1 x sehari 1 ramuan



Kencing manis tidak terkontrol

Pagi hari sebelum makan. Diulang tiap hari sampai sembu h



Kelainan katup jantung

Untuk pemeliharaan cukup 1 minggu sekali 1 ramuan



Dehidrasi (hilangnya terlalu banyak cairan) bila
tidak minum cukup saat

Ramuan II



Setelah berolahraga untuk menahan tingkat cairan
tubuh .

Bahan :- Patikan kebo ............ .. ... ... 7 batang



Dapat menciderai tubuh sendiri bila menggunakan
sepatu/alat olahraga yang salah .

- Kencur...................... .. ...... .. 3 ibu jari



Kondisi tubuh yang mengalami kelelahan.

Berikut dijelaskan energi yang
beraktifitas, sesuai tebel. berikut.

dikeluarkan selama

- Pegagan.

... .. 1 gengam

- Gula Batu atau madu ... Secukupnya
- Air........................................ 1 gelas

label 2. Contoh nilai energi latihan
(BB SOKg, Lama Latihan 30 Menit)

Jalan Santai

53 m/menit

56

Jalan Cepat

66 m/menit

68

Jogging
temF

(lari-Iari

kecil

di 114 m/ menit

136

Lari

133 m/menit

181

Senam Aerobik

Bertahap dan selang sel- 113
ing

Sepeda

266 m/menit

113

Sepeda

357 m/menit

181

Renang

Santai

136

15 m/menit

181

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

Patikan Kebo & Kencur

Cara Pembuatan :
Pastikan kebo, pegagan dicuci, ditumbuk dengam
sedikit air panas.
Setelah halus ditambah air panas (sisanya) dan
disaring . Ambil bagian beningny, Tambah gula batu atau
madu dan aduk hingga larut

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

8. Untuk
gejala penyakit umum/tertentu yang tidak
men uju kkan perba ikan y ang berarti, disarankan segera
berkonsu lt asi ke dokter di Puskesmas/ fasi litas pelayanan
keseh atan te rd ekat

9. Aturan pemakaian adalah sesuai kebutuhan dengan
memperhatika n aturan dan disesuaikan dengan umur
pemakai . Pemakaian ramuan tanaman obat sebaiknya
diminum seg era dan sebaiknya ti dak disimpan lebih dari
12 jam atau sudah basi. Ramuan tanaman obat yang
disimpan (Iemari es) dan masih baik, harus dipanaskan
terlebih dahulu sebalum diminum.

ASMA

Apa yang Terjadi Jika Tidak Mengikuti Olahraga yang Saiki
Bendar, Terukur, dan Teratur?


Tidak terjadi pengkatan kebugaran jasmani yang
optimal.



Kemungkinan terjadi cedera.



Tidak tercapai manfaat olahraga yang diharapkan.

Apa yang Dilakukan Jika Terjadi Cedera Olahraga?


Hentikan segera kegiatan olahraga



Lakukan prinsip P3K (pertolongan pertama pada
kecelakaan)

Bila perlu lakukan prinsip RICE (Rest, Ice, Compression dan
Elevation):

Ramuan I

1 gengam

Rest

: Segera instirahatkan bagian yang cedera

- Gula batu atau madu ... ...

Secukupnya

Ice

- Air matang ...... ........ ........ ....

1 cangkir

: Lakukan kompres ding in pad a bagian tubuh
yang cidera

Bahan :- Pegagan ............... ......... .......

Compression: Balut tekat pada daerah yang cedera
menggunakan bandage.
Elevation

: Dilakukan dengan meninggalkan bagian
yang cedera.

2. U paya Berhenti Merokok
Daun Pegagan

Cara Pembuatan :
Pegagan dicuci, ditumbuk dengan sedkit air matang.
Setelah halus dita mbah air sisanya dan disaring.
Beningnya ditambah gula batu atau madu dan diad uk
hingga larut.
Buku Pin tar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengcndalian Faktor Risiko PTM

Berhenti merokok bukan hal yang mudah dilakukan.
Untuk mendapat keberhasilan diperlukan motivasi yang
kuat perencanaan program yang jelas, dan dukungan dari
masyarakat/lingkungan.
Interaksi yang memadai antara dokter (petugas
kesehatan) dan seorang perokok diperlukan pada program
Buku Pinta r Posbindu PTM Ser i 4 U paya Pengen dal ian Faktor Ri siko PTM

berhenti merokok. Berhenti merokok sebaiknya dilakukan di
klinik khusus dengan program yang jelas, yang terdiri dari;

stainless steel, pisau atau spatula/pengaduk terbuat dari
bahan kayu, saringan dari bahan lain, plastik atau nilon.
4. Menggunakan ukuran dan takaran yang tepat seperti :



Konseling .



Pemberian obat-obatan (pengganti nikotin atau anti
depresi)
psikologis

untuk mengubah



Oukungan
merokok



Mengikut sertakan pendamping
teman dekat) dari pasien



dapat
memberikan
agar
berkesinambungan.

perilaku

(keluarga

dukungan

atau
yang

Oi dalam sebatang rokok terkandung lebih dari
4000 jenis senyawa kimia, 400 zat berbahaya , 43 zat
penyebab kanker (karsinogenik). Kandungan dalam
sebatang rokok terdiri TAR zat berbahaya penyebab kanker,
NI KOTIN zatberbahayayang dapatmenyebabkan kecanduhan
(adiksi), dan CO (karbon monoksida) salah gas yang
beracun yang menurunkan kadar oksigen dalam darah
sehingga dapat menurunkan konsentrasi dan timbulnya
penyakit berbahaya lainnya. Berhenti merokok bukan hal
yang mudah dilakukan. Untuk mendapat keberhasilan
diperlukan motivasi yang kuat, perencanaan program yang
jelas, dan dukungan dari masyarakat/lingkungan .

Dampak Buruk Konsumsi Rokok Bagi Kesehatan
Produk tembakau apapun bentuknya berbahaya
untuk kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat.
Bahaya terhadap kesehatan perorangan dibedakan atas
perokok aktif dan perokok pasif.

Buku Pintar Posbindu PTM Sen 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

-

1 gelas

: 200 cc

1 cangkir

: 100 cc

1 jari

: 1 jari telunjuk

Secukupnya: sesuai kebutuhan

5. Meramu adalah proses mencampur bahan tanaman obat
yang digunakan dengan tangan atau alat pencampur.
Sebelum meramu bahan tanaman obat hendaknya
mencuci tangan sampai bersih dan menyimpan atau
meletakan ramuan pada tempat yang bersih
6. Pembuatan ramuan yang direbus atau digodok sebaiknya
dengan menggunakan api kecil, peralatan yang bersih
dan direbus hingga airnya menyusut menjadi separuhnya.
Misalnya air 2 gelas menjadi 1 gelas.
7. Pemanfaatan tanaman obat untuk kesehatan antara lain:


Meningkatkan kualitas kesehatan (peningkatan daya
tahan tubuh / stamina)



Mencegah timbulnya gangguan penyakit yang
berisiko, yaitu kondisi!penyakit tertentu yang dapat
memperburuk kesehatan seseorang namun tidak
memberikan gejala



Mengatasi gejala/gangguan penyakitumum/tertentu,
yaitu untuk pengibatan gangguan kesehatan keluarga.

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

Beberapa jenis tanaman obat tradisional yang
berkhasiat dalam peneegahan dan penanggulangan PTM.
Dari jenis tanaman tersebut telah teruji seeara manfaat dan
juga berdasarkan tradisi warisan nenek moyang, namun
dalam penggunaannya sebaiknya berkonsultasi dengan
petugas kesehatan demi keamanan pengguna.
Tanaman obat terpilih yang berasal dari resep-resep
empirik masyarakat Indonesia dan telah digunakan lebih
dari 3 generasi, dan sudah diseleksi yaitu mempunyai
data pendukung ilmiah, uji praklinik (uji toksisitas dan uji
manfaat) atau uji farmakologi sehingga aman dan bermanfaat
untuk mengatasi gangguan kesehatan.
Inl
diberikan
untuk
meningkatkan
Informasi
pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan tanaman
tradisional
sesuai dengan kondisi PTM yang terjadi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara
kesehatan mandiri dengan memanfaatkan ramuan tanaman
dapat dilihat sebagai berikut :

Pada perokok aktif, bahaya menganeam keseluruh
organ tubuh sebagaimana terlihat pada gambar di bawah
ini, dengan gangguan fungsi organ hingga kanker, seperti
pad a jantung & pembuluh darah (penyakit jantung koroner
dan stroke), saluran pernafasan (penyakit paru obstruksi
menahun, asma dan kanker paru), saluran peneernaan
(kanker mulut, kanker lidah dan kanker nasofaring), dan
gangguan sistem reproduksi dan kehamilan (keeaeatan
janin, keguguran, infeksi panggul dan kanker serviks) serta
organ lainnya. Perokok pas if teraneam mengalami
gangguan fungsi hingga timbulnya kanker pada organorgan tubuh perokok pasif dewasa dan anak .
Jumlah perokok yang tinggi dan terus meningkat di
Indonesia
akan meningkatkan risiko penyakit-penyakit
tersebut yang menganeam tidak hanya perokok aktif tetapi
juga perokok pasif. Hal ini akan menyebabkan beban penyakit
dengan kerugian luar biasa dalam pembangunan kesehatan
masyarakat dan kualitas sumber daya manusia dalam
pembangunan nasional.

1. Bahan ramuan tanaman obat yang dipergunakan harus
bahan yang masih segar, dieuei terlebih dahulu.
2. Air yanhg dogunakan untuk meneuei/membersihkan
bahan dan membuat ramuan tanaman obat adalah air
minum atau air bersih.
3. Peralatan yang digunakan untuk membuat ramuan
tanaman obat sebaiknya menggunakan periuk (kuali) dari
tanah liat atau panei dari bahan gelas/kaea, email atau
Buku Pinta r Posbindu PTM Sen 4 Upaya Pengendalian Faktor Ris lko PTM

Bu ku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Fakt o r Risiko PTM


PEROKOK PASIF JUGA
BERBAHAYA

PEROKOK AKTIF



Dapat mempercayai orang lain dan senang menjadi
bagian dari suatu kelompok
Makna kehidupan ini sangat berarti bagi mereka.

s

.\'

Gambar Dampak Merokok Pada Perokok Aktif dan Perokok Pasif

Manfaat Upaya Berhenti Merokok
1) Kesehatan
Risiko kematian akan jauh lebih berkurang dengan
menghentikan perilaku merokok, sejak 20 menit pertama
manfaat berhenti merokok sudah mulai ada, sehingga makin
cepat seseorang berhenti merokok akan mendapatkan
banyak manfaat serta memberikan usia harapan hidup yang
lebih panjang, secara umum dapat dilihat pada tabel berikut
Inl:

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendallan Faktor Risiko PTM

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

(3) Mampu Memenuhi Tuntutan Hidup
• Menetapkan tujuan hidup yang relistis
• Mampu mengambil keputusan
• Menerima tanggung jawab
• Merancang masa depan
• Menerima ide dan pengalaman baru
• Puas dengan pekerjaannya/tugasnya
Cara Mencapai Jiwa Yang Sehat









Dikembangkan dan dibina
Dikembangkan sejak masa bayi dalam kandungan
hingga
dewasa
dalam
berbagai
tahapan
perkembangan
Pengaruh lingkungan dan keluarga, sangat penting
dalam membina jiwa yang sehat
Suasana keluarga, lingkungan tempat tinggal atau
tempat kerja
Serasi, harmonis dan bahagia
Ada komunikasi yang sehat

Sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa
sehat jiwa bukan sekedar bebas dari gangguan jiwa tapi
juga memiliki;
• Perasaan sehat dan bahagia serta
mampu
mengatasi tantangan hidup
• Sikap yang dapat menerima orang lain sebagaimana
adanya
• Sikap positif terhadap diri sendiri maupun orang lain

Tabel 3. Manfaat Berhenti Merokok

20 menit
12 jam

24 - 48 jam

5 hari

2 sid 6 minggu

1 tahun

5 tahun

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendahan Faktor Risiko PTM

Tekanan darah, denyutjantung
dan aliran darah tepi membaik
" Hampir semua nikotin dalam
tubuh sudah dimetabolisme
Tingkat CO di dalam darah
kembali normal.
Nikotin mulai tereliminasi dari
tubuh. Fungsi pengecap dan
penciuman mulai membaik.
Sistem
kardiovaskular
meningkat baik.
ll Sebagian
besar
metabolit
nikotin dalam tubuh sudah
hilang.
Fungsi
perasal
pengecap
dan
pembau
jauh lebih membaik. Sistem
kardiovaskularterus meningkat
baik.
Risiko infeksi pada luka setelah
pembedahan berkurang secara
bermakna. Fungsi silia saluran
napasdanfungsi paru membaik.
Napas pendek dan batukbatuk berkurang.
Risiko
penyakit
jantung
koroner menurun setengahnya
dibandingkan orang yang
tetap merokok.
Risiko stroke menurun pada
level yang sama seperti orang
tidak pernah merokok.

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

10 tahun

Risiko kanker paru berkurang
setengahnya.

15 tahun

Semua penyebab mortalitas
dan risiko penyakit jantung
koroner menurun pada level
yang sama seperti orang yang
tidak pernah merokok.

Melalui pengelolaan stress
mencapai sehat jiwa meliputi;




Manfaat Berhenti Merokok

n:..:7:
----""'"

12. Lakukan Relaksasi
• Relaksasi mengendorkan tegangan otot
• Latihan relaksasi selama 10-15 menit setiap hari
• Membuat lebih mudah menjadi rileks setia kali
menghadapi stres

aGS.I.

-

"'''*'' -

..'''

"

Gambar 2. Dampak Merokok Pada Anak dan Dewasa

2) Mental dan sosial
Hasil penelitian di Inggris dan Amerika menunjukkan
bahwa seorang mantan perokok akan lebih dihormati
dibanding orang yang masih merokok. Mantan perokok
perempuan akan dipandang lebih bijak, lebih berdisipin diri,
dan lebih menarik. Oi Indonesia, Walikota Padang Panjang,
Sumatera Barat memberikan sertifikat penghargaan kepada
Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

yang

efektif

bertujuan

Bagaimana perasaan kita terhadap diri sendiri
Bagaimana peraasaan kita terhadap orang lain
Bagian kemampuan kita mengatasi persoalan hidup
sehari-hari

Ciri-ciri Orang Yang Sehat Jiwa
(1) Merasa senang Terhadap Oirinya
• Mampu menghadapi situasi sulit
• Puas dengan kehidupannya sehari-hari
• Mampu mengatasi kekecewaan dalam hidup
• Mempunyai harga diri yang wajar
• Menilai dirinya secara realisasi, tidak berlebihan dan
tidak pula merendahkan
(2) Nyaman Berhubungan Oengan Orang Lain
• Mampu mencintai orang lain
• Mempunyai hubungan pribadi yang tetap
• Oapat menghargai pendapat orang lain yang
berbeda
• Merasa bagian saru suatu kelompok
• Tidak "mengakali" orang lain, juga tidak membiarkan
orang lain "mengakali" dirinya

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

7. Berpikirlah Secara Positif
• Jauhkan perasaan dan pikiran negatif
• Jika ada pikiran negatif, belajarlah mengenali
penyebabnya dan atasi dengan baik
• Jangan membesar-besarkan masalah
• Jangan mudah menyalahkan orang lain ataupun
kadaan
8. Bicarakan Persoalan Dengan Orang Lain
• Jangan menanggung sendiri beban atau persoalan
hidup
• Lebih baik kita membicarakannya dengan orang lain
yang kita percayai
• Suami/Istri
• Sahabat
• Pemuka agama dan lainnya
9. Peliharalah Kesehatan Kita Sakit dan letih menyebabkan
kurang mampu bekerja atau berfikir dengan baik.
• Peliharalah kesehatan tubuh anda
• Makan dan tidur dengan cukup
• Berolah raga dengan teratur
• Jangan merokok
10. Binalah Persahabatan
• Memiliki sahabat yang dapat membuat kita merasa
lebih santai dan menghilangkan stres
• Hargailah orang lain dan bersabarlah terhadap
keselahan-kesalahan mereka
• Perlakukan orang lain sebagaimana kita ingin
dipelakukan
11 . Luangkan Waktu Untuk Diri Kita
• Jika kita merasa tegang atau letih t beristirahatlah
• Jika perlu, adakan perubahan pada jadwal rutin anda
• Lakukanlah hobi/hal yang sukai berkebun t berternak
dan lain-lain .
Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

warganya sebagai apresiasi terhadap keberhasilan berhenti
merokok dan bagi rumah bebas asap rokok. Walikota Bogort
Jawa Barat memberikan PIN penghargaan dengan beberapa
tingkatan men urut durasi berhenti merokok. Walikota
Balikpapant Kalimantan Timur memberikan penghargaan
berupa plakat kepada mantan perokok dan Ketua RT yang
mengembangkan lingkungan bebas asap rokok.
3) Ekonomi
Di Indonesia terdapat lebih dari 50 juta orang yang
membelanjakan uangnya secara rutin untuk membeli
rokok. Data tahun 2010 memperlihatkan keluarga termiskin
membelanjakan 12%, sementara keluarga terkaya sebesar
7% pengeluaran bulanannya untuk membeli rokok.
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa kebiasaan
merokok akan menurunkan kemampuan ekonomi keluarga
miskin yang banyak terdapat di negara berkembang .
Berhenti merokok akan memberikan peluang lebih
besar dalam mengalokasikan sumber daya keuangan untuk
menyediakan makanan bergizi bagi keluarga, pendidikan
dan upaya memperoleh pelayanan kesehatan.

Kecanduan/ Adiksi Nikotin
Adiksi/ kecanduhan nikotin merupakan salah satu
faktor kendala berhenti merokok dari aspek biologis atau
fisiologis . Nikotin menempati ranking pertama yang
menyebabkan kematian, adiksi, dan tingkat kesulitan
untuk tidak menggunakan lagi dibandingkan dengan 4 zat
lain seperti kokain t morfin, kafein dan alkohol.

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

Adiksi nikotin dapat membuat klien kembali merokok
meskipun telah mengalami berbagai penyakit. Hal ini
ditunjukkan oleh terjadinya kekambuhan merokok.
Nikotin mempengaruhi perasaan, pikiran, dan fungsi
pada tingkat seluler. Dalam waktu 4-10 detik setelah
seorang perokok menghisap sebatang rokok , nikotin pada
asap rokok dapat mencapai otak. Konsentrasi nikotin
meningkat 10 kali lipat dalam sirkulasi arteri sistemik setiap
hisapan rokok.
Saat seseorang menghisap asap rokok, nikotin
terekstraksi dari tembakau, terbawa masuk ke dalam
sirkulasi arteri dan sampai ke otak. Nikotin berdifusi cepat ke
dalam jaringan otak dan terikat dengan reseptor asetilkolin
nikotinik (nAChRs) subtipe
dan melepaskan dopamin
yang memberikan rasa nyaman.
Efek fisiologis ini yang seringkali membuat seorang
perokok ingin kembali merokok seperti pada gambar
dibawah ini:
vaong

Ra• ..,lor 0 4112
rJlQll8.rinla n lkotIn

c-"...,...

......

.

\

Gambar Siklus Adiksi Nikotin

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM




bahwa masa depan kita akan menjadi lebih baik lagi
Belajarlah hidup tertib, teratur dan slalu berpikir
positif terhadap apa yang sedang dihadapi
Gunakan waktu kita dengan sebaik-baiknya.

2. Hidarkan Membuat Beberapa Perubahan Besar
Sekaligus
• Tiap perubahan menimbulkan stres
• Berikan waktu untuk menyesuaikan diri terhadap
setiap perubahan yang baru, sebelum anda
melangkah atau bertindak lebih lanjut
3. Terimalah Diri Kita Bagaimana Adanya
• Setiap orang memiliki kelemahan atau kekurangan
• Belajarlah menerima diri anda apa adanya
4. Terimalah Lingkungan Bagaimana Adanya
• Jika lingkungan kita tidak sesuai dengan yang kita
harapkan, usahakan untuk mengubahnya.
• Tetapi terimalah dengan senang hati apa yang tak
dapat di ubah .
5. Berbuat Sesuai Kemampuan dan Minat
• Pilihlah pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan
dan minat
• Jangan berharap sesuatu yang tidak mung kin.
• Tetaplah sasaran hidup yang mudah dijangka u dan
terima kenyataan yang ada.
6. Buatlah Sesuatu Yang Bijaksana
membuat suatu
keputusan, carilah
• Sebelum
keterangan selengkapnya
• Bepikirlah dengan tenang dan jangan mudah
dipengaruhi oleh perasaan
• Ajak orang-orang yang terlibat dalam pengambilan
keputusan untuk berunding
Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendallan Faktor Risiko PTM

Reaksi Stres Negatif
• Frustasi dan emo si
• Sulit memusatkan fik iran
• Ganggua n keseh atan jasma ni (jan tun g berdebar,
sa kit kepala/perut, eksi m dan lainnya)
• Gan ggu an kesehatan jiwa (pelupa , sukar/banyak
ti d ur, tid ak nafsu/banyak makan, cemas, menarik diri,
me nyeran g dan lain-Iainnya).
Bila Reaksi Negatif Tidak Terkendal i
• Tekanan darah t inggi,
• Gu la darah meningkat
Obesitas
• Kolesterol meningkat
• Asma berat
• Serangan jantung
• Sa kit jiwa
• Daya tahan tubu h menurun rentan terhadap
karsinogen , bakteri, virus dan penyebab penyakit
lannya.
Manajemen Stres
Stres tidak dapat dicegah / dihindari
• Stres dapat sikendalikan
Nikmatilah stres yang kita hadapi
• Jalani kehi dupan dengan stres tanpa
negative

bereaksi

merokok
bagi
perokok
merupakan
Berhenti
pengalaman yang tidak menyenangkan atau lebih ekstrim
menyengsarakan secara psikol ogis. Bagian paling sulit dari
berhenti merokok adalah kemampuan untuk menahan diri
dari kebiasaan yang dilakukan karena telah menjadi bagian
integral dari kehidupan sehari-hari mereka seperti merokok
setelah bangun pagi, sebelum sarapan dan selama mereka
istirahat di tempat kerja dan lain-lain. Perilaku merokok ini
terbentuk dari waktu/jam tertentu, jumlah rokok dan jenis
rokok.
Gejala yang timbul saat berhenti merokok sang at erat
kaitannya dengan faktor perilaku dan psikologis sehingga
menjadi penting melakukan pendekatan psikologis dan
terapi perilaku. Tidak adanya dukungan orang terdekat
seperti teman atau keluarga dapat menurunkan motivasi
seseorang untuk berhenti merokok .
Klien akan mencoba kembali merokok setelah
berhasil berhenti untuk sementara waktu atau tidak juga
berhasil mengurangi jumlah rokok yang dihisapnya tiap hari
menjelang tanggal berhenti yang telah ditetapkan. Pada
keadaan ini perlu dipertimbangkan peran teman-teman
dan keluarganya yang mungkin masih bisa membantu.
Lingkungan yang tidak mendukung untuk berhenti merokok
akan memberikan stimulasi untuk tetap merokok sehingga
klien akan sulit untuk melepaskan merokok

Untuk da pat mengelola stres dapat dilakukan sebagai
berikut;
1. Rencana M asa Depan Lebih Baik
Kita harus selalu mempunya i harapan dan semangat,
Buku Pintar Posbindu PTM Sen 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM

Gambar 4. Tips Berhenti Merokok



7 TIPS:::

....

MOTtVASI
'fIiUd'"

1I _ _ _

---..- ..._---. ._t_..
....--

......

...

....

....

• • _ ................... _

---

___ _

.......

IC [NAUWUTU

n,ujSffUlo.lI

sg,1ItG MOQtID&

•• at

dll)
Stresor sosial-budaya (menganggur, pensiun, PHK,
Perceraian, dan lainnya).

Kehidupan Sosial Selalu Berubah
• Stres adalah bagian dari kehidupan manusla yang
tidak dapat dihindari
• Stres selalu terjadi pada setiap orang
• Terjadi setiap waktu selama ia menjalani kehidupan
sosialnya
• Reaksinya dapat positif atau negatif.
Reaksi Stres Positif
• Latihan fisik sewaktu berolahraga, menimbulkan
kesgaran
• Kegagalan yang dialami, memacu orang untuk
berusaha dengan lebih baik
• Stres
mendorong
kita
untuk
meningkatkan
kemampuan diri, memalui tingkatan stres yang kita
hadapi .

_

..... --.................
.....
- ............
If-.. ____ u.

--'ool_ _ _

--.... ...............
QIIItMI ............. - . .

...............

..... _

I ...... - - - - . . . .

-

.....

7 T1Ps:-m""
MiWf.&LAA OUkUNOAN
DJlIlIriIWAIUj.a.

"'. mt.