Buku Pintar Posbindu Ptm Penyelenggaraan Posbindu Ptm Seri 1 (2016)

MEMO

BUKU PINTAR POSBINDU PTM

PENYELENGGARAAN
POSBINDU PTM

W
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
OIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEN YAKIT DAN PENYEHATAN UNGKUNGAN
D1REKTORAT PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

MEMO

DIREKTORAT JENOERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LlNGKUNGAN
OIREKTORAT PENGENOALIAN PENYAKIT TIOAK MENULAR

MEMO
Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian akibat
Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi ancaman serius
kesehatan masyarakat karena menambah beban ekonomi

dan sosial bagi masyarakat. Dari 100 penderita PTM
sebanyak 70 orang tidak menyadari dirinya mengidap PTM,
sehingga terlambat dalam mendapatkan penanganan yang
mengakibatkan terjadinya komplikasi, kecacatan bahkan
kematian.
Kejadian PTM dapat dicegah melalui pengendalian
faktor risiko PTM. Faktor risiko PTM ini meliputi merokok,
kurang aktifitas fisik, diet tidak seimbang, dan konsumsi
minuman beralkohol. Pengendalian faktor risiko PTM dapat
dilakukan oleh masyarakatsendiri melalui kegiatan Posbindu
PTM dengan biaya yang terjangkau .
Dalam menyelenggarakan Posbindu PTM, petugas
pelaksana Posbindu PTM harus meningkatkan pengetahuan
tentang PTM dan ketrampilan dalam melakukan monitoring
dan deteksi dini faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya
melalui Buku Pintar Posbindu PTM.
Buku Pintar ini terdiri dari 6 seri, yaitu:
Buku Pintar seri 1 : Penyelenggaraan Posbindu PTM
Buku Pintar seri 2 : Penyakit Tidak Menular dan
Faktor Risiko

Buku Pintar seri 3 : Pengukuran dan Pemerikasaan
Faktor Risiko PTM
.....Q

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Buku Pintar seri 4 : Upaya Pengendalian Faktor Risiko
PTM

DIREKTORAT JENOERAl PENGENOAL.IAN PEN YAKIT DAN PEN YEHATAN lINGKUNGAN
OIREKTORAT PENGENOAL IAN PEN YAK IT TIOAK MENUI.,AR

Buku Pintar Po sbindu PTM Se ri I Pen yelenggaraan Posbi ndu PTM

Buku Pintar seri 5 : Respon Cepat PTM dan Cedera
Buku Pintar seri 6 : Penyakit Kanker
Buku Pintar seri 1 ini, diharapkan dapat menjadi
PTM dalam
acuan bagi Petugas Pelaksana Posbindu
menyelenggarakan kegiatan Posbindu PTM, sehingga dapat

menjalankan kegiatan dengan benardan berkesinambungan.
Akhirnya saya ucapkan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi- tingginya kepada tim penyusun dan semua
pihak yang telah terlibat dalam proses penyusunan buku ini,
sehingga buku ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku ini
tentunya belum sempurna dan masih akan mengalami
perbaikan sesuai dengaperkembangan yang ada.
Jakarta, November 2014
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Lampiran 4.
Form 5. Buku Monitoring Faktor Risiko PTM

lahun 20.....
Bulan
FAKTOR RISIKO
C'CJ

.,
C


C'CJ

2
..Q

C'CJ

LL.

....

C'CJ

::IE

...
VI

Q.


<

"ii
:E

'2

., .,
'3

VI

Cl

<

. . . .
..E ""... E E


..Q

..Q

..Q

..Q

0

Q.

en

Q.

0

0


z

I/)

0

Arus Puncak
Ekspirasi (APE)
Pemeriksaan Klinis
Payudara dan IVA
Kadar Alkohol
Pernapasan
les Amfetamin Urin

.-

Buku Pintar Posbindu PTM Seri f Penyelenggaraan Posbind u PTM

Buku Pin tar Posbindu PTM Ser i I Penyelenggaraan Po sbindu PT M


Lampira n 3.
Form 3. Buku Monitoring Faktor Risiko PTM
Tahun 20 .....
Bulan
FAKTOR
RISIKO

;:

;:

III

III

..,

:s
...


.Q

:s

C
III

LL

...
III

:::E

II>

;:

:


Gi
:::E

C

.., :i..,
::::I

.a
II>

:s
Cl


4
6

c


II. KONSEP DASAR POSBINDU PTM

7

Pengertian
Sasaran Kegiatan
Wadah Kegiatan
Pelaku Kegiatan
Klasifikasi Posbindu PTM
Kemitraan

7
8
9
9
10
11

III .LANGKAH-LANGKAH PENYELENGGARAAN
POSBINDU PTM
Persiapan
Pelatihan Posbindu PTM
Pelaksanaan Posbindu PTM
Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Posbindu
PTM
Pembiayaan

Buku Pintar Posbindu PTM Seri I Penyelenggaraan Posbindu PTM

1

.Q

Q.

0

...

KATA PENGANTAR
DAFTAR lSI

12
12
16
17
25
33

IV. PENUTUP

34

DAFTAR PUSTAKA
TIM PENYUSUN
LAMPIRAN

35
37

Buku Pintar Posbindu PTM Seri I Penyelenggaraan Posbindu PTM

38

Lampiran 2.
Form 2. Buku Monitoring Faktor Risiko PTM

Latar Belakang
Tahun 20 ......

Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit
yang sering tidak bergejala dan tidak memiliki tanda klinis
secara khusus. Hal ini menyebabkan seseorang tidak
mengetahui dan menyadari kondisi tersebut sejak awal
perjalanan penyakit. Keterlambatan penanganan akibat
tidak adanya gejala atau tanda-tanda tersebut akan
mengakibatkan tingginya biaya yang harus dikeluarkan
untuk pengobatan. Bila seseorang sudah menyandang
penyakit tidak menular, maka akan sulit diobati dan
dikembalikan pada kondisi normal.
Kejadian ini dapat dicegah melalui pengendalian
faktor risikonya. Dengan diketahui atau dideteksinya faktor
risiko PTM seperti merokok, kurang aktivitas fisik, diet tidak
seimbang, konsumsi alkohol, tekanan darah tinggi, gula
darah tinggi, kolesterol tinggi, berat badan lebih dan obesitas,
serta adanya sumbatan jalan napas dan lain-lain diharapkan
masyarakat menjadi mawas diri untuk mengendalikan faktor
risikonya dan segera mencari pertolongan pada petugas
kesehatan di puskesmas, klinik swasta maupun praktek
dokter swasta. Kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor
risiko PTM serta tindak lanjut dini ini dapat dilakukan oleh
masyarakat melalui kegiatan Posbindu PTM.

Buku Pintar Posbindu PTM Seri I Penyefenggaraan Po sblndu PT M

Bulan

FAKTOR
RISIKO

... ·c
'" '2"
=
..,c'" u...CIGO

.....
GO

'"
:iii:

1:

'ii

C

.., ..,'S
::I

.
......== .

...GO

a 0...2
GO
GO

(f)

.
GO

.CI

GO

c.
0

Z

...GO

...
GO

Q

Berat Badan

Tinggl Badan
Indeks Massa
Tubuh
I.lngkar Perut
Tekanan Darah
."

Buku Pin tar Posbindu PTM Seri I Penyelenggaraan Posb indu PTM

Masyarakat perlu menyadari dampak dan akibat buruk
dari kejadian PTM. Peningkatan kepedulian masyarakat
dilakukan melalui pemberdayaan dan peningkatan peran
sertanya. Masyarakat berperan sebagai pelaku di samping
sebagai sasaran kegiatan untuk mengendalikan PTM

Lampiran 1.
Form 1. Buku Monitoring Faktor Risiko PTM

Tahun 20 ......
Bulan
FAKTOR RISIKO
'i:

I'll

:=

..,I:
I'll

'i:
I'll

2

.Q

GI

LI.

....GI

...

I'll

:E

VI

1:
Q.

«

Qj

:E

'c
..,:= :;..,

.a
1/1

:=

«=

Merokok
Kurang Makan Sayur
dan Buah

... ... ... ...
.CI
.CI
GI

GI

.CI

0
....GI ....
..IiI:
Q.
GI

en

0

GI

GI

E
GI

E

Q.

0

Z

GI

VI

GI

c

Kegiatan Posbindu PTM dikembangkan terintegrasi
dengan kegiatan lain yang sudah ada di masyarakat atau
pada tatanan tempat seperti di sekolah, tempat kerja, tempat
tinggal dan tempat umum lainnya. Pengelolaan Posbindu
PTM yang dilakukan secara optimal, akan berdampak
terhadap tingkat perkembangan dan kinerja suatu Posbindu
PTM di suatu wilayah. Oleh karena itu masyarakat harus
diberikan bimbingan dan fasilitasi dalam melakukan
peranannya. Bekal pengetahuan dan keterampilan dalam
melakukan kegiatan deteksi dini, monitoring faktor risiko
PTM dan tindak lanjutnya dalam penyelenggaraan Posbindu
PTM melalui buku ini diharapkan dapat menjadi panduan
dalam penyelenggaraan di lapangan.

Kurang Aktifitas fisik
Konsumsi minuman
beralkohol
Stress

Buku Pintar Posbindu PT M Seri I Penyelenggaraan Posbind u PTM

Buku Pintar Posbindu PT M Seri I Penyelenggaraan Posbindu PTM

Tujuan
Tujuan tersusunnya buku pintar seri
Penyelenggaraan Posbindu PTM ini adalah :

1 tentang

1. Tujuan umum
Setelah membaca buku ini diharapkan mampu
memahami dan menyelenggarakan Posbindu PTM.

Pengarah:
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Kementerian Kesehatan RI

2. Tujuan khusus
Tim Penyusun :

Setelah membaca buku ini diharapkan mampu
memahami dan melaksanakan :
a. Konsep Dasar Posbindu PTM
b. Langkah-Iangkah mengembangkan dan melaksanakan Posbindu PTM

c. Penilaian dan Evaluasi Hasil pelaksanaan Posbindu
PTM

Dr. Ekowati Rahajeng , SKM. M.Kes

dr. Sorta Rosniuli, M.Sc

Titi Sari Renowati, SKM, M .Sc.PH

Devi Suhailin, SKM

dr. Lily Banonah R, M .Epid

Lily Matondang, SKM

dr. Prima Yosephine, MKM

Mugi Wahidin, SKM, M .Epid

dr. Niken Wastu Palupi, MKM

Siti Aisah, SKM

drg . Dyah Erti Mustikawati, MPH

dr. Masitah Sari Dewi

dr. Aries Hamzah

dr. Prihandriyo Sri Hijranti

dr.Sylviana Andinisari, M.Sc

Rindu Rachmiaty, SKM

dr. Sedya Dwisangka

Nuraini, SKM, M.sc

dr. Esti Widiastuti, M.Sc.PH

dr.lis Affandi

dr. Chita Septiawati, MKM

Resti, SKM

Robert Meison Saragih, SKM, M.Kes

Dr. Nunik Kusumawardhani, SKM,
M .Kes

dr. Hj . Farina Andayani
dr. Tiara Pakasi, MA
Setyadi, ST, M.Kes

Buku Pintar Posbindu PTM Sen I Penyelenggaraan Posbindu PTM

dr. Ernanti Wahyurini, M.Sc,
Ismoyowati, SKM, M.Kes

Buku Pintar Pos bindu PTM Seri I Penyelenggaraan Posbindu PTM

Kementerian

Kesehatan RI,

Pusat

Promosi

Kesehatan,

20 11. Rencana Operasional Promosi Kesehatan
Pengendalian PTfv1 Tahun 2070-2074. Jakarta.

Dalam

Perkeni, 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan
Diabetes fv1elitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta.
Rahajeng , Ekowati, 2007. Kegiatan Posbindu PTfv1. Jakarta.
Kementerian Dalam negeri RI, 2007. Pedoman Penataan
Kelembagaan fv1asyarakat. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI, 2007. Pedoman Strategi KIf
Keluarga Sadar Gizi (KadarzO . Jakarta.
Kesehatan RI,
Pengelolaan Posyandu. Jakarta.
Kementerian

2011.

Pedoman

Umum

Kementerian Kesehatan RI. 2010. Pedoman Umum
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI, 2011. Revitalisasi Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan fv1asyarakat. Jakarta.

Pengertian
Posbindu PTM merupakan wujud peran serta
masyarakat dalam kegiatan deteksi dini, monitoring dan
tindak lanjut dini faktor risiko PTM secara mandiri dan
berkesinambungan. Kegiatan ini dikembangkan sebagai
bentuk kewaspadaan dini terhadap PTM mengingat hampir
semua faktor risiko PTM tidak memberikan gejala pada
yang mengalaminya.
Posbindu PTM menjadi salah satu bentuk upaya
kesehatan masyarakat atau UKM yang selanjutnya
berkembang menjadi upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) dalam pengendalian faktor risiko PTM
di bawah pembinaan Puskesmas .
Kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor risiko
Penyakit Tidak Menular (PTM) meliputi merokok, kurang
konsumsi sayur dan buah, kurang aktivitas fisik, konsumsi
alkohol, pengukuran berkala Indeks Massa Tubuh (IMT),
lingkar perut, tekanan darah, Arus Puncak Ekspirasi (APE)
dan pemeriksaan gula darah sewaktu, kolesterol totaL
trigliserida , pemeriksaan klinis payudara (Clinical Breast
fxamination/CBE), pemeriksaan lesi pra kanker dengan
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), kadar alkohol dalam darah,
tes amfetamin urin, serta potensi terjadinya cedera .

Buku Pintar Posbindu PTM Seri I Penyelenggaraan Posbindu PTM

Buku Pinta r Posbindu PTM Ser i I Penyelenggaraan Posbindu PTM

Posbindu PTM dilaksanakan dengan 5 tahapan
layanan, namun dalam situasi kondisi tertentu dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama.
Kegiatan tersebut berupa pelayanan deteksi dini, monitoring
terhadap faktor risiko penyakit tidak menular dan tindak
lanjut dini seperti konseling serta rujukan ke Puskesmas.
Jika pada wawancara, pengukuran, pemeriksaan
hasilnya tidak sesuai dengan kriteria baik, maka dilakukan
tindak lanjut berupa pembinaan secara terpadu melalui
penyuluhan kelompok atau konseling secara perorangan
dan kelompok, sesuai dengan kebutuhan . Selanjutnya yang
memerlukan penanganan lebih lanjut dirujuk ke Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan
Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL).

Sasaran Kegiatan
Sasaran utama adalah kelompok masyarakat sehat,
berisiko dan penyandang PTM berusia 15 tahun ke atas.

WHO, 2011. Global Status Report on Non Communicable
Diseases 2070. Geneve, Switzerland: WHO.
WHO, 2013. Global Status Report on Road Safety 2073.
Geneve, Switzerland: WHO.
WHO, 2013. Mental Health Action Plan 2073-2020. Geneve,
Switzerland: WHO.
Peter Sheehan et aI., 200B, "Investing in the Future:
An Assessment of the Returns to Investment in Health
Innovation" (framework paper prepared for the APEC Life
Science and Innovation Forum VI, Lima, Peru, August 1415).http://www.cfses.com/documents/200B_CSES_LSI F_VL_
APECJ nvesti ngj n_the_Futu re.pdf
Bloom, D.E, Cafiero, E.T, Jane-L\opis, E., Abrahams-Geseel, S.,
Bloom, L.R., Fathima, S., Freighl, A.B., Gaziano, T., Mowafi,
M., Pandya, A., Prether, K., Rosenberg, L., Seligman, B., Stein,
A.Z., & Weinstein, C, 2011. The Global Economic Burden
of Noncommunicable Diseases. Geneve: World Economic
Forum,.
WHO, 2003 . The Protocol For The WHO Study on The
Effectiveness of Community Based Programmes For NCO
Prevention and Control (COMPASS) . Geneve, Switzerland:
WHO.
Kementerian Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, 2011 .
Buku Paket Pelatihan Petugas pelaksana Kesehatan dan
Tokoh Masyarakat dalam Pengembangan Desa Siaga (Untuk
Petugas pelaksana). Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, 2011.
Panduan peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Rumah Tangga .Jakarta .

Buku Pintar Posbindu PTM Seri I Penyelenggaraan Posbmdu PTM

Buku Pintar Posbindu PTM Sen I Penyelenggaraan Posblndu PTM

Wadah Kegiatan

Buku Pintar Kader ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan para Petugas Pelaksana
Posb indu PTM , sehingga dapat melaksanakan kegiatan
detek si dini, monitoring dan tindak lanjut dini faktor risiko
PTM secara optim al. Terlaksananya kegiatan Posbindu PTM
yang optimal akan dapat mengendalikan faktor risiko PTM
sehingga prevalensi PTM di masyarakat dapat ditekan.
Peran masyarakat serta dukungan dari lintas sektor
seperti dunia usaha, lembaga pendidikan, lembaga swadaya
masyarakat, pimpinan masyarakat, organisasi/institusi,
tenaga kesehatan serta petugas pelaksana Posbindu PTM
diperlukan untuk memperluas cakupan kegiatan Posbindu
PTM sehingga hasil yang dicapai akan bermakna dan
berdaya ungkit besar dalam menekan angka kesakitan dan
kematian akibat PTM.

Penyelenggaraan Kegiatan Posbindu PTM dapat
dilakukan di lingkungan tempat tinggal dalam wadah desa
/ kelurahan ataupun fasilitas publik lainnya seperti sekolah
dan perguruan tinggi, tempat kerja, tempat ibadah, pasar,
terminal dan sebagainya.
Kegiatan ini dapat berlangsung secara terintegrasi
dengan kegiatan masyarakat yang sudah aktif seperti
majelis taklim , karang taruna, Persatuan Diaberesi Indonesia
(PERSADIA), Klub Jantung Sehat, kelompok kebaktian,
dan lain-lain. Kegiatan ini juga dapat dikembangkan pada
kelompok khusus seperti kelompok Jemaah Haji, anak
sekolah, pekerja/karyawan, pengemudi di perusahaan
angkutan/Perusahaan Otobus (PO) atau di terminal,
kelompok
masyarakat
adat,
kelompok
masyarakat
keagamaan, petani/nelayan, masyarakat binaan negara di
lembaga pemasyarakatan dan lain-lain
Posbindu PTM dalam pelaksanaannya di lapangan
dapat bersama-sama dengan program atau pelayanan
lainnya yang diberikan, dalam rangka menarik minat dan
meningkatkan kepatuhan masyarakat seperti
Posyandu
Balita, Posyandu lansia maupun Puskesmas Keliling dan lain
lain.

Pelaku Kegiatan
Penyelenggaraan Posbindu PTM dilakukan oleh
petugas pelaksana posbindu PTM yang berasal dari kader
kesehatan yang telah ada atau beberapa orang dari
masing-masing
kelompok/organisasi/lembaga/tempat
kerja yang bersedia menyelenggarakan posbindu PTM,
yang dilatih secara khusus, dibina atau difasilitasi untuk
melakukan pemantauan faktor risiko PTM di masing-masing
Buku Pintar Posblndu PTM Seri I Penyelenggaraan Posbindu PTM

Buku Pintar Posbindu PTM Seri I Penyelenggaraan Posblndu PTM

kelompok atau organisasinya.

Pembiayaan

Petugas Pelaksana Posbindu PTM memiliki kriteria
antara lain, mau dan mampu melakukan kegiatan Posbindu
PTM, dan lebih diutamakan berpendidikan minimal SLTA
atau sederajat.

Pembiayaan dapat berasal dari bantuan Pemerintah,
kerjasama dengan pihak swasta, dana iuran peserta
ataupun dari sumber lainnya.

Inl
adalah
Pembinaan
pelaksanaan
kegiatan
puskesmas pembina wilayah tersebut dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota setempat.

Klasifikasi Posbindu PTM.
Berdasarkan jenis kegiatan deteksi dini, pemantauan
dan tindak lanjut yang dapat dilakukan oleh Posbindu PTM ,
maka dapat dikelompokan menjadi 2 kelompok Posbindu
PTM, yaitu :
a. Posbindu PTM Dasar meliputi pemeriksaan deteksi dini
faktor risiko yang dilakukan dengan wawancara terarah
melalui penggunaan instrumen untuk mengidentifikasi
riwayat penyakit tidak menular dalam keluarga dan yang
telah d iderita sebelumnya, perilaku berisiko, potensi
terjadinya cedera, pengukuran berat badan, tinggi
badan, lingkar perut, IMT, pengukuran tekanan darah,
serta konseling.

Dana yang terkumpul dari berbagai sumber ini, dapat
dipergunakan untuk mendukung penyelenggaraan Kegiatan
Posbindu PTM seperti:
1. Biaya penyelenggaraan pertemuan sosialisasi
2. Biaya penyediaan peralatan dan bahan habis pakai
3. Biaya pelatihan dan penyegaran petugas pelaksana
Posbindu PTM
4. Biaya operasional Posbindu PTM seperti
petugas pelaksana

transport

5. Bantuan biaya rujukan bagi yang membutuhkan .
6. Bantuan biaya duka bila ada anggota yang mengalami
kecelakaan atau kematian

b. Posbindu PTM Utama meliputi kegiatan Posbindu
PTM Dasar ditambah dengan pemeriksaan gula darah,
kolesterol total, trig liserida, pengukuran
APE,
pemeriksaan atau konseling IVA serta (BE, pemeriksaan
kadar alkohol dalam darah dan tes amfetamin urin bagi
pengemudi, yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
terlatih (Dokter, Bidan, perawat kesehatan / tenaga ahli
teknologi laboratorium medik / lainnya)

Buku Pintar Posbindu PTM Seri I Penyelenggaraan Posbindu PTM

Buku Pintar Posbindu PTM Sed I Penyelenggaraan Posbindu PTM

Obesitas sentral
7

I Tekanan

>25%

:525%

>4%

:54%

>6,5%

:56,5%
:51 %

darah tinggi
8

I

paru sederhana
tida normal

9

Hil2erglikemia

10

Hiperkolesterolemia

>1%

11

Hipertrigliserida

>1%

12

Benjolan payudara

13

IVA positif

>3%

14

Kadar alkohol dalam
darah positif

> 1%

15

Amfetamin urin positif

>1%

16

Penyuluhan rokok

II>

t

-

3
.....
II)

::l .

'"

,-

II>

II>

/1)

::I

:::::!. 0

::J

(l) ;::;: Vl
-. (l) (l)

...

.'•

-

--

I•

I

("I

'"

-- ---:::: --

»
iij"

...
C

c..

II>

C
...

::I

Ie

'C-

...

." 0
II)

-

;::::;: (l) 0 0- ::J (l)
.
(l) ro (l) OJ :3

=r-

_. II>

3

cD' (l) C
:3 0or-'AOP'::J
..., (l) C (l) -- 0...
:::J -r- - . Vl c: C
(l) 'A"
::JOA-'(l)\J

iij"

VI

gg
'"OJ

(l)A(l)\J7\J
:::J(l)--I:::::"O

ro 0... (l)
o...-'ro::J
(l) 0 ::J"'O
-. .--r 1O ro
(l) 0 (l) -.
::J"'.--r::J(l)
(l)
_(l)(l)
"'0 0... (l)
ro (l) .--r ::J
(l)
A::JCVl
-.--r Aro

or

o

it
...

0...(l)(l)(5l
(l) (l)
Vl
::J .--r 0... (J"

0

.--r C
A (l) -_.J
roC::J"'o..
Vl -. _ c:

c..'"

...
...
II>

-. -

C

0...

{

Tabel 2. Saran dan Tindaklanjut Individu terhadap penilaian faktor risiko

1

Saran dan Tindak Lanjut Individu
Pengukuran
Kriteria
Faktor Risiko
Rujukan
Kurang
tidak berhasil pada Konseling dan penyuluhan meningkatkan konsumsi
makan sayur kunjungan 3 bulan buah dan sayur 5 korsi sehari serta Gizi
dan konseling fa tor risiko lain yang menja i
dan buah
berikutnya.
masalah p-ada individu tersebut
Kurang
tidak
berhasil Konseling dan penyuluhan meningkatkan aktifitas

2

aktifitas fisik

bada kunjungan 3 fisik 3-5 kali seminggu minimal 30 men it, diet sehat
dan seimbang dan konseling faktor risiko lain yang
ulan berikutnya.
menjadi masalah pada individu tersebut

M erokok

tidak berhasil pada Tidak merokok dan menghindari asap rokok
kunjungan 3 bulan
berikutnya.

Konsumsi
mlnuman
beralkohol

tidak berhasil pada Nasehat mengendalikan konsumsi alkohol dengan
kunjungan 3 bulan mengurangi sedikit demi sedikit
berikutnya .

No

3

4

I

I

I

I

Penilaian faktor risiko PTM dilakukan pada setiap
individu untuk masing- masing f akto r ri siko PTM. Selanj utnya
akan dianalisa dan dilakukan langkah-Iangkah atau intervensi
yang harus dilakukan oleh individu tersebut sesuai dengan
faktor risiko yang dimi li ki.
Tindak lanjut dan pembinaan yang dilakukan dapat
berupa penyuluhan dan edukasi lebih mendalam terhadap
para peserta Posbindu PTM yang berisiko, peningkatan
aktifitas fisik bersama, merujuk ke Puskesmas dan
berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Untuk jelasnya
dapat dilihat sebagai berikut:

Pelatihan Petugas Pelaksana Posbindu PTM
Kegiatan ini dapat diselenggarakan oleh masyarakat;
kelompok
/
lembaga
/
institusi yang
bersedia
menyelenggarakan posbindu PTM dengan difasilitasi oleh
Puskesmas maupun Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
Pelatihan bertujuan untuk memberikan pengetahuan
tentang PTM faktor risiko, dampak, dan upaya yang
diperlukan dalam pencegahan dan pengendalian PTM,
memberikan
pengetahuan
tentang
Posbindu
PTM,
memberikan
kemampuan
dan
keterampilan
dalam
memantau faktor risiko PTM dan memberikan ketrampilan
dalam melakukan konseling serta tindak lanjut lainnya.
Peserta pelatihan adalah petugas pelaksana Posbindu
pelatihan
berlangsung efektif jumlah
PTM. Agar
seluruh
peserta maksimal 30 orang yang berarti
Puskesmas akan melatih 6 Posbindu PTM yang masingmasing Posbindu PTM terdiri dari 5 orang . Waktu
pelaksanaan pelatihan selama 3 hari atau disesuaikan
dengan kondisi setempat dengan modul yang telah
dipersiapkan.

Buku Pintar Posbindu PTM Seri I Penyelenggaraan Posbindu PTM

Buku Pintar Posbin du PTM Seri I Penyelenggaraan Posbindu PTM

Pelaksanaan Posbindu PTM
Waktu
Posbindu PTM diselenggarakan sebulan sekali,
bila diperlukan dapat lebih dari satu kali dalam sebulan.
Pelaksanaan waktu ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan
dan kesepakatan bersama.

Penilaian dan Evaluasi Kegiatan Posbindu PTM
Penilaian dan Evaluasi pada tingkat Individu
Penilaian faktor risiko PTM terhadap individu
dikategorikan memiliki faktor risiko PTM jika berperilaku
sebagaimana faktor risiko tersebut atau mempunyai nilai
yang tidak norma sebagaimana kriteria Penilaian Faktor
Risiko PTM di bawah ini :

Tempat

Tabel 1. Penilaian Faktor Risiko PTM

Tempat pelaksanaan adalah tempat yang sudah
disepakati dan menjadi tempat yang rutin bagi kelompok
tersebut melaksanakan kegiatan.
Posbindu PTM dapat dilaksanakan di rumah warga
pada lingkungan pemukiman, balai desa/kelurahan, salah
satu kios di pasar, salah satu ruang perkantoran/klinik
perusahaan, ruangan khusus di sekolah, salah satu ruangan
di dalam lingkungan tempat ibadah, atau tempat tertentu
yang disediakan oleh masyarakat secara swadaya. Khusus
pemeriksaan IVA dan (BE memerlukan ruangan khusus dan
tertutup.

1
2

3
4

Konsumsi minuman
beralkohol

5

I ndeks Massa
Tubuh (IMT)

6
7
8
9

t

Penyelenggaraan Posbindu PTM

Lingkar perut

Kriteria Tidal( Normal
5 porsi sehari
150 menit per minggu
Va
Va
25 obesitas
Laki-Iaki

90 em

Perempuan
Tekanan darah
Fungsi paru sederhana
Gula darah

Sistole

80 em

140 mmHg

Diastole 90 mmHg
Dibawah nilai prediksi
>200 mg/dL hiperglikemi

11

Kolesterol darah
Trigliserida

> 190
140 hipertrigliserida

12

Benjolan payudara

Ditemukan

13

IVA

Positif

14

Kadar alkohol
pernafasan

Positif

15

Amfetamin urin

Positif

10

Buku Pintar Posbindu PTM Seri

Faktor Resiko
Kurang makan
buah dan sayur
Kurang aktivitas fisik
Merokok

Buku Pintar Posbindu PTM Seri I Penyelenggaraan Posblndu PTM

kartu mengalami kondisi darurat di perjalanan.

Tahapan Layanan Posbindu PTM

Hasil dari setiap jenis pengukuran/pemeriksaan faktor
risiko PTM pada setiap kunjungan peserta ke Posbindu
dicatat pada Buku Monitoring FR PTM oleh masingmasing Petugas Pelaksana Posbindu PTM. Demikian pu la
tindak lanjutnya yang dilakukan ataupun anjuran .

Posbindu PTM dilaksanakan dengan 5 tahapan
layanan, namun dalam situasi kondisi tertentu dapat
disesua ikan dengan kebutuhan dcln kesepakatan bersama.

2) Buku Pencatatan Posbindu PTM
Buku pencatatan diperlukan untuk mencatat identitas dan
keterangan lain mencakup nomor, No KTP/ kartu identitas
lainnya, nama, umur, danj enis kelamin. Buku ini merupakan
dokumen/file data pribadi peserta yang berguna untuk
konfirmasi lebih lanjutjika suatu saat diperlukan. Melalui
buku ini, dapat diketahui karakteristik peserta secara
umum. Buku Pencatatan Faktor Risiko PTM diperlukan
untuk mencatat semua kondisi faktor risiko PTM dari
setiap anggota/peserta.
Buku ini merupakan alat bantu mawas diri bagi koordinator
dan seluruh petugas Posbindu PTM dalam mengevaluasi
kondisi faktor risiko PTM seluruh peserta. Kondisi
kesehatan seluruh peserta dapat terpantau secara
langsung melalui buku ini, sehingga koordinator maupun
petugas dapat mengetahui dan mengingatnya serta
memberikan motivasi lebih lanjut. Buku tersebut juga
merupakan sumber data surveilans atau riset/penelitian
jika suatu saat diperlukan.

Buku Pintar Posbindu PTM Sen I Penyelenggaraan Posbindu PTM

pendaftaran,
Kegiatan tersebut dimulai dari
wawancara, pengukuran dan pemeriksaan faktor risiko
PTM, konseling, rujukan serta pencatatan dan pelaporan,
sehingga dalam pelaksanaanya lebih tertata dan terarah .

1. Registrasi / Pendaftaran
Pemberian nomor urut / kode yang sam a serta
pencatatan hasil pengisian Buku monitoring
FR PTM ke Buku Pencatatan oleh Petugas
Pelaksana Posbindu PTM setelah peserta
menyelesaikan semua tahapan layanan dan
memperoleh tindak lanjut berupa konseling
maupun rujukan.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk menelusuri
informasi faktor risiko perilaku dan riwayat
PTM pada keluarga seperti merokok, minum
alkohol, stres, makan makanan asin, makan
makanan tinggi lemak, makan dan minum
manis, kurang makan sayur dan buah, kurang
aktivitas fisik, potensi terjadinya cedera,
serta informasi lainnya yang dibutuhkan
untuk
identifikasi
masalah
kesehatan
berkaitan dengan terjadinya PTM. Aktivitas
ini dilakukan saat pertama kali kunjungan
dan berkala sebulan sekali.

Buku Pintar Posbindu PTM Seri I Penyelenggaraan Posbindu PTM

3. Pengukuran

i
t>

Pencatatan dan Pelaporan
Pengukuran tinggi badan (TB), berat badan
(BB), perhitungan I ndek Massa Tubuh
(IMT), Lingkar perut, Analisa Lemak Tubuh
dilakukan 1 bulan sekali

4. Pemeriksaan
Pemeriksaan Tekanan darah, Gula darah,
Kolesterol total dan Trigliserida serta
pemeriksaan APE .
Pemeriksaan tekanan darah dilakukan setiap
bulan baik bagi yang sehat maupun yang
sudah menyandang hipertensi. Pemeriksaan
tekanan darah dapat dilaksanakan oleh
petugas pelaksana posbindu PTM yang
petugas medis
terlatih, dokter maupun
lainnya.
Pemeriksaan gula darah bagi individu sehat
paling sedikit dilaksanakan 1 - 3 tahun sekali
dan bagi yang telah mempunyai faktor risiko
PTM paling sedikit 1 - 2 kali dalam setahun
sedangkan bagi penyandang diabetes
melitus paling sedikit 1 kali dalam sebulan.
Pemeriksaan kolesterol total dan trigliserida
bagi yang sehat dilakukan 1-5 tahun sekali,
bagi yang memiliki faktor risiko 3-6 bulan
sekali.
Pemeriksaan gula darah, kolesterol total
dan trigliserida dilakukan oleh tenaga
kesehatan (dokter / perawat/ bidan / analis /
laboratorium dan tenaga kesehatan lain)
Buku Pintar Posbindu PTM Seri I Penyelenggaraan Posbindu PTM

Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan Posbindu
PTM dilakukan secara manual dan/atau menggunakan
sistem informasi manajemen PTM melalui surveilans faktor
risiko PTM berbasis Posbindu PTM oleh Petugas Pelaksana
Posbindu PTM maupun oleh Petugas Puskesmas. Petugas
Puskesmas mengambil data hasil pencatatan posbindu PTM
atau menerima hasil pencatatan dari petugas pelaksana
posbindu PTM. Hasil pencatatan ini dianalisis oleh petugas
puskesmas untuk digunakan dalam pembinaan, sekaligus
melaporkan ke instansi terkait secara berjenjang .
Untuk pencatatan manual digunakan :
1) Buku Monitoring FR PTM
Pada pemantauan, faktor risiko PTM harus diketahui
oleh yang diperiksa maupun yang memeriksa. Setiap
peserta harus memiliki
Buku Monitoring FR PTM
untuk mencatat kondisi faktor risiko PTM. Buku ini
disimpan oleh masing- masing peserta, dan harus
selalu dibawa ketika berkunjung ke tempat pelaksanaan
Posbindu PTM.
Buku monitoring FR PTM bermanfaat bagi setiap
individu untuk mawas diri dan melakukan tindak lanjut,
sesuai saran Petugas Pelaksana Posbindu PTM
maupun petugas kesehatan. Bagi Petugas buku ini
dapat digunakan untuk melakukan tindakan dan
memberi saran tindak lanjut yang diperlukan sesuai
dengan kondisi peserta Posbin
Format buku monitoring FR PTM mencakup nomor
identitas, data demografi, waktu kunjungan, jenis faktor
risiko PTM dan tindak lanjut. Pada buku ini ditambahkan
keterangan golongan darah dan status penyandang PTM
yang berguna sebagai informasi medis jika pemegang
Buku Pintar Posbindu PTM Seri I Penyelenggaraan Posbindu PTM

Tindak Lanjut Dini Posbindu PTM
Tujuan dari penyelenggaran Posbindu PTM yaitu agar
faktor risiko PTM dapat dicegah dan dikendalikan sejak dini.
Faktor risiko PTM yang telah terpantau secara rutin dapat
selalu te rjaga pada kondisi normal atau tidak masuk dalam
kategori buruk. Jika sudah berada dalam kondisi buruk,
faktor risiko tersebut harus dikembalikan pada kondisi
normal.
Pengendalian faktor risiko PTM, tidak selalu harus
dilakukan dengan obat-obatan. Padatahap dini, kondisi faktor
risiko PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor
risiko dan berperilaku hidup yang sehat seperti berhenti
merokok, diet seimbang, rajin beraktifitas fisik, pengelolaan
stres dan lain-lain. Konseling dan/atau edukasi dilakukan
oleh petugas pelaksana posbindu PTM untuk meningkatkan
pengetahuan
dan
kemampuan
masyarakat
dalam
mengendalikan faktor risiko PTM. Dengan proses
pembelajaran secara bertahap, maka setiap individu yang
mempunyai faktor risiko akan menerapkan gaya hidup yang
lebih sehat secara mandiri.
Kegiatan rujukan dilakukan berdasarkan hasil
wawancara, pengukuran dan pemeriksaan faktor risiko
PTM yang teridentifikasi. Rujukan ke Fasilitas Layanan
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di wilayahnya dengan
pemanfaatan sumber daya tersedia termasuk upaya
respon cepat sederhana dalam penanganan pra rujukan
sebagaimana mekanisme kerja yang telah disepakati oleh
pem bina Posbindu PTM.

Pemeriksaan fungsi paru sederhana berupa
pengukura n Arus Puncak Ekspirasi (APE)
dilakukan pada semua peserta posbindu
pada saat kunjungan pertama. Kemudian
akan diulang setiap 1 bulan sekali bagi
penyandang PTM (seperti : PPOK, Asma
Bronchiale, dan lainnya),
3 bulan sekali
bagi sesorang yang memiliki faktor risiko,
misalnya merokok atau seseorang dengan
gejala batuk dan sesak , dan setiap 1 tahun
sekali bagi masyarakat yang sehat.
Pemeriksaan
fungsi
paru
sederhana
dilakukan oleh tenaga
kesehatan
terlatih.
Kegiatan
pemeriksaan
kadar
alkohol dalam darah dan tes amfetamin
urin dilaksanakan di Posbindu PTM pada
kelompok khusus pengemudi dan dilakukan
oleh tenaga kesehatan yang terlatih.
Inl

Kegiatan pemeriksaan klinis payudara/
Clinical Breast Examination (CBE) dan IVA
(Inspeksi Visual Asam asetat) dilakukan jika
situasi memungkinkan dan tersedia tenaga
kesehatan yang memiliki kompentensi dan
telah dilatih
Untuk pelaksanaan deteksi dini IVA dan CBE di
Posbindu PTM memiliki tahapan sebagai
berikut:
a. Penyuluhan IVA dan CBE
b. SDM yang terlatih dan kompeten

c. Perencanaan pelaksanaan deteksi dini
mulai dari persiapan SDM, tempat dan
pengelompokan klien
Buku Pintar Posbindu PTM Serl I Penyelenggaraan Posbindu PTM

Buku Pintar Posblndu PTM Seri I Penyelenggaraan Posbindu PT M

5. Identifikasi faktor risiko PTM dan Konseling

tn\

"'\

Kegiatan konseling merupakan tahapan
layanan
terakhir
setelah
diidentifikasi
faktor risiko yang ada. Konseling dilakukan
berdasarkan faktor risiko yang dimiliki
oleh peserta dan dilakukan oleh petugas
pelaksana Posbindu PTM terlatih atau
petugas kesehatan.

..c

Q)..o
(5
roo..
ro ro
u C
C ro
ro VI
:::.><
ro.!!:!

:s

:2

-,
co
co
cc-

.c::J
..0

::J
l_..:::.:.
I- ro
C 2 E
ro Q) Q)

]
:J

01 01 "iii

C C C
g::.::J< ::J ::J
';:: ro Q) :2 Q) v
ti 15 VI 0- I- 0.. ,<

V'J
Q)

rtI

C

0..

>,.c

C

co co

..::::£ U

w

.cro ro

co
U

(5
ro 'C
r oVl
-Q)
-'" Q)

E
ro

vm 0
_

(IJ

c

C

' - -_ _ _ _---J
'

..:::.:.

mEm
U
u

oc: ro co

roc
Q.ro
roc
..cro

..,ns

'"