Buku Pintar Posbindu Ptm Pengukuran Faktor Ptm Seri 3 (2016)

MEMO

SERI3
-

-.

--

BUKU PINTAR POSBINDU PTM

PENGUKURAN
FAKTOR RISIKO PTM
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENGENOALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LlNGKUNGAN
DIREKTORAT PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

Pengarah:
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Kementerian Kesehatan RI


Tim Penyusun :

Dr. Ekowati Rahajeng,
SKM, M .Kes

dr. Sorta Rosniuli , M .Se

Titi Sari Renowati, SKM, MSePH

Devi Suhailin, SKM

dr. Lily Banonah Rivai, M.Epid

Lily Matondang, SKM

dr. Prima Yosephine, MKM

Mugi Wahidin , SKM, M .Epid


dr. Niken Wastu Palup i, MKM

Siti Aisyah, S.Si

Rita Djupuri, BSe, DCN, M .Epid

dr. Masitah Sari Dewi

dr. Aries Hamzah

dr. Prihandriyo Sri Hijranti

dr.sylviana Andinisari, M.Se

Rindu Raehmiaty, SKM

dr. Sedya Dwisangka

Nuraini, SKM, M.Se


dr. Esti Widiastuti, M.SePH

dr.lis AffandiResti, SKM

dr. Chita Septiawati, MKM

Dr. Nunik Kusumawardhani,
SKM, M.Kes

Robert Meison Saragih,
SKM, M .Kes
dr. Hj. Farina Andayani

Setyadi, ST, M.Kes

dr. Ernanti Wahyurini, M.Se,
Ismoyowati, SKM, M .Kes

dr. Tiara Pakas i, MA


Buku Pintar Pos bindu PTM Seri 3 Pengukuran Faktor Risiko PTM

Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus, Direktorat PPTM,
Ditjen PP dan PL, 2009.
Petunjuk Teknis Pengendalian Diabetes Melitus di Puskesmas, Direktorat PPTM, Ditjen PP dan PL, 2012.
Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes Melitus,
Direktorat PPTM , Ditjen PP dan PL, 2010.
Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Diabetes Melitus, Direktorat PPTM , Ditjen PP dan PL, 2009.
Kurikulum dan Modul Diabetes Melitus, Direktorat PPTM,
Ditjen PP dan PL, 2008.
Practical Approach to Lung Health (PAL), 2010.
MPOWER, WHO.
Pedoman Pengendalian PPOK, Direktorat PPTM, Ditjen PP
dan PL, 2011.
Pedoman Pengendalian DM, Direktorat PPTM, Ditjen PP dan
PL,2009.
High blood pressure, http://www.cdc.gov/dhdsp/data_statistics/fact_sheets/ fs_bloodpressure.htm (diakses 13 Agustus 2014)
Heart attack, http://www.cdc.gov/d hdsp/data_statistics/
fact_sheets/docs/ fs_heartattack.pdf (diakses 13 Agustus
2014)

Stroke,http://www.cd e.g ov/d hd s p/ data_statistics/fact_
sheets/fs_stroke.htm (diakses 13 Agustus 2014)

Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian akibat
Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi ancaman serius
kesehatan masyarakat karena menambah be ban ekonomi
dan sosial bagi masyarakat. Dari 100 penderita PTM sebanyak
70 orang tidak menyadari dirinya mengidap PTM,
sehingga terlambat dalam mendapatkan penanganan yang
mengakibatkan terjadinya komplikasi, kecacatan bahkan
kematian .
Kejadian PTM dapat dicegah melalui pengendalian
faktor risiko PTM. Faktor risiko PTM ini meliputi merokok,
kurang aktifitas fisik, diet t idak seimbang, dan konsumsi
minuman beralkohol. Pengendalian faktor risiko PTM dapat
dilakukan oleh masyarakat sendiri melalui kegiatan Posbindu
PTM dengan biaya yang terjangkau .
Dalam menyelenggarakan Posbindu PTM, petugas
pelaksana Posbindu PTM harus meningkatkan pengetahuan
tentang PTM dan ketrampilan dalam melakukan monitoring

dan deteksi dini faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya
melalui Buku Pintar Posbindu PTM.
Buku Pintar ini terdiri dari 6 seri, yaitu :
Buku Pintar seri 1 : Penyelenggaraan Posbindu PTM
Buku Pintar seri 2 : Penyakit Tidak Menular dan Faktor
Risiko
Buku Pintar seri 3 : Pengukuran Faktor Risiko PTM
Buku Pintar seri 4 : Upaya Pengendalian Faktor Risiko
PTM

Buku Pintar Pos bindu PTM Seri 3 Pengukuran Faktor Risiko PTM

Bu ku Pintar Pos bindu PTM Seri 3 Penguku r an Faktor Risiko PTM

Buku Pintar seri 5 : Respon Cepat PTM dan Cedera
Buku Pintar seri 6 : Penyakit Kanker

CARA PENGISIAN BUKU PENCATATAN FAKTOR RISIKO
PTM (REGISTER)


Buku Pintar seri 3 ini diharapkan dapat menjadi acuan
petugas pelaksana Posbindu PTM dalam melakukan
pengukuran dan pencatatan faktor risiko PTM. Petugas
Pelaksana Posbindu PTM juga harus memahami 5 buku
pintar lainnya, agar dapat menjalankan kegiatan dengan
benar dan berkesinambungan .

Seluruh data peserta Posbindu dari buku monitoring
dicacat ke dalam buku Pencatatan Faktor Risiko PTM. Data
ini merupakan data mentah yang menjadi dasar melakukan
pelaporan dan rekapitulasi

Akhirnya saya ucapkan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada tim penyusun dan semua
pihak yang telah terlibat dalam proses penyusunan
buku Inl, sehingga buku Inl dapat terselesaikan
dengan baik. Buku ini tentunya belum sempurna dan masih
akan mengalami perbaikan sesuai dengan perkembangan
yang ada.


Data dari Buku Monitoring dicatat ke dalam Buku Pencatatan
Faktor Risiko PTM (Buku Register). Selanjutnya data dalam
Buku register diinput ke dalam aplikasi Surveilans Faktor
Risiko PTM berbasis Posbindu. Data tersebut secara otomatis
akan masuk ke dalam server di Kementerian Kesehatan
yang dapat diakses secara berjenjang di tingkat Posbindu,
Puskesmas, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.

Jakarta, November 2014
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 3 Pengukuran Faktor Risiko PTM

PELAPORAN

Aplikasi dapat diakses dalam portal web PPTM di www.
pptdepkes.go.id. Pencatatan dan Pelaporan menggunakan
aplikasi selengkapnya dapat dilihat pada Pedoman Teknis
Surveilans Faktor Risiko PTM Berbasis Posbindu.


Buku Pintar Posbindu PTM Seri 3 Pengukuran Faktor Risiko PTM

TIN DAK lANJUT

Penyuluhan/konseling berhenti merokok
Diisi dengan memberi tanda (+) pada kotak jika sudah
mengikuti penyuluhan/konseling berhenti merokok

Penyuluhan/konseling diet sehat
Diisi dengan memberi tanda (+) pada kotak jika sudah
mengikuti penyuluhan/konseling diet sehat

Penyuluhan/konseling pemeriksaan payudara klnisis
dan IVA
Diisi dengan memberi tanda (+) pada kotak jika sudah
mengikuti penyuluhan/konseling pemeriksaan deteksi dini
kanker payudara dengan pemeriksaan klinis payudara dan
deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA

Penyuluhan/konseling potensi cedera

Diisi dengan memberi tanda (+) pada kotak jika sudah
mengikuti penyuluhan/konseling potensi cedera

Dirujuk
Diisi dengan memberi tanda (+) pada kotak jika peserta
Posbindu dirujuk ke Puskesmas karena mempunyai faktor
risiko dan atau penyakit tidak menular. Form rujukan dapat
menggunakan formulir yang tersedia di aplikasi Surveilans
Faktor Risiko PTM berbasis Posbindu

Obat-Obatan dari fasilitas kesehatan atau dokter
Diisi dengan memberi tanda (+) pada kotak jika peserta
Posbindu sedang menjalani pengobatan dari fasilitas
kesehatan atau dokter

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 3 Pengukuran Faktor Risiko PTM

KATA PENGANTAR
DAFTAR lSI


1
3

I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan

4
4
4

II. FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR

6

III. PENGUKURAN FAKTOR RISIKO PTM
Pengisian Data Pribadi
Wawancara Riwayat PTM dan FR PTM
Pengukuran Dengan Menggunakan Alat

7
7
7

8

IV. PENGISIAN BUKU MONITORING DAN FORM
PENCATATAN
Cara Pengisian Buku Monitoring
Kunjungan Pertama
Kunjungan Berkala
Tindak Lanjut
Cara Pengisian Buku Pencatatan Faktor Risiko
PTM (Register)
Pelaporan

47
47

DAFTAR PUSTAKA

48

TIM PENYUSUN

49

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 3 Pengukuran Faktor Risiko PTM

38
39
42
42

46

Trigliserida
Tulis nilai trigliserida hasil pemeriksaan pada kotak r jika nilai
trigliserida > 150 mg/dL ditandai dengan warna/tulisan yang
berwarna kontras sehingga lebih mudah diingat.

Latar Belakang
Dalam melaksanakan pengendalian penyakit tidak
menular (PTM) diperlukan cara pengukuran faktor risiko
PTM pada seseorang dengan benar sehingga diperoleh
informasi faktor risiko PTM yang dimilikinya. Cara pengukuran
tersebut diperoleh melalui wawancara dan pemeriksaan
sederhana yang dapat dilakukan oleh Petugas Pelaksana
Posbindu pelaksana Posbindu PTM. Apabila ditemukan
faktor risiko yang mengarah kepada PTM disarankan agar
melakukan konfirmasi lanjutan berupa pemeriksaan dan
penanganan di fasilitas kesehatan primer.

Tujuan
1. Tujuan umum :
Setelah membaca buku ini diharapkan Petugas Pelaksana
Posbindu mampu melaksanakan pengukuran faktor risiko
penyakit tidak menular (PTM).
2. Tujuan khusus:
a. Petugas Pelaksana Posbindu mampu menjelaskan
faktor risiko PTM
b. Petugas Pelaksana Posbindu mampu menjelaskan
pengukuran faktor risiko PTM

c. Petugas

Pelaksana Posbindu mampu melakukan
pengukuran faktor risiko PTM melalui : wawancara r

Buku Pintar Posbindu PTM Seri 3 Pengukuran Faktor Risiko PTM

Benjolan Tidak Normal pada Payudara
Diisi dengan memberi tanda y pada kotak jika pada
pemeriksaan klinis oleh petugas kesehatan terlatih
ditemukan benjolan tidak normal r termasuk kerutan seperti
kulit jeruk r adanya keluar cairan dari puting bukan ASl r atau
benjolan yang sebelumnya tidak ada.

Arus Puncak Ekspirasi
Diisi dengan memberi tanda (+) pada kotak jika pada
pemeriksaan arus puncakekspirasi fungsi paru menggunakan
Peak Flow Meter nilai Arus Puncak Ekspirasi (APE) hasilnya
sama atau kurang dari nilai prediksi (dalam liter/menit). Jika
nilai APE> nilai prediksi maka diberi tanda y pad a kotak
hijau

Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Diisi dengan memberi tanda (+) pada kotak jika hasil
pemeriksaan IVA oleh petugas kesehatan terlatih dinyatakan
positif. Pemeriksaan IVA adalah pemeriksaan deteksi dini
kanker leher rahim (serviks).

Kadar Alkohol Pernafasan
Diisi dengan memberi tanda (+) pada kotak jika hasil
pemeriksaan alkohol pada pernafasan dinyatakan positif.

Tes Amfetamin Urin
Diisi dengan memberi tanda (+) pada kotak jika hasil
pemeriksaan amfetamin dalam urin dinyatakan positif
namun jika hasil pemeriksaan amfetamin dalam urin
dinyatakan negatif ditulis dengan tanda (-).
Buku Pintar Posbindu PTM Seri 3 Pengukuran Faktor Risiko PTM

Indeks Massa Tubuh (IMT)
Diisi dengan menuliskan nilai IMT pada kotak jika IMT
sebesar 23 atau lebih ditandai dengan warna kontras
sehingga lebih mudah diingat. Rumus Indeks Massa Tubuh
= Berat Badan (Kg)/ (Tinggi Badan (m)x Tinggi badan (m)).
Dalam pengukuran didapatkan tinggi badan dalam satuan
sentimeter (em) maka dibuat ke dalam satuan meter terlebih
dahulu sebelum dihitung sesuai dengan rumusnya.

tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tekanan
darah, gula darah (dilakukan oieh tenaga kesehatan),
SADARI, alkohol dalam pernapasan, kolesterol
(dilakukan oleh tenaga kesehatan), dan APE (dilakukan
oleh tenaga kesehatan)

Lingkar Perut
Diisi dengan menuliskan nilai lingkar perut (em) pada kotak
jika lingkar perut pada laki-Iaki 90 em atau lebih dan pada
perempuan 80 em atau lebih ditandai/ditulis dengan warna
kontras sehingga lebih mudah diingat. Jika lingkar perut lakilaki 0,00 mg/I

ONC VII, 2003)

Buku Pintar Pos bindu PTM Seri 3 Pengukuran Fakto r Risiko PTM

Buku Pin ta r Po sbindu PTM Se ri 3 Pengu kuran Faktor Risiko PTM

siap

Tes Amfetamin Urin



Pengemudi diberi ot penampung urin untuk mengambil
sapel urin.



Pastikan strip pemeriksaan dalam keadaan baik dan
belum kadaluarsa.



Buka strip dan letakkan diatas meja.



Ambil urin dari pengemudi yang telah tersedia dengan
pipet yang disertakan dalam kemasan reagen .



Teteskan urin kedalam tempat urin di bagian strip.



Tunggu beberapa saat sampai garis indikator pemeriksan
terbaca.



Baca hasil pemeriksaan berdasar garis indikator yang
muncul.



Hasil pemeriksaan:
- Negatif : dua strip
- Positif : satu strip



Buang strip dan sisa sam pel urin ketempat yang tersedia.

Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu, Kolesterol Total Dan
Trigliserida

Cara menggunakan peralatan
1. Cek kondisi alat dan bahan strip. Sesuaikan kode yang
tertera dalam pot penyimpanan strip dengan Kode yang
mu ncul di layar alat. Bila tidak sesuai tampilan segera
lakukan penyetelan agar kode alat dapat sesuai dengan
yang tertera dalam pot penyimpanan bahan strip.
2. Masukkan tes strip bila gambar strip tes muncul.
3. Bersihkan ujung jari (jari manis/tengah/telunjuk) dengan
kapas yang telah dibersihkan dengan alkohol, keringkan.
4. Tusukkan lancetjautoclix pada ujung jari secara tegak
lurus, cepat dan tidak terlalu dalam setelah dilakukan
pengusapan ujung jari dengan alkohol.
5. Usap dengan kapas steril kering setelah darah keluar
dari ujung jari. Tekan ujung jari ke arah luar.
6. Sentuhkan satu/dua tetes darah sampai memenuhi tengah
medan test. Baca hasil yang muncul di layar monitor.

Kadar Alkohol Pernafasan

a. Mode Aktif


Digunakan dengan menggunakan mouth piece pada
alat.



Tekan dan tahan tombol power untuk menghidupkan
unit.



Pada layar display akan tampak "FSR" dan "nor" bergantiganti.



Lepaskan tombol power saat muncul penghitung atau
tanda "nor" pada dislpay, akan terlihat tulisan"nor"pada
Buku Pimar Posbindu PTM Seri 3 Pengukuran Faktor Risiko PTM

Gambar pemeriksaan gula darah

Buku Pimar Posbindu PT M Se r i 3 Pengukuran Faktor Risiko PTM

Pengelolaan Sampah Infeksius:
Setelah dilakukan pengukuran, seluruh bahan habis
pakai dibuang dalam tempat sampah yang disediakan khusus
dan dapat ditanam/dikubur dalam lubang yang cukup
dalam ataupun dapat dikirimkan ke Puskesmas setempat
untuk dimusnahkan.

Pengukuran Arus Puncak Ekspirasi (APE)
Pengukuran arus puncak ekspirasi (APE) digunakan
untuk mengukur kemampuan seseorang mengeluarkan
udara dari paru secara maksimal (arus puncak ekspirasi/
APE).

Untuk alur tindak lanjut hasil pengukuran arus puncak
ekspirasi. Subjek perokok/mantan perokok, terpapar polutan
di tempat kerja, bahan kimia, asap kayu bakar dalam rumah3S tahun dengan gejala pernafasan batuk
dengan usia
dan atau sesak, dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini:

\ubjek pf'rokok/
pl'rnkok.
terpapar poluliln d,

man!

({'rnpat ke'jd. lJ,lhatl
kirnia, aSdP kayu
lJdkM dalam lI,mah,
dengan usia> 35

tahlltl

Pengukuran arus puncak ekspirasi ini bermanfaat untuk :


Deteksi dini gangguan saluran pernapasan (asma,
PPOK)



Menilai ada tidaknya sumbatan pada saluran
pernapasan

Dengan gejala pemapasan:
Batuk. ses