10
3.2 Diskusi Berdasarkan Perspektif Teori
Berdasarkan analisa kasus yang dibahas diatas, peneliti akan membahas bagaimana konsep diri dan faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri seorang homoseksual.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap subjek, peneliti mendapatkan bagaimana gambaran konsep diri serta faktor-faktor seorang homoseksual dengan
mengacu pada teori Fitts, Saam, Calhoun dan Accocella. Pertama peneliti akan menjabarkan konsep mengenai homoseksual, konsep mengenai waria, teori anak di Bali
kemudian gambaran konsep diri serta faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri.
3.2.1 Teori Homoseksual
Homoseksual berasal dari kata “homo” yang berarti sama, jadi homoseksual adalah istilah yang digunakan untuk suatu orientasi seksual kepada jenis kelamin yang
sama Himawan, 2007. Perilaku homoseksual disebut juga perilaku inversi perilaku terbalik. Perilaku inversi memiliki kecendrungan untuk perilaku berbeda. Perilaku
inversi dibedakan menjadi tiga kelompok Himawan, 2007 yaitu:
1. Absolutely Inverted merupakan perilaku seksual yang benar-benar terbalik, objek seksual harus selalu berjenis kelamin sama. Bahkan dari kelompok ini, lawan jenis
tidak akan pernah mampu membangkitkan rangsangan seksual dalam artian lawan jenis lebih diacuhkan.
2. Amphigeneously Inverted merupakan kelompok yang terbalik dalam dua arah atau secara psikoseksual disebut dengan hermaprodit. Objek seksual tertuju secara
umum yaitu bisa sesama jenis maupun lawan jenis. 3. Occasionally Inverted merupakan pribadi yang kadang kala menunjukkan inversi.
Dalam situasi tertentu yaitu jika objek seksual normal tidak dapat dicapai baik melalui tindakan imitasi, maka kelompok ini mampu menganggap sesama jenisnya
sebagai objek seksual dan meraih kepuasan seksual bersamanya. Ekspresi homoseksual dalam menjalani suatu hubungan antara lain Sunaryo,
2004 a. Aktif yaitu bertindak sebagai pria dan tidak tergantung pada seksnya, b.pasif yaitu bertindak sebagai wanita dan tidak tergantung pada seksnya serta c. Mixed yaitu
kadang-kadang bertindak sebagai pria dan kadang-kadang bertidak sebagai wanita. Selanjutnya menurut Karmaya 2004 homoseksual dibagi sesuai dengan jenis kelamin
yaitu: a Lesbi yaitu jika perempuan tertarik secara emosional, fisik dan secara seksual
dengan sesama perempuan. b Homoseks yaitu jika laki-laki tertarik secara emosional, fisik dan secara seksual
dengan sesama laki-laki. Laki-laki homoseks ini dibagi menjadi 2 kategori yaitu
11 ketika dirinya merasa sebagai laki-laki dan menilai identitas seksualnya sebagai
seorang laki-laki namun memiliki ketertarikan fisik, emosi dan hasrat seksual pada laki-laki maka disebut dengan gay atau dikenal juga dengan istilah MSM man sex
with man. Sementara jika seorang laki-laki merasa dirinya sebagai seorang perempuan dan menilai identitas seksualnya sebagai seorang perempuan serta
memiliki ketertarikan fisik, emosi dan seksual kepada laki-laki maka disebut dengan istilah waria.
Analisis:
Subjek termasuk dalam perilaku inversi jenis Absolutely Inverted yaitu subjek yang memiliki jenis kelamin laki-laki namun memiliki ketertarikan secara seksual dengan
seseorang yang memiliki jenis kelamin laki-laki atau jenis kelamin yang sama dengan subjek. Subjek mengatakan bahwa saat ini ia memiliki seorang pacar laki-laki. Subjek
dalam menjalani hubungan sudah sampai pada tahap melakukan hubungan intim baik itu dilakukan bersama pacarnya maupun teman laki-laki yang subjek sukai. Ketika
melakukan hubungan intim maupun dalam menjalin hubungan pacaran, subjek memiliki peran sebagai perempuan atau sesuai dengan teori diatas disebut dengan pasif. Selain
itu, subjek merasakan bahwa dirinya adalah seorang perempuan maka secara otomatis subjek memiliki ketertarikan fisik, emosi dan seksual kepada laki-laki sehingga subjek
dapat digolongkan ke dalam tipe homoseksual waria.
3.2.2 Teori Waria