Kebutuhan sehari-hari konsumsi Kesehatan Sosial Lain-lain

pengeluaran yang merupakan penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga bersangkutan, dalam hal ini adalah keluarga Ibu Ni Luh Srikari.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Ibu Ni Luh Srikari merupakan salah satu keluarga yang masuk dalam daftar keluarga kurang mampu di Banjar Ubud, Desa Getasan. Ibu Ni Luh Srikari tidak menempuh pendidikan sejak kecil, beliau mengatakan bahwa sekolah yang ada di tempat tinggalnya saat kecil telah dihancurkan penjajah. Bukan hanya Ibu Ni Luh Srikari, suami dan anak – anak beliau pun tidak bersekolah. Rendahnya tingkat pendidikan di keluarga Ibu Ni Luh Srikari memaksa mereka bekerja sebagai petani dan buruh serabutan. Pendapatan keluarga Ibu Ni Luh Srikari saat ini didapatkan dari pekerjaannya sebagai petani. Hal tersebut dikarenakan Ibu Ni Luh Srikari mengidap penyakit pengapuran tulang, kemudian pendengaran yang kurang serta prostart sehingga tidak memungkinkan bagi beliau untuk bekerja bebas, terlebih lagi usianya sudah 57 tahun. Anak dari Ibu Ni Luh Srikari yang tinggal dirumahnyapun tidak mampu membantu untuk meningkatkan ekonomi keluarga karena mengalami gangguan jiwa sejak tiga tahun yang lalu. Penghasilan dari Ibu Ni Luh Srikari merupakan satu-satunya pemasukan ekonomi bagi keluarga beliau. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa keluarga Ibu Ni Luh Srikari termasuk keluarga kurang mampu.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Pengeluaran dari Ni Luh Srikari biasanya hanya pada pemenuhan kebutuhan pokok seperti konsumsi, kesehatan, sosial dan lain-lain.

a. Kebutuhan sehari-hari konsumsi

Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Ibu Ni Luh Srikari dalam satu bulan adalah sebagai berikut : Belanja per-hari : Rp.30.000 x 30 hari = Rp.900.000 Listrik : Rp. 50.000 bulan = Rp.50.000 Air PAM : Rp.90.000 bulan =Rp. 90.000 Total = 1.000.000 Pengeluaran keluarga Ibu Ni Luh Srikari untuk makan sehari-hari sangat kurang dan bahkan tidak menentu. Oleh karena itu, untuk konsumsi setiap harinya keluarga Ibu Ni Luh Srikari menggunakan hasil dari pertanian mereka.

b. Kesehatan

Untuk bantuan kesehatan keluarga Ibu Ni Luh Srikari kurang mendapat bantuan dari pemerintah, baik pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten. Bantuan yang didapat hanya sebatas pemeriksaan kesehatan biasa. Hal tersebut menyebabkan penyakit perapuhan tulang yang dialami Ibu Ni Luh Srikari menjadi bertambah parah, sehingga beliau kesulitan untuk melihat. Pada saat ini Ibu Ni Luh Srikari memutuskan untuk tidak melakukan operasi dan membiarkan keadaannya seperti itu.

c. Sosial

Kegiatan sosial yang ada di Desa Getasan juga merupakan salah satu pemicu adanya pengeluaran bagi .keluarga Ibu Ni Luh Srikari. Ibu Ni Luh Srikari tidak menganggarkan dana khusus untuk keperluan soaial seperti iuran banjar, uang untuk warga yang memiliki duka sakit,kematian dan ngaben, uang untuk hadiah apabila terdapat warga yang memiliki upacara. Oleh karena itu, apabila ada pengeluaran mendadak yang berkaitan dengan keperluan sosial, maka semua biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga saat itu. Jiak memang dalam suatu kondisi keluarga Ibu Ni Luh Srikari benar-benar sedang tidak memiliki uang, maka beliau terpaksa tidak ikut menyumbang, membayar iuran, dan sebagainya.

d. Lain-lain

Biaya rutin yang dikeluarkan oleh keluarga Ibu Ni Luh Srikari adalah membeli kebutuhan sehari-hari dan pembayaran listrik serta air. Oleh karena itu keuangan dari keluarga Ibu Ni Luh Srikari menjadi tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan beliau dalam satu bulan. Hal ini menjadi Kendala berat bagi keluarga Ibu Ni Luh Srikari sebagai kepala keluarga sekaligus tulang punggung keluarga.

BAB II IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN PRIORITAS

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai masalah-masalah yang dianggap sebagai permasalahan primer sehingga harus diprioritaskan untuk dibahas dan ditanggapi agar dapat ditentukan solusinya.

2.1 Permasalahan Keluarga

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan melalui pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan kerumah keluarga dampingan, ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini, sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK dampingan yaitu penghasilan per bulan maupun penghasilan per hari yang tidak menentu dari keluarga Ibu Ni Luh Srikari yang kerap kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Akibat dari taraf pendidikan yang kurang memadai dari Ibu Ni Luh Srikari maupun anaknya pada akhirnya membuat mereka kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan tetap karena keterampilan kerja yang terbatas.

2.2 Masalah Prioritas

Dari hasil wawancara penulis dengan Ibu Ni Luh Srikari, ditemukan masalah prioritas yang terjadi dalam keluarga. Keluarga Ibu Ni Luh Srikari merupakan salah satu keluarga yang kurang mampu di Banjar Ubud, Getasan, dimana kondisi ekonomi keluarga Ibu Ni Luh Srikari dapat dilihat dari perhitungan pengeluaran sehari-hari yang telah disusun sebelumnya. Sesuai dengan perhitungan pengeluaran kebutuhan sehari-hari keluarga Ibu Ni Luh Srikari, selisih pengeluaran dibandingkan pendapatan yang diperoleh tergolong belum seimbang, apalagi jika terdapat kebutuhan tak terduga yang membutuhkan biaya cukup besar. Ibu Ni Luh Srikari tinggal di rumah yang terdiri dari satu bangunan permanen tempat beliau dan anaknya tidur.

2.2.1 Masalah Keuangan

Keadaan ekonomi keluarga Ibu Ni Luh Srikari dari tahun ke tahun belum mengalami perubahan yang signifikan, sedangkan penghasilan yang diperoleh setiap bulannya yang tidak