Selain itu mandor dituntut untuk bersikap adil terhadap setiap tenaga kerja sehingga keserasian hubungan kerja tetap dapat dipertahankan. Hubungan
yang buruk akan mengakibatkan keterlambatan suatu proyek.
2.4. Usaha – Usaha Peningkatan Produktivitas
Usaha peningkatan produktivitas merupakan salah satu langkah pengendaian yang dapat dilakukan dalam proyek konstruksi. Usaha – usaha peningkatan
produktivitas tersebut adalah :
2.4.1. Disiplin Kerja
Disiplin kerja dalam hal ini berkaitan dengan masalah ketidak hadiran. Untuk dapat mewujudkan disipin kerja, maka haruslah didukung oleh semua pihak
yang terkait dalam proyek.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.4.2. Perekrutan Tenaga Kerja
Tujuan utama dalam peningkatan produktivitas bukan terletak pada kualitas peralatan atau fasilitas lain tetapi lebih ditentukan oleh mutu dan kemampuan
sumber daya manusia dan para pengelolanya. Untuk mencapai tujuan tersebut pengalaman, usia, pendidikan dan latar
belakang merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam seleksi tenaga kerja.
2.4.3. Pelatihan
Tujuan dari pelatihan adalah meningkatkan produktivitas dan kualitas dengan melakukan perencanaan sumber daya manusia di masa akan datang. Pelatihan
ini dapat memberikan masukan tenaga kerja mana yang produktif dan pekerjaan apa yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya sehingga
secara tidak langsung dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan pada pelaksanaan proyek berikutnya.
2.4.4. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang diinginkan seseorang guna memenuhi kebutuhan. Abraham mengemukakan motivasi berdasarkan lima hirarki yaitu
kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan social, penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri.
2.5. Tinjauan Statistik
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hipotesis merupakan suatu asumsi atau anggapan yang bisa benar atau bisa salah mengenai susuatu hal dan dibuat untuk menjelaskan sesuatu hal tersebut
sehingga memerlukan pengecekan lebih lanjut. 2.5.1.
Metode Chi-Square Pengujian Chi-Square adalah suatu teknik statistic yang memungkinkan
penyelidikan dapat membandingkan perbedaan frekuensi yang diobservasi dengan frekuensi yang diharapkan. Chi-Square digunakan untuk menyatakan
dugaan maupun menguji hipotesa. Adapun rumus untuk menguji sebuah hipotesa:
h = Dimana ;
h = Chi-Square = Frekuensi yang diobservasi
= Frekuensi yang diharapkan
Dalam proyek, frekuensi yang diharapkan dapat dihitung atas dasar hipotesis nol Ho. Bila Ho diterima, frekuensi yang diobservasi hampir sama dengan
frekuensi yang diharapkan, maka di katakana nilai , mempunyai kesesuaian yang
baik . Tetapi bila Ho ditolak, yaitu frekuensi yang diobservasi berbeda dengan
frekuensi yang diharapkan, maka nilai dikatakan mempunyai kesesuaian yang
jelek .
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN