BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Untuk membuat aplikasi pada proyek akhir ini terlebih dahulu dilakukan analisa sistem, kemudian analisa kebutuhan dan perancangan sistem dan terakhir
perancangan antarmuka. Analisa sistem berguna untuk mengetahui data apa saja yang dibutuhkan dalam proses yang dikerjakan. Analisa kebutuhan berguna untuk
melakukan identifikasi user dan menentukan variabel kebutuhan untuk input dan output user. Perancangan sistem berguna untuk mengintegrasikan semua proses yang
terjadi kemudian dilakukan perancangan database. Sedangkan perancangan antarmuka bertujuan untuk digunakan sebagai jembatan antara pengguna dengan
sistem aplikasi yang dibuat, sehingga pengguna dapat mengoperasikan aplikasi yang dibuat.
3.1 Pengumpulan Materi
Pengumpulan materi dalam penyusunan laporan ini dilakukan dengan survei di GBI The New Church Sidoarjo itu sendiri, dan dengan membaca buku-buku yang
berhubungan dengan bidang database dan perancangan tabel administrasi.
3.2 Analisa Permasalahan
Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan maka yang menjadi permasalahan pokok yang kiranya dapat diselesaikan dengan sistem ini adalah
sebagai berikut :
- Kendala absensi pada setiap ibadah KTM, Youth Ministry dan Ibadah
Raya yang ada diadakan gereja. -
Sulitnya mengetahui jemaat yang aktif dalam kegiatan yang diadakan gereja dan aktifitas jemaat
- Jumlah jemaat yang terus meningkat, dan saat ini jemat GBI The New
Church berjumlah ± 200 orang -
Sulitnya mengetahui perkembangan jumlah jemaat yang terdaftar sebagai anggota gereja GBI The New Church
3.3 Analisa Kebutuhan
Dari masalah masalah yang telah disebutkan penulis mencoba menemukan sebuah kesimpulan sistem yang mungkin dapat memberi solusi bagi masalah masalah
tersebut, yaitu : - Absensi yang dengan user interface yang mudah, sehingga tidak
membutuhkan waktu lama untuk mendata jemaat. - Adanya jadwal ibadah, agenda, pengumuman detail untuk
memberitahukan kegiatan yang diadakan oleh gereja
3.3.1 Identifikasi User
Sebenarnya setiap jemaat dapat menjadi user di sistem ini, tetapi dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu :
1. Administrator
Administrator memiliki hak akses penuh dengan keseluruhan sistem, dari
pemberian hak akses untuk user lainnya, memasukkan jadwal ibadah, memasukkan pengumuman, agenda dan renungan
2. Pendeta Pendeta,
adalah pemimpin dalam sebuah gereja. Namun dalam struktur organisasi gereja selain pendeta gembala sidang terdapat pendeta muda
dan pendeta pembantu. 3. Jemaat
Jemaat sendiri adalah user terpenting dalam sebuah gereja, tetapi disini
jemaat tidak dapat menggunakan sistem secara keseluruhan, tetapi dapat
melihat kegiatan yang akan diadakan dan jadwal ibadah.
3.4 Analisa Sistem
Sistem administrasi gereja ini dirancang untuk mempermudah alur kerja, ataupun pengaturan keuangan serta melihat kehadiran jemaat pada suatu kegiatan
yang diadakan gereja. Sistem administrasi gereja ini dirancang sesederhana mungkin sehingga mudah dimengerti penggunaannya dan juga dapat menyediakan informasi
sebaik mungkin. Dalam perancangan sistem administrasi ini, penulis akan melakukan langkah
secara berurut didasarkan atas metode waterfall, dimulai dari pengumpulan materi, analisa kebutuhan, membuat DFD dan ERD yang termasuk dalam perancangan
sistem dan rancangan desain sistem.
3.4.1 Perancangan Sistem
Didalam rancang bangun web ini, dibuat beberapa peracangan yang menjelaskan penggambaran sistem secara umum dan menyeluruh, sitem perancangan
tersebut diantaranya Diagram jenjang, Diagram context, Data Flow Diagram DFD, Conceptual Data Model CDM, Physical Data Model PDM, Perancangan database.
3.4.2 Diagram Jenjang
1 Sistem Informasi Gereja
2 Beranda
3 Jadwal
4 Kegiatan
5 Renungan
6 About us
7 KTM
8 Home Cell
9 WBI
10 Youth Ministry
11 Ibadah Raya
12 Pengumuman
13 Agenda
14 harian
15 mingguan
16 Bulanan
17 insert
18 up date
19 delete
Gambar 3.1 Diagram Jenjang Diagram jenjang gambar 3.1 diatas menjelaskan tentang proses Sistem
Informasi Management Hubungan Jemaat Pada Gereja GBI The New Church
Sidoarjo.
3.4.3 Desain Sistem DFD Data Flow Diagram
DFD Data Flow Diagram adalah suatu diagram yang menggunakan notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu
untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD dibagi kedalam beberapa level-level yang lebih rendah untuk membatasi
agar diagram tidak menjadi terlalu detail dan sulit dibaca. Hanya dengan empat simbol DFD dapat menggambarkan sebuah system, baik secara fisik maupun
konseptual. Empat symbol DFD yaitu sumbertujuan data, proses, penyimpanan data, dan arus data.
3.4.3.1 Context Diagram
Level tertinggi dalam DFD disebut Context Diagram. Context Diagram memberikan gambaran besar tentang sebuah system serta lingkungan eksternalnya,
dari mana input system itu berasal dan output system itu akan dikirim ke mana. Setiap Context Diagram hanya mewakili satu proses yang mewakili seluruh system.
Bila proses yang ada dinilai perlu untuk digambarkan secara detail lagi, maka detil tesebut akan digambarkan pada diagram level selanjutnya. Level –level setelah
Context Diagram dinomori secara urut dari level 0, 1, 2, dan seterusnya.
Pada hal ini DFD level conctext terdapat beberapa pelaku utama yang berhubungan erat dengan aplikasi ini, yaitu: pendeta, admin dan jemaat. Dengan
pejelasan sebagai berikut: a. Pendeta
Dalam aplikasi ini pendeta menerima dan melihat laporan yang ada, yaitu : laporan pengumuman, laporan agenda, laporan jadwal. Selain itu
pendeta memasukkan data absensi b. Admin
Dalam aplikasi ini admin memberikan data agenda, data renungan, data jadwal dan data pengumuman.
c. Jemaat Dalam aplikasi jemaat memasukkan data diri sebagai data jemaat untuk
dimasukkan kedalam sistem informasi gereja. Jemaat dapat melihat laporan pengumuman, laporan agenda, laporan renungan dan laporan
jadwal.
lap. pengumuman lap. renungan
lap. agenda lap absensi
data agenda data renungan
data keg. jemaat data agenda
data jemaat laporan pengumuman
laporan absensi laporan agenda
laporan keg. jemaat laporan data jemaat
data absensi
jemaat pastoral
admin pendeta
1 sistem informasi gereja
Gambar 3.2 Data flow diagram context
3.4.3.2 DFD Level 1
DFD level 1 ada DFD lanjutan dari DFD context yang telah dilakukan decompose
pada DFD level context agar dapat membuat analisa proses sistem yang lebih mendetail dan menyeluruh. Proses di pecah menjadi beberapa sub-proses.
Seperti yang tampak pada gambar dibawah ini.
lap. jadwal data jadwal
laporan agenda data agenda
lap. pengumuman data pengumuman
data renungan laporan renungan
laporan absensi data absensi
lap. renungan
data jadwal laporan
jadwal data inputan
absensi laporan
absensi
data inputan renungan
data inputan pengumuman
laporan pengumuman
data inputan agenda
laporan agenda
pendeta admin
1 absensi
2 renungan
3 Pengumuman
4 agenda
1 masukkan data
5 jadwal
Gambar 3.3 Data Flow Diagram Level 1
Pada DFD level ini merupakan penjabaran dari diagram context yang sebelumnya telah dijelaskan dengan cara decompose, kemudian dibuat beberapa
proses yang kesemua proses tersebut masih merupakan bagian dari proses inti yaitu proses sistem informasi management jemaat gereja pada GBI The New Church
Sidoarjo. Pada DFD level ini dapat lebih menjelaskan darimana asal data sehingga memuculkan sebuah data store. Seperti yang terlihat pada tabel yang diatas terdapat
proses memasukkan data. Pada proses tersebut dapat dijelaskan bahwa:
a. Memasukkan data
Pada proses memasukkan data ini, semua data yaitu: data absensi, data renungan, data pengumuman, data agenda dan data jadwal. Semua data
tersebut dimasukkan dalam tabel-tabel yang berhubungan, seperti data absensi dimasukkan dalam tabel absensi
3.4.3.3 DFD Level 2
DFD Level 2 menjelaskan lebih lanjut mengenai proses-proses yang terjadi pada DFD Level 1.
3.4.3.4 DFD Level 2 Absensi
Pada DFD Level 2 absensi terdapat tiga proses yaitu absensi KTM, absensi Youth Ministry, dan absensi Ibadah Raya. Dari situ petugas memasukkan data
absensi KTM, absensi Youth Ministry, dan absensi Ibadah Raya yang selanjutnya akan disimpan pada tabel absen. Seperti yang digambarkan pada gambar 3.4
laporan absensi laporan absensi
data absensi data absensi
laporan absensi
laporan absensi
laporan absensi data absensi
data absensi data absensi
data absensi data absensi
laporan absensi
laporan absensi
data inputan absensi
data inputan absensi
data inputan absensi
laporan absensi
laporan absensi
laporan absensi
pendeta pembantu
1 absensi KTM
2 absensi Youth Ministry
3 absensi Ibadah Raya
1 absensi_1
2 absensi_2
4 absensi Doa fajar
5 absensi Home cell
Gambar 3.4 Data Flow Diagram Level 2 Absensi
3.4.3.5. DFD Level 2 Jadwal Pada DFD Level 2 jadwal terdapat lima proses yaitu jadwal KTM, jadwal
Home Cell, jadwal WBI, jadwal Youth Ministry, dan jadwal Ibadah Raya. Dari situ petugas memasukkan data jadwal KTM, jadwal Home Cell, jadwal WBI, jadwal
Youth Ministry, dan jadwal Ibadah Raya yang selanjutnya akan disimpan pada tabel jadwal. Seperti yang digambarkan pada gambar 3.5
laporan jadwal
laporan jadwal
laporan jadwal laporan jadwal
data jadwal data jadwal
data jadwal data jadwal
data jadwal data jadwal
data jadwal data jadwal
data jadwal data jadwal
laporan jadwal
laporan jadwal laporan
jadwal laporan jadwal
laporan jadwal admin
1 jadwal KTM
2 jadwal Home Cell
3 jadwal WBI
4 jadwal Youth Ministry
5 jadwal Ibadah Raya
1 jadwal_1
2 jadwal_2
Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level 2 Jadwal
3.5 Perancangan Database