2.68 Peningkatan Produksi Telur Ikan Nilem (Osteochilus Hasselti) Sebagai Sumber Kaviar Melalui Kombinasi Oodev, Rgh Dan Minyak Ikan Pada Pakan

Hasil histologi pada hari ke-0 Gambar 7 menunjukkan telur berada pada stadia awal atau fase 1 Oogonia. Hal ini ditandai dengan sel telur yang belum terdiferensiasi yang memiliki nukleus besar dan sitoplasma yang sangat kecil. Histologi gonad pada hari ke-42 menunjukkan sel telur telah berada pada fase tingkat kematangan gonad TKG akhir TKG IV dan V. Hal ini dapat dilihat pada perlakuan OMiGH, OMi, OGH dan GHMi inti telur mengalami pergerakan ke tepi dan peleburan serta didominasi oleh kuning telur. Pada perlakuan OMiGH dan OMi beberapa telur telah mengalami atresia ditandai dengan terjadinya penyerapan kembali kuning telur oleh folikel. Namun, perlakuan kontrol Gambar 7e memperlihatkan bahwa telur berada pada fase vitelogenesis yang ditandai dengan posisi inti telur masih berada di tengah. Berdasarkan hasil histologi menunjukkan penambahan hormon oodev, rGH dan minyak ikan dapat mempercepat pertumbuhan dan perkembangan gonad dibanding kontrol. Pembahasan Peningkatan produksi telur diamati dari parameter kadar estradiol- 17β, HSI, GSI, diameter telur, fekunditas telur serta parameter tambahan yaitu pengamatan pertumbuhan somatik dan gonad serta histologi gonad. Sedangkan, untuk mengukur kualitas telur diamati dari parameter proksimat dan kandungan asam lemak. Pengamatan konsentrasi estradiol- 17β dalam darah menunjukkan terjadinya peningkatan sampai pada hari ke-28 pada setiap perlakuan Gambar 2. Peningkatan konsentrasi estradiol- 17β dengan penambahan oodev, rGH dan minyak ikan kedalam pakan cenderung lebih tinggi dibandingkan kontrol. Hal ini menunjukkan penambahan hormon dan nutrisi kedalam pakan dapat mempercepat kematangan gonad ikan dibandingkan dengan kontrol. Meningkatnya estradiol- 17β pada perlakuan yang ditambahkan oodev disebabkan oleh adanya pengaruh dari hormon PMSG dan Antidopamin AD dalam oodev. Peningkatan estradiol- 17β mengindikasikan terjadinya proses vitelogenesis dalam gonad. Nagahama et al 1991 menyatakan bahwa penggunaan PMSG pada ikan medaka Oryzias latipes dapat memacu produksi estradiol- 17β dalam darah. Selain Oodev, penambahan rGH juga dapat meningkatkan estradiol- 17β. Sesuai dengan pernyataan Van Der Kraak dan Wade 1994, bahwa GH juga memberikan potensi pada GTH II dalam menstimulasi produksi estradiol pada ikan koki Carassius auratus, hal ini didukung oleh Weber et al. 2007 yang menjelaskan bahwa GH dapat meningkatkan IGF-1. Peningkatan IGF-1 akan menstimulasi produksi testosteron dan estradiol melalui fragmen ovari pada ikan white perch Morone americana. Selanjutnya terjadinya penurunan konsentrasi hormon estradiol- 17β pada semua perlakuan pada hari ke-42 kecuali pada kontrol. Hal ini diakibatkan ikan telah mengalami proses vitelogenesis. Sesuai penelitian sebelumnya, penurunan kadar estradiol- 17β dalam darah pada fase pasca vitelogenesis juga terjadi pada ikan patin Pangasius hypophthalmus Rachman 2013; Dewi 2015, ikan tor soro Tor soro Farastuti 2014, dan ikan lele Clarias sp. Nainggolan 2014. Proses perkembangan dan kematangan gonad diprediksi melalui sintesis estradiol-17ß, oleh sebab itu konsentrasi steroid dapat digunakan sebagai indikator aktivitas dan kematangan gonad Zairin et al. 2003.