Aluvial Regosol Latosol Optimasi penggunaan lahan untuk perlindungan lahan pertanian dan ruang terbuka hijau: studi kasus kawasan perkotaan Purwokerto

56 Banyumas yang terletak di lereng Gunung Slamet. Untuk kawasan perkotaan Purwokerto curah hujan berkisar antara 2000-4000 mmtahun, sebagaimana ditunjukan peta curah hujan kawasan pada Gambar 14. Kelembaban udara rata- rata berkisar antara 52-100. Rata-rata suhu udara bulanan 26,3ºC, dengan suhu minimum tercatat 24,4ºC dan suhu maksimum 30,9ºC. Tanah Jenis tanah pada kawasan perkotaan Purwokerto terdiri atas Aluvial Coklat Kelabu, Asosiasi Latosol, Latosol Coklat dan Regosol, Kompleks Podzolik Merah Kuning, Podzolik Kuning dan Regosol, Latosol Coklat, Asosiasi Aluvial Kelabu dan Aluvial Coklat Kelabu Bappeda Kabupaten Banyumas 2004. Jenis tanah kawasan perkotaan Purwokerto disajikan pada Gambar 15. Ciri dan sifat dari masing-masing jenis tanah di kawasan perkotaan Purwokerto adalah sebagai berikut:

a. Aluvial

Tanah Aluvial terbentuk dari bahan induk endapan liat, pasir, dan debu atau campurannya. Tanah ini belum mengalami perkembangan struktur, di bagian hulu umumnya berpenampang dangkal, berstruktur kasar bercampur dengan kerikil atau batu, sedangkan di bagian hilir teksturnya lebih halus dan berpenampang dalam. Kesuburan tanah Aluvial bervariasi, pada umumnya digunakan sebagai lahan pertanian berupa sawah, tegalan, dan kebun campuran, serta pemukiman. Penyebarannya terdapat di sepanjang jalur aliran sungai dan daerah pelembahan. Potensi tanah baik untuk persawahan dengan faktor pembatas berupa banjirgenangan air pada musim hujan, serta penampang tanah dangkal dan berbatu di bagian hulu.

b. Regosol

Tanah Regosol terbentuk dari bahan induk abupasir volkan intermedier sampai basis, napal, dan batu kapur dengan kedalaman penampang bervariasi, umumnya dangkal 50 cm, tekstur kasar, drainase cepat, sifat fisik tanah sedang, permeabilitas agak cepat, peka terhadap erosi, dan kesuburan tanah sedang. Penyebarannya terdapat pada daerah perbukitan dengan penggunaan 57 lahan berupa hutan, kebun campuran, tegalan, dan pemukiman. Potensi tanah kurang baik untuk usaha pertanian, dengan faktor pembatas berupa penampang tanah dangkal, berbatu, dan kekeringan pada musim kemarau.

c. Latosol

Tanah Latosol terbentuk dari bahan tuff volkan intermedier, batu liat, dan batuan sedimen. Tanah telah mengalami perkembangan struktur yang lanjut, penampang tanah dalam dan homogen, tekstur halus, drainase baik, permeabilitas sedang, sifat fisik tanah cukup baik, mudah diolah, dengan kesuburan tanah cukup baik. Potensi tanah Latosol baik untuk usaha pertanian tanaman semusim dan tahunan. Pengunaan lahan berupa hutan, kebun karet, kebun campuran, tegalan, dan pemukiman.

d. Podsolik