9 dibandingkan dengan ekson 1 persentase homologi sekuen genom
β-aktin ikan nila adalah 86,8 dengan ikan medaka dan 74,1 dengan ikan mas. Hal ini
menunjukkan bahwa promoter β-aktin dari ikan nila memiliki homologi yang
lebih tinggi pada ikan medaka dibandingkan dengan ikan mas.
2.4 Gen Target GFP Green Fluorescent Protein
Promoter dikatakan efektif apabila gen target yang disambungkan ke promoter dapat terekspresi dengan level yang tinggi. Menurut Iyengar et al.
1996, gen penanda yang biasa digunakan dalam pengujian aktivitas promoter yaitu
gen chloramphenicol
acetyl transferase
CAT, neomycin
phosphotransferase NEO,
-galactosidase lacZ, luciferase, green fluorescent protein
GFP, tyrosinase, dan melanin concentrating hormone. Gen GFP merupakan gen yang mengkodekan protein yang berpendar hijau dan dapat
divisualisasikan ekspresinya pada sel hidup dengan menggunakan sinar ultraviolet Chalfie, 1994 dalam Iyengar et al., 1996. Selain itu, gen ini tidak memerlukan
substrat tambahan untuk ekspresinya Chalfie, 1994 dalam Iyengar et al., 1996. Berdasarkan penelitian Yoshizaki et al. 2000 dalam Dunham 2004,
GFP pertama kali dapat diamati dengan menggunakan promoter rainbow trout vasa-like gene
pada tahap blastula, tetapi ekspresinya pada sel spesifik tidak terdeteksi. Pada tahap pembentukan bintik mata, kira-kira 30 embrio transgenik
yang dapat mengekspresikan GFP dalam sel-sel bakal gonad dan meningkat hingga 70 setelah penetasan. Sel-sel yang mengekspresikan GFP terletak pada
daerah genital. Selain itu ekspresi GFP dengan menggunakan promoter vasa medaka dapat juga terdeteksi pada daerah ventrolateral usus halus pada tahap
sirkulasi darah, tetapi setelah penetasan pindah ke daerah gonadal Kinoshita Tanaka, 2002 dalam Dunham, 2004.
Gen GFP awalnya diisolasi dari ubur-ubur Aequorea victoria yang memancarkan cahaya hijau berpendar dengan kuat dan stabil. Perkembangan saat
ini, GFP telah dimutasi dan pendarannya menjadi lebih kuat, yaitu enhanced GFP EGFP Arai et al., 2001. Varian lain dari GFP juga telah diisolasi oleh Felts et
al . 2001, yaitu hrGFP humanized Renilla reniformis Green Fluorescent
Protein yang berasal dari Anthozoa soft coral. Kelebihan dari hrGFP
10 dibandingkan dengan EGFP adalah memiliki intensitas pendaran lebih tinggi,
lebih konsisten, lebih rendah tingkat sitotoksisitasnya, kisaran stabilitas pH yang lebih luas dan lebih resisten terhadap pelarut organik, detergen serta protease. Gen
GFP ini dinamakan humanized hrGFP karena dalam gen ini terjadi modifikasi satu atau lebih kodon yang tidak sesuai menjadi susunan kodon yang cocok untuk
sel manusia.
11
III. METODE PENELITIAN