xxxi 4.
Seluruh morfon dalam semua bahasa. 5.
Daftar sejumlah kata dan frase dari suatu bahasa yang disusun secara alfabet disertai batasan dan keterangan.
Berdasarkan beberapa. pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kosakata adalah sekelompok kata-kata yang terdapat dalam suatu
bahasa, serta mengandung pengertian atau informasi tentang makna dan pemakaian kata itu.
b. Arti Penting Perbendaharaan Kata Anak Tuna Rungu Wicara
Kosa kata merupakan alat utama yang harus dimiiiki seseorang yang akan belajar bahasa, sebab kosa kata berfungsi untuk membentuk kalimat dan
mengutarakan isi pikiran serta perasaan dengan sempurna baik secara lisan maupun tertulis. Burhan Nurgiyantoro, 1988: 154
Henry Guntur Tarigan 1984: 24 mengatakan bahwa Dengan penguasaan kosa kata yang baik diharapkan dapat : 1 Meningkatkan taraf
kemampuan mental siswa, 2 Meningkatkan taraf konseptual siswa, 3 Meningkatkan proses berpikir siswa, 4 Meningkatkan pandangan hidup
siswa . Peran kemampuan perbendaharaan kata bagi seorang anak sangat
penting. Apalagi bagi anak tuna rungu wicara, dengan perbendaharaan kata ynag dimilikinya seorang anak tuna rungu wicara dapat mengungkapkan isi
pikiran dan perasaan dalam bentuk lisan ataupun tulisan serta dapat meningkatkan kemampuan komunikasi anak serta dapat meningkatkan taraf
konseptual anak tuna rungu wicara. Apabila perkembangan perbendaharaan kata anak tuna rungu meningkat, maka anak tersebut akan dengan mudah
bersosialisasi dengan teman sesama tuna rungu wicara, guru, orang tua serta teman-teman yang normal.
c. Tahap-Tahap Kemampuan Berbicara Anak
Setiap anak akan mengalami perkembangan bahasa yang berbeda satu dengan yang lainnya. Tahap perkembangan bahasa umum seorang anak yaitu:
xxxii Kemampuan berbahasa anak tidak diperoleh sekaligus. Keterampilan
berbicara lisan misalnya, dimiliki anak melalui tahap-tahap berikut ini. 1.
Tahap pralinguistik, yaitu fase perkembangan bahasa di mana anak belum mampu menghasilkan bunyi-bunyi yang bermakna. Bunyi yang
dihasilkan seperti tangisan, rengekan, dekutan, dan celotehan hanya merupakan sarana anak untuk melatih gerak artikulatorisnya sampai ia
mampu mengucapkan kata-kata yang bermakna. 2.
Tahap satu-kata, yaitu fase perkembangan bahasa anak yang baru mampu menggunakan ujaran satu-kata. Satu-kata itu mewakili ide dan
tuturan yang lengkap. 3.
Tahap dua-kata, yaitu fase anak telah mampu menggunakan dua kata dalam pertuturannya.
4. Tahap banyak-kata, yaitu fase perkembangan bahasa anak yang telah
mampu bertutur dengan menggunakan tiga-kata atau lebih dengan penguasaan gramatika yang lebih baik.
Pada tahap-tahap di atas secara implisit berkembang pula pengetahuan anak tentang subsistem-subsistem bahasa seperti fonologi, gramatika,
semantik, dan pragmatik. http:yunaldi.multiply.comjournalitem47Kemampuan_Bicara_Dan_Baha
sa_Anak_Anda, diakses 5 Mei 2009
B. Kerangka Berpikir
Untuk mengarahkan penalaran menuju jawaban sementara dan berdasarkan teori diatas dapat dikemukakan beberapa urutan kerangka
pemikiran sebagai berikut : 1.
Prestasi belajar anak dengan gangguan pendengaran, bicara, dan bahasa akan optimal apabila didukung dengan adanya kondisi belajar yang
menguntungkan atau positif, baik dari diri siswa sendiri maupun dari luar anak bergangguan pendengaran, bicara dan bahasa.
2. Bagi anak dengan gangguan pendengaran, bicara dan bahasa, dengan
penggunaan media gambar mempunyai prestasi yang baik, karena media tersebut banyak melibatkan aspek penglihatan.