xxxi 1
Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah
dalam mengembangkan
kurikulum, mengelola
dan memperdayakan sumberdaya yang tersedia.
2 Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama. 3
Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai. Mulyasa, 2006: 22.
g. Landasan Pengembangan KTSP
Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan dilandasi oleh undang-undang dan peraturan pemerintah sebagai berikut:
1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.
2 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. 3
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. 4
Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. 5
Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan permendiknas no. 22 dan 23. Mulyasa, 2006: 24.
h. Karakteristik KTSP
Setiap kurikulum
memiliki karakteristik
yang berbeda
dalam pelaksanaannya berdasarkan tujuan yang akan dicapai. Menurut Mulyasa 2006:
29, “Karakteristik KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan satuan pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran,
pengelolaan sumber belajar, profesionalisme tenaga pendidikan, serta sistem penilaian”.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan beberapa karakteristik KTSP sebagai berikut: pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan
pendidikan, partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi, kepemimpinan yang demokratis dan profesional, serta team-kerja yang kompak dan
transparan”. Mulyasa, 2006: 29.
i. Prinsip Pelaksanaan KTSP
Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, sedikitnya harus memperhatikan tujuh prinsip sebagai berikut:
1 Pelaksanaan Kurikulum didasarkan pada potensi perkembangan dan
kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan
xxxii pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekpresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan. 2
Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: a belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, b
belajar untuk memahami dan menghayati, c belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, d belajar untuk hidup bersama
dan berguna bagi orang lain, dan e belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang efektif, aktif,
kreatif, dan menyenangkan.
3 Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan
yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap
memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
4 Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan
pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing
ngarsa sung tulada di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh
dan teladan.
5 Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi
dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
6 Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial
dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7 Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran,
muatan lokal
dan pengembangan
diri diselenggarakan
dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai
antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan. Mulyasa, 2006: 247-249.
j. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis KTSP