Pengertian Anak Luar Biasa Pengertian Anak Terbelakang Mental Tunagrahita

19 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Kajian tentang

a. Pengertian Anak Luar Biasa

Dianatara golongan anak luar biasa terdapat golongan anak yang terbelakang mental sebelum membahas tentang anak terbelakang mental atau tunagrahita, perlu mengetahui dahulu tentang pengertian anak luar biasa itu sendiri. Anak luar biasa tidak selalu sama dengan anak berkekurangan saja, tetapi ada pula anak luar biasa yang mempunyai kemampuan lebih, seperti anak jenius. Anak jenius mempunyai kemampuan kintelegensi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan anak normal yang lain, anak ini termasuk juga anak luar biasa. Sebaliknya anak yang mempunyai kemampuan intelegensi rendah sering disebut terbelakang mental dikatakan juga sebagai anak luar biasa. Menurut Isbani dan Sam Isbani, 1983 : 2 Anak luar biasa adalah : Anak yang dalam proses perkembangan dan petumbuhannya mengalami penyimpangan bila dibandingkan dengan anak normal yang sebaya, sehingga mereka memerlukan pelayanan dan alat-alat khusus sesuai dengan penyimpangannya atau kelainannya. Jadi anak luar biasa itu merupakan anak yang mengalami penyimpangan atau kelainan dalam pertumbuhan dan perkembangan baik, fisik, mental, emosi dan sosialnya sehingga untuk megembangkan kemampuannya secara maksimal diperlukan pelayanan khusus.

b. Pengertian Anak Terbelakang Mental Tunagrahita

Ada berbagai istilah untuk menyebut anak tunagrahita ringan diantaranya mampu didik, midl, educable, moron, marginally dependent, debil feablemined lemah pikir. Anak-anak dalam kelompok ini memiliki IQ sekitar 50 55 – 70 75. Penyandang tunagrahita ringan merupakan klasifikasi menurut IQ dan sudut pandang kemempuan pendidikan. Pembahasan dalam 5 20 penulisan ini penulis hanya membatasi tunagrahita ringan karena merupakan subyek yang digunakan panulis. Untuk memperjelas pengertian tersebut dibawah ini kemungkinan batasan pengertian penyandang tunagrahita ringan menurut beberapa ahli. Menurut YB Suparlan 1983 : 30 menyebut istilah tunagrahita ringan dengan istilah mampu didik the educable menjelaskan bahwa anak tuna grahita ringan memiliki IQ 50-70, disamping mereka dapat dididik juga dapat dilatih dalam pelajaran membaca, menulis, berhitung menurut tingkatan- tingkatan tertentu dan dihubungkan dengan masalah-masalah kongkrit dalam hubungan sosial membaca sosial, menulis sosial dan berhitung sosial. Menurut Sunaryo Kartadinata 1996 : 86 menjelaskan bahwa anak tunagrahita ringan dapat belajar membaca, menulis dan berhitung sederhana. Anak tuna grahita ringan bila dibimbing dengan baik dapat mandiri. Berdasarkan dari pendapat di atas dapat penyusun ditegaskan bahwa anak tunagrahita ringan memiliki : IQ sekitar 50-70 mereka dapat dididik dalam hal membaca, menulis, berhitung secara sosial dan mampu berdiri sendiri. Berkaitan dengan pembelajaran penjumlahan bilangan 1-20 melalui alat peraga pusel.

c. Klasifikasi Anak Terbelakang Mental Tunagrahita

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR OPERASI HITUNG PERKALIAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN JARIMATIKA BAGI SISWA TUNARUNGU WICARA KELAS III SLB NEGERI PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

1 64 67

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU KATA UNTUK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II SLB NEGERI KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 4 97

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA MODEL JAM BAGI SISWA TUNAGRAHITA KELAS IX DI SMPLB B C PUTRA PERTIWI KEBUMEN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 3 49

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BAGI SISWA TUNAGRAHITA KELAS D2 DI SLB C GEMOLONG TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 4 58

PENERAPAN ALAT PERAGA POHON BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS D2SLB C YPSLB SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

1 6 101

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA PENGUKURAN WAKTU MELALUI ALAT PERAGA JAM GANDA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS IV SEMESTER II SDLB NEGERI KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 41 75

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA POHON BILANGAN BAGI SISWA KELAS IC I TUNA GRAHITA SLB B – C BAGASKARA SRAGEN TAHUN PELAJARAN

0 6 17

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGAJARAN REMEDIAL BAGI SISWA TUNA GRAHITA KELAS V SEMESTER II DI SLB C PBM MOJOSONGO KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 4 78

PENGGUNAAN ALAT PERAGA SIPOA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS D2 C SEMESTER II SLB ABCD YSD POLOKARTO SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2008 2009

0 6 90

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BERHITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN 1-40 MELALUI ALAT PERAGA KANTONG BILANGAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB B-C PANCA BAKTI MULIA SURAKARTA TAHUN AJARAN 20172018

0 0 17