PERILAKU ANTI SOSIAL PADA REMAJA YANG DITOLAK OLEH TEMAN SEBAYA
PERILAKU ANTI SOSIALPADA REMAJA YANG DITOLAK OLEH TEMAN
SEBAYA
Oleh: ANIK HERMAWATI ( 01810208 )
Psychology
Dibuat: 2006-06-06 , dengan 3 file(s).
Keywords: Perilaku Anti Sosial, Penolakan Teman Sebaya
Perilaku anti sosial sering disebut juga sebagai perilaku bermasalah yang ditunjukkan dalam
perilaku agresi baik fisik maupun verbal, melakukan pengrusakan, mudah tersinggung, lalai,
menarik diri, hiperaktif. Hubungan yang terjalin dengan teman sebaya banyak memberikan
dampak negatif pada perkembangan anak dan remaja. Adanya penolakan atau tidak diperhatikan
oleh teman sebaya dapat mengakibatkan remaja merasa kesepian dan timbul rasa permusuhan
yang akan membawa dampak yang buruk dikemudian hari dengan munculnya perilaku anti
sosial. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perilaku anti sosial pada remaja
yang ditolak oleh teman sebaya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang mempergunakan dua metode
pengumpulan data. Pertama menggunakan metode sosiometri untuk mengukur atau mengetahui
penolakan teman sebaya. Metode yang kedua dengan mempergunakan angket yang bersifat
terbuka untuk mengetahui bentuk perilaku anti sosial subyek penelitian.Teknik analisa data yang
dipergunakan adalah analisa data secara deskriptif. Penelitian ini bertempat di SLTAN 2
Probolinggo dengan jumlah populasi sebanyak 398 orang. Teknik pengambilan sample yang
digunakan adalah siple random sampling.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa, para siswa yang mengalami penolakan dari teman
sebaya melakukan perilaku anti sosial. Bentuk perilaku anti sosial yang dilakukan agresi perilaku
yang paling sering muncul adalah balas memukul (10), perilaku agresi yang jarang muncul
adalah menampar, menjatuhkan dengan berbagai cara, menjewer telinga, melempar dengan
barang (1). Melakukan pengrusakan perilaku yang paling sering muncul adalah membanting
barang (10), perilaku yang jarang muncul adalah meminta bantuan merusak barang orang yang
telah menyakiti hati saya (1). Mudah tesinggung perilaku yang paling sering muncul adalah
kecewa teguran tidak dihiraukan teman-teman (10), perilaku yang jarang dilakukan adalah benci
pada teman yang suka usil. Menarik diri perilaku yang paling sering dilakukan adalah cenderung
menghindar dari permasalahan dengan teman (9), perilaku yang jarang muncul adalah merasa
tidak pantas bergaul (0). Lalai perilaku yang sering dilakukan adalah tidak piket kelas karena
bangun kesiangan, mengumpulkan tugas tidak tepat waktu, lupa tidak mengembalikan buku
teman yang dipinjam (10), perilaku yang jarang dilakukan adalah malas mengerjakan tugas
sekolah (6). Hiperaktif perilaku yang paling sering dilakukan adalah suka mengganggu teman
yang sedang sibuk belajar (10), perilaku hiperaktif yang jarang dilakukan adalah suka usil
dengan menyembunyikan buku teman (6).
Abstract
Antisocial behavior is often referred to as problem behavior indicated in the behavior of both physical
and verbal aggression, doing vandalism, irritability, neglect, withdrawal, hyperactivity. The relationship
with peers a lot of negative impact on the development of children and adolescents. The presence of
rejection or not considered by peers can lead teenagers to feel lonely and hostility arise that will bring
adverse impact in the future with the advent of anti-social behavior. This research was conducted with
the aim to identify anti-social behavior in adolescents are rejected by peers.
This research is a quantitative descriptive research that uses two methods of data collection. First
sociometry method to measure or know the peer rejection. The second method by using a
questionnaire which is open to know what kind of anti-social behavior penelitian.Teknik subject of data
analysis that was used is descriptive analysis of data. This study took place in SLTAN 2 Probolinggo with a
total population of 398 people. Sampling technique used was siple random sampling.
Our results indicated that, students who experienced rejection from peers perform anti-social behavior.
Forms of antisocial behavior committed aggression behavior most frequently appears is hitting back (10),
aggressive behavior that rarely emerges is slapped, dropped in many ways, tweaked the ears, throw
their goods (1). Doing destruction behavior most frequently appears is slamming the goods (10),
behavior that arises is rarely asked for help breaking things people who have hurt me (1). Easy
tesinggung behavior most frequently appears is ignored warning disappointed friends (10), behavior
that is rarely done is to hate on a friend who likes nosy. Withdrawing behavior is most often done tend
to shy away from problems with friends (9), behavior that rarely emerges is felt inappropriate mix (0).
Delinquent behavior is often done not because of class picket oversleep, do not collect duties on time,
do not forget to return books borrowed Friends (10), behavior that is rarely done is to lazy to do school
work (6). Hyperactive behavior most often performed is rather annoying friend who is busy studying
(10), hyperactive behavior that is rarely done is likes bothered to hide the book Friends (6).
SEBAYA
Oleh: ANIK HERMAWATI ( 01810208 )
Psychology
Dibuat: 2006-06-06 , dengan 3 file(s).
Keywords: Perilaku Anti Sosial, Penolakan Teman Sebaya
Perilaku anti sosial sering disebut juga sebagai perilaku bermasalah yang ditunjukkan dalam
perilaku agresi baik fisik maupun verbal, melakukan pengrusakan, mudah tersinggung, lalai,
menarik diri, hiperaktif. Hubungan yang terjalin dengan teman sebaya banyak memberikan
dampak negatif pada perkembangan anak dan remaja. Adanya penolakan atau tidak diperhatikan
oleh teman sebaya dapat mengakibatkan remaja merasa kesepian dan timbul rasa permusuhan
yang akan membawa dampak yang buruk dikemudian hari dengan munculnya perilaku anti
sosial. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perilaku anti sosial pada remaja
yang ditolak oleh teman sebaya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang mempergunakan dua metode
pengumpulan data. Pertama menggunakan metode sosiometri untuk mengukur atau mengetahui
penolakan teman sebaya. Metode yang kedua dengan mempergunakan angket yang bersifat
terbuka untuk mengetahui bentuk perilaku anti sosial subyek penelitian.Teknik analisa data yang
dipergunakan adalah analisa data secara deskriptif. Penelitian ini bertempat di SLTAN 2
Probolinggo dengan jumlah populasi sebanyak 398 orang. Teknik pengambilan sample yang
digunakan adalah siple random sampling.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa, para siswa yang mengalami penolakan dari teman
sebaya melakukan perilaku anti sosial. Bentuk perilaku anti sosial yang dilakukan agresi perilaku
yang paling sering muncul adalah balas memukul (10), perilaku agresi yang jarang muncul
adalah menampar, menjatuhkan dengan berbagai cara, menjewer telinga, melempar dengan
barang (1). Melakukan pengrusakan perilaku yang paling sering muncul adalah membanting
barang (10), perilaku yang jarang muncul adalah meminta bantuan merusak barang orang yang
telah menyakiti hati saya (1). Mudah tesinggung perilaku yang paling sering muncul adalah
kecewa teguran tidak dihiraukan teman-teman (10), perilaku yang jarang dilakukan adalah benci
pada teman yang suka usil. Menarik diri perilaku yang paling sering dilakukan adalah cenderung
menghindar dari permasalahan dengan teman (9), perilaku yang jarang muncul adalah merasa
tidak pantas bergaul (0). Lalai perilaku yang sering dilakukan adalah tidak piket kelas karena
bangun kesiangan, mengumpulkan tugas tidak tepat waktu, lupa tidak mengembalikan buku
teman yang dipinjam (10), perilaku yang jarang dilakukan adalah malas mengerjakan tugas
sekolah (6). Hiperaktif perilaku yang paling sering dilakukan adalah suka mengganggu teman
yang sedang sibuk belajar (10), perilaku hiperaktif yang jarang dilakukan adalah suka usil
dengan menyembunyikan buku teman (6).
Abstract
Antisocial behavior is often referred to as problem behavior indicated in the behavior of both physical
and verbal aggression, doing vandalism, irritability, neglect, withdrawal, hyperactivity. The relationship
with peers a lot of negative impact on the development of children and adolescents. The presence of
rejection or not considered by peers can lead teenagers to feel lonely and hostility arise that will bring
adverse impact in the future with the advent of anti-social behavior. This research was conducted with
the aim to identify anti-social behavior in adolescents are rejected by peers.
This research is a quantitative descriptive research that uses two methods of data collection. First
sociometry method to measure or know the peer rejection. The second method by using a
questionnaire which is open to know what kind of anti-social behavior penelitian.Teknik subject of data
analysis that was used is descriptive analysis of data. This study took place in SLTAN 2 Probolinggo with a
total population of 398 people. Sampling technique used was siple random sampling.
Our results indicated that, students who experienced rejection from peers perform anti-social behavior.
Forms of antisocial behavior committed aggression behavior most frequently appears is hitting back (10),
aggressive behavior that rarely emerges is slapped, dropped in many ways, tweaked the ears, throw
their goods (1). Doing destruction behavior most frequently appears is slamming the goods (10),
behavior that arises is rarely asked for help breaking things people who have hurt me (1). Easy
tesinggung behavior most frequently appears is ignored warning disappointed friends (10), behavior
that is rarely done is to hate on a friend who likes nosy. Withdrawing behavior is most often done tend
to shy away from problems with friends (9), behavior that rarely emerges is felt inappropriate mix (0).
Delinquent behavior is often done not because of class picket oversleep, do not collect duties on time,
do not forget to return books borrowed Friends (10), behavior that is rarely done is to lazy to do school
work (6). Hyperactive behavior most often performed is rather annoying friend who is busy studying
(10), hyperactive behavior that is rarely done is likes bothered to hide the book Friends (6).