5. Setelah tahun takwin berakhir maka dalam daftar-daftar yang ditetapkan juga oleh kepala inspeksi tambang harus disampaikan laporan tentang jumlah rata-rata setahun dari pada
bekerja.
Pasal 168 VALID
1. Peraturan-peraturan yang berdasarkan ayat ke-3 dan ke-4 dari pasal 43 “Indonesische Mijnwet” diberikan oleh inspektur tambang apabila sesuatu pekerjaan tambang timbul
bahaya, ditulis dalam buku tambang olehnya. Jika ia terpaksa untuk melaksanakan sendiri peraturan-peraturan itu, maka ia segera melaporkan dengan perantara kepada
dinas pertambangan kepada Pemerintah tentang hal yang dilaksanakan olehnya. 2. Dalam pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam ayat 3 dan ke-4 dari pasal 43
“Indonesische Minjwet” oleh inspektur tambang diminta bantuan kepada Pamongpraja yang bersangkutan, maka mereka wajib memberikan bantuannya sebanyak mungkin
dalam kemampuannya.
Pasal 169 VALID
1. Bila pada suatu pekerjaan eksplorasi atau pekerjaan tambang keselamatannya terancam atau timbul kecelakaan-kecelakaan secara apapun juga yang dapat mengakibatkan
gangguan-gangguan perusahaan yang hebat, seperti kebakaran, letusan-letusan gunung api, banjir-banjir besar, kelongsoran-kelongsoran besar maka hal ini berwajib orang yang
mengekplorir atau kepala tehnik pekerjaan tambang harus segera dilaporkan jika dianggap perlu dengan telegram, kepada kepala inspeksi tambang.
2. Jika suatu pekerjaan eksplorasi atau pekerjaan tambang mengalami kecelakaan dan orang yang mengeksplorir atau kepala tehnik menganggap perlu bantuan dari
kecelakaan eksplorasi atau pekerjaan tambang yang berdekatan maka pemimpin- pemimpinnya berwajib untuk memberikan bantuannya. Segala biaya dibebankan atas
perkiraan pekerjaan untuk mana bantuan itu diminta.
BAB X PEKERJAAN
a. Pekerjaan pada pekerjaan diatas tanah
Pasal 170 PU
1. Orang-orang yang mengemudikan mesin derek dan pemberi sinyal-sinyal pada sumur tambang tidak boleh dipekerjakan lebih lama dari delapan jam sehari-semalam, tidak
termasuk waktu yang dibutuhkan untuk menyambut giliran akan tetapi dengan
pengertian, bahwa orang-orang yang mengemudikan mesin derek, setelah diganti masih boleh bekerja selama satu jam sebagai yang termaksud dalam ayat ke-2 dari pasal 71.
2. Ketentuan dalam ayat ke-2 tidak berlaku pada pekerjaan pada hari-hari libur dan hari- hari besar.
3. Sebelum permulaan dari tiap-tiap masa-dinas yang termasud dalam ayat ke-1 maka harus diberikan paling sedikit jangka waktu delapan jam berturut-turut sebagai diwaktu
istirahat. 4. Orang-orang termaksud dalam ayat ke-2 harus telah mencapai usia dua puluh satu
tahun. 5. Anak-anak lelaki yang belum mencapai usia sembilan belas tahun dan orang-orang
perempuan tidak boleh dipekerjakan pada pemuatan dan pembongkaran krangkeng.
b. Pekerjaan dalam pekerjaan dibawah tanah
Pasal 171 PU
Pekerjaan dibawah tanah hanya boleh diberikan kepada orang-orang laki-laki yang lebih tua daripada enam belas tahun.
Pasal 172 PU
1. Para pekerja tidak boleh ditahan dalam pekerjaan dibawah tanah lebih lama dari pada delapan setengah jam sehari semalam.
2. Sebagai jangka waktu dalam pekerjaan dibawah tanah untuk para pekerja dari suatu regu dihitung waktu yang berjalan antara memasuki dan meninggalkan jalan masuk dari
pekerjaan dibawah tanah atau pada pengangkutan orang dengan menggunakan krangkeng pada kabel yaitu waktu yang berjalan antar permulaan untuk menaikkan lagi
regu. 3. Para pekerja harus dinaikkan keatas sebanyak mungkin dalam susunan yang sama
seperti pada waktu mereka diturunkan.
Pasal 173 PU
1. Hanya orang-orang dewasa boleh dipekerjakan sebagai pemberi sinyal-sinyal dan sebagai orang yang memperbaiki sumur tambang.
2. Pengemudi-pengemudi mesin derek dan pemberi-pemberi sinyal-sinyal untuk sumur- sumur tambang tidak boleh ditahan dalam pekerjaan dibawah tanah lebih lama daripada
delapan jam sehari semalam, tidak termaksud waktu yang dibutuhkan untuk bergiliran.
3. Menyimpan dari ketentuan dalam ayat yang mendahului maka pengemudi-pengemudi mesin-mesin derek diperbolehkan untuk selama pengangkutan orang masih bekerja
selama satu jam sebagai yang termaksud dalam ayat ke-2 pasal 71 setelah gilirannya.
Pasal 174 PU
Orang-orang yang bekerja ditempat-tempat dimana suhu yang diukur dengan thermometer dengan bola basah tingginya lebih dari 30
o
tiga puluh celsius atau dimana dialami banyak gangguan air, tidak boleh ditahan dalam pekerjaan dibawah tanah lebih lama dari pada enam
jam sehari semalam.
Pasal 175 PU
Orang-orang yang bekerja pada pengangkutan dengan mesin melalui jalan-jalan rel boleh ditahan dalam pekerjaan dibawah tanah selama-lamanya satu jam sehari semalam lebih
lama dari pada waktu berdiam yang ditentukan dalam ayat ke-1 dari pasal 172.
Pasal 176 PU
1. Dalam pekerjaan atau penggalian khusus maka tinggal dalam pekerjaan dibawah tanah untuk orang-orang selain dari yang tersebut dalam pasal 173 ayat ke-2 dan pasal 172
diperbolehkan untuk diperpanjang : a. Untuk orang yang memperbaiki sumur-sumur tambang dapat diperpanjang dua jam
sebanyak tiga kali masa kerja dalam waktu tujuh hari berturut-turut. b. Untuk pekerja-pekerja lain, dapat diperpanjang dua jam sehari sebanyak dua kali
masa kerja dalam waktu dari tujuh hari berturut-turut. Perpanjangan ini dapat diganti dengan satu berdiam terus menerus dari delapan jam
dalam tiap jangka waktu dari tujuh jam terus-menerus. 2. Sebelum mulai dengan kediaman biasa atau kediaman yang diperpanjang maka harus
diberikan suatu jangka waktu paling sedikit delapan jam terus menerus sebagai waktu istirahat ; sebelum mulai berdiam yang dimaksud dalam ayat ke-1 sub b dalam kalimat
penuh yang kedua, maka harus diberikan suatu jangka waktu paling sedikit tujuh jam sebagai waktu istirahat.
3. Pada tiap tambang harus ada suatu daftar, dalam mana dicatat perpanjangan- perpanjangan kediaman dan waktu kediaman yang termaksud dalam ayat ke-1 sub-b,
kalimat penuh kedua. Daftar itu harus disimpan selama dua belas bulan.
Pasal 177 PU
1. Pada hari-hari libur dan hari-hari raya biasa maka untuk pekerja tidak boleh dilaksanakan pekerjaan dibawah tanah maupun tinggal dalam pekerjaan dibawah tanah, akan tetapi
dengan pengertian bahwa pada regu malam yang pada hari yang mendahului hari libur atau hari raya bekerja, dapat diberikan pekerjaan dibawah tanah sampai jam enam esok
hari pagi. Dalam hal ini maka kepada pekerja-pekerja ini harus diberikan waktu istirahat paling
sedikit tiga puluh jam terus menerus. Dalam keadaan-keadaan khusus maka kepala inspeksi tambang dapat memberikan untuk memperpendek waktu istirahat yang tersebut
terakhir itu sampai dua puluh empat jam terus menerus. 2. Banyak hari libur untuk tiap pekerja yang harus bekerja melulu atau sebagian dibawah
tanah harus berjumlah paling sedikit 52 setahun.
Pasal 178 PU
Ketentuan dalam ayat ke-1 dari pasal 177 tidak berlaku terhadap pekerjaan yang tersebut dibawah ini :
a. Tetap menjalankan tugas pompa-pompa, pesawat-pesawat ventilasi dan stasiun-stasiun pembagian atau pemakaian arus untuk tenaga dan penerangan, serta pekerjaan-
pekerjaan ini adalah perlu berhubungan dengan kelancaran jalannya perusahaan. b. Perbaikan-perbaikan yang perlu, baik pada hari-hari kerja berhubung dengan keharusan
yang tak dapat dihindarkan untuk memberhentikan perusahaan, maupun berdasarkan bahaya, tidak dapat ditunda.
Pasal 179 PU
1. Bagi yang telah melaksanakan pekerjaan, sebagai yang termaksud dalam pasal yang terdahulu, maka pada hari libur atau hari raya yang berikutnya tidak boleh melaksanakan
pekerjaan atau ditahan dalam pekerjaan dibawah tanah. 2. Bagi juru-juru mesin dan golongan-golongan pekerja lain yang ditetapkan oleh kepala
inspeksi tambang, dengan menyimpang dari peraturan ayat ke-1, dapat diberikan izin oleh kepala itu untuk melaksanakan pekerjaan sebagai yang termaksud dalam pasal 178
selama dua hari libur atau hari raya berturut-turut.
Pasal 180 PU
1. Diperbolehkan untuk menyimpang dari ketentuan dalam atau berdasarkan pasal-pasal 170 ayat ke-1 dan ke-3, 172 ayat ke-1, 173 ayat ke-2, 174, 175, 176 ayat ke-1 dan ke-2,
177 ayat ke-1 dan 179 bila hal ini perlu untuk keselamatan orang-orang atau untuk mempertahankan lambang atau sebagian besar dari padanya dan penyimpangan itu
tidak dapat dihindarkan dengan mengambil tindakan-tindakan lain. 2. Tiap penyimpangan harus diberitahukan segera dengan surat kepada kepala inspeksi
tambang.
Pasal 181 PU
Diatas tanah, di tempat yang dapat dimasuki oleh tiap orang, harus digantungkan rencana dinas yang menyebutkan dengan jelas waktu-waktu berhenti yang dibatasi atau ditentukan
oleh bab ini.
Pasal 182 PU
Dilarang untuk menyuruh karyawan melaksanakan pekerjaan tambang atau untuk berdiam di bawah tanah luar waktu-waktu kerja atau waktu-waktu berhenti atau dalam waktu-waktu
istirahat yang untuk mereka telah disebutkan dalam rencana dinas.
BAB IX TINDAKAN-TINDAKAN KESEHATAN