Fiksasi : untuk mencegah pembusukan jaringan, maka jaringan yang telah Clearing : mengeluarkan alkohol dan memasukkan xylol parafin larut dalam Impregnasi ; penggantian xylol dengan paraffin Embedding : memasukan paraffin ke dalam sel Blocking : mencetak

35 yang dilengkapi gelas penutup hingga memenuhi seluruh permukaan yang berskala, selanjutnya dilakukan penghitungan dibawah mikroskop. Jumlah Leukosit Jumlah leukosit dihitung dengan metoda Blaxhall dan Daisley 1973. Sampel darah diencerkan dengan larutan Turks untuk menghancurkan sel darah merah agar jumlah sel darah putih dapat dihitung. Untuk mengencerkan leukosit digunakan pipet berskala maksimal 11 yang dilengkapi pengaduk. Mula-mula darah dihisap hingga skala 1, kemudian dilanjutkan dengan menghisap larutan Turks hingga skala 11. Pencampuran dilakukan dengan mengaduk pipet selam 15 menit agar darah tercampur secara merata. Setelah pencampuran selesai, teteskan kedalam hemositometer yang dilengkapi gelas penutup hingga memenuhi seluruh permukaan yang berskala, selanjutnya dilakukan penghitungan leukosit dibawah mikroskop. Toksisitas Subletal Niklosamida Terhadap Histopatologi Ikan mas yang telah dipaparkan dalam setiap perlakuan pada uji subletal terhadap pertumbuhan, masing-masing diambil satu ekor per unit penelitian untuk sampel organ dalamnya, yaitu: insang, hati dan ginjal untuk pengamatan histopatologis, yang dilakukan pada minggu ke-4, minggu ke-8, dan minggu ke-12. Pembuatan Preparat Histopatologi Fiksasi jaringan dan Parafinisasi

a. Fiksasi : untuk mencegah pembusukan jaringan, maka jaringan yang telah

diambil kemudian direndam dalam larutan fiksatif selama 3 x 24 jam. Larutan fiksatif yang digunakan ialah larutan Bouins. b. Dehidrasi : mengeluarkan cairan dari dalam sel dengan cara merendam dalam bahan kimia dimulai dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Pertama-tama jaringan yang dipilih direndam Alkohol 70 selama 2 beberapa hari, kemudian dilanjutkan direndam berturut-turut dengan alkohol 80 , 90 , 95 dan 100 masing-masing selama 2 jam. 36

c. Clearing : mengeluarkan alkohol dan memasukkan xylol parafin larut dalam

xylol ; tidak larut dalam alkohol Setelah didehidrasi jaringan tersebut direndam Alkohol xylol 1:1 ½ jam, dilanjutkan dengan xylol 3 kali masing-masing ½ jam.

d. Impregnasi ; penggantian xylol dengan paraffin

Cara direndam dalam parafin dengan titik cair 58-60 o C;dalam oven yang dipanaskan pada 65-70 o C, Xylol paraffin 1:1 ¾ jam.

e. Embedding : memasukan paraffin ke dalam sel

Jaringan tersebut direndam dengan parafin 3 kali masing-masing ¾ jam.

f. Blocking : mencetak jaringan sehingga mudah untuk dipotong

Pemotongan jaringan Dilakukan dengan mikrotom, ketebalan sayatan 4 mikrometer ;untuk jaringan lunak setelah dipotong dimasukan ke air suam-suam kuku + 40 C sehingga pita potongan jaringan mengapung dan bisa dipotong untuk selanjutnya ditata dalam gelas objek. Pewarnaan jaringan a. Hidrasi : mengeluarkan paraffin Direndam dengan Xylol sebanyak 2 kali masing-masing 3 menit, lalu alkohol 100 sebanyak 2 kali masing-masing 3 menit, dilanjutkan dengan alkohol 95, 90, 80, 70, 50 masing-masing 3 menit dan kemudian dicuci dengan akuades 2 kali

b. Pewarnaan H-E

Direndam dengan Hematoksilin 7 menit, dicuci dengan air 7 menit, dilanjutkan dengan Eosin 3 menit dan dicuci dengan akuades.

c. Dehidrasi: mengeluarkan air