Penguasaan dan Luas Tanah Rumah Tangga Responden Desa Dukuhrejo

42 Ada sebanyak 30 responden 75 persen dari 35 responden mengandalkan nafkah sebagai petani lahan kering dengan aneka nafkah ganda atau multi di penebangan kayupekerja perkebunanpenambangan batubarapengusaha warungburuh bangunanpedagang sayur dan atau guru TK. Sedangkan sisanya sebanyak 5 responden 12,5 persen lainnya mengandalkan nafkah sebagai penebang kayu dengan aneka nafkah ganda atau multi di penambangan batubarapengusaha warungpedagang sayur dan atau buruh bangunan lihat Tabel 14. Hal penting yang dapat dilihat dari hasil perhitungan pada Tabel 13 dan 14 bahwa sebagian besar 35 responden dari 40 responden rumah tangga Desa Dukuhrejo tidak mengandalkan nafkah tunggal untuk mempertahankan keberlanjutan hidup rumah tangga. Melainkan mereka mengandalkan nafkah ganda dan nafkah multi yang terdiri dari 2-4 mata pencaharian atau pekerjaan seperti yang sudah disebutkan di atas.

3. Penguasaan dan Luas Tanah Rumah Tangga Responden Desa Dukuhrejo

Sebanyak 19 responden 63,33 persen dari 30 responden petani lahan kering menguasai tanah seluas 4 sampai 5 ha dengan rata-rata luas tanah yang dikuasai 4,5 ha yang terdiri atas 3 persil lihat Tabel 15. Rata-rata luas tanah produktif yang diusahakan oleh golongan responden ini sebesar 3 ha dan yang tidak produktif 13 dari total luas tanah yang dikuasai. Sedangkan sebanyak 4 responden 13,33 persen lainnya termasuk ke dalam golongan luas tanah 5 sampai 6 ha dengan rata-rata luas tanah yang dikuasai 6,1 ha yang terdiri atas 4 persil. Rata-rata luas tanah produktif yang diusahakan oleh golongan responden ini sebesar 3,3 ha dan yang tidak produktif mencapai separuh dari total luas tanah yang dikuasai Tabel 15. Pemaparan di atas menunjukkan bahwa tanah yang dimiliki oleh suatu rumah tangga tidak semua produktif. Tabel 15 menunjukkan pula bahwa semakin besar golongan luas tanah yang dikuasai maka akan semakin besar pula luas tanah yang tidak produktif. Sebagai contoh pada golongan luas tanah 2 sampai 3 ha luas tanah yang tidak produktif 13 dari luas total tanah yang dikuasai. Sedangkan pada 43 golongan luas tanah 5 sampai 6 ha luas tanah yang tidak produktif mencapai separuh dari luas total tanah yang dikuasai Tabel 15. Tabel 15. Responden dengan Budidaya Pertanian Lahan Kering Sebagai Salah Satu Sumber Nafkah Menurut Golongan Luas Tanah yang Dikuasai Tahun 2012 Golongan Luas Tanah Ha N Luas Total Rata-rata Ha Rata-rata Luas Tanah Responden Ha Rata-rata Jumlah Persil Tanah Produktif Tidak Produktif 2 x ≥1 3 x 2 3 2,8 2,6 0,2 2 4 x 3 3 3,7 2,2 1,5 3 5 x 4 19 4,5 3,0 1,5 3 6 x 5 4 6,1 3,3 2,8 4 x 6

1 26

17 9 5 ∑ Responden 30 Sebanyak 5 responden penebang kayu yang bernafkah ganda atau nafkah multi sebagai penambang batubara, pengusaha warung, pedagang sayur, dan atau buruh bangunan; juga menguasai lahan pertanian. Sebanyak 3 dari 5 responden menguasai tanah seluas 1 sampai 2 ha dengan rata-rata 1,5 ha per rumah tangga. Tanah yang dikuasai terdiri dari 1 persil saja. Sisanya sebanyak 2 responden menguasai tanah seluas 2 sampai 3 ha dengan rata-rata 2,4 ha yang terdiri dari 2 persil. Namun demikian, tanah yang dikuasai oleh 5 responden ini tidak ada yang produktif Tabel 16. Tabel 16. Responden dengan Usaha Penebangan Kayu di Hutan dan Lapangan Pekerjaan Non Pertanian Menurut Golongan Luas Tanah yang Dikuasai Tahun 2012 Golongan Luas Tanah Ha N Luas Total Rata-rata Ha Rata-rata Luas Tanah Responden Ha Rata-rata Jumlah Persil Tanah Produktif Tidak Produktif 2 x ≥1 3 1,5 1,5 1 3 x 2 2 2,4 2,4 2 4 x 3 5 x 4 6 x 5 x 6 ∑ Responden 5 44 Sebanyak 5 responden mengandalkan nafkah tunggal di on farm petani lahan kering, penebang kayu dan off fram penambang batubara dalam mempertahankan keberlanjutan nafkah rumah tangga. Dari 5 responden tersebut sebesar 3 responden 60 persen termasuk ke dalam golongan luas tanah 4 sampai 5 ha dengan luas total rata-rata yang dikuasai sebesar 4,3 ha yang tersebar ke dalam 3 persil. Rata-rata luas tanah produktif yang diusahakan oleh golongan responden ini sebesar 1,8 ha dan rata-rata luas tanah yang tidak produktif 1∕2 dari total luas tanah yang dikuasai. Sedangkan sisanya sebanyak 2 responden 40 persen termasuk ke dalam golongan luas tanah 1 sampai 2 ha dengan luas total rata-rata yang dikuasai sebesar 1,5 ha yang tersebar di dalam 1 persil. Golongan responden ini 100 persen tanah yang dikuasai merupakan tanah tidak produktif lihat Tabel 17. Tabel 17. Responden dengan Nafkah Tunggal di On farm dan Off Farm Menurut Golongan Luas Tanah yang Dikuasai Tahun 2012 Golongan Luas Tanah Ha N Luas Total Rata-rata Ha Rata-rata Luas Nafkah Tunggal Ha Rata-rata Jumlah Persil Tanah Produktif Tidak Produktif 2 x ≥1 2 1,5 1,5 1 3 x 2 4 x 3 5 x 4 3 4,3 1,8 2,5 3 6 x 5 x 6 ∑ Responden 5 Hal penting lainnya yang dapat dilihat dari Tabel 15, 16, dan 17 adalah luas total tanah yang dikuasai 40 responden sebesar 52,8 ha. Dari luas total tanah tersebut yang produktif hanya sekitar 30 ha selebihnya tidak produktif. Luasnya tanah yang tidak produktif ini menunjukkan bahwa pendapatan rumah tangga yang diperoleh dari nafkah ganda dan nafkah multi jauh lebih besar dari pada bila responden sepenuhnya mengusahakan lahan yang dikuasainya. Pada sub bab tentang pendapatan responden dijelaskan lebih lanjut tentang hal ini. Padi, kacang tanah, sawi, buncis, bayam, terung, jagung, kacang panjang, bawang pre, timun, gambas, cabe, dan sebagainya, serta beberapa hasil perkebunan seperti pisang, mangga, rambutan, karet dan kelapa sawit adalah produksi pertanian responden Desa Dukuhrejo. 45 Tabel 18. Jumlah Responden dengan Status Penguasaan Tanah Menurut Golongan Luas Tanah Tahun 2012 Golongan Luas Tanah Ha N Luas Total Rata-rata Ha ∑ Responden Menurut Status Penguasaan Tanah Rata-rata Jumlah Persil Tanah Tanah Milik Tanah Sewa Tanah Sakap 2≥ x ≥1 11 1,6 11 2 2 3 x 2 7 2,9 7 2 3 4 x 3 9 3,8 9 2 3 5 x 4 2 4,9 2 2 6 x 5 6 5,9 6 1 1 4 x 6 5 14,5 5 2 5 ∑ Responden 40 40 9 1 Status penguasaan tanah pada 40 responden Desa Dukuhrejo dibedakan menjadi tiga; yakni tanah milik, tanah sewa, dan tanah sakap. Sebanyak 40 responden 100 persen memiliki status penguasaan tanah milik, sedangkan untuk status penguasaan tanah sewa hanya sebanyak 9 responden 22,5 persen dan hanya 1 responden 0,025 persen yang memiliki status penguasaan tanah sakap bagi hasil lihat Tabel 18. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa sudah pasti dalam rumah tangga responden Desa Dukuhrejo memiliki status penguasaan tanah milik. Beberapa diantaranya tidak hanya memiliki status penguasaan tanah milik, akan tetapi juga memiliki status penguasaan tanah sewa dan tanah sakap sehingga rata-rata jumlah persil tanah mereka lebih dari satu. Tanah sewa yang dimaksud pada responden Desa Dukuhrejo adalah tanah hasil dari menyewa secara gratis atau tidak bayar pada desa.

4. Pendapatan Rumah Tangga Responden Desa Dukuhrejo