38
Langkah kerja: a. Menyiapkan kerikil yang telah dioven selama 24 jamdengan suhu110°C
seberat 3000 gram. b. Menyiapkan satu set ayakan dan menyusun berurutan mulai dari diameter
bawah ke atas: pan; 2.36 mm; 4.75 mm; 9.5mm; 12.5mm; 19mm; 25mm; 38 mm.
c. Menuangkan kerikil ke dalam ayakan paling atas dan menutup rapat-rapat susunan ayakan tersebut dan diletakkan di mesin penggetar.
d. Menghidupkan mesin penggetar selama ± 5 menit. e. Menimbang dan mencatat berat agregat kasar yang tertinggal diatas masing-
masing ayakan.
3.4 Rencana Pencampuran Beton
Rencana campuran antara semen, air dan agregat-agregat sangat penting untuk mendapatkan kekuatan beton sesuai dengan yang diinginkan. Perancangan
campuran adukan beton dimaksudkan untuk memperoleh kualitas beton yang seragam. Dalam hal ini rencana campuran beton menggunakan mix design dengan
metode Departemen Pekerjaan Umum dan kekuatan yang akan dicapai adalah 37 Mpa.
Variasi penambahan zat aditif Conplast P211 adalah 0 lt100 kg semen; 0,2 lt100 kg semen; 0,4 lt100 kg semen; 0,6 lt100 kg semen
. Variasi ini didasarkan pada range dosis yang tertera pada brosur yang dikeluarkan oleh PT. Fosroc
Indonesia. Untuk mempermudah pencampuran maka setiap kelompok benda uji pada tiap variasi dibuat hitungan jumlah bahan yang dibutuhkan. Rencana
campuran beton dan kebutuhan bahan tiap satu kali adukan dapat dilihat pada lampiran B.
39
3.5 Pengujian Nilai Slump
Slump beton adalah besaran kekentalan viscosityplastisitas dan kohesif dari
beton segar. Menurut SK-SNI M-12-1989-F, cara pengujian nilai slump adalah sebagai berikut :
§ Membasahi cetakan dan pelat dengan kain basah § Meletakkan cetakan diatas pelat dengan kokoh
§ Mengisi cetakan sampai penuh dengan 3 lapisan, tiap lapisan berisi kira-kira 13 isi cetakan, kemudian setiap lapis ditusuk dengan tongkat pemadat
sebanyak 25 kali tusukan secara merata. § Segera setelah selesai penusukan, ratakan permukaan pengujian benda uji
dengan tongkat dan semua sisa benda uji yang ada disekitar cetakan harus disingkirkan
§ Mengangkat cetakan perlahan-lahan tegak lurus keatas § Mengukur slump yang terjadi
3.6 Pembuatan Benda Uji
Masing – masing proporsi bahan yang telah dihitung kemudian dibuat campuran adukan dengan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Mengambil bahan pembentuk beton yaitu semen, pasir, kerikil, dan air dengan berat yang telah ditentukan dalam rencana
2. Mengaduk bahan – bahan tersebut sampai benar – benar homogen 3. Diadakan pengujian nilai slump dengan menggunakan kerucut Abrams.
a. Kerucut Abrams dibersihkan dan bagian dalam dibasahi dengan air. b. Cetakan diletakkan di atas plat baja
c. Adukan beton dimasukkan hingga 13 bagian kerucut, kemudian dipadatkan dengan cara menumbuknya menggunakan tongkat sebanyak 25
kali
40
d. Pengisian diselesaikan sampai dengan dua lapis berikutnya dan pada bagian atasnya ditumbuk sehingga cetakan tetap terisi penuh. Selanjutnya
bagian atasnya diratakan dengan menggunakan cetok e. Cetakan diangkat perlahan – lahan tegak lurus ke atas
f. Diukur penurunannya dari tinggi mula – mula, dan besarnya penurunan tersebut adalah nilai slump
4. Adukan beton siap dituang dalam cetakan. Cetakan yang digunakan berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi
30 cm. Sebelum pencetakan benda uji silinder perlu dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :
a. Menyiapkan cetakan silinder dan melumasi sisi dalamnya dengan oli b. Memasukkan adukan ke dalam cetakan silinder diikuti dengan pemadatan,
setelah itu permukaanya diratakan dan dibiarkan selam 24 jam c. Setelah beton berumur 1 hari, cetakan dibuka dan kemudian beton
direndam dalam air.
3.7 Perawatan Curing