ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA FLAVONOID KANDUNGAN DAUN PIRDOT (Saurauia vulcani korth).

ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA FLAVONOID
KANDUNGAN DAUN PIRDOT (Saurauia vulcani korth)

Oleh :
Robertus Sormin
NIM 4122210004
Program studi Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

iii

ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA FLAVONOID
KANDUNGAN DAUN PIRDOT (Saurauia vulcani korth)

ROBERTUS SORMIN (4122210004)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi flavonoid dari daun pirdot dengan
metode ekstraksi, pemisahan dengan kromatografi lapis tipis dan karakterisasi
spektroskopi IR, UV-Vis dan GC-MS serta penentuan titik lebur senyawa flavonoid.
Sebanyak 50 g serbuk daun pirdot di ekstraksi dengan pelarut etanol 70%. Ekstrak
yang telah disaring dihidrolisis dengan HCl 2 M selama 2 jam. Pelarut yang masih
ada di uapkan dengan rotary evaporator suhu 78ºC sehingga didapat ekstrak pekat
berwarna merah marun sebanyak 100 mL. Dengan pereaksi shinoda ekstrak
menunjukkan adanya flavonoid dengan terbentuknya gas dan warna jingga yang
semakin kuat. Dengan NaOH 40 % terbentuk warna kuning sebagai konfirmasi
adanya flavonoid dalam ekstrak. Pemisahan senyawa flavonoid dilakukan dengan
kromatografi lapis tipis menggunakan larutan pengembang n-butanol: asam asetat :
air (4:1:5) dan penjerap silika gel 60 F254 . Hasil kromatografi lapis tipis memberikan
pemisahan flavonoid dengan data nilai Rf 0,94 yang merupakan golongan isoflavon.
Analisis karakterisasi menggunakan melting point yang memberikan data titik
lebur 298ºC. Melalui literatur diketahui genistein memiliki titik lebur 297-298ºC.
Hasil analisis spektroskopi IR menunjukkan ekstrak memiliki pita serapan bilangan

gelombang yang menunjukkan gugus-gugus karakteristik flavonoid. Dengan UV-Vis
flavonoid memberikan pola spektrum serapan panjang gelombang menyerupai pola
spektrum flavonoid golongan isoflavon yaitu genistein. Sedang analisis menggunakan
GC-MS tidak memberikan informasi mengenai struktur flavonoid yang ditelaah.
Informasi yang di dapat disimpulkan bahwa senyawa flavonoid yang sedang ditelaah
dalam ekstrak daun pirdot adalah golongan isoflavon yaitu Genistein (4',5,7trihidroksisoflavon).
Kata kunci : ekstrak daun pirdot, flavonoid, isolasi, karakterisasi

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur serta hormat kemuliaan bagi Allah Yang Mahakuasa, atas segala
kasih karuniaNya yang selalu menyertai penulis dalam penyusunan skripsi ni
sehingga

dapat

diselesaian


dengan

baik.

Skripsi

ini berjudul

“Isolasi dan

Karakterisasi Senyawa Flavonoid Kandungan Daun Pirdot (Saurauia vulcani korth)”,
skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sains Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada bapak Agus
Kembaren,

S.Si,

M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak


memberikan bimbingan, saran dan masukan kepada penulis samapi selesainya
penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada ibu Dr. Ida
Duma Riris, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selama ini telah
memberikan bimbingan dan motivasi selama perkuliahan. Serta bapak Prof. Dr.
Albinus Silalahi, M.S, bapak Dr.Ayi Darmana,M.Si dan ibu Junifa Layla Sihombing,
S.Si, M.Sc sebagai dosen penguji ujian skripsi yang telah memberikan masukan dan
saran-saran mulai dari perencanan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi
ini.Ucapan terimakasih juga kepada seluruh dosen-dosen jurusan kimia yang telah
banyak memberikan banyak ilmu dan motivasi kepada penulis.
Ucapan terimakasih teristimewa kepada kedua orang tua penulis yaitu ayahanda
T.Sormin dan ibu N. Br.Limbong yang telah memberikan kasih sayang dengan segala
kemurahan dan kemampuan yang dimiliki kepada penulis. Juga kepada saudara/i
penulis James C.Sormin, Lusi S.Sormin, Derliana H.Sormin, Jelita Sormin, Herjules
M.Sormin. Atas segala doa dan motivasi yang selalu mengangkat semangat penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih buat KTB Ellen Simanjuntak dan Beril
S Ginting, K’Apriyani Simanjuntak dan adek Kelompok Kecil “Ekklesia SG (
Betania, Cristin, Jesica, Marina) dan Siloam SG ( Elsa, Nelly, Titin, Vivi ) “ serta
Putri Nandi Situmeang yang memberikan doa dan semangat untuk membantu proses


v

penyusunan skripsi ini. Tak lupa juga untuk rekan seperjuangan Kimia NK 2012 yang
saling membantu bersama-sama baik dalam proses perkuliahan sampai skripsi.
Terimakasih untuk pihak/orang lain yang belum tersebut dalam tulisan ini yang
membantu penulis selama ini
Penulis menyadari bahwa banya kekurangan baik dari segi tata bahasa maupun
isi, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan

skrisi ini.

Semoga

hasil penelitian ini bermanfaat untuk

pengetahuan pembaca.

Medan, Agustus 2016
Penulis


Robertus Sormin

ilmu

vi

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak


iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel

x

Daftar Lampiran


xi

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1 Latar Belakang

1

1.2 Batasan Masalah

3

1.3 Rumusan Masalah

3

1.4 Tujuan Penelitian


4

1.5 Manfaat Penelitian

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

5

2.1 Metabolit Sekunder

5

2.2 Daun Pirdot

6

2.3 Flavonoid


7

2.3.1 Klasifikasi Senyawa Flavonoid

8

2.4 Isolasi Flavonoid

16

2.4.1 Ekstraksi

18

2.4.2 Fraksinasi

20

2.4.3 Pemisahan dan Pemurnian


20

2.5 Kromatografi Lapis Tipis

22

vii

2.6 Peralatan Yang Digunakan

25

2.6.1 Spektroskopi Inframerah (Infrared Spectroscopy)

25

2.6.2 Spektroskopi Serapan Ultra Violet-Tampak

27

2.6.3 Kromatografi Gas-Spektrometer Massa ( GC-MS)

28

BAB III METODE PENELITIAN

30

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

30

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

30

3.2.1 Peralatan Penelitian

30

3.2.2 Bahan Penelitian

30

3.3 Diagram Alir Penelitian

31

3.3.1 Diagram Alir Penyiapan Sampel

31

3.3.2 Diagram Alir Ekstraksi Sampel

31

3.3.3 Diagram Alir Uji Kualitatif Flavonoid

32

3.3.4 Diagram Alir Pemisahan Senyawa Flavonoid

32

3.3.5 Diagram Alir Penentuan Titik Lebur

33

3.3.6 Diagram Alir karakterisasi Flavonoid

33

3.4 Prosedur Penelitian

34

3.4.1 Prosedur Penyiapan Sampel

34

3.4.2 Prosedur Uji Kualitatif Flavonoid

34

3.4.2.1 Ekstraksi Sampel

34

3.4.2.2 Uji dengan Pereaksi Shinoda dan NaOH

34

3.4.3 Prosedur Pemisahan Senyawa Flavonoid

34

3.4.4 Penentuan Titik Lebur

35

3.4.5 Prosedur Karakterisasi Flavonoid

35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

36

4.1 Hasil Ekstrak Daun Pirdot

36

4.2 Uji Kualitatif Senyawa Flavonoid

36

4.3 Isolasi Senyawa Flavonoid dengan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

37

viii

4.4 Analisis Penentuan Titik Lebur

39

4.5 Analisis Spektroskopi Infra-Merah

40

4.6 Analisis Spektroskopi UV-Vis

42

4.7 Analisa GC-MS

44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

45

5.1 Kesimpulan

45

5.2 Saran

46

DAFTAR PUSTAKA

47

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Rf Senyawa Flavonoid Minor.

24

Tabel 2.2 Harga Kira-Kira Absorbsi Infra Merah

25

Tabel 4.1 Data Rf Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Daun Pirdot

39

Tabel 4.2 Karakteristik senyawa Daidzein dan Genistein

40

Tabel 4.3 Daerah Serapan Spektroskopi FTIR

42

Tabel 4.4 Data Spektrum UV-Vis Isolat Flavonoid

43

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Daun Pirdot

6

Gambar 2.2 Struktur Umum Flavonoid

8

Gambar 2.3 Struktur Auron

9

Gambar 2.4 Struktur Flavon dan Flavonol

10

Gambar 2.5 Dasar Antosianidin Alam

11

Gambar 2.6 Struktur Flavan

12

Gambar 2.7 Flavan-3-Ol di Alam

13

Gambar 2.8 Beberapa Khalkon yang Terdapat di Alam

14

Gambar 2.9 Contoh Senyawa Flavanon Alam

15

Gambar 2.10 Diagram Alir Metode Isolasi 1

16

Gambar 2.11 Diagram Alir Metode Isolasi 2

17

Gambar 3.1 Diagram Alir Penyiapan Sampel

31

Gambar 3.2 Diagram Alir Ekstraksi Sampel

31

Gambar 3.3 Diagram Alir Uji Kualitatif

32

Gambar 3.4 Diagram Alir Pemisahan Senyawa Flavonoid

32

Gambar 3.5 Diagram Alir Penentuan Titik Lebur Flavonoid

33

Gambar 3.6 Diagram Alir Karakterisasi Flavonoid

33

Gambar 4.1 Reaksi Uji Kualitatif Flavonoid

37

Gambar 4.2 Hasil KLT Ekstrak Flavonoid

38

Gambar 4.3 Spektrum IR Flavonoid Sampel dan Standar

41

Gambar 4.4 Spektrum UV-Vis Isolat Flavonoid

42

Gambar 4.5 Struktur Molekul 4’,5,7-trihidroksiisoflavon.

44

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Standar senyawa Genistein

51

Lampiran 2. Data Hasil Analisis Spektroskopi IR

52

Lampiran 3. Data Hasil Analisis Spektroskopi UV-Vis

53

Lampiran 4. Data Hasil Analisis GC-MS

54

Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian

56

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman hayati, berbagai
tanaman dapat tumbuh dengan subur ini dikarenakan keadaan geografis Indonesia
yang

beriklim tropis

Keanekaragaman

dengan

hayati

curah

tersebut

hujan

banyak

rata-rata
digunakan

tinggi sepanjang

tahun.

sebagai

untuk

sumber

memperoleh senyawa metabolit sekunder. Senyawa yang dimaksud adalah senyawa
metabolit sekunder yang meliputi golongan alkaloid, flavanoid, steroid dan terpenoid,
yang tersebar pada jaringan tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan mampu merekayasa
beraneka ragam senyawa kimia yang mempunyai berbagai bioaktivitas yang menarik,
dan kemampuan ini pula diartikan sebagai mekanisme pertahanan diri terhadap
ancaman lingkungan. Dalam hubungan ini tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan
senyawa – senyawa kimia yang bersifat pestisida, insektisida, antifungal, atau
sitotoksik (Salempa, 2014).
Flavonoid merupakan salah satu metabolit sekunder yang terdapat pada
tumbuhan. Secara biologis flavonoid memainkan peranan penting dalam kaitan
penyerbukan tanaman oleh serangga. Sejumlah flavonoid mempunyai rasa pahit
hingga bersifat menolak sejenis ulat tertentu.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan maka perkembangan kimia bahan
alam tidak dapat lagi diragukan sampai sekarang. Berbagai cara analisis preparatif
atau pemisahan telah diketemukan dan dikembangkan seperti metode kromatografi.
Metode

tersebut

memungkinkan

untuk

mengisolasi

senyawa-senyawa

yang

jumlahnya sangat kecil. Namun demikian tanpa didukung dengan ata spektroskopi
tidak akan pernah kimia bahan alam berkembang sampai saat ini. Metode
spektroskopi

yang

meliputi ultraviolet,

infra

merah,

resonansi magnetik

inti,

spektrometri massa, resonansi putaran elektron, dan sebagainya telah mengubah cara
kerja dan kebiasaan yang sebelumnya oleh peneliti. Data spektroskopi yang

1

2

jumlahnya sangat besar yang berkaitan dengan sifat-sifat struktur telah terkumpul
(Sastrohamidjojo, 1996).
Saat ini penggunaan bahan alam sebagai obat (biofarmaka) cenderung
mengalami peningkatan dengan adanya isu back to nature dan krisis ekonomi yang
mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat terhadap obat-obatan modern yang
relatif lebih mahal harganya. Masyarakat memanfaatkan tumbuhan obat sering kali
tidak

mengetahui kandungan

kimia

dari tumbuhan

tersebut,

sehingga

dalam

menentukan jumlah dosis pemakaiannya masyarakat hanya mengandalkan pada
pengalaman dan perkiraan semata. Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam
obat tradisional selain berkhasiat dapat juga menyebabkan efek samping yang
merugikan jika dikonsumsi sembarangan (tanpa kontrol).
Berdasarkan

hal

tersebut

menjadi

sangat

penting

untuk

mengetahui

kandungan fitokimia beberapa jenis tumbuhan lokal yang masih sering dijadikan obat
oleh masyarakat. Uji kandungan kimia dilakukan melalui analisis fitokimia secara
kualitatif. Uji fitokimia ini masih merupakan suatu metode pengujian awal dalam
upaya untuk mengetahui kandungan senyawa aktif yang terdapat dalam tumbuhan
obat lokal yang berperan penting dalam penyembuhan penyakit. Hasil akhir dari
seluruh rangkaian penelitian ini diharapkan akan dapat menemukan suatu senyawa
yang memiliki efek farmakologi tertentu sehingga memacu penemuan obat baru yang
berasal dari keragaman jenis tumbuhan obat lokal (Rohyani, dkk. 2015).
Pirdot (Saurauia vulcani korth) adalah spesies actinidiaceae, telah digunakan
untuk mengobati diabetes mellitus tradisional dan secara empiris memberikan hasil
yang memuaskan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Panal Sitorus (2015)
skrining fitokimia dari simplisia dan ekstrak etanol pirdot

menunjukkan kehadiran

flavonoid, glikosida, saponin, tanin dan steroid / triterpenoid. Ekstrak etanol Saurauia
vulcani korth daun menunjukkan hasil yang baik sebagai efek antidiabetes, ekstrak
etanol daun pirdot ini efektif sebagai agen antidiabetes dan memiliki kemampuan
untuk mengurangi kadar glukosa darah pada tikus. Hal ini ditunjukkan oleh penipisan
yang signifikan dari kadar glukosa darah di aloksan mencit diabetes yang diinduksi
selama sepuluh hari. Daun tumbuhan pirdot ini sebenarnya sudah banyak digunakan

3

oleh masyarakat banyak khususnya di Sumatera Utara digunakan sebagai obat
berbagai penyakit, salah satunya penyakit diabetes. Melihat banyaknya manfaat daun
pirdot bagi kesehatan masyarakat, saat ini tumbuhan pirdot (Saurauia vulcani korth)
sudah di inventarisasikan di Kebun Raya Samosir sebab eksploitasi yang berlebihan
tanpa diiringi upaya budidayanya akan berakibat pada kelangkaan jenis ini.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa
sampai saat ini belum diketahui senyawa flavonoid apa yang terkandung dalam daun
pirdot. Penelitian sebelumnya lebih menyelidiki kehadiran metabolit sekunder pada
daun pirdot. Oleh karena itu sangat perlu dilakukan penelitian mengenai senyawa
flavonoid yang terkandung dalam daun pirdot, supaya membantu proses penggunaan
daun pirdot yang efisien sebagai obat tradisional. Sehingga peneliti akan melakukan
penelitian lebih lanjut dengan judul “ Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Flavonoid
Kandungan Daun Pirdot (Saurauia vulcani korth) ”. Laporan hasil penelitian ini
nantinya akan ditulis sebagai skripsi peneliti dalam rangka memenuhi syarat
memperoleh gelar sarjana sains.
1.2

Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada isolasi dan karakterisasi senyawa flavonoid dari

daun pirdot dengan metode ekstraksi sokhlet menggunakan pelarut etanol. Ekstrak
etanol dievaporasi dan selanjutnya diidentifikasi dengan uji fitokimia dengan uji
kualitatif menggunakan pereaksi shinoda dan NaOH, pemisahan dengan kromatografi
lapis tipis, penentuan titik lebur senyawa flavonoid, dan karakterisasi dengan
instrumen spektroskopi, IR, UV-Vis dan GC-MS.
1.3

Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana cara mengisolasi senyawa flavonoid dari daun pirdot?
2. Bagaimana cara mengidentifikasi dan karakterisasi senyawa flavonoid
dari ekstrak daun pirdot?
3. Senyawa flavonoid apa yang terkandung dalam daun pirdot?

4

1.4

Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan :
1.

Mengetahui cara mengisolasi senyawa flavonoid dari daun pirdot.

2.

Mengetahui cara identifikasi dan karakterisasi senyawa flavonoid dari
ekstrak daun pirdot.

3.

1.5

Mengetahui senyawa flavonoid yang terkandung dalam daun pirdot.

Manfaat Penelitian
Khusus untuk
bermanfaat

menambah

peneliti sendiri,
wawasan

/

pelaksanaan penelitian ini sangat
pemahaman

/

keterampilan

dalam

melakukan penelitian.
Disamping itu, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
1.

Sebagai informasi ilmiah pada bidang kimia bahan alam dan pada bidang
farmasi dalam upaya pengembangan ilmu kimia flavonoid dari daun
pirdot.

2.

Untuk memperkuat nilai ilmiah dari khasiat yang dimiliki daun pirdot
sebagai obat tradisional .

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta pembahasan yang diuraikan
diatas maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Senyawa flavonoid di isolasi dengan metode ekstraksi dan pemisahan
kromatrografi lapis tipis menggunakan pengembang n-butanol : asam
asetat : air dengan perbandingan 4:1:5 dan penjerap silika gel 60 F 254 .
KLT menghasilkan bercak noda flavonoid yang terisolasi pada bilangan
Rf 0,94 dan menunjukkan flavonoid yang ditelaah adalah golongan
isoflavon yaitu genistein.
2. Flavonoid diidentifikasi menggunakan pereaksi shinoda (Mg-HCl), serta
NaOH. Karakterisasi menggunakan spektroskopi Inframerah, UV-Vis
memberikan data-data yang mendukung penentuan struktur flavonoid
yang sedang ditelaah.
3. Senyawa flavonoid yang terkandung dalam daun pirdot (Saurauia vulcani
korth) adalah genistein (4',5,7-trihidroksisoflavon) dengan titik
298ºC, kristal berwarna kuning-kecoklatan.

45

leleh

46

5.2 Saran
Dari hasil penelitian, peneliti menyarankan :
1. Ekstrak flavonoid harus murni supaya tidak mengganggu pada analisis
berikutnya,

pengambilan

metabolit

dari

jaringan

tumbuhan

harus

dilakukan mengikuti serangkaian tahapan isolasi, fraksinasi, pemurnian.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan metabolit dan
uji biologis tumbuhan pirdot baik batang, buah, dan akar sehingga dapat
lebih dimanfaatkan.
3. Untuk mendapatkan data karakteristik senyawa genistein yang lebih
spesifik dapat dilakukan dengan analisis LC-MS, spektroskopi NMR.

DAFTAR PUSTAKA

Biolib, (2016), www.biolib.cz/en/image/id263233/ (diakses 21 April 2016)
Carl Roth,

(2016),

https://www.carlroth.com/en/en/search?text=446-72-0

(diakses

tanggal 29 Juni 2016)
Chemnet, (2016),
http://www.chemnet.com/cas/id/446-72-0/Genistein.html (diakses
tanggal 23 Agustus 2016)
Chemnet,

(2016),

http://www.chemnet.com/cas/my/486-66-8/Daidzein.html (diakses

tanggal 23 agustus 2016)
Coelho, P.L.C., Sandra, R.V.F., Bruno, P.S.T., Victor, D.A.S., Mona, N.O.,
Maria,S.G., Cleide, S.S.,Ramon, D.S.E., Maria, F.D.C., Pedro, R.B., Ivana,
L.O.N., Silvia, L.C., (2015), Flavonoids from the Brazilian plant Croton
betulaster inhibit the growth of human glioblastoma cells and induce
apoptosis, Brazillian Journal of Pharmacognosy, Vol. 26 : 34–43
GBIF,(2015), www.gbif.org/species/3644697 (diakses tanggal 16 September 2015)
Harborne, J.B., (1987), Metode fitokimia: Penuntun cara modern menganalisis
tumbuhan, terbitan kedua, diterjemahkan oleh Kokasih Padmawinata dan
Iwang Soediro, Penerbit ITB, Bandung.
Hendayana, S., Asep,K., A.A.Sumarna., Asep. S., (1994), Kimia analitik instrument
edisi ke satu , IKIP Semarang Press, Semarang
Hostettmann, K., Hostettman,M.,Marston,A., (1995), Cara Kromatografi Preparatif
Penggunaan Pada Isolasi Senyawa Alam, diterjemahkan oleh Kokasih
Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung.
Manitto,

P.,

(1981),

Biosynthesis of Natural Products. diterjemahkan oleh

Dra.koensoemardiyah,Apt, Ikip Semarang Press, Semarang

47

48

Markham, K.R., (1988), Cara Mengidentifikasi Flavonoid, penerjemah Kokasih
Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung
Matsjeh,S., Hardjono,S., Respati,S., (1994), Kimia Organik II, Yogyakarta: FMIPA
UGM,

Departemen

Pendidikan

dan

Kebudayaan,

Direktorat

Jenderal

Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Akademik 1996
Mazimba, O., Ishmael B. M., Runner R. M., (2011),

An Efficient Synthesis of

Flavans from Salicylaldehyde and Acetophenone Derivatives. Journal of
Tetrahedron Letters, Vol 52: 6716–6718
McLafferty,F.W., (1987), Interpretasi Spektra Massa, Yogyakarta, Gadjah Mada
University Press.
Mulyani,Y., Eri,B., M.Untung,K.A., (2013), Peranan Senyawa Metabolit Sekunder
Tumbuhan Mangrove Terhadap Infeksi Bakteri Aeromonas Hidrophilia Pada
Ikan Mas (Cyprinus carpio .L), Jurnal Akuatika,Vol. 4, No.1:1-9
Rasyid,A., (2012), Identifikasi senyawa metabolit sekunder-serta uji aktivitas anti
bakteri dan antioksidan ekstrak methanol teripang stichopus hermanii, Jurnal
Ilmu dan kelautan Tropis, Vol.4, No.2 : 360-368
Rohyani, I. S., Evy, A., Suripto., (2015),

Kandungan Fitokimia Beberapa Jenis

Tumbuhan Lokal yang Sering Dimanfaatkan Sebagai Bahan Baku Obat di
Pulau Lombok,

Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas

Indonesia, Vol 1, No. 2 : 388-391
Roking, (2007), Identifikasi Golongan Senyawa dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak
Metanol Serta Fraksi Aktif Daun Pirdot (Saurauia Vulcani Korth), Skripsi,
FMIPA UI, Depok
Sahidin,I., (2015), Mengenal Senyawa Alami Pembetukan Dan Pengelompokan
Secara Kimia, Unhalu Presss, Kendari

49

Salempa, P., (2014), Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak nHeksan Daun Tumbuhan Maja (Aegle marmelos Linn.), Jurnal Sainsmat ,Vol.
3, No.2 : 185-190
Sastrohamidjojo, H., (1985), Spektroskopi , Yogyakarta Liberty, Yogyakarta
Sastrohamidjojo, H., (1996), Sintesis Bahan Alam, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta
Setyowati,W.A.E., Sri R.D.A., Ashadi., Bakti M., Cici P.R., (2014), Skrining
Fitokimia dan Identifikasi Komponen Utama Ekstrak Metanol Kulit Durian
(Durio Zibthinus Murr.) Varietas Petruk, Seminar Nasional Kimia Dan
Pendidikan Kimia Juni 2014.
Sinaga, R., (2014), Isolasi Identifikasi Senyawa Flavonoid dari Ekstrak kulit petai (
Parkia Speciosa), Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.
Sitorus, P., (2015), Characterization Simplisia and Ethanolic Extract of Pirdot
(Saurauia Vulcani, Korth) Leaves and Study of Antidiabetic Effect in Alloxan
Induced Diabetic Mice, International Journal of ChemTech Research, Vol.8,
No.6 :203-215
Sjahid, R. L., (2008), Isolasi dan Identifikasi Flavonoid dari Daun Dewandaru
(Eugenia uniflora L.), Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah
Surakarta , Surakarta
Solomons, T. W. G., (1988), Organic Chemistry Fourth Edition, University of South
Florida, United states of America
Suteja, I.K.P., Wiwik, S.R., I Wayan, G.G., (2016), Identifikasi dan Uji Aktivitas
Senyawa Flavonoid dari Ekstrak Daun Trembesi (Albizia Saman (Jacq.) Merr)
sebagai Antibakteri Escherichia Coli,Jurnal Kimia,Vol.10 :141- 148

50

Taroreh, M., Sri,R., Pudji, H., Agnes, M., (2015), Ekstraksi Daun Gedi (Abelmoschus
Manihot L) Secara Sekuensial dan Aktivitas Antioksidannya, Jurnal Agritech,
Vol.35, No.3 :280-287
Ternay, A.L.JR., (1979), Contemporary Organic Chemistry Second Edition, W.B.
Saunders Company , University of texas, Texas, USA.
Yuhernita dan Julianti, (2011), Analisis Senyawa Metabolit Sekunder dari Ekstrak
Metanol Daun Surian yang Berpotensi sebagai Antioksidan, Jurnal Makara
Sains, Vol 15 : 48-52