PENGARUH METODE KINDERGARTEN WATCHING SIAGA BENCANA GEMPA BUMI TERHADAP STIMULASI KECERDASAN VISUAL SPASIAL DAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA DINI DI TK SYEIKH ABDURRAUF BLANG OI BANDA ACEH.

(1)

PENGGUNAAN METODE KINDERGARTEN WATCHING SIAGA BENCANA GEMPA BUMI UNTUK MENSTIMULASI KECERDASAN

VISUAL SPASIAL DAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA DINI DI TK SYEIKH ABDURRAUF BLANG OI BANDA ACEH

Tesis

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

NAMA : LINA AMELIA

NIM : 8126182018

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

LINA AMELIA. Pengaruh Metode Kindergarten Watching Siaga Bencana Gempa Bumi Terhadap Stimulasi Kecerdasan Visual Spasial Dan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Di TK Syeikh Abdurrauf Blang Oi Banda Aceh. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan 2015.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (a) Pelaksanaan metode Kindergarten watching Siaga Bencana Gempa Bumi dapat diterapkan oleh pendidik anak usia dini di TK Syekh Abdurrauf Blang Oi Banda Aceh, (b) Metode Kindergarten watching Siaga Bencana Gempa Bumi mampu memberikan pengaruh terhadap kecerdasan Visual Spasial dan kinestetik anak di TK Syekh Abdurrauf Blang Oi Banda Aceh. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan ( Research and development/ R & D) 4-D ( define, design, develop dan disseminate). Penelitian ini diadakan di TK Syekh Abdurrauf Blang Oi dengan populasi dan sampel penelitiannya adalah TK B sejumlah 38 orang anak. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan lebih yaitu dimulai dengan survey awal ke sekolah dan diskusi instrument dengan guru dan uji coba instrument oktober, penelitiannya di bulan 17-22 November 2014,dilanjutkan lagi tanggal 6-10 januari 2015 terakhir pengolahan data dilakukan di bulan Januari Februari 2015. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar test informal untuk anak, lembar observasi kemampuan visual spasial anak, lembar observasi guru dan lembar kesan guru.teknik analisis datanya adalah dengan menggunakan rumus statistic , dalam penelitian ini karena sampelnya tunggal maka dipakai rumus uji t untuk kelompok tunggal. Berdasarkan dari hasil perhitungan maka nilai t hitung diperoleh 8,070 sedangkan nilai t tabel adalah 2,028 sehingga t hitung lebih besar daripada t tabel t hitung> t tabel, 8,070 > 2,028 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran kindergarden watching terhadap stimulasi kecerdasan visual spasial dan kinestetik anak. Data ini juga diperkuat dengan hasil observasi anak yang lebih banyak memrikan respon positif daripada respon negatif. secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa anak yang memberikan respon positif berjumlah 32 orang dari 38 anak ( 84,21%) dan respon negatif 6 orang dari 38 anak (15,79%)


(6)

ABSTRACT

LINA AMELIA. Effect of Method Kindergarten Watching Earthquake Preparedness Against Stimulation Visual Spatial Intelligence and Kinesthetic Intelligence Childhood In kindergarten Sheikh Abdurrauf Blang Oi Banda Aceh. Graduate Program, State University of Medan in 2015.

The purpose of this study was to determine (a) Implementation of the method Kindergarten watching Earthquake Preparedness can be applied by early childhood educators in kindergarten Sheikh Abdurrauf Blang Oi of Banda Aceh, (b) Methods of Kindergarten watching Earthquake Preparedness able to give effect to the Visual Spatial intelligence and kinesthetic child in kindergarten Sheikh Abdurrauf Blang Oi of Banda Aceh. This type of research is the development of research (Research and development/R & D) 4-D models ( define, design, develop and disseminate). This study was conducted in kindergarten Sheikh Abdurrauf Blang Oi of Banda Aceh with the population and sample research is TK B total of 38 children. This research was carried out for 2 months beginning with the initial survey instrument to school and discussions with teachers and test instrument October, research in 17 to 22 November 2014, resumed last date of 6-10 January 2015 data processing is done in January-February 2015. The instrument used in this study is an informal test sheets for children, observation sheets visual spatial abilities of children, teacher observation sheets and sheets impression guru.teknik data analysis is to use a statistical formula, in this study because it used a single sample test formula t for a single group. Based on the results of the calculation of the t value obtained 8.070 while the value t table is 2.028 so that t is greater than t table t>t table, 8.070>2.028 so it can be concluded that there are significant watching kindergarden learning to stimulation of visual spatial intelligence and kinesthetic child. This data is also strengthened by the observation of the child more memrikan positive responses than negative responses. Overall it can be concluded that children who give a positive response are 32 people from 38 children (84.21%) and negative responses 6 of 38 children (15.79%)


(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq serta Hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tesis penelitian dengan

judul “Penggunaan Metode Kindergarten Watching Siaga Bencana Gempa Bumi

dalam menstimulasi Kecerdasan Visual Spasial Dan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Di Syeikh Abdurrauf Blang Oi Banda Aceh

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun tesis penelitian ini masih banyak kekurangan, namun berkat bimbingan dan pengarahan dari Bapak/ Ibu dosen pada akhirnya penulisan tesis ini dapat terselesaikan. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ketua Prodi Dikdas Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si yang telah memberikan dukungan dan kemudahan dalam proses penyelesaian tesis ini terutama dalam proses kelancaran pengurusan administrasi

2. Sekretaris prodi dikdas Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd beserta staf prodi yang telah memberikan dukungan dan kemudahan dalam pengurusan dan penyelesaian administrasi yang dibutuhkan demi kelancaran penelitian dan penyelesaian tesis ini

3. Pembimbing pertama thesis, Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS. Kons yang telah membimbing saya dengan penuh kesabaran dalam membimbing dan mengarahkan saya dalam menyelesaikan penulisan thesis ini

4. Pembimbing kedua thesis, Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd yang telah membimbing saya dengan penuh kesabaran dalam membimbing dan mengarahkan saya dalam menyelesaikan penulisan thesis ini


(8)

5. Kedua orang tua dan saudara saya yang selalu memberikan dukungan moril dan materil serta selalu mengiringi langkah saya dengan doa dan restunya demi lancarnya penulisan thesis ini

6. terima kasih juga buat semua teman-teman sejawat yang telah membantu sehingga thesis penelitian ini dapat terselesaikan.

Semoga amal kebaikan dari semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT. Peneliti juga menyadari bahwa tesis penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru maupun calon guru atau pihak yang bersangkutan pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Medan, November 2014 Penyusun


(9)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Pembatasan Masalah ... 8

1.4 Perumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 9

1.6 Kegunaan Penelitian... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORITIS 2.1.1 Kecerdasan Visual Spasial dan Kecerdasan Kinestetik ... 11

2.1.1.1 Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini ... 13

2.1.1.2 .Kecerdasan Kinestetik ... 17

2.1.1.3.Faktor-faktor yang mempengaruhi Kecerdasan Visual Spasial dan Kecerdasan Kinestetik ... 22

2.2 Metode Kindergarten Watching Siaga Gempa Bumi Untuk anak Usia Dini ... 25


(10)

2.2.2 Acuan Kurikulum PAUD ... 26

2.2.3 Metode Town Watching dan metode Kindergarten Watching Siaga Gempa Bumi ... 29

2.3 Model Pembelajaran Stimulasi Kecerdasan Visual Spasial Dan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Menggunakan Metode Kindergarten Watching Gempa Bumi di PAUD ... 35

2.4 Hubungan Metode Kindergarten Watching Siaga Bencana Gempa Bumi terhadap Stimulasi Kecerdasan Visual Spasial dan Kinestetik ... 42

2.5 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Metode Kindergarten Watching siaga bencana gempa bumi untuk stimulasi kecerdasan visual spasial dan kinestetik anak ... 45

2.6 Prosedur Stimulasi Kecerdasan Visual dan Kinestetik melalui Kindergarten Watching ... 50

2.7 Kerangka konseptual dan hipotesis penelitian ... 55

2.7.1 Kerangka Konseptual ... 55

2.7.2 Hipotesis Penelitian ... 57

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 58

3.2 Desain dan Setting Penelitian ... 58

3.3. Prosedur Pengembangan ... 58

3.4 populasi dan Sampel ... 62

3.5 Definisi Operasional... 64


(11)

3.7 Metode Pengumpulan data ... 69 3.8 Teknik Analisis Data ... 78 3.9 Hasil Akhir Model ... 80 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 82 4.1.1 Proses Pelaksanaan Metode Kindergarten Watching Siaga Bencana

Gempa Bumi Untuk Menstimulasi Kecerdasan Visual Spasial Dan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Di Tk Syeikh Abdurrauf Blang Oi Banda Aceh ) ... 83 4.1.1.1 Perancanngan Desain Penelitian Metode Kindergarten Watching Siaga

Bencana Gempa Bumi ... 84 4.1.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Metode Kindergarten Watching Siaga

Bencana Gempa Bumi ... 101 4.1.1.3 Analisis Hasil Kualitatif penerapan pembelajran Kindergarten Watching

tterhadap anak dan penerimaannya oleh guru... 140 4.1.2 Pengaruh pelaksanaan Pembelajaran Meode Kindergarten Watching

terhadap kecerdasan visual spasial dan kinestetik anak ... 163 4.1 Pembahasan ... 172 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 185 5.2 Saran ... 186 DAFRTAR PUSTAKA.


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.Deskripsi singkat Kecerdasan Visual Spasial dan Kecerdasan

Kinestetik ... 13

Tabel 2.2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Kindergarten watching Siaga Bencana Gempa Bumi ... 37

Tabel 3.1. Kriteria kontrol pengambilan sampel ... 63

Tabel 3.2. kisi-kisi tes informal visual spasial dan kinestetik anak ... 70

Tabel 3.3. rubrik intrumen tes informal visual spasial dan kinestetik anak ... 71

Tabel 3.4. rubrik lembar observasi guru dalam pelaksanaan pembelajaran ... 74

Tabel 4,1 Rekapan Hasil Validasi Buku Panduan Pendidik ... 92

Tabel 4.2 Hasil Analisis Domain Pengaruh Kecerdasan Visual/spasial dan Kinestetik anak melalui pembelajran Kindergarten Watching pada kelompok B PAUD Syeikh Abdurrauf Desa Blang Oi Banda Aceh. ... 135

Tabel 4.3. Hasil Pretes dan Postes Anak ... 142

Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Pretes ... 145

Tabel 4.5. Uji normalitas data postes ... 146

Tabel 4.6. Data Tabulasi Nilai Pretes dan Postes ... 147

Tabel 4.7. Hasil Lembar Observasi Anak ... 150

Tabel 4.8. Lembar Obsevasi Perilaku Negatif anak ... 155


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bidang kecerdasan dan perkembangan dalam metode piramida ... 41

Gambar 2.2 Tiga tingkat intervensi ... 42

Gambar 2.3 Pengembangan Perangkat Pembelajaran model 4-D ... 46

Gambar 2.4 Gambar Kerangka Konseptal Penelitian ... 55

Gambar 3.1 Desain Modifikasi Pengembangan Model Thiagarajan ... 61

Gambar 4.1 Diskusi Dengan Pihak Guru Dan Kepala Sekolah Tentang Instrument Serta Langkah-Langkah Penggunaannya ... 88

Gambar 4.2. Anak Menonton Film Bertemakan Siaga Gempa Bumi ... 100

Gambar 4.3 kegiatan mengidentifikasi benda berbahaya dan tidak berbahaya ... 108

Gambar 4.4. Anak Menata Ruangan Kelas ... 109

Gambar 4.5 Anak Berdoa Setelah Proses Belajar Mengajar ... 110

Gambar 4.6. Anak Menggambar Peta Jalur Evakuasi dan presentasi ... 112

Gambar 4.7. Anak Bernyanyi Bertemakan Siaga Gempa Bumi. ... 116

Gambar 4.8. Kegiatan Anak Memotong dan menempel gambar Peta Jalur Evakuasi Gempa Bumi ... 119

Gambar 4.9. Diskusi Penutupan Pembelajaran ... 119

Gambar 4.10. hasil karya anak di pertemuan 3 yang akan dirapikan di pertemuan 4 ... 125

Gambar 4.11. Anak Mempresentasikan Peta Jalur Evakuasi Gempa Bumi ... 126

Gambar 4.12. Anak Bermain Evakuasi Gempa Bumi ... 132

Gambar 4.13. Anak Berbaris Tertib Masuk Ke Kelas sampai berakhirnya pembelajaran( Penutup) ... 165


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Dokumentasi Penelitian ... 179

LAMPIRAN 2 : Instrumen Validasi Buku Panduan Pendidik ... 183

LAMPIRAN 3 : Rencana Kegiatan Harian ... 193

LAMPIRAN 4 : Lembar Observasi Anak ... 215

LAMPIRAN 5 : Olahan Data Observasi anak ... 216

LAMPIRAN 6 : Lembar Pengamatan Pendidik ... 218

LAMPIRAN 7 : Lembar Kesan Guru ... 220

LAMPIRAN 8 : Catatan Lapangan Pelaksanaan FGD (Focus Group Discussion) ... 221


(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan salah satu makhluk yang selalu bertumbuh dan berkembang. Anak usia dini adalah bagian dari manusia yang juga selalu bertumbuh dan berkembang bahkan lebih pesat dan fundamental pada awal-awal tahun kehidupannya. Kualitas perkembangan anak di masa depannya, sangat ditentukan oleh stimulasi yang diperolehnya sejak dini terutama untuk menghadapi perkembangan zaman kedepannya baik dalam kehidupan bernegara maupun kehidupan pribadi. Salah satu stimulasinya dapat dilakukan melalui pendidikan. Kunandar (2009:10) menyatakan “pendidikan adalah kunci modernisasi atau pendidikan adalah investasi manusia memperoleh pengakuan dari banyak kalangan ahli. Jika tidak mampu mengembangkan sumber daya manusia suatu bangsa tidak akan dapat membangun negaranya”.

. Pendidikan diharapkan menghasilkan peserta didik yang mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu menciptakan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab (Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003). Keberhasilan pendidikan akan menciptakan peserta didik yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional di atas, maka pemberian rangsangan pendidikan tersebut harus diberikan sedini

mungkin yaitu saat anak masih dalam usia dini atau “The Golden Age”. Usia emas

seorang manusia ketika ia berusia 0-6 tahun berdasarkan Sisdiknas tahun 2003 atau 0-8 tahun berdasarkan dunia internasional.


(16)

Usia dini merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia.

Hibana (2005:33) mengatakan “anak usia dini (0-8 tahun) adalah individu yang

sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat”. Oleh karena itu anak usia dini dikatakan berada pada masa Golden Age dibandingkan usia selanjutnya. Masa ini adalah masa yang tepat untuk mempersiapkan segenap potensi fisik, kognitif, mental dan moral seorang anak dengan sebaik-baiknya dengan tetap menghargai setiap keunikan individu sebagai manusia. Lembaga pendidikan yang berperan dalam memfasilitasi pertumbuhan anak usia dini dikenal dengan sebutan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)

Lembaga PAUD telah tersebar diseluruh wilayah Indonesia termasuk Aceh. Walaupun telah tersebar diseluruh Indonesia, namun kebutuhan pendidikan disetiap daerah akan berbeda sesuai dengan kondisi social budaya dan geografis daerahnya. Kondisi wilayah aceh merupakan salah satu daerah yang rawan bencana gempa. Gempa bumi yang terjadi selama kurun waktu 2007-2010 di Aceh sebanyak 97 kali dengan kekuatan >5 sampai dengan 7,5 Skala Richter. Kejadian diprediksi akan berulang karena Aceh berada diatas tumbukan lempeng dan patahan (dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Aceh (RPJP Aceh) Tahun 2005-2025).

Pentingnya perangsangan potensi anak di usia emas dan kondisi wilayah Banda Aceh sebagai salah satu daerah rawan bencana gempa, maka dibutuhkan sebuah pelayanan pendidikan yang mengintegrasikan pengetahuan tentang gempa bumi dalam pembelajaran anak usia dini. Pengintegrasian pengetahuan tentang gempa bumi pada anak usia dini diharapkan dapat membuat anak akrab dengan bencana gempa bumi. Saat terjadi gempa bumi, anak tidak


(17)

lagi ketakutan dan kebingungan karena sudah memiliki pengetahuan tentang gempa dan penyelamatan diri. Namun saat ini belum ada pengintegrasian secara terencana yang dilakukan oleh pendidik dalam memberikan pengetahuan tentang gempa bumi kepada anak. Pengintegrasian ini penting dilakukan untuk mengurangi jumlah korban bencana dari kalangan anak-anak.

Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat yang telah dilakukan di berbagai wilayah menunjukkan rendahnya tingkat kesiapsiagaan komunitas sekolah dibanding masyarakat serta aparat (LIPI, 2006-2007). Hal ini sangat ironis karena sekolah adalah basis dari komunitas anak-anak yang merupakan kelompok rentan yang perlu dilindungi dan secara bersamaan perlu ditingkatkan pengetahuan dan ketrampilannya.

PAUD merupakan basis dari komunitas anak-anak. Mereka ini sangat bergantung penanganannya oleh pendidik dalam penyelamatan diri saat terjadi bencana atau gempa saat berada di sekolah. Secara logika anak yang jumlahnya 10-15 orang dibawah pengawasan 1 orang pendidik akan sulit untuk mengamankan saat terjadi bencana. Mereka adalah pihak yang harus dilindungi dan secara bersamaan perlu ditingkatkan pengetahuan kebencanaannya. Sekolah adalah institusi yang sangat dipercaya masyarakat Indonesia untuk ‘menitipkan’ anak-anaknya.

Undang-Undang Perlindungan Anak nomor 23 Tahun 2002 memandatkan pentingnya pendidikan dan perlindungan secara khusus bagi anak-anak. Maka, menjadi kewajiban pemerintah dan pihak-pihak yang berwenang, serta lembaga-lembaga kompeten dan peduli untuk menjamin pemenuhan kebutuhan pendidikan dan perlindungan khusus tersebut. Misalnya pelindungan


(18)

dari resiko korban bencana, salah satunya yaitu melalui bidang pendidikan yaitu dengan pelaksanaan pembelajaran simulasi pengurangan resiko bencana (PRB) gempa bumi pada anak di PAUD.

Berdasarkan potensi yang dimiliki anak, kondisi kebencanaan banda aceh yang rawan gempa bumi dan belum adanya pengintegrasian pengurangan resiko bencana kedalam pembelajaran PAUD di banda aceh, maka diperlukan metode pembelajaran yang mampu mengintergrasikan ketiga hal di atas. Untuk itu penulis tertarik untuk menguji coba metode kindergarten watching siaga bencana gempa bumi dalam merangsang kecerdasan anak.

Permainan simulasi bencana gempa bumi melalui metode kindergarten watching dirancang untuk merangsang kecerdasan visual spasial dan kecerdasan kinestetik anak. permainan simulasi dengan metode kindergarten unruk kecerdasan ini akan diuji cobakan di TK abdurrauf blang oi banda aceh. Metode kindergarten watching dalam menstimulasi kemampuan visual spasial dan kinestetik anak usia dini belum pernah dilakukan dibanda aceh. Sosialisasi tentang pengurangan resiko bencana baru dilaksanakan ditingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas yang dikenal dengan nama school watching. Informasi ini didapat penulis dari hasil wawancara dengan salah seorang relawan dari bidang pendidikan Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Muhammad Iqbal pada tanggal 20 april 2014 menyatakan bahwa simulasi gempa bumi baru mereka laksanakan di tingkat SD, SMP dan SMA di kota Banda Aceh dengan nama School Watching.

School Watching dilaksanakan dilaksanakan khusus untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan penyelamatan diri pada anak. Faisal


(19)

Ilyas (2013) staf Tsunami Disaster Mitigation and Research Center (TDMRC) Unsyiah menjelaskan penentuan jalur dan peta evakuasi mengunakan metode “School Watching” merupakan suatu metode penanggulangan bencana dengan cara berkeliling wilayah melihat dan memahami tempat-tempat berbahaya ketika terjadi bencana maupun fasilitas untuk keselamatan.

Keunggulan metode kindergarten watching anak tidak hanya diajak berkeliling wilayah melihat dan memahami tempat-tempat berbahaya ketika terjadi bencana maupun fasilitas untuk keselamatan. Tetapi yang terpenting adalah kegiatannya dilakuna melalui bermain seraya belajar dalam kecerdasan anak khususnya kemampuan visual spasial dan kinestetik anak .

Metode Kindegarten Watching yang merupakan adopsi dari metode Town Watching. Metode town watching diperkenalkan oleh Prof Dr Ogawa Yujiro dalam Town Watching for Disaster Prevention Guidebook tahun 2010 di Fuji Tokoha University. Metode town watching ini merupakan sebuah upaya untuk membentuk komunitas kota yang tanggap bencana alam termasuk gempa bumi.Adopsi metode town watching ini menjadi kindergarten watching melalui permainan simulasi gempa bumi dalam penelitian ini diprediksi cocok untuk stimulasi kecerdasan visual spasial dan kecerdasan kinestetik anak.

Metode town watching memiliki 4 tahapan inti seperti Field survey, Develop a map of observation, Discussion to solve the problem, Presentation (Yujiro OGAWA:2010). Langkah-langkah dalam metode town watching inilah yang dianggap cocok untuk stimulasi kecerdasan visual spasial anak dan permainan simulasi gempa bumi ditujukan untuk kemampuan kinestetik anak. di TK Syekh Abdurrauf Blang Oi Banda Aceh. Metode town watching dikatakan


(20)

cocok untuk merangsang kecerdasan visual spasial anak karena terdapat langkah-langkah yang dapat merangsang kemampuan visual spasial berupa survei lingkungan, membuat peta lokasi survey, membahas peta tersebut dan menjelaskannya.

Kecerdasan visual spasial merupakan kmampuan yang bertumpu pada ketajaman melihat dan ketelitian pengamatan. Yaumi ( 2012:16) menjelaskan bahwa

komponen inti dari kecerdasan visual spasial adalah kepekaan terhadap garis, warna, bentuk, ruang, keseimbangan, bayangan harmoni, pola dan hubungan antar unsure tersebut. Komponen lainnya adalah kemampuan membayangkan, mempresentasikan ide secara visual spasial, dan mengorientasikan secara tepat.

Pelaksanaan permainan simulasi gempa bumi menggunakan metode kindergarten watching ini mengajak anak bermain untuk mengenali tata ruang diluar dan didalam kelas secara aktif. Salah satu cara stimulasi kecerdasan visual spasial dapat dilakukan melalui permainan. Dalam penelitian Vuckyto ( 2013) dijelaskan bahwa Vuckyto membangun sebuah game interaktif yang dapat mengukur indikasi kecepatan otak anak yang difokuskan pada kecerdasan visual spasial. Bentuk permainan ini adalah pemain diberikan contoh benda yang harus ditemukan pada sebuah ruangan dalam waktu beberapa detik, setelah itu permainan dimulai, dengan pemain harus menemukan benda-benda yang diperlihatkan sebelumnya. Selanjutnya perangsangan kecerdasan kinestetik anak adalah melalui permainan simulasi gempa bumi. pengembangan penelitian ini dalam aplikasi nyata dalam pembelajaran anak usia dini di PAUD dapat diterapkan pada tema Alam Semesta Sub Tema Gejala Alam topik bahasan Gempa Bumi.


(21)

Keunggulan metode kindergarten watching siaga bencana gempa bumi terhadap stimulasi kecerdasan visual spasial dan kecerdasan kinestetik anak usia dini di TK Syeikh Abdurrauf Blang Oi Banda Aceh ini dapat dilihat dari efek positif dari pembelajarannya. Efek positifnya yaitu selain anak memperoleh stimulasi kecerdasan visual spasial dan kinestetiknya, anak juga mendapat pengetahuan dan kecakapan penyelamatan diri dalam bermain simulasi bencana gempa bumi. Dengan demikian maka peneliti mencoba merancang penelitian dengan judul Penggunaan Metode Kindergarten watching Siaga Bencana Gempa Bumi untuk Menstimulasi Kecerdasan Visual Spasial Dan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Di TK Syeikh Abdurrauf Blang Oi BandaAceh

1.2. Identifikasi Masalah

Beberapa masalah yang diidentifikasi dari latar belakang di atas diantaranya : a. Terbatasnya kemampuan dan tenaga pendidik PAUD dalam penanganan

anak saat terjadi gempa karena belum tentu semua anak mengerti instruksi pendidik karena 1 (satu) pendidik biasanya menangani 10-15 orang anak usia dini

b. Belum adanya integrasi pemberian pengetahuan dan keterampilan pengurangan resiko bencana gempa bumi pada anak kedalam pembelajaran PAUD terutama melalui permainan simulasi

c. Belum adanya integrasi simulasi bencana gempa bumi dan sekaligus stimulasi kecerdasan visual spasial dan kecerdasan kinestetik anak dengan permainan simulasi gempa bumi menggunakan metode kindergarten


(22)

watching untuk anak usia dini, yang baru dilaksanakan di banda school watching untuk anak SD, SMP dan SMA.

1.3. Pembatasan Masalah

Masalah penelitian ini dibatasi pada lingkup penggunaan dan melihat pengaruh penggunaan Metode Kindergarten watching Siaga Bencana Gempa Bumi Terhadap Stimulasi Kecerdasan Visual Spasial Dan Kecerdasan Kinestetik di TK Syeikh Abdurrauf Blang Oi banda Aceh. Produk luaran penelitian ini adalah berupa petunjuk-petunjuk bagi pendidik PAUD dalam memberikan stimulasi kecerdasan visual spasial dan kecerdasan kinestetik menggunakan metode Kindergarten watching melalui permainan simulasi pengurangan resiko bencana gempa bumi. Produk penelitian ini berupa RKH yang hanya akan dimanfaatkan untuk sekolah yang diteliti. Jika produk ini akan dimanfaatkan oleh sekolah yang berbeda, maka perlu modifikasi sesuai dengan kondisi fisik dan kondisi sekolah masing-masing.

1.4. Perumusan Masalah

Dalam penelitian tentang Pengaruh Metode Kindergarten watching Siaga Bencana Gempa Bumi Terhadap Stimulasi Kecerdasan Visual Spasial Dan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Di TK Syekh Abdurrauf Blang Oi BandaAceh ini dapat dirumuskan pertanyaan penelitiannya sebagai berikut:

a. Apakah rancangan metode Kindergarten watching Siaga Bencana Gempa Bumi dapat diterapkan di TK Syekh Abdurrauf Blang Oi BandaAceh?

b. Bagaimanakah pengaruh Metode Kindergarten watching Siaga Bencana Gempa Bumi mampu memberikan pengaruh terhadap


(23)

kecerdasan Visual Spasial dan kinestetik anak di TK Syekh Abdurrauf Blang Oi BandaAceh?

1.5. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengetahui :

a. Pelaksanaan metode Kindergarten watching Siaga Bencana Gempa Bumi dapat diterapkan oleh pendidik anak usia dini di TK Syekh Abdurrauf Blang Oi BandaAceh

b. Metode Kindergarten watching Siaga Bencana Gempa Bumi mampu memberikan pengaruh terhadap kecerdasan Visual Spasial dan kinestetik anak di TK Syekh Abdurrauf Blang Oi BandaAceh

1.6. Kegunaan Penelitian a. Secara teoritis

Penggunaan metode kindergarten watching siaga bencana gempa bumi ini dapat digunakan sebagai sumber data dan referensi bagi pendidik dalam memberikan stimulasi dalam pengembangan kemampuan visual spasial dan kemampuan kinestetik anak usia dini salah satunya menggunakan metode Kindergarten watching . Selain itu juga dapat memberikan pendidikan berupa pengetahuan dan keterampilan kecakapan penyelamatan diri dalam pengurangan resiko bencana gempa yang di integrasikan dalam pembelajaran anak usia

dini dalam tema “gejala alam”. Integrasinya untuk stimulasi


(24)

b. Secara praktis

1) Secara praktis pengembangan model pembelajaran berbasis siaga bencana gempa bumi ini akan memberikan pengalaman langsung pada sekolah (kepala sekolah , pendidik dan anak) yang diteliti tentang pengetahuan dan keterampilan pengurangan resiko bencana gempa dan tsunami yang nantinya bisa diintegrasikan dalam pembelajaran di PAUD dalam menstimulasi kecerdasan visual spasial dan kecerdasan kinestetik anak usia dini

2) Selain itu, jika model pengembangan ini berhasil, maka akan dapat menjadi bahan ajar di sekolah PAUD lainnya yang ada di daerah rawan bencana khususnya aceh dan juga bisa menjadi bahan pelatihan untuk calon pendidik PAUD yang ada di lembaga khusus maupun mahaanak PAUD.


(25)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 1.1 Simpulan

5.1.1 Praktis

1. Untuk penerimaan pelaksanaan pembelajaran metode Kindergarten watching siaga bencana gempa bumi dapat dilihat dari prilaku positif yang dimunculkan anak dan kemapuan pendidik dalam menjalankan pembelajaran. Respon positif anak selama pembelajaran berlangsung sebanyak 32 anak memberikan respon positif, hanya 6 anak yang memperlihatkan prilaku kurang serius dalam kegiatan yang dilakukan. Sedangkan tingkat kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran mencapai kategori cukup baik, terlihat dari hasil penelitian yaitu terletak pada interval 2,50 ≤ TKG ≤ 3,50.

2. Ada pengaruh pembelajaraan terhadap stimulasi kecerdasan visual spasial dan kinestetik anak agar muncul keterampilan/prilaku positif penyelamatan diri anak keterampilan berpengaruh terhadap kecerdasan visual spasial sebesar 70% dan keterampilan berpengaruh terhadap kecerdasan kinestetik sebesar 65,5%.

1.1.1 Teoritis

1. Penerimaan pembelajaran oleh anak dan pendidik akan dapat terjadi dengan adanya intervensi dari fasilitator/penggagas ide. Bentuk intervensi dalam pelaksanaan pembelajaran metode Kindergarten watching siaga bencana gempa bumi terhadap stimulasi kecerdasan visual spasial dan


(26)

kinestetik ini adalah intervensi tingkat sedang. Intervensi tingkat sedang diharapkan anak tetap dalam bimbingan pendidik disetiap fase dan kegiatan yang berkemungkinan anak belum mengerti dan prosesnya menyentuh 3 domain ( pengetahuan, sikap dan tindakan) perkembangan anak sesuai teori belajar piramida. Jaipaul (416:2011) menyatakan piramida adalah metode pendidikan untuk semua anak yang berusia antara 2,2 hingga 7 tahun meliputi 3 kecerdasan kognitif, fisik dan emosional.

2. Pengaruh pelaksanaan pembelajaran metode Kindergarten watching siaga bencana gempa bumi terhadap stimulasi kecerdasan visual spasial dan kinestetik anak diharapkan 90% karena pembelajarannya dirancang agar anak mendengarkan, melihat, mendiskusikan dan melakukan. Hasil penelitian Dr. Vernon Magnesen tentang persentase hasil daya ingat dari jenis kegiatan belajar yang dilakukan akan mencapai 90% jika anak mendengar, melihat, mengucapkan dan melakukan.

1.2Saran

1. Bagi pendidik, agar menerapkan perangkat pembelajaran siaga bencana gempa bumi dalam rangka meningkatkan kecerdasan spasial/visual dan kinestetik anak. Mengingat bahwa bencana alam datang secara tiba-tiba sehingga anak-anak secara dini mungkin mengatahui penyelamatan diri jika terlepas dari pengawasan orang tua mereka masing-masing.

2. Bagi sekolah, agar mendukung inovasi pembelajaran yang menuntun kepada pembelajaran akan kecerdasan spasial/visual dan kinestetik anak yang lainnya.


(27)

3. Kepada peneliti yang lain untuk dapat meneliti akan pengaruh menggunakan metode pembelajaran yang lain maupun tema dalam pembelajaran yang mampu meningkatkan kecerdasan spasial/visual dan kinestetik anak


(28)

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, Jufriadi. 2012. Upaya Pengurangan Resiko Bencana Gempa Bumimelalui Campus Watching Sebagai Pendidikan Mitigasi Bencana (Studi Kasus Gedung Graha Sainta Lt.1 Universitas Brawijaya). ERUDIO, Vol. 1, No. 1, Desember 2012

Amstrong, T 1999. 7 Kinds Of Smart: Identifying and Developing Your Multiple Intelligences. Penguin Putnam Inc. Edisi Indonesia. Alih Bahas T. Hemaya, 2002. 7 Kinds Of Smart: Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence. Jakarta: PT. Gramedia.

Ali, Muhammad. 2005. Pengembangan Kurikulum Di Sekolah. Bandung: Sinar Baru Algesindo Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Asmani, Jamal Makmur. 2009. Manajement Strategis Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Diva Press.

Faisal Ilyas. 2013. Siswa SD Banda Aceh Latihan Simulasi Hadapi Tsunami. (diakses 17 Mei 2014. http://wartaaceh.com/siswa-sd-banda-aceh-latihan-simulasi-hadapi-tsunami/)

Gardner, H. 1993. Multiple Intelligences: The Theory in Practice. New York: Basic Books. Edisi Indonesia. Alih Bahasa Sindora, A.

Jamaris, Martini. 2010. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan, Jakarta: Yayasan Penamas Murni

Kunandar,.2009. Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Pers

Megawangi, Ratna, dkk. 2005. Pendidikan Yang Patut Dan Menyenangkan. Jakarta: Indonesia Herritage Foundation

Musfiroh, Tadkiroatun. 2005. Cerdas Melalui Bermain. Jakarta : Grasindo Papalia, Diane E. 2009.Human Development. Jakarta : Kencana

Putra, Nusa.2011.Research & Development Penelitian Dan Pengembangan suatu Pengantar, Jakarta : Grafindo Persada.


(29)

Roopnarine, Jaipaul L.2011. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Berbagai Pendekatan. Kencana: Jakarta

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan (Jenis, Metode dan Prosedur). Jakarta : Kencana Slameto. 2005. Belajar Dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta S. Rahman, Hibana. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Grafindo

Litera Media.

Surya, Sutan. 2007. Melejitkan Multiple Intelegence Anak Sejak Dini. Yogyakarta : Andi Offset Sugiyono. 2010. Statiska Untuk Penelitian. Alfabet: Bandung.

Supardi. 2013. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Adikita: Jakarta Selatan. Tuti, Gunawan. 2007. Buku Panduan Teknik Bercerita. Jakarta: Sarana Bobo

Uno, Hamzah. B. 2008. Profesi Kependidikan, Problema, Solusi Dan Reformasi Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara

UU No. 20. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Arumas Jaya

Vuckyto,Admelo Fondaris .2013. Game interaktif Berbasis Flash sebagai instrument Brain Speed Test pada TK Kharisma jurnal Alumni Kharisma Makasar.


(1)

b. Secara praktis

1) Secara praktis pengembangan model pembelajaran berbasis siaga bencana gempa bumi ini akan memberikan pengalaman langsung pada sekolah (kepala sekolah , pendidik dan anak) yang diteliti tentang pengetahuan dan keterampilan pengurangan resiko bencana gempa dan tsunami yang nantinya bisa diintegrasikan dalam pembelajaran di PAUD dalam menstimulasi kecerdasan visual spasial dan kecerdasan kinestetik anak usia dini

2) Selain itu, jika model pengembangan ini berhasil, maka akan dapat menjadi bahan ajar di sekolah PAUD lainnya yang ada di daerah rawan bencana khususnya aceh dan juga bisa menjadi bahan pelatihan untuk calon pendidik PAUD yang ada di lembaga khusus maupun mahaanak PAUD.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 1.1 Simpulan

5.1.1 Praktis

1. Untuk penerimaan pelaksanaan pembelajaran metode Kindergarten watching siaga bencana gempa bumi dapat dilihat dari prilaku positif yang dimunculkan anak dan kemapuan pendidik dalam menjalankan pembelajaran. Respon positif anak selama pembelajaran berlangsung sebanyak 32 anak memberikan respon positif, hanya 6 anak yang memperlihatkan prilaku kurang serius dalam kegiatan yang dilakukan. Sedangkan tingkat kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran mencapai kategori cukup baik, terlihat dari hasil penelitian yaitu terletak pada interval 2,50 ≤ TKG ≤ 3,50.

2. Ada pengaruh pembelajaraan terhadap stimulasi kecerdasan visual spasial dan kinestetik anak agar muncul keterampilan/prilaku positif penyelamatan diri anak keterampilan berpengaruh terhadap kecerdasan visual spasial sebesar 70% dan keterampilan berpengaruh terhadap kecerdasan kinestetik sebesar 65,5%.

1.1.1 Teoritis

1. Penerimaan pembelajaran oleh anak dan pendidik akan dapat terjadi dengan adanya intervensi dari fasilitator/penggagas ide. Bentuk intervensi dalam pelaksanaan pembelajaran metode Kindergarten watching siaga bencana gempa bumi terhadap stimulasi kecerdasan visual spasial dan


(3)

kinestetik ini adalah intervensi tingkat sedang. Intervensi tingkat sedang diharapkan anak tetap dalam bimbingan pendidik disetiap fase dan kegiatan yang berkemungkinan anak belum mengerti dan prosesnya menyentuh 3 domain ( pengetahuan, sikap dan tindakan) perkembangan anak sesuai teori belajar piramida. Jaipaul (416:2011) menyatakan piramida adalah metode pendidikan untuk semua anak yang berusia antara 2,2 hingga 7 tahun meliputi 3 kecerdasan kognitif, fisik dan emosional. 2. Pengaruh pelaksanaan pembelajaran metode Kindergarten watching siaga

bencana gempa bumi terhadap stimulasi kecerdasan visual spasial dan kinestetik anak diharapkan 90% karena pembelajarannya dirancang agar anak mendengarkan, melihat, mendiskusikan dan melakukan. Hasil penelitian Dr. Vernon Magnesen tentang persentase hasil daya ingat dari jenis kegiatan belajar yang dilakukan akan mencapai 90% jika anak mendengar, melihat, mengucapkan dan melakukan.

1.2Saran

1. Bagi pendidik, agar menerapkan perangkat pembelajaran siaga bencana gempa bumi dalam rangka meningkatkan kecerdasan spasial/visual dan kinestetik anak. Mengingat bahwa bencana alam datang secara tiba-tiba sehingga anak-anak secara dini mungkin mengatahui penyelamatan diri jika terlepas dari pengawasan orang tua mereka masing-masing.

2. Bagi sekolah, agar mendukung inovasi pembelajaran yang menuntun kepada pembelajaran akan kecerdasan spasial/visual dan kinestetik anak yang lainnya.


(4)

3. Kepada peneliti yang lain untuk dapat meneliti akan pengaruh menggunakan metode pembelajaran yang lain maupun tema dalam pembelajaran yang mampu meningkatkan kecerdasan spasial/visual dan kinestetik anak


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, Jufriadi. 2012. Upaya Pengurangan Resiko Bencana Gempa Bumimelalui Campus Watching Sebagai Pendidikan Mitigasi Bencana (Studi Kasus Gedung Graha Sainta Lt.1 Universitas Brawijaya). ERUDIO, Vol. 1, No. 1, Desember 2012

Amstrong, T 1999. 7 Kinds Of Smart: Identifying and Developing Your Multiple Intelligences. Penguin Putnam Inc. Edisi Indonesia. Alih Bahas T. Hemaya, 2002. 7 Kinds Of Smart: Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence. Jakarta: PT. Gramedia.

Ali, Muhammad. 2005. Pengembangan Kurikulum Di Sekolah. Bandung: Sinar Baru Algesindo Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Asmani, Jamal Makmur. 2009. Manajement Strategis Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Diva Press.

Faisal Ilyas. 2013. Siswa SD Banda Aceh Latihan Simulasi Hadapi Tsunami. (diakses 17 Mei 2014. http://wartaaceh.com/siswa-sd-banda-aceh-latihan-simulasi-hadapi-tsunami/)

Gardner, H. 1993. Multiple Intelligences: The Theory in Practice. New York: Basic Books. Edisi Indonesia. Alih Bahasa Sindora, A.

Jamaris, Martini. 2010. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan, Jakarta: Yayasan Penamas Murni

Kunandar,.2009. Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Pers

Megawangi, Ratna, dkk. 2005. Pendidikan Yang Patut Dan Menyenangkan. Jakarta: Indonesia Herritage Foundation

Musfiroh, Tadkiroatun. 2005. Cerdas Melalui Bermain. Jakarta : Grasindo Papalia, Diane E. 2009.Human Development. Jakarta : Kencana

Putra, Nusa.2011.Research & Development Penelitian Dan Pengembangan suatu Pengantar, Jakarta : Grafindo Persada.


(6)

Roopnarine, Jaipaul L.2011. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Berbagai Pendekatan. Kencana: Jakarta

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan (Jenis, Metode dan Prosedur). Jakarta : Kencana Slameto. 2005. Belajar Dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta S. Rahman, Hibana. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Grafindo

Litera Media.

Surya, Sutan. 2007. Melejitkan Multiple Intelegence Anak Sejak Dini. Yogyakarta : Andi Offset Sugiyono. 2010. Statiska Untuk Penelitian. Alfabet: Bandung.

Supardi. 2013. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Adikita: Jakarta Selatan. Tuti, Gunawan. 2007. Buku Panduan Teknik Bercerita. Jakarta: Sarana Bobo

Uno, Hamzah. B. 2008. Profesi Kependidikan, Problema, Solusi Dan Reformasi Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara

UU No. 20. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Arumas Jaya

Vuckyto,Admelo Fondaris .2013. Game interaktif Berbasis Flash sebagai instrument Brain Speed Test pada TK Kharisma jurnal Alumni Kharisma Makasar.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBELAJARAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK PENGARUH PEMBELAJARAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA DINI.

0 2 16

PENDAHULUAN PENGARUH PEMBELAJARAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA DINI.

0 0 8

PENGARUH PEMBELAJARAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK PENGARUH PEMBELAJARAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA DINI.

0 2 14

PENGEMBANGAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL MELALUI KEGIATAN KOLASE UNTUK ANAK USIA DINI DI TK ARAFAT Pengembangan Kecerdasan Visual Spasial Melalui Kegiatan Kolase Untuk Anak Usia Dini di TK Arafat Semanggi Surakarta Tahun Pelajaran 2012-2013.

0 1 13

PENGEMBANGAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL MELALUI KEGIATAN KOLASE UNTUK ANAK USIA DINI DI TK ARAFAT Pengembangan Kecerdasan Visual Spasial Melalui Kegiatan Kolase Untuk Anak Usia Dini di TK Arafat Semanggi Surakarta Tahun Pelajaran 2012-2013.

0 2 9

PENGEMBANGAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL MELALUI KEGIATAN KOLASE UNTUK ANAK USIA DINI DI TK ARAFAT Pengembangan Kecerdasan Visual Spasial Melalui Kegiatan Kolase Untuk Anak Usia Dini di TK Arafat Semanggi Surakarta Tahun Pelajaran 2012-2013.

0 2 15

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DRAMA MUSIKAL SEBAGAI STIMULASI KECERDASAN KINESTETIK PADA ANAK USIA DINI.

0 13 38

PENGARUH PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KECERDASAN VISUAL SPASIAL PADA ANAK USIA 4–5 TAHUN Pengaruh Permainan Puzzle terhadap Kecerdasan Visual Spasial pada Anak Usia 4–5 Tahun di TK Global Interstudy Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 15

PENGARUH PEMBELAJARAN GERAK DAN LAGU DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN MUSIKAL DAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA DINI.

4 18 72

Merangsang Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini dengan Media Video - Umpo Repository

0 0 17