Bentuk Visualisasi a Visualisasi 2D

265 b Visualisasi Statis Visualisasi statis adalah visualisasi tak bergerak. Bentuk visual ini biasanya digunakan untuk infografis seperti poster, pamflet, dan flyer. Fungsi dari visualisasi statis adalah sebagai alat komunikasi dalam media cetak yang bersifat statis non-animasi. c Visualisasi Dinamis Visualisasi dinamis adalah visualisasi berbentuk animasi 2D yang biasa disebut motion graphic dan presentasi video. Visualisasi ini terdapat pada web, videotron, dan iklan televisi. Fungsi visualisasi dinamis lebih ekspresif karena memungkinkan memberikan informasi dengan efek animasi yang lebih baik. d Visualisasi 3D Visualisasi 3D adalah visualisasi animasi dengan menggunakan software pengolah animasi 3D, secara tampilan visual lebih realis dan dapat diberikan cerita sesuai dengan tiruan benda nyata. Visualisasi 3D biasanya berupa animasi yang menceritakan proses kerja.

3. Visualisasi Simulasi Digital a. Presentasi Video

Presentasi video adalah cara untuk dapat mengomunikasikan gagasan melalui bentuk video. Presentasi video dapat menampilkan cara kerja sebuah produk, proses dari pekerjaan, atau prose jasa. Dalam mengkomunikasiskan gagasan dalam bentuk video haruslah bersifat sederhana dan mudah dimengerti oleh penerima informasi. Proses dalam pembuatan presentasi video dimuali dari pencarian idé, pembuatan sinopsis, pembuatan naskah, pengambilan gambar shooting, dan penyuntingan gambar. Proses ini biasa dinamakan proses praproduksi, proses produksi, dan proses pascaproduksi. Adapun prosesnya terdiri atas pengambilan gambar yang dilakukan dengan kamera video, baik yang terpasang pada telpon genggam atau perkakas elektronik gadget lainnya, maupun pada kamera khusus untuk perekam video, termasuk camcorder. Selain menggunakan perangkat pengambil gambar dengan perkakas elektronik gadget, Anda juga dapat menggunakan Screen recording, screen recording 266 adalah pengambilan gambar dari layar komputer dengan menggunakan aplikasi rekam layar dan dapat ditambahkan penggunaan lensa yang terpasang pada laptop atau webcam yang sengaja dipasang untuk perekaman gambar. Setelah mendapatkan hasil rekaman maka gambar akan diedit, disatukan, ditambah jika ada dengan teks, audio, dan animasi. Proses penyuntingan akan menggunakan windows movie maker.

b. Simulasi Visual

Simulasi Visual adalah 3D visualization atau video animasi 3D merupakan upaya mewujudkan gagasan secara visual atau memvisualkan gagasan guna memecahkan suatu masalah yang sesuai dengan kebutuhan kita. Proses ini menjadi penting ketika gagasan tersebut belum pernah terwujud, sehingga tidak dapat dilakukan pengambilan gambar dengan video. Sebagai contoh, pengembang pemukiman menjual rumahapartemen hanya dalam bentuk gambar atau animasi. Rumahapartemen itu sendiri belum terwujud, belum ada belum dibangun. Kemampuan pengembang pemukiman tersebut memvisualkan materi informasi telah menjadi sarana komunikasi yang lebih mudah tersampaikan dan dicerna. Guna menguasai proses pembuatan animasi 2D dan 3D secara tuntas, Anda dapat mempelajarinya pada program studi Multimedia. Untuk kepentingan pembelajaran Simulasi Digital bagi semua siswa yang tersebar pada berbagai bidang keahlian di SMK, dipilih animasi 3D sebagai materi pembelajaran kompetensi Simulasi Visual. Proses pembuatan animasi 3D terdiri atas proses: menemukan idé, gambar, pemodelan, texture, menganimasikan, dan rendering. Software pengolah animasi 3D yang dapat digunakan membuat simulasi visual tersedia beragam, antara lain 3DsMax, Cinema 4D, Maya, Blender. Simulasi Visual menggunakan software Blender karena merupakan freeware dengan file instalasi yang tidak besar. Blender dapat dijalankan menggunakan Sistem Operaasi Linux, Windows, dan Mac. Sebagai visualisasi 3D 3D visualization, Simulasi Visual hanya memvisualkan objek benda yang akan dikomunikasikan. Hasil visualisasi dapat berdiri sendiri sebagai penjelas atau ilustrasi animasi dari bagian Buku Digital atau pendukung Presentasi Video pada bagian yang tidak dapat dikasatmatakan, tidak dapat diwujudkan secara nyata.