FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK MIGRASI SUKU KOMERING DARI DESA BETUNG DAN KORTO KE DESA GUMAWANG KECAMATAN BELITANG KABUPATEN OKU TIMUR (Kasus pada migran Suku Komering di Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur Tahun2012)

(1)

ABSTRAK

FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK MIGRASI SUKU KOMERING DARI DESA BETUNG DAN KORTO KE DESA GUMAWANG

KECAMATAN BELITANG KABUPATEN OKU TIMUR

(Kasus pada migran Suku Komering di Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur Tahun2012)

Oleh Dera Elfranita

Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang faktor pendorong dan penarik migrasi Suku Komering dari Desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang Kabupaten Oku Timur. Titik tekan kajian pada ketidak puasan di daerah asal, terbatasnya kesempatan kerja, harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik, dan adanya kesempatan usaha di daerah tujuan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif. Populasi peneltian ini sebanyak 45 KK migran, semua dijadikan responden dalam penelitian (total populasi). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara, kuisioner dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tabel dan presentase sebagai dasar interpretasi dan deskripsi dalam membuat laporan penelitian.

Hasil penelitian ini menunjukkan : (1) Sebanyak 60,00% responden bermigrasi menyatakan karena tidak puas di daerah asal. (2) Sebanyak 82,22% responden bermigrasi karena terbatasnya kesempatan kerja di daerah asal. (3) sebanyak 86,67% respoden bermigrasi menyatakan karena adanya harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan. (4) sebanyak 82,22% responden bermigrasi karena adanya pendapatan baru yang lebih baik di daerah tujuan.


(2)

FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK MIGRASI SUKU KOMERING DARI DESA BETUNG DAN KORTO KE DESA GUMAWANG

KECAMATAN BELITANG KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2012

(Skripsi)

Oleh Dera Elfranita

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG


(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Kegunaan Penelitian... 8

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka ... 10

1. Pengertian Migrasi ... 10

2. Teori Migrasi ... 10

3. Faktor Pendorong Migrasi ... 11

4. Faktor Penarik Migrasi ... 12

5. Kerangka Berfikir... 17

B. Hipotesis ... 22

III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 19

B. Populasi ... 19

C. Variabel Penelitian ... 20

D. Definisi Operasional Variabel ... 20

1. Adanya Perasaan Tidak Aman dan Tidak Tentram .... 20

2. Menyempitnya Lahan Pekerjaan di Daerah Asal ... 20

3. Adanya Harapan Kehidupan yang Lebih Baik... 21

4. Adanya Pendapatan-Pendapatan Baru Di Daerah ... 21


(7)

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Umum Kondisi Geografis Desa Gumawang... 25

1. Letak dan Luas Desa Gumawang ... 25

a. Letak Astronomis Desa Gumawang... 25

b. Letak Administratif Desa Gumawang... 25

c. Letak Sosial Ekonomis Desa Gumawang... 28

2. Kondisi Fisik Desa Gumawang ... 28

a. Iklim... 28

3. Kondisi Geografis Sosial Desa Gumawng ... 32

a. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk ... 32

b. Persebaran dan Kepadatan Penduduk ... 35

Gumawang ... 35

c. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok... 36

d. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat ... 39

Penidikan ... 39

e. Komposisi penduduk Berdasarkan Mata ... 40

Pencaharian ... 40

B. Deskripsi Data dan Pembahasan ... 40

1. Identitas Responden ... 40

a. Umur dan Jenis Kelamin Kepala Keluarga ... 41

Migran Suku Komering saat penelitian... 41

b. Jumlah Anak yang Dimilki Kepala Keluarga ... 42

Migran Suku Komering Saat Penelitian ... 42

c. Pekerjaan Kepala Keluarga Migran ... 43

Suku Komering saat Migrasi Dan Penelitian ... 43

d. Jenis Pekerjaan Kepala Keluarga Migran ... 44

Suku Komering di Daerah Asal ... 44

e. Jenis Pekerjaan Kepala Keluarga Migran ... 44

di Desa Gumawang ... 44

2. Proses Migrasi Kepala Keluarga Migran Suku ... 45

Komering di Desa Gumawang Kecamatan ... 45

Belitang Kabupaten Oku Timur Tahun 2012 ... 45

a. Umur Migran Suku Ogan Pada Saat Migrasi ... 45

b. Status Perkawinan Kepala Keluarga Migran ... 46

Suku Komering pada saat bermigrai dan ... 46

Pada Saat Penelitian ... 46

c. Daerah Asal Responden ... 47

d. Alasan Responden Bermigrasi Ke Desa ... 50

Gumawang ... 50

e. Status Kepemilikan Rumah Migran saat ... 51

Bermigrasi ... 51


(8)

C. Deskripsi Data... 52

1. Rasa Tidak Puas dan Tidak Senang Derah... 53

Asal yang Berawa... 53

2. Menyempitnya Lahan Pekerjaan di Daerah Asal... 55

Adanya Harapan Kehidupan Ekonomi Di... 56

Daerah Tujuan... 56

3. Adanya Pendapatan-Pendapatan Baru Di... 57

Daerah Tujuan... 57

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

Judul Skripsi : FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK

MIGRASI SUKU KOMERING DARI DESA

BETUNG DAN KORTO KE DESA GUMAWANG KECAMATAN BELITANG KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2012

Nama Mahasiswa : DERA ELFRANITA No. Pokok Mahasiswa : 0853034013

Jurusan : Pendidikan IPS Program Studi : Pendidikan Geografi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama, Pembimbing Pembantu,

Drs. Hi. Buchori Asyik, M. Si. Drs. Zulkarnain, M.Si. NIP 19560108 198503 1 002 NIP 19600111 198703 1 001

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Sudi Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Geografi

Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Zulkarnain, M.Si. NIP 19560108 198503 1 002 NIP 19600111 198703 1 001


(10)

MOTTO

“ Kebaikan tidak bernilai selama diucapkan akan tetapi bernilai sesudah

dikerjakan”


(11)

FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK MIGRASI SUKU KOMERING DARI DESA BETUNG DAN KORTO KE DESA GUMAWANG

KECAMATAN BELITANG KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2012

Oleh Dera Elfranita

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG


(12)

PERSEMBAHAN

Teriring Rasa Syukur Kupersembahkan karya sederhana ini untuk orang-orang

Yang kusayangi :

Kedua Orang tuaku tercinta, yang senantiasa mendoakan dan memberikan

perhatian, cinta dan kasih sayangnya untuk kesuksesan dan keberhasilanku.

Ayuk Efriyanti dan Kak Kiki, yang selalu memberi semangat,pengorbanan dan

dukungan untuk keberhasilanku,beserta keponakan kecilku Vicky Herlando yang

turut memberikan keceriaan untukku.

Seseorang yang selalu menemani, mensupot untuk keberhasilan dan kesuksesanku

Kak Maison

Sahabat-sahabatku Wenda, Eka, Inggrit, Adin, Beti, Sari, Echa, Echi dan Data

terimakasih untuk persahabatan dan keceriaan kita selama ini


(13)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Batu Raja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten OKU pada tanggal 21 Januari 1991, anak ke dua dari dua bersaudara, dari pasangan Bapak Emzen dan Ibu Masbiyah.

Pada tahun 1995, pendidikan SD Negeri 4 Gumawang Kecamatan Belitang tamat pada tahun 2002, Pendidikan SMP Negeri 1 Belitang Kecamatan Belitang tamat pada tahun 2005, dan pendidikan SMA YPB Belitang tamat pada tahun 2008.

Selanjutnya pada Tahun 2008 penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan melalui jalur UM (Ujian Mandiri).Pada Tanggal 9-14 Juli 2011, penulis mengambil Mata Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Bandung-Pangandaran (Jawa Barat). Selanjutnya pada bulan Agustus – Oktober 2011, penulis mengambil Mata Kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP. 1 Way Kenanga Kabupaten Tulang Bawang Barat. Penulis juga mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, pada bulan Agustus 2011 di Desa Way Kenanga Kabupaten Tulang Bawang Barat.


(14)

SANWACANA

Puji dan syukur kehadiran Allah SWT, atas segala anugrah dan hidayah-Nya sehingga, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Faktor Penarik dan Pendorong Migrasi Suku Komering dari Desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur (Kasus pada migran Suku Komering di Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur Tahun 2012) adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si selaku pembimbing utama dalam pembuatan skripsi ini, dan Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si selaku pembimbing pembantu, serta Bapak Drs. Budiyono, M.S selaku penguji. Selain itu diucapkan terima kasih kepada :


(15)

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung beserta jajaran Dekanat FKIP Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Ibu Dosen pada Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, khusunya dosen pada program studi Geografi yang telah membekali penulis dalam menyelesaikan skripsi ini sebagaimana mestinya.

5. Bapak Wansori selaku Lurah Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur beserta stafnya, yang banyak memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian.

6. Bapak dan Ibu migran Suku Komering di Desa Gumawang yang telah bersedia memberikan bantuan guna kelancaran penelitian penulis hingga selesai.

7. Para sahabatku Wenda, Eka, Inggrit, Adin, Sari, Beti, Data dan rekan-rekan Geografi angkatan 2008 yang telah memberikan bantuan saran serta motivasinya kepada penulis sehingga menambah semangat dalam penelitian skripsi ini.

8. Para kakak tingkat angkatan 2007, dan adik tingkat angkatan 2009 yang juga turut memberikan motivasi dan semangatnya kepada penulis.


(16)

Penulis menyadari, bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan penulis. Harapan penulis semoga skripsi sederhana ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, April 2013 Penulis,


(17)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Dera Elfranita NPM : 0853034013

Program Studi : Pendidikan Geografi Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/KIP

alamat : Jalan Swadaya gang Surabaya Desa Rantau Jaya Belitang Kabupaten Oku Timur Sumatera Selatan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak pernah terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, April 2013

Yang Menyatakan,

Dera Elfranita


(18)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbedaan penduduk pada umunya terjadi karena adanya perbedaan wilayah satu dengan wilayah yang lain (Differensiation of Area). Perpindahan penduduk dikenal dengan istilah migrasi, baik yang dilakukan secara perorangan maupun kelompok yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya.

Migrasi penduduk terjadi disebabkan adanya faktor-faktor yang mendorong dan menarik masyarakat untuk bermigrasi ke daerah migrasi yang lebih baik dari daerah asal mereka. Faktor-faktor pendorong dan penarik tersebut seperti perbedaan lingkungan dimana masyarakat selalu menginginkan hidup di lingkungan yang baik, seperti hal nya petani yang menginginkan hidup di daerah yang subur. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Henry (dalam Waman 1994: 34) yang dikenal dengan istilah (Differensiation of Area) yaitu perbedaan suatu wilayah akan mencerminkan karakterisrik kehidupan penduduknya. Dengan adanya perbedaan wilayah, seperti perbedaan tofografi tanah, iklim dan cuaca. Sama halnya para petani menginginkan daerah yang cocok untuk bertani, maka hal tersebut dapat menjadi penyebab penduduk untuk melakukan migrasi dari satu tempat ketempat lain.


(19)

2

Teori Henry dalam Everett S. Lee (1980: 8) menyatakan suatu teori dasar yang dikenal dengan teori dorongan dan tarikan (push full factor) “Faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memutuskan untuk bermigrasi yaitu sebagai berikut: 1.) Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal yaitu adanya rasa tidak puas dan tidak senang di daerah asal yang berawa dan ada menyempitnya lahan di daera asal, 2.) Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan yaitu adanya harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan dan adanya pendapatan-pendapatan baru di daerah tujuan , 3.) Faktor-faktor lain (Others factor)”.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa factor migrasi terbagi menjadi dua kategori yaitu faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor pendorong yang dimaksud adalah faktor yang berasal dari daerah asal migrasi yang menyebabkan seseorang terdorong untuk pindah meninggalkan daerah asal, faktor pendorong tersebut antara lain yaitu sempitnya lahan migran, cuaca yang tidak mendukung, lingkungan yang kurang bersahabat. Sedangkan faktor penarik yang menyebabkan migrasi ke daerah yang lebih baik lagi adalah adanya potensi lebih baik dari daerah asal. Daerah tujuan memberikan penghidupan ataupun lingkungan yang lebih baik daripada daerah asal. Sosial budaya merupakan rintangan antara penduduk migrasi, sedangkan faktor individu meliputi tingkat pendidikan, cita-cita, harapan dan secara umum tingkat modernisasi.

Menurut Lowry Nelson (1965: 28) yang meenggolongkan faktor-faktor Penyebab perpindahan itu ada 3 faktor yaitu : 1.) Push Factor (faktor yang mendorong) yang


(20)

3

ada pada daerah asal, 2.) pull factor (faktor yang menarik) yang ada pada daerah tujuan, 3.) Other factors (faktor-faktor lainnya).

Berdasarkan pendapat pendapat Nelson tersebut, bahwa faktor migrasi yang mendorong manusia untuk pindah adalah adanya kekeringan sumber daya alam, adanya perasaan tidak puas dan tidak aman di daerah asal, sedangkan faktor yang menarik orang untuk bemigrasi adalah munculnya sumber alam serta sumber mata pencaharian baru, dan ikilm yang sangat baik didaerah tujuan

Secara umum perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain, pada dasarnya ingin meningkatkan kemakmuran, meningkatkan kesejahteraan yang dilatarbelakangi oleh keberadaan daerah asal yang dianggapnya tidak mendukung kehidupannya dan di daerah tujuan dapat mencapai kehidupan yang lebih baik. Adanya faktor penarik di daerah tujuan, antara lain : adanya sumber alam dan mata pencaharian yang baru, adanya pendapatan-pendapatan baru dan iklim yang baik di daerah tujuan.

Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur terdiri dari berbagai jenis suku seperti: suku Jawa, Sunda, Padang, Ogan dan suku Komering. Suku Komering terbanyak yang menempati Desa Gumawang. Selain berbagai suku yang bermukin di Desa Gumawang ini terdapat juga pasar sebagai pusat masyarakat Desa Gumawang untuk membeli berbagai keperluan rumah tangga, terdapat juga terminal Gumawang, dan layanan yang ada di pasar dan terminal Gumawang ini terbilang baik karena adanya dukungan dari infrastrukturnya yaitu terdapat toilet yang cukup bersih, tempat-tempat makan yang terbilang cukup nyaman dan di Desa Gumawang terdapat


(21)

4

juga sekolah-sekolah dan perguruan tinggi, perekonomian yang ada ada di Gumawang bisa dikatakan maju dan berkembangannnya sangat cepat.

Pada awalnya orang Komering (Betung dan Korto) yang bersal dari Desa Betung dan Korto bermigrasi ke desa Gumawang ini karena daerah asalnya berupa rawa, sungai dan penduduk di sana mayoritas memiliki rumah panggung karena di desa Betung dan Korto ini terdapat sungai yang kapan saja bisa meluap atau banjir sampai ke jalan sehingga menganggu aktivitas masyarakat disana.

Menurut informasi dari Bapak Wansori selaku Kepala Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur pada tanggal 14 Maret 2012 bahwa jumlah penduduk di Desa Gumawang yaitu sebanyak 1.736.000 jiwa atau 1672 kepala keluarga termasuk migran suku komering yang berasal dari Desa betung dan Korto sebanyak 45 Migran.

Bedasarkan penelitian dengan salah satu tokoh masyarakat suku Komering pada tanggal 14 Maret 2012 bahwa jumlah migran atau penduduk yang melakukan migrasi ke Desa Gumawang berjumlah 45 kepala keluarga (KK). Keberadaan migran di Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur tersebar di 4 dusun seperti pada Tabel 1 berikut ini:


(22)

5

Tabel 1. Keberadaan Kepala Keluarga Migran Suku Ogan di Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur Tahun 2012

Nama Dusun Jumlah KK Persentase Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV 8 21 4 12 17,77 46,67 8,89 26,67

Jumlah 45 100,00

Sumber : Wawancara Dengan Bapak Maidi (Sesepuh Suku Komering di Desa Gumawang Keacamatan Belitang Kabupaten Oku Timur), tanggal 14 Maret 2012.

Berdasarkan Tabel 1 tersebut dapat diketahui jumlah penduduk migran asal Desa Betung dan Korto yang berada di Desa Gumawang sebanyak 45 KK pada tahun 2012. Migran Suku Komering yang dimaksud penelitian ini penduduk suku Komering yang bermigrasi dari Desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji tentang kependudukan khususnya mengenai faktor penarik suku komering (Betung dan Korto) bermigrasi ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur.

Untuk itu penulis mangambil judul “ Faktor Pendorong dan Penarik Suku Komering Bermigrasi dari Desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang

Kabupaten Oku Timur Tahun 2012.”

B. Identifikasi Masalah

Bedasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah tentang faktor-faktor pendorong dan penarik penduduk suku Komering (Betung dan Korto)


(23)

6

bermigrasi ke Kabupaten Oku Timur yang bertempat tinggal di Desa Gumawang Kecamatan Belitang yaitu meliputi :

1. Faktor pendorong terjadinya migrasi:

a. Rasa tidak puas dan tidak senang di daerah asal yang berawa b. Menyempitnya lahan pekerjaan di daerah asal

c. Rendahnya upah tenaga kerja

d. Keterbatasan sarana dan prasarana sosial

2. Faktor penarik terjadinya migrasi :

a. Adanya harapan kehidupan yang lebih baik di daerah tujuan b. Adanya pendapatan-pendapatan baru didaerah tujuan

c. Upah tenaga kerja di kota relatif lebih besar

d. Ketersediaan sarana dan prasarana sosial yang kompleks

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut diatas, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti, yaitu :

1. Faktor pendorong terjadinya migrasi:

a. Rasa tidak puas dan tidak senang di daerah asal yang berawa b. Menyempitnya lahan pekerjaan di daerah asal


(24)

7

2. Faktor Penarik terjadinya migrasi :

a. Adanya harapan kehidupan yang lebih baik di daerah tujuan b. Adanya pendapatan-pendapatan baru didaerah tujuan

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :

1. Apakah rasa tidak senang dan tidak puas di daerah asal yang berawa merupakan faktor pendorong terjadinya migrasi dari Desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur ?

2. Apakah menyempitnya lahan pekerjaan di daerah asal menjadi faktor pendorong terjadinya migrasi suku Komering dari desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur?

3. Apakah adanya harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan merupakan faktor penarik penduduk suku Komering bermigrasi ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur ?

4. Apakah adanya kesempatan usaha di daerah tujuan merupakan faktor penarik penduduk suku Komering bermigrasi ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur ?


(25)

8

E. Tujuan Penilitian

1. Untuk meperoleh informasi mengenai faktor pendorong dan penarik migrasi Suku Komering bermigrasi ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur Tahun 2012.

2. Untuk mempeoleh informasi mengenai faktor pendorong migrasi Suku Komering dari Desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang yaitu rasa tidak puas dan tidak senang daerah asal yang berawa dan menyempitnya lahan di daerah asal.

3. Untuk memperoleh informasi mengenai faktor penarik migrasi suku komering dari Desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang yaitu adanya harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan dan adanya pendapatan-pendapatan baru di daerah tujuan.

F. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bermanfaat untuk ilmu pengetahuan dan wawasan pemikiran bagi penulis tentang migrasi khususnya dan geografi penduduk pada umumnya.


(26)

9

G. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Subjek Penelitian

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah kepala keluarga penduduk Suku Komering yang bermigrasi ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabpaten Oku Timur.

2. Ruang Lingkup Obyek Penelitian

Ruang lingkup objek penelitian ini adalah : faktor pendorong migrasi : adanya perasaan tidak aman dan tidak puas didaerah asal, dan kurangnya sumber daya alam didaerah asal dan faktor penarik migrasi : adanya sumber daya alam dan mata pencaharian baru dan adanya pendapatan-pendapatan baru didaerah tujuan. 3. Ruang Lingkup Lokasi Penelitian

Ruang lingkup lokasi penelitian ini adalah Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur.

4. Ruang Lingkup Waktu Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah tahun 2012. 5. Ruang Lingkup Ilmu

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah Geografi penduduk. Menurut Clarke (1972 : 2) bahwa geografi penduduk mempelajari interaksi dari variasi-variasi mengenai penyebaran penduduk, komposisi penduduk, migrasi penduduk dan pertumbuhan penduduk dalam hubungannya dengan variasi-variasi lain keruangan disatu tempat.


(27)

10

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa segala aspek keruangan, penyebaran penduduk, komposisi penduduk dalam suatu wilayah menjadi bahan inerpretasi dan analisis geografi penduduk, termasuk didalamnya mengenai mobilitas penduduk dikaji dalam ilmu Geografi Penduduk. Oleh karena itu mobilitas penduduk merupakan ruang lingkup Geografi Penduduk.


(28)

69

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian pendekatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Aris Ananta. 1993. Ciri Demografis Kualitas penduduk dan pembangunan Ekonomi. Lembaga Demografi FEUI. Jakarta.

Arifin, Bustanul. 2001. Spektrum Kebijakan Pertanian Indonesia. Erlangga. Jakarta.

Fatimah. 2007 Faktor- Faktor Pendorong dan Penarik Migrasi Suku Minagkabau (Sumatera Barat) Ke Kota Bandar Lampung (Kasus Pada Migran Suku Minangkabau Di Kelurahan Kelapa Tiga Kecamatan Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung). Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi JurusanPendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. FKIP Unila.

Koentjoroningrat. 1994. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia. Jakarta.

Komarudin. 1974. Persoalan Pembangunan Ekonomi Indonesia. Rajawali Press. Jakarta.

Mantra, Ida Bagus. 1985. Pengantar Studi Demografi. Nur Cahaya. Yagyakarta. Rozy Munir. 1981. Migrasi. Dalam Dasar-dasar Demografi, Lembaga

Demografi FE UI. Jakarta.

S. Hutabarat, Sans, dkk. 1985. Studi kependudukan. Konsorsium Fakultas Ilmu Sosial. Jakarta.

S. Lee, Everett. 1980. Teori Migrasi. Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Sumadi dan Bambang Sumitro. 1989. Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Alumni Bandung

Singarimbun, Irawati. 1989. Teknik Wawancara, dalam Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta

Singarimbun, Masri. 1981. Persoalan Perkembangan Perekonomian Indonesia. LP3ES. Jakarta.


(29)

70

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta.

Sumaatmadja, Nursid, 1988. Studi Gografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan,Alumni Bandung.

Sugiyono. 1998. Statistik non parameter. Setia press. Jakarta

Todaro, P. Michael. 1987. Pembangunan Ekonomi Di Dunis Ketiga. Erlangga. Jakarta.

Prayitno, Hadi dan Arsyad, Lincolin. 1977. Petani Desa dan Kemiskinan. LP3ES. Jakarta.


(30)

11

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

Sebagai konsepsial dan agar lebih terarah penelitian ini sesuai dengan ruang lingkup ilmu Geografi penduduk. Menurut Clarke (1971:2) mengatakan bahwa Geografi Penduduk mempelajari interaksi dari variasi-variasi mengenai penyebaran penduduk, komposisi penduduk, migrasi penduduk dan pertumbuhan penduduk dalam hubungannya dengan variasi-variasi keruangan di suatu tempat.

1. Pengertian Migrasi

Adanya proses pembangunan yang sedang terjadi menyebabkan terjadinya migrasi. Hal tersebut disebabkan karena adanya perbedaan pembangunan wilayah satu dengan yang lain. Migrasi merupakan salah satu dari ketiga faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk , sedangkan faktor lain adalah kelahiran dan kematian. Oleh karena itu migrasi penduduk mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia di muka bumi ini, yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik secara ekonomi, sosial, budaya, politik serta meningkatkan kualitas kehidupannya.


(31)

12

2. Teori Migrasi

Pembangunan yang tidak merata di suatu daerah dengan daerah lain adalah salah satu dasar penyebab terjadinya suatu migrasi. Migrasi merupakan salah satu faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di suatu wilayah, sedangkan dua faktor lainnya yaitu kematian dan kelahiran. Dengan demikia migrasi memiliki andil yang sangat berperan dalam kehidupan manusia di muka bumi ini, yang mana dengan bermigrasi manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya baik secara ekonomi, sosial, budaya, politik serta untuk meningkatkan kualitas kehidupannya.

Sedangkan menurut Bunnett, R. B. (2001:34) mengatakan bahwa migrasi merupakan perpindahan keseluruhan dari suatu masyarakat dimana keseluruhan tersebut meliputi perpindahan secara utuh baik secara fisik maupun materi yang diikuti keinginan yang merupakan suatu motivasi besar dalam dirinya untuk berpindah dan menetap sepenuhnya di daerah tujuan.

Hal ini sejalan dengan pemikiran Anwar (2003: 201) yang mengemukakan bahwa migrasi adalah perpindahan penduduk baik antar negara maupun dalam suatu negara dengan tujuan menetap untuk memperoleh kehidupan ekonomi yang lebih baik lagi.

Dari berbagai pendapat tersebut diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain,baik antar negara maupun luar negara dengan tujuan menetap dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya.


(32)

13

3. Faktor Pendorong Migrasi

Faktor pendorong yang menyebabkan seseorang meninggalkan daerah asal. Hal ini sejalan dengan pernyataan Endang (2000:35) yang mengemukakan bahwa ada faktor pendorong yang menyebabkan seseorang bermigrasi meninggalkan daerah asal, faktor tersebut meliputi:

a. Kurangnya lapangan pekerjaan maupun lapangan usaha di daerah asal.

b. Kurang baiknya keadaan lingkungan di daerah asal.

c. Pendidikan yang kurang di daerah asal.

d. Perbedaan topografi tanah dan wilayah dengan cuaca yang kurang bersahabat.

Berdasarkan dengan pendapat di atas, Everett S. Lee (1980 : 8) dalam teorinya yaitu Push Full Teory mengatakan bahwa selain adanya faktor penarik suatu masyarakat bermigrasi ke daerah atau tujuan lain ada juga faktor pendorong yang menjadi penyebab masyarakat disuatu wilayah memilih untuk meninggalkan wilayah tersebut. Dalam bukunya Everret S. Lee mengatakan bahwa faktor pendorong seseorang pergi meninggalkan daerah asal ada 3 kategori utama yaitu: 1. Kurang berkembangnya perekonomian dan peluang di daerah asal, 2. Kurangnya lapangan pekerjaan di daerah asal, 3. Persepsi pribadi (yang merupakan faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri).

Menurut Wangsa Jaya (2006: 63) mengatakan adanya faktor pendorong menjadi suatu motivasi tersendiri bagi seseorang meninggalkan daerah asalnya, faktor


(33)

14

pendorong tersebut meliputi: berkurangnya sumber daya alam di daerah asal, menyempitnya lahan pekerjaan yang menjadi kendala tersendiri, tekanan sosial, ketidakcocokan budaya di tempat asal, pekerjaan atau hubungan keluarga, dan bencana alam yang terjadi.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka tujuan penduduk bermigrasi atau pindah adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya serta untuk meningkatkan taraf hidupnya.

a. Rasa Tidak Puas dan Tidak Senang Di Daerah Asal Yang Berawa

Rasa tidak puas dan tidak senang di daerah asal yang berawa merupakan salah satu faktor pendorong penduduk suku komering dari desa Betung dan Korto melakukan migrasi ke Desa Gumwang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur. Rasa tidak puas dan tidak senang di daerah asal yang dimaksud yaitu rasa tidak tenang penduduk Suku Komering terhadap lahan pertanian di daerah asal karena daerah asal berupa rawa sedangkan penduduk Suku Komering lebih senang mengolah dan memanfaatkan lahan kering untuk mengembangkan usaha pertaniannya.

Menurut Bustanul Arifin (2001:88) lahan pertanian adalah lokasi yang dimanfaatkan untuk berococok tanam dan untuk kegiatan pertanian lainnya. Lahan tersebut berupa lahan pekarangan, lahan persawahan dan lahan perladangan.

b. Menyempitnya Lahan Pekerjaan di Daerah asal

Menyempitnya lahan pekerjaan di daerah asal merupakan faktor pendorong penduduk Suku Komering melakukan migrasi ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur. Komarudin ( 1974:62 ) mengemukakan bahwa :


(34)

15

Sempitnya lapangan pekerjaan atau terbatasnya kesempatan kerja pada suatu daerah disebabkan oleh banyaknya jumlah penduduk pada desa tersebut yang mencari pekerjaan sedangkan lapangan pekerjaan yang ada sangat terbatas, hal ini mendorong penduduk pada daerah tersebut unuk mencari pekerjaan di daerah lain yang memungkinkan migran untuk bekerja atau memiliki lapangan pekerjaan.

Berdasarkan hasil penelitian Yulia Sari Bahri (1999:57) tentang lapangan pekerjaan bahwa migran yang bermigrasi ke Desa Gumawang dikarenakan sulitnya lapangan pekerjaan di daerah asal, sehingga mendorong para migran untuk melakukan migrasi ke daerah lain yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.

4. Faktor Penarik Migrasi

Pada dasarnya penduduk melakukan migrasi (perpindahan) dari satu tempat ketempat lainnya disebabkan karena adanya daya tarik dari satu daerah. Everett S. Lee (1980 : 8) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi orang mengambil keputusan untuk bermigrasi adalah Faktor-faktor penarik migrasi yaitu :

a. Iklim yang baik

b. Persekolahan yang baik c. Penghalang antara d. Jarak

e. Biaya pengangkutan alat-alat rumah tangga f. Anak-anak dan saudara yang cukup banyak g. Faktor-faktor pribadi

Persepsi seseorang terhadap faktor-faktor itu, seperti : kepekaan pribadi, kecerdasan kesadaran tentang kondisi di lain tempat mempengaruhi evaluasinya tentang keadaan di tempat asal, pengetahuan tentang keadaan di tempat tujuan tergantung kepada


(35)

16

hubungan-hubungan seseorang atau berbagai sumber informasi yang tidak tersedia secara umum.

Dari pendapat diatas, bahwa seseorang melakukan migrasi disebabkan karena banyak faktor, seperti faktor adanya potensi yang lebih baik dari daerah asal atau informasi-informasi di daerah tujuan yang diperoleh daya tarik. Sosial budaya merupakan rintangan antara penduduk bermigrasi, sedangkan faktor individu meliputi tingkat pendidikan, cita-cita, harapan dan secara umum tingkat modernisasi.

Selain dari penadapat diatas Sans S. Hutabarat, dkk. (1983:38) mengemukakan bahwa terjadinya migrasi dapat dipengaruhi oleh faktor sebagai berikut Faktor-faktor yang terdapat didaerah tujuan yaitu :

a. Harapan akan kehidupan pribadi atau keluarga yang lebih tenang. b. Kesempatan berusaha yang lebih baik atau lebih sesuai.

c. Kesempatan peninkatan karier maupun pendidikan anak. d. Daya tarik cara hidup didaerah tujuan.

e. Adanya kemudahan-kemudahan yang diperoleh.

Faktor-faktor yang merupakan kemudahan-kemudahan dalam bergerak perpindahan dan meliputi:

a. Kelancaran dalam urusan perpindahan dari daerah asal dan urusan untuk menetap didaerah tujuan.

b. Kemudahan dalam transportasi baik alat pengangkutannya maupun biaya angkutannya.

c. Kebijakan pemerintah maupun non pemerintah dalam membantu melancarkan proses perpindahan.


(36)

17

Dari pendapat di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa seseorang melakukan migrasi disebabkan adanya faktor penarik yang dimiliki oleh daerah tujuan, seperti : adanya harapan akan kehidupan ekonomi lebih baik didaerah tujuan, adanya kesempatan berusaha yang lebih baik atau lebih sesuai di daerah tujuan, serta lokasi daerah tjuan yang baik (aksesbilitas tinggi), Selanjutnya, Rozy Munir (1981 :120) perpendapat bahwa daya tarik penduduk melakuan migrasi kedaerah tujuan disebabkan karena :

a. Kesempatan mendapatkan pekerjaan di daerah tujuan. b. Kesempata mendapatkan pendapatan yang lebih baik. c. Kesempata mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.

d. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan di daerah tujuan. e. Keberhasilan teman atau keranbat didaerah tujuan.

f. Adanya aktivitas-aktivitas di daerah tujuan. Seperti tempat-tempat hiburan.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka tujuan penduduk bermigrasi atau pindah adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya serta untuk meningkatkan taraf hidupnya.

a. Adanya harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik di derah tujuan

Adannya harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik didaerah tujuan merupakan salah satu faktor pribadi yang manarik bagi seseorang dalam mengambil keputusan untuk melakukan migrasi ke suatu tempat tertentu. Menurut Ida Bagus Mantra dalam Aris Ananta ( 1993:141) setiap individu mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi dan aspirasi yang ingin dicapai. Apabila kebutuhan aspirasi tersebut tidak dapat terpenuhi atau dicapai dengan tetap tinggal didaerah asal, individu tersebut memungkinkan akan melakukan migrasi ke daerah lain untuk memenuhi kebutuhan


(37)

18

atau aspirasinya. Selain itu juga Mantra (1985:308) mengemukakan bahwa petimbangan awal sebelum pindah telah diperkirakan baru migran berani memutuskan untuk melakukan migrasi.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat diketahui bahwa harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan merupakan salah satu tujuan seseorang melakukan migrasi.

b. Adanya kesempatan usaha yang lebih baik di daerah tujuan

Kemudahan untuk mendapatkan kesempatan usaha di daerah tujuan merupakan salah satu faktor penting bagi penduduk untu melakuakn migrsi. Sebagaimana dikemukakan oleh Masri Singarimbun (1981:78) adalah sebagai berikut : tidak diragukan lagi perpindahan penduduk sering kerupakan reaksi terhadap faktor-faktor ekonomi, seperti adanya kesempatan lapangan yang lebih baik.

Pendapat tersebut diperkuat oleh Rozy Munir (1981 : 120) yang menyatajkan bahwa : kesempatan untuk memasuki lapangan pekerjaan yang cocok merupakan salah satu faktor penarik penduduk bermigrasi.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat diketahui bahwa kemudahan mendapatkan kesempatan berusaha yang lebih baik di daerah tujuan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi penduduk suku Komering bermigrasi kesuatu daerah dengan kata lain kesempatan berusaha yang lebih baik merupakan daya tarik dari suatu daerah. Hal inilah yang menyebabkan penduduk suku Komering bermigrasi ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur.


(38)

19

B. Kerangka Fikir

Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari satu tempat ketempat lain, baik secara permanen maupun tidak permanen. Pada umunya penduduk yang melakukan migrasi disebabkan karena adanya perbedaan wilayah. Sebagaimana dalam konsep geografi yang dikenal dengan istilah Differensiation of Area yaitu perbedaan suatu wilayah akan mencerminkan suatu karakteristik kehidupan penduduknya.

Dengan adanya perbedaan wilayah ini menyebabkan penduduk untuk melakuakan migrasi dari satu tempat ketempat lain karena pada dasarnya manusia akan selalu mangalami pejalanan kehidupan untuk meperoleh kesejahteraan hidupnya yang dilatarbelakangi oleh rasa tidak senang dan tidak puas di daerah asal yang berawa, menyempitnya lahan pekerjaan di daerah asal, adanya harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan dan adanya kesempatan usaha yang lebih baik di daerah tujuan.

Dengan demikian maka rasa tidak tenang dan tidak puas di daerah asal yang berawa, menyempitnya lahan pekerjaan di daerah asal, adanya harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan, adanya kesempatan usaha yang lebih baik di daerah tujuan. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka menarik bagi penulis untuk

melakukan kajian dengan penelitian yang berjudul “ Faktor Pendorong dan Penarik

Migrasi Suku Komering dari Desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang Kecamatan


(39)

20

Destination Push Pull Factor

Prior Migration Push + Pull Factor

Origin push and pull factor

INVIDUAL PERCEPTIO N JUDMENT

FORCES

TO MOVE BARIER

Move

Model migrasi Lowry Nelson (Gambar. 1)


(40)

66

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan maka penelitian mengenai Faktor Pendorong dan Penarik Migrasi Suku Komering Dari Betung dan Korto ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur Tahun 2012, dapat disimpulkan bahwa :

1. Rasa tidak puas dan tidak nyaman di daerah asal yang berawa merupakan faktor pendorong kepala keluarga migran Suku Komering bermigrasi ke Desa Gumawang, ini dibuktikan dengan pernyataan migran yaitu sebanyak 27 migran (60,00%) dan yang menjawab tidak sebanyak 18 (40,00%) yang menjawab tidak karena lahan yang dimiliki umumnya sempit yang berakibat pada produksinya rendah dan tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari anggota keluarganya, kecuali itu ternyata di daerah itu juga sulit untuk mencari pekerjaan tambahan yang dapat menopang kebutuhan ekonomi keluarganya di daerah asal. 2. Menyempitnya lahan pekerjaan di daerah asal merupakan faktor pendorong kepala

keluarga migran Suku Komering bermigrasi ke Desa Gumawang, ini dibuktikan dengan pernyataan responden yaitu 37 migran (82,22%) menyatakan sulit. Hal ini dikarenakan kurangnya sumber-sumber usaha, sehingga mereka mengalami


(41)

67

kesulitan dalam memperoleh lapangan usaha daerah asal dan 8 (17,78%) migran yang menyatakan cukup mudah mencari pekerjaan di daerah asal karena migran bisa memanfaatkan lapangan pekerjaan di daerah asal seperti berkebun karet dan membudidayakan ikan, selain itu alasan lain mereka karena mengikuti orang yang sudah terlebih dahulu berhasil di daerah tujuan secara ekonomis dan lebih baik, lebih bisa memenuhi keperluan dan hidup yang layak.

3. Adanya harapan kehidupan yang labih baik di daerah tujuan merupakan faktor penarik kepala keluarga migran Suku Komering ke Desa Gumawang, ini dibuktikan dengan pernyataan migran yaitu sebanyak 34 (75,56%) dan yang menjawab tidak sebanyak 11(24,44%) alasan mereka yang menjawab tidak karena, ekonomi mereka sudah cukup baik tetapi alasan pendidikan di daerah taujuan lebih baik di bandingkan dengan daerah asal dan keadaan lingkungan yang menyenangkan seperti banyaknya tempat-tempat hiburan di daerah tujuan.

4. Adanya Pendapatan-pendapatan baru di daerah tujuan merupakan faktor penarik migrasi suku Komering bermigrasi ke Desa Gumawang, ini dibuktikan dengan pernyataan migran yaitu sebanyak 37 migran (82,22%) dan migran yang menjawab tidak sebanyak 8 migran (17,78%) dengan alasan karena mereka sudah memiliki pendapatan yang cukup untuk menopang kehidupan migran selain itu juga alasan menjawab idak karena alasan turut suami.


(42)

68

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka pada kesempatan ini akan di beriakan saran sebagai berikut :

1. Bagi migran Suku Komering yang kurang puas karena di daerah asal berawa, hendaknya jangan mengandalkan lahan kering saja, hendaknya memanfaatkan lahan basah juga di daerah tujuan untuk meningkatkan taraf hidupnya dan kebutuhan dapat terpenuhi.

2. Bagi migran Suku komering yang kesempatan kerjanya di daerah asal merasa terbatas, hendaknya menigkatkan keahlian dan mencoba membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.

3. Bagi migran Suku Komering yang dengan mudah mendapatkan pekerjaan di daerah tujuan, hendaknya dapat membantu migran yang lain untuk memberikan peluang dan ksempatan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

4. Bagi migran Suku Komering dengan mudah mendapatkan pekerjaan di daerah tujuan, hendaknya tetap melaksankan aktifitas ekonominya dengan baik dan tekun.


(43)

21

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini dalah metode deskriptif eksploratif. Penelitian eksploratif mempunyai tujuan ingin menggali secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu (Suharsimi Arikunto, 2006:7).

Metode deskriptif merupakan salah satu bentuk penelitian yang dilakukan untuk mengetahui suatu nilai variabel mandiri (variabel bebas), baik satu variabel atau lebih (variable independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2007: 11).

B. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Berdasarkan pendapat tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga migran suku Komering yang menetap di Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur yang berjumlah 45 kepala keluarga.


(44)

22

Berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto (2006:160) menyatakan bahwa apabila banyak populasinya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga merupakan penelitian populasi.

Jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu kurang dari 100, maka seluruh populasi akan dijadikan sebagai objek penelitian yaitu sebanyak 45 kepala keluarga migran suku Komering yang terdapat di Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur.

C. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel

Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah faktor pedorong dan faktor penarik Suku Komering bermigrasi dari Desa Betung dan Desa Korto ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur yang meliputi: Perasaan tidak nyaman dan tidak puas di daerah asal, Kurangnya sumber daya alam didaerah asal, Adanya sumber daya alam serta mata pencaharian baru dan adanya pendapatan-pendapatan baru di daerah tujuan

D. Definisi Operasional Variabel

1. Adanya Perasaan tidak aman dan tidak puas didaerah Asal

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi atau pandangan responden terhadap rasa tidak puas dan tidak senag di daerah asal yang berawa, sehingga lahan untuk mengembangkan usaha pertaniannya berupa lahan basah, sedangkan penduduk


(45)

23

suku komering lebih senang mengolah dan memanfaatkan lahan kering untuk mengembangkan usaha pertaniannya.

a.Dikatakan puas jika lahan pertanian di daerah asal berupa lahan kering.

b.Dikatakan tidak puas jika lahan pertanian di daerah asal berupa lahan basah (rawa).

2. Menyempitnya lahan pekerjaan di daerah asal.

Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi atau padangan responden terhadap menyempitnya lahan pekerjaan di daerah asal karena terlalu sedikitnya lahan dan hanya terbatas pada bidang pertanian saja.

a. Dikatankan menyempit jika di daerah asal hanya memiliki sartu jenis sumber daya usaha saja.

b. Dikatakan tidak kurang jika dia di daerah asal memliki lebih dari satu jenis sumber usaha atau pekerjaan.

3. Adanya Harapan Kehidupan Ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan

Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi atau pandangan terhadap daerah Belitang tepatnya di Desa Gumawang adanya harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan.

a. Dikatakan ya jika ia datang ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kab Oku Timur karena adanya harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan.


(46)

24

b. Dikatakan tidak jika ia datang ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur bukan karena adanya harapan kehidupan ekonomi yang labih baik di daerah tujuan.

4. Adanya kesempatan usaha yang lebih baik di daerah tujuan

Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi atau pandangan responden terhadap daerah Belitang karena adanya kesempatan usaha yang lebih baik di daerah tujuan. Penggolongan untuk tingkat perolehan kesempatan berusaha ini akan di ukur menurut kemampuan responden di lapangan yang akan di kategorikan menjadi sulit dan mudah.

a. Dikatakan sulit jika waktu dalam berusaha membutuhkan waktu yang lama.

b. Dikatakan mudah jika waktu dalam berusaha tidak membutuhkan waktu yang lama.

3.Migrasi Suku Komering

Yang dimaksud penelitian ini adalah perpindahan penduduk suku Komering dari desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur pada periode tahun 1963-1995 sebanyak 45 KK.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan pekerjaan yang penting dalam penelitian. Dengan demikian alat pengumpulan data harus dikerjakan secara cermat dan memenuhi


(47)

25

persyaratan. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Teknik Observasi

Menurut Nursid Sumaatmadjaya (1988:105), observasi adalah pengamatan langsung terhadap kondisi di lapangan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai gejala kondisi di lapangan secara langsung. Data yang diperoleh dari teknik ini berupa data yang sifatnya primer, seperti: keadaan penggunaan lahan, fasilitas transportasi, dan keadaan tempat-tempat pelayanan umum.

2. Teknik Wawancara

Menurut Irawati Singarimbun (1989:192) wawancara adalah suatu proses pendapatan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara berstruktur, yaitu dengan menggunakan kuesioner untuk memandu setiap pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada kepala keluarga migran Suku Komering untuk memperoleh data dan variabel.

3. Teknik Kuesioner

Menurut Suharsimi Arikunto kuesioner adalah jumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui.


(48)

26

Teknik ini dipergunakan untuk mendapatkan data langsung dari responden dengan menggunakan daftar pertanyaan untuk mendapatkan data primer. Adapun data yang akan diambil berupa data primer tentang adanya harapan akan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan, keinginan mengikuti keluarga yang berada di daerah tujuan, adanya kesempatan berusaha yang lebih baik atau lebih sesuai di daerah tujuan serta lokasi daerah tujuan yang baik (aksesbilitas tinggi).

4. Teknik Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 231) teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.

Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data yang sifatnya sekunder yang bersumber dari kantor Kepala desa, misalnya untuk mendapatkan data mengenai monografi desa.

5. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisa data penulis menggunakan analisa data presentase. Menurut Sofian Effendi dan Chris Manning dalam Masri Singaribun (1989:263) analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasiakan. Data yang diperoleh dari jawaban responden akan dianalisis secara kuantitatif sederhana yaitu dibuat distribusi frekuensinya yang dideskripsikan dalam bentuk tabel yang kemudian dipresentasikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Mely G Tan dalam Koenjoroningrat (1994:253) yang menyatakan bahwa cara penggunaan


(49)

27

data kuantitatif yang paling sederhana adalah bentuk presentase. Dari data yang diperoleh diklasifikasikan untuk memberikan pengertian dari data dalam tabel dan selanjutnya disusun dan dianalisis sebagai laporan penelitian. Untuk menghitung presentase dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

% =

� �

x

100

Keterangan :

% : Pesentase yang diperoleh

n : Jawaban responden yang menjawab pertanyaan kuesioner. N : Jumlah sampel

100 : Konstanta (Muhammad Ali, 1985 : 184)

Setelah data dianaliasis dan informasi yang lebih sederhana diperoleh, hasil-hasil tersebut diinterpretasikan untuk mencari makna yang lebih luas dari hasil penelitian.


(1)

Berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto (2006:160) menyatakan bahwa apabila banyak populasinya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga merupakan penelitian populasi.

Jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu kurang dari 100, maka seluruh populasi akan dijadikan sebagai objek penelitian yaitu sebanyak 45 kepala keluarga migran suku Komering yang terdapat di Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur.

C. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel

Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah faktor pedorong dan faktor penarik Suku Komering bermigrasi dari Desa Betung dan Desa Korto ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur yang meliputi: Perasaan tidak nyaman dan tidak puas di daerah asal, Kurangnya sumber daya alam didaerah asal, Adanya sumber daya alam serta mata pencaharian baru dan adanya pendapatan-pendapatan baru di daerah tujuan

D. Definisi Operasional Variabel

1. Adanya Perasaan tidak aman dan tidak puas didaerah Asal

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi atau pandangan responden terhadap rasa tidak puas dan tidak senag di daerah asal yang berawa, sehingga lahan untuk mengembangkan usaha pertaniannya berupa lahan basah, sedangkan penduduk


(2)

suku komering lebih senang mengolah dan memanfaatkan lahan kering untuk mengembangkan usaha pertaniannya.

a.Dikatakan puas jika lahan pertanian di daerah asal berupa lahan kering.

b.Dikatakan tidak puas jika lahan pertanian di daerah asal berupa lahan basah (rawa).

2. Menyempitnya lahan pekerjaan di daerah asal.

Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi atau padangan responden terhadap menyempitnya lahan pekerjaan di daerah asal karena terlalu sedikitnya lahan dan hanya terbatas pada bidang pertanian saja.

a. Dikatankan menyempit jika di daerah asal hanya memiliki sartu jenis sumber daya usaha saja.

b. Dikatakan tidak kurang jika dia di daerah asal memliki lebih dari satu jenis sumber usaha atau pekerjaan.

3. Adanya Harapan Kehidupan Ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan

Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi atau pandangan terhadap daerah Belitang tepatnya di Desa Gumawang adanya harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan.

a. Dikatakan ya jika ia datang ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kab Oku Timur karena adanya harapan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan.


(3)

b. Dikatakan tidak jika ia datang ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur bukan karena adanya harapan kehidupan ekonomi yang labih baik di daerah tujuan.

4. Adanya kesempatan usaha yang lebih baik di daerah tujuan

Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi atau pandangan responden terhadap daerah Belitang karena adanya kesempatan usaha yang lebih baik di daerah tujuan. Penggolongan untuk tingkat perolehan kesempatan berusaha ini akan di ukur menurut kemampuan responden di lapangan yang akan di kategorikan menjadi sulit dan mudah.

a. Dikatakan sulit jika waktu dalam berusaha membutuhkan waktu yang lama.

b. Dikatakan mudah jika waktu dalam berusaha tidak membutuhkan waktu yang lama.

3.Migrasi Suku Komering

Yang dimaksud penelitian ini adalah perpindahan penduduk suku Komering dari desa Betung dan Korto ke Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur pada periode tahun 1963-1995 sebanyak 45 KK.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan pekerjaan yang penting dalam penelitian. Dengan demikian alat pengumpulan data harus dikerjakan secara cermat dan memenuhi


(4)

persyaratan. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Teknik Observasi

Menurut Nursid Sumaatmadjaya (1988:105), observasi adalah pengamatan langsung terhadap kondisi di lapangan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai gejala kondisi di lapangan secara langsung. Data yang diperoleh dari teknik ini berupa data yang sifatnya primer, seperti: keadaan penggunaan lahan, fasilitas transportasi, dan keadaan tempat-tempat pelayanan umum.

2. Teknik Wawancara

Menurut Irawati Singarimbun (1989:192) wawancara adalah suatu proses pendapatan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara berstruktur, yaitu dengan menggunakan kuesioner untuk memandu setiap pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada kepala keluarga migran Suku Komering untuk memperoleh data dan variabel.

3. Teknik Kuesioner

Menurut Suharsimi Arikunto kuesioner adalah jumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui.


(5)

Teknik ini dipergunakan untuk mendapatkan data langsung dari responden dengan menggunakan daftar pertanyaan untuk mendapatkan data primer. Adapun data yang akan diambil berupa data primer tentang adanya harapan akan kehidupan ekonomi yang lebih baik di daerah tujuan, keinginan mengikuti keluarga yang berada di daerah tujuan, adanya kesempatan berusaha yang lebih baik atau lebih sesuai di daerah tujuan serta lokasi daerah tujuan yang baik (aksesbilitas tinggi).

4. Teknik Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 231) teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.

Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data yang sifatnya sekunder yang bersumber dari kantor Kepala desa, misalnya untuk mendapatkan data mengenai monografi desa.

5. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisa data penulis menggunakan analisa data presentase. Menurut Sofian Effendi dan Chris Manning dalam Masri Singaribun (1989:263) analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasiakan. Data yang diperoleh dari jawaban responden akan dianalisis secara kuantitatif sederhana yaitu dibuat distribusi frekuensinya yang dideskripsikan dalam bentuk tabel yang kemudian dipresentasikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Mely G Tan dalam Koenjoroningrat (1994:253) yang menyatakan bahwa cara penggunaan


(6)

data kuantitatif yang paling sederhana adalah bentuk presentase. Dari data yang diperoleh diklasifikasikan untuk memberikan pengertian dari data dalam tabel dan selanjutnya disusun dan dianalisis sebagai laporan penelitian. Untuk menghitung presentase dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

% =

x

100

Keterangan :

% : Pesentase yang diperoleh

n : Jawaban responden yang menjawab pertanyaan kuesioner. N : Jumlah sampel

100 : Konstanta (Muhammad Ali, 1985 : 184)

Setelah data dianaliasis dan informasi yang lebih sederhana diperoleh, hasil-hasil tersebut diinterpretasikan untuk mencari makna yang lebih luas dari hasil penelitian.