9 memperdulikan hal-hal seperti itu. HTML5 menawarkan berbagai fitur menarik
yang tidak didukung oleh HTML sebelumnya. Berbagai fitur yang disediakan HTML5 antara lain canvas, header, footer, time, audio dan video . Pada HTML5
membuat aplikasi tidak lagi tergantung sepenuhnya oleh plugin [9].
3. Metode dan Perancangan Sistem
Pada penelitian ini, akan dilakukan beberapa tahapan penelitian yang secara garis besar terbagi ke dalam lima tahapan, yaitu : 1 Analisis kebutuhan dan
pengumpulan data dari narasumber. 2 Perancangan Sistem. 3 Perancangan aplikasi. 4 Implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil dari sistem. 5
Penulisan laporan hasil penelitian [10]. Proses dari tahapan yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1
Gambar 1 Tahapan Penelitian
Berdasarkan bagan pada Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut Tahap pertama : analisis dan
pengumpulan kebutuhan dilakukan dengan melakukan pertemuan antara costumer dan developer. Customer pada penelitian kali ini adalah seorang guru sejarah
SMA Kanisius Ambarawa yang sekaligus menjadi pembimbing lapangan dan pengguna aplikasi pembelajaran ini. Sedangkan developer adalah peneliti sendiri
sebagai subjek yang melakukan penelitian. Pembahasan pada pertemuan awal meliputi tujuan umum, kebutuhan yang sudah diketahui dan gambaran kebutuhan
yang akan diperlukan berikutnya. Tahap ini dilakukan dengan melakukkan wawancara terhadap guru sejarah dan siswa SMA Kanisius Ambarawa hasilnya
didapatkan bahwa aplikasi dan metode yang selama ini digunakan pada pembelajaran sejarah oleh guru tidak lagi dapat menarik perhatian para siswa
dikarenakan fitur-fitur yang tidak dapat di update dengan mudah. Tahap kedua, ketiga dan keempat dilakukan perancangan Aplikasi Pembelajaran menggunakan
metode pengembangan sistem Prototype. Sedangkan tahap kelima dilakukan penulisan laporan penelitian dan artikel ilmiah.
10 Dalam membangun sebuah sistem kita perlu merancang serta menganalisa
secara teliti apa saja yang perlu kita bangun atau kita perbaiki. Agar aplikasi yang akan dibangun dapat memuaskan pengguna baik dalam hal kinerja aplikasi dan
tampilan yang disajikan oleh aplikasi. Dalam menganalisa sebuah sistem perlu melibatkan komponen-komponen yang tergabung dalam hal ini siswa,
guruadmin, materi dan evaluasi. Supaya didapatkan sebuah sistem aplikasi pembelajaran yang handal maka kita harus menganalisa secara menyeluruh dan
utuh untuk memberikan hasil yang baik.
Berdasarkan informasi yang di dapat melalui wawancara kepada guru sejarah dan siswa di SMA Kanisius Ambarawa diperoleh untuk memenuhi
kebutuhan pengguna dalam penelitian ini adalah kebutuhan dari siswa dan guru. Maka didapatkan bahwa dibutuhkan aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan
berikut. Kebutuhan guru mengharapkan aplikasi yang dapat menambah materi sejarah, menghapus materi sejarah, dapat mengelola data user lain. Kebutuhan
siswa mengharapkan aplikasi yang menarik untuk dilihat serta dapat melihat materi sejarah yang sedang diajarkan yaitu tentang periodesasi zaman prasejarah
dan dapat melihat video sejarah.
Analisis kebutuhan perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam membangun aplikasi pembelajaran ini yaitu: kebutuhan akan
perangkat keras sangat mendukung terlaksananya aplikasi media pembelajaran perangkat keras yang dibutuhkan adalah Processor Intel Core i3, 220 GHz, RAM
2,00 GB, Hard Disk 500 GB, Input device mouse dan keyboard, Output device Proyektor
. Sedangkan kebutuhan akan perangkat lunak sangat mendukung
terlaksananya aplikasi pembelajaran perangkat lunak yang dibutuhkan adalah Sistem Operasi Windows 7, Data Base MySQL, PHP designer 8, Paint, Browser
Mozilla Firefox, WampServer, Rational Rose untuk membuat UML sistem.
Perancangan sistem dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk diagram UML. Diagram UML meliputi diagram use case, diagram activity dan diagram
sequence . Berikut ini akan dijelaskan masing-masing diagram yang telah dibuat.
Gambar 2 Use Case Diagram Sistem
11 Gambar 2 merupakan diagram use case dari aplikasi yang dibuat. Terdapat
3 tiga aktor dalam aplikasi, yaitu admin, user dan pengunjung. Admin memiliki hak tertingi yaitu dapat mengelola galeri dan mengelola user. Hak akses user
dapat mengelola galeri. Sedangkan pengunjung memiliki use case melihat berbagai menu yang terdapat pada aplikasi media pembelajaran sejarah.
Gambar 3
Activity Diagram Tambah Data
Gambar 3 merupakan diagram activity untuk proses tambah data galeri yang dilakukan oleh admin. Admin memilih menu upload pada halaman admin. Admin
selanjutnya mengisi data gambar yang akan ditambahkan. Data gambar ini berupa judul, keterangan dan gambar. Data gambar selanjutnya akan disimpan dalam
basis data.
Gambar 4
Diagram Activity Tambah User
Gambar 4 merupakan diagram activity untuk proses tambah user yang dilakukan oleh admin. Admin memilih menu tambah user pada halaman admin. Admin
selanjutnya mengisi data user yang akan ditambahkan. Data user yang ditambah berupa pass, status dan nama. Data user selanjutnya akan disimpan dalam basis
data.
12
Gambar 5 Sequence Diagram Tambah Data Galeri
Gambar 5 merupakan diagram sequence untuk proses tambah data galeri yang dilakukan oleh admin. Pada sequence diagram admin mengisi data gambar
yang akan ditambahkan pada form upload, data yang diberikan berupa judul, keterangan dan gambar yang disisipkan. Kontrol akan mengecek data yang
ditambahkan kemudian diteruskan ke database. Database akan menyimpan data yang diberikan kemudian mengirimkan pesan kepada controler untuk diteruskan
kepada admin bahwa data telah tersimpan berhasil tersimpan,
Gambar 6
Sequence Diagram Tambah User
Gambar 6 diagram sequence untuk proses tambah user yang dilakukan oleh admin. Pada sequence diagram admin mengisi data user yang akan ditambahkan
pada form tambah user data yang diberikan berupa pass, status dan nama. Kontrol akan mengecek data yang ditambahkan kemudian diteruskan ke database.
Database akan menyimpan data yang diberikan.
Dalam proses evaluasi, ada beberapa hal yang akan dibahas diantaranya apa bahan evaluasi, proses evaluasi, ketika evaluasi diadakan, mengapa harus ada
13 evaluasi, di mana proses evaluasi diadakan dan pihak yang terlibat. Evaluasi
tersebut perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan perhitungan dalam membangun aplikasi pembelajaran. Kesalahan tersebut dapat mengakibatkan
ketidak puasan pengguna dalam pemakaian aplikasi agar kesalahan tersebut tidak terjadi maka diperlukan proses evaluasi yang jelas.
Model proses yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah prototype modeling
, karena dalam pembuatan aplikasi pembelajaran ini pengguna aplikasi terlibat langsung dalam proses perancangan aplikasi dengan melakukan
komunikasi yang intensif dengan pengguna aplikasi. Metode ini dilakukan secara bertahap, yaitu setelah kebutuhan sistem terpenuhi maka tahap selanjutnya adalah
merancang prototype sistem. Perancangan mewakili keseluruhan aspek yang sudah diketahui dan rancangan ini menjadi dasar dalam pembuatan prototype.
Customer
mengevaluasi prototype yang telah dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software. Ketiga proses diatas diulang secara terus
menerus sampai kustomer merasa puas dengan prototype yang telah dibuat. Ketika customer telah merasa puas maka kebutuhan sistem telah tergambarkan
seluruhnya dan sistem siap dikembangkan menjadi perangkat lunak Prototype yang telah diterima dari costumer dikembangkan dan disempurnakan menjadi
software
. Software dibangun mengunakan php. Software yang dibangun berfungsi sebagai aplikasi pembelajaran sejarah pada zaman batu untuk pelajar tingkat SMA
dimana dalam aplikasi media pembelajaran tersebut pelajar dapat melihat gambaran umum pada zaman batu tersebut baik dalam bentuk tulisan, gambar dan
video [11].Tahapan yang telah di lalui dapat di lihat pada alur Gambar 2.
Gambar 7
Metode Prototyping [11]
Proses evaluasi prototyping dilakukan sebanyak dua kali dan dilakukan dengan mendemokan aplikasi kepada pengguna aplikasi guru dan siswa.
Penjelasan setiap tahap evaluasi prototyping adalah sebagai berikut : Evaluasi pertama dilakukan dengan siswa dan guru SMA Kanisius Ambarawa. Pada
evaluai ini dilakukan pembangunan fitur-fitur yang akan dibangun pada aplikasi pembelajaran sejarah bedasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan untuk
merancang halaman home, halaman sejarah, halaman video dan halaman bantuan. Hal ini berguna untuk memuaskan pengguna dalam penggunaan aplikasi
pembelajaran tersebut setelah hasil perancangan diserahkan kepada pengguna dan pengguna merasa puas maka evaluasi masuk ketahap berikutnya. Evaluasi tahap
14 kedua dilakukan dengan memperbaiki kerja sistem yang masih belum valid seperti
data belum dapat mucul pada halaman galeri dan mengubah tampilan data agar lebih rapi dan aplikasi dapat berjalan dengan sempurna.
4. Hasil Implementasi dan Pembahasan