konvensional, yang hanya mentransfer ilmu secara manual dan monoton, kadangkala menjenuhkan. Oleh karena itu Dosen ingin mengubah model pembelajaran dengan model pembeljaran demonstrasi dan SCL.
Adapun akan dikaji juga keberhasilan hasil belajar siswa dengan melihat variable lain yaitu, waktu belajar dirumah, siswa bekerja, keaktifan pada saat proses belajar mengajar berlangsung, dan media belajar. Untuk
keaktifan siswa dalam Proses Belajar Mengajar akan dilaksanakan dengan kombinasi metode Demostrasi dan metode Student Centered Learning SCL. Dari latar belakang maka peneliti ingin melakukan penelitian
tentang kajian hasil belajar siswa kalkulus dengan analisis regresi linier berganda.
II. TINJAUAN PUSTAKA Keberhasilan belajar.
Keberhasilan belajar adalah tercapainya keadaan proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Keberhasilan
belajar bisa diketahui dengan evaluai karena evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Keberhasilan belajar siswa dikelas kalkulus
yang peneliti pakai acuannya adalah nilai IPK mahasiswa pada semester 2, seberapa besar pengaruh yang didapatkan selama PBM kalkulus dengan nilai IPK yang diperolehnya. Keberhasilan beljar disini digunakan
sebagai variable Respon Y.Adapun beberapa aspek yang perlu diperhatikan dari keberhasilan belajar adalah a.Indikator Keberhasilan Belajar;Indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa
suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, adalah:a.Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok, kognitif, b. Perilaku yang
digariskan dalam tujuan pengajaran TIK telah dicapai siswa baik individu maupun klasikal afektif. Namun yang banyak dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dari keduanya adalah daya serap siswa terhadap
pelajarannya;b.Penilaian Keberhasilan:Tes prestasi belajar dapat digunakan untuk mengukur
dan
mengevaluasi tingkat keberhasilan dan dapat digolongkan kedalam jenis penilaian; c.Tingkat Keberhasilan:Untuk mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan belajar siswa terhadap proses belajar
yang telah dilakukannya dan sekaligus juga untuk mengetahui keberhasilan mengajar guru. Metode pembelajaran Demonstrasi
Pengertian model pembelajaran demonstrasi menurut Jusuf Djajadisastra,dkk1989 mengemukakan bahwa model demonstrasi adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara
langsung objeknya atau cara melakukan kegiatan, atau prosesnya. Sedangkan menurut Nana Sudjana2000 mengatakan bahwa model demonstrasi adalah metode mengajar yang efektif, sebab membantu para siswa
mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan olahan yang benar, nyata benar. Dari Syaiful Bahri Djamariah dan aswan Zain 1996 mengemukakan bahwa model demonstrasi adalah cara penyajian bahan
pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada para siswa suatu proses memperoleh hasil, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai
dengan penjelasan lisan.Dengan model demonstrasi ini siswa dapat menerima pelajaran dengan kesan yang mendalam, membentuk pengertian dengan baik dan sempurna.Berdasarkan beberapa pendapat tentang model
demonstrasi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa model demonstrasi adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan memepertunjukkan secara langsung objeknya, atau cara melakukan suatu kegiatan atau
prosesnya.Tujuan penggunaan metode demonstarsi ialah untuk menjelaskan suatu bahan pelajaran yang tidak mungkin hanya diberikan secara lisan saja. Langkah langkah pelaksanaan metode ini adalah pertama
persiapanperencanaan untuk menciptakan kondisi belajar untuk pelaksanaan pembelajaran, kedua pelaksanaan dengan tahapan menjelaskan prosedur atau proses, diamati dan diikuti oleh siswa, sikap kritis
siswa, tanya jawab, memberikan siswa untuk bergantian mendemokan materi dan soal, membuat penilaian, dan ketiga memberikan tugas baik secara lisan maupun tertulis dalam evaluasi yang baik dan benar.Desak
dan asih,2013.
Model Pembelajaran SCL a.Pengertian SCL
Berikut ini beberapa pengertian SCL dari berbagai literatur; Rogers 1983, SCL merupakan hasil dari
transisis perpidahan kekuatan dalam proses pembelajaran, dari kekuatan dosen sebagai pakar menjadi kekuatan mahasiswa sebagai pembelajar. Perubahan ini terjadi setelah banyak harapan untuk memodifikasi
atmosfer pembelajaran yang menyebabkan siswa menjadi pasif, bosan dan resisten, Kember 1997, SCL merupakan sebua kutub proses pembelajaran yang menekankan mahasiswa sebagai pembangun pengetahuan
sedangkan kutub yang lain adalah dosen sebagai agen yang memberikan pengetahuan, Harden dan Crosby 2000, SCL menekankan pada Mahasiswa sebagai pembelajar dan apa yang dilakukan siswa untuk sukses
dalam belajar dibanding dengan apa yang dilakukan oleh guru.
Dari berbagai definisi tersebut dapat dipahami bahwa Student Centered Learning SCL adalah suatu
model pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses belajar. Model pembelajaran ini berbeda dari model belajar Instructor-Centered Learning yang menekankan pada transfer pengetahuan
dari guru ke murid yang relatif bersikap pasif. Dalam menerapkan konsep Student-Centered Leaning, peserta didik diharapkan sebagai peserta aktif dan mandiri dalam proses belajarnya, yang bertanggung jawab dan
berinitiatif untuk mengenali kebutuhan belajarnya, menemukan sumber-sumber informasi untuk dapat menjawab kebutuhannya, membangun serta mempresentasikan pengetahuannya berdasarkan kebutuhan serta
sumber-sumber yang ditemukannya. Dalam batas-batas tertentu mahasiswa dapat memilih sendiri apa yang akan dipelajarinya .Student-Centered Learning, yang menekankan pada minat, kebutuhan dan kemampuan
individu, menjanjikan model belajar yang menggali motivasi intrinsik untuk membangun masyarakat yang suka dan selalu belajar. Model belajar ini sekaligus dapat mengembangkan kualitas sumber daya manusia
yang dibutuhkan masyarakat seperti kreativitas, kepemimpinan, rasa percaya diri, kemandirian, kedisiplinan, kekritisan dalam berpikir, kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim, keahlian teknis, serta wawasan
global untuk dapat selalu beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan. b. Model Pembelajaran SCL
Materi dan model penyampaian pembelajaran dalam SCL secara lengkap meliputi 3 aspek, yaitu 1 isi ilmu pengetahuan IPTEK, 2 sikap mental dan etika yang dikembangkan, dan 3 nilai-nilai yang
diinternalisasika n kepada para mahasiswa. Di dalam proses SCL terdapat hubungan “tarik-menarik” antara
learner support dan learner control httpgoogle.com.2014.Pendidikan-Konsep SCL.
Analisis Regresi Linier Berganda. Analisis regresi linier berganda adalah suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk
meneliti pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel tergantung dengan skala pengukuran yang bersifat metrik baik untuk variabel bebas maupun variabel tergantungnya. Gujarati 2006
mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang diterangkan the explained variabel
dengan satu variabel atau lebih variabel yang menerangkan the explanatory. Bentuk
umum model regresi linier berganda dengan variabel respon Y tunggal dan sekumpulan variabel bebas X
1
,X
2
,...,Xn neter,1997 yaitu; ��=�
+ �
1
��
1
+ �
2
��
2
+ ⋯+�����+�� ; �=1,2,3,…,�
Keterangan: Yi
= nilai variabel respon pada amatan ke-i βi
= parameter i=1,2,3,...,n. Xi1,Xi2,...,Xin
= konstanta yang diketahui nilainya εi
= galat saling bebas dan menyebar normal Nμ,σ2 untuk i= 1,2,...,n
III.METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber data pada penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dalam melaksanankan penelitiannya, data diperoleh dari hasil
pembelajaran dengan kombinasi metode demonstrasi dan metode SCL, terdapat enam variable amatan yaitu X
1
tanggung jawab, X
2
ketarampilanpsikomotorik, X
3
kemandirian,X
4
keaktifan, X
5
UTS, X
6
UAS, serta penyebaran angket untuk mendata mahasiswa dari sudut pandang yang lain. Sampel yang akan dipakai
adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah kalkulus II.,serta penyebaran angket. Identifikasi variable akan dijelaskan pada table dibawah ini.
Tabel 1.Identifikasi variable adalah sebagai berikut;
Variabel Indikator
Skala Variabel
Respon Y Hasil belajar mahasiswa dari hasil IPK
Nominal Variabel
bebas X Tanggung JawabX1
Nominal KetrampilanPsikomotorikX2
Nominal KemandirianX3
Nominal KeaktifanX4
Nominal Ujian Tengah Semestertest 1X5
Nominal Ujian Akhir Semestertest II X6
Nominal Langkah-alangkah analisis yang dilakukan adalah;a.Melakukan penilaian proses pembelajaran pada metode
Demonstrasi dan Student Centered Learning SCL; b.Melakukan pencatatan atau pendataan hasil PBM;c.Melakukan test 1 dan test 2;d.Melakukan analisis Regresi;e.Melakukan uji parsial;f.Melihat
niali R untuk mengetahui seberapa besar pengaruh semua variable terhadap Y.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.