Konsep Perwujudan Gajah Sirkus

commit to user hanya bisa dinikmati secara langsung namun bisa juga dinikmati lewat sebuah lukisan. Untuk mewujudkan karya seni agar telihat lebih menarik dan unik, penulis menggunakan cat air dengan warna-warna yang cerah atau pastel. Perubahan yang dilakukan bentuk proposional menjadi perubahan bentuk menjadi sesuatu yang bisa disebut karya lukis.

a. Konsep Perwujudan Gajah Sirkus

Subject Matter dalam seni adalah sesuatu persoalan yang akan diungkap pada suatu karya dan oleh karena itu sering kali juga disebut pokok – soal atau tema. Dengan kata lain, subject metter adalah apa –apa yang diungkapkan dalam suatu karya P. Mulyadi, 1998: 15. Subject Matter merupakan pokok masalah dan dengan masalah ini seniman berkarya. Gajah sirkus sebagai subjek matter perupa dalam mengekspresikan menggunakan bahas simbol yang divisualisasika bentuk dan medium yang di sesuaikan. Lewat interaksi simbolisme yang baik, bentuk yang dihadirkan dapat diapresiasi dengan baik pula oleh penikmat, sesuai dengan kepekaan dan pengalaman estetiknya masing-masing. Dalam karya ini terdapat unsur-unsur seni rupa, berupa garis, bidang, warna, dan tekstur Perpaduan sejumlah titik-titik yang sejajar dan sama besar. Garis memiliki dimensi memanjang juga punya arah, bisa panjang, pendek, halus, tebal, berombak melengkung, serta lurus. Hal inilah yang menjadi ukuran garis. Garis memiliki ukuran yang bersifat nisbi, yakni ukuran yang panjang-pendek, tinggi- rendah, besar-kecil, tebal-tipis. Sedangkan arah garis ada tiga: horizontal, vertikal, diagonal, meskipun garis bisa melengkung, bergerigi maupun acak Mikke Susanto, 2011: 148. Garis yang dimunculkan dalam karya penulis adalah garis-garis seperti garis lengkung, garis zig-zag, dan garis gabungan. Warna umumnya sering digunakan sebagai sebuah estetika dan media komunikasi. Tanpa disadari, warna memberikan banyak identifikasi khusus tertentu untuk hal-hal yang menjelaskan waktu, tempat, dan situasi. Salah satu peran terbesar dari permainan warna adalah untuk mempengaruhi jiwa dan pemikiran manusia, bahwa warna mampu membangkitkan emosi kita. Walaupun banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari secara praktis, warna di Indonesia masih bersifat simbolis dan dekoratif Darmaprawira, 2002:103-104. Penulis memanfaatkan beberapa warna sebagai simbol. Bidang iseometric dan non iseometric, selain kedua bidang tersebut terdapat bidang yang bersifat maya, yaitu bidang yang seolah meliuk, bentuk bidang yang seolah miring membentuk sudut, bentuk bidang yang seolah bersudut-sudut, dan bentuk bidang gabungan Sadjiman Ebdi Sunyoto, 2009: 104. Pada karya penulis yang sering dimunculkan adalah bidang geometrik dsn bidang biomorfik. Tekstur adalah kesan halus dan kasarnya suatu permukaan lukisan atau gambar, atau perbedaan tinggi rendahnya permukaan suatu lukisan atau gambar. Tekstur juga merupakan rona visual yang menegaskan karakter suatu benda yang dilukis atau digambar. Ada dua macam jenis tekstur atau barik. Pertama adalah tekstur nyata, yaitu nilai permukaannya nyata atau cocok antara tampak dengan nilai rabanya. Misalnya sebuah lukisan menampakkan tekstur yang kasar, ketika lukisan tersebut diraba, maka yang dirasakan adalah rasa kasar sesuai tekstur lukisan tersebut. Sebaliknya kedua, tekstur semu memberikan kesan kasar karena penguasaan teknik gelap terang pelukisnya, ketika diraba maka rasa kasarnya tidak kelihatan, atau justru sangat halus. Nooryan, 2008:101. Tekstur dalam karya penulis adalah tekstur semu, yang terjadi karena penulis mengkombinasikan warna sehingga membuat kesan bertekstur. Kesatuan atau keutuhan merupakan salah satu prinsip dasar seni rupa. Kesatuan dapat juga disebut keutuhan seluruh bagian-bagian atau semua unsur menjadi satu kesatuan. Tanpa adanya satu kesatuan, sebuah karya seni tidak sempurna atau tidak enak untuk dilihat. Prinsip kesatuan sesungguhnya adanya saling hubungan antar unsur yang disusun di dalam karya seni Sadjiman, 2009: 213. Kesatuan dalam karya penulis adalah penggabungan objek karakter dengan unsur lain seperti penggambaran benda-benda yang ada di alam, juga penulis menampilkan background pada karya penulis. Persesuaian materi-materi dari ukuran berat dan memberi tekanan pada stabilitas suatu komposisi karya Mikke, 2011: 46. Keseimbangan merupakan suatu keadaan, semua bagian sebuah commit to user karya seni tidak ada yang lebih dibebani. Sebuah karya seni dikatakan seimbang manakala di semua bagian pada karya bebannya sama, sehingga pada karya tersebut akan membawa rasa tenang dan enak dilihat, di dalam keseimbangan ada keseimbangan simetri symmetrical balance, keseimbangan memancar radial balance, keseimbangan sederajat obvious balance Sadjiman, 2009: 237. Karya penulis akan menggunakan perpaduan antara keseimbangan simetris, asimetris dan keseimbangan sederajat, agar karya tersebut terlihat dinamis, tidak kaku, dan terkesan hidup. Ritme keselarasan suatu istilah yang biasanya dipakai di dalam musik dan puisi. Ritme pada seni rupa berarti suatu susunan teratur yang ditimbulkan dari pengulangan sebuah atau beberapa unsur sehingga menimbulkan gerak karena pengulangan objek yang satu ke objek yang lainnya Arfial, 1997: 18. Pada karya penulis juga menggunakan ritme, yang muncul dari penggunaan warna dan garis yang berulang-ulang atau pengulangan yang bersifat konsisten.

5. Deskripsi Karya