commit to user
6 Dalam
penelitian ini
pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan
purposive sampling
. Dalam
purposive sampling
ini peneliti mempunyai
kecenderungan untuk
memilih informan yang dianggap mengetahui
informasi dan
permasalahnnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber
data. Dengan informan Sekretaris DKPTK Kota Magelang, Kepala
Bidang Kebersihan DKPTK Kota Magelang,
Kepala Sub
Bagian Keuangan DKPTK Kota Magelang,
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
DKPTK Kota
Magelang., Kepala UPTD TPSA DKPTK Kota Magelang dan Tenaga
Harian Lepas DKPTK Kota Magelang.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada informan,
observasi, dan mengkaji dokumen terkait dengan manajemen pengelolaan
sampah di Kota Magelang oleh DKPTK.
Data yang diperoleh selanjutnya diuji keabsahan dan kevalidannya
dengan menggunakan triangulasi data, artinya data yang sama akan lebih
mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data informan yang
berbeda H.B. Sutopo, 2006:93. Triangulasi juga dilakukan dengan
membandingkan data yang diperoleh dari
wawancara dan
data yang
diperoleh dengan pengamatan serta membandingkan dengan data yang
diperoleh dari arsip, dokumen dan artikel. Dengan demikian akan terjadi
saling kontrol antar data dari sumber- sumber yang berbeda.
Teknik analisis
data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah model interaktif analisis yang terdiri
dari 3 komponen analisa utama yang membentuk
suatu tahapan
dan berinteraksi
dengan proses
pengumpulan data
sehingga membentuk suatu siklus.
HASIL PENELITIAN
Penelitian terkait
dengan permasalahan
lokasi TPA
Kota Magelang, daya tampung TPA, dan
juga jumlah sampah yang semakin bertambah disesuaikan dengan strategi
yang dimiliki oleh DKPTP Kota Magelang yang telah penulis analisis
dengan menggunakan analisis SWOT menghasilkan analisis sebagai berikut:
1. Kekuatan
Strength
a. Jumlah
sampah di
TPA Banyuurip
sangat besar,
sehingga apabila jumlah sampah yang besar tersebut dapat diolah
dan dimanfaatkan
dengan maksimal oleh DKPTK Kota
Magelang menjadi
kompos, pupuk granul, dan biogas maka
dapat memberikan pemasukan. b.
Jumlah pegawai sudah cukup memadai
untuk pengelolaan
sampah. c.
Anggaran yang cukup untuk memenuhi program dan kegiatan
dari DKPTK Kota Magelang. d.
Hubungan antar pegawai dan hubungan antar pegawai dengan
pimpinan sangat baik.
commit to user
7 e.
Semangat kerja dan komitmen pegawai yang tinggi dalam
melaksanakan tugas. f.
Kerja sama yang baik antar seksi di Bidang Kebersihan dalam
pengelolaan sampah.
2. Kelemahan
Weakness
a. Pengelolaan sampah dengan cara
3R Reduce, Reuse, Recycle belum berjalan dengan baik.
b. TPA yang sudah habis usia
teknisnya. c.
Kuantitas dan kualitas alat berat untuk pengelolaan sampah di
TPA masih kurang memadai.
3.
Peluang
Opportunities
a. Adanya dasar hukum dalam
pengelolaan sampah yaitu Perda No. 4 Tahun 2008, Perda No. 10
Tahun 2013, dan UU No.18 tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah.
b. Adanya dukungan dari
Pemerintah Kota Magelang. c.
Koordinasi yang baik antara DKPTK Kota Magelang dengan
KLH. d.
Pemulung dapat membantu mengurangi jumlah sampah.
4. Ancaman
Threaths
a. Kesadaran masyarakat akan
kebersihan masih kurang. b.
Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
sampah masih
rendah. c.
Meningkatnya jumlah pemulung. d.
Belum digunakannya teknologi pengolahan sampah modern.
e. Belum adanya kerjasama dengan
pihak swastapihak lain terkait pengelolaan sampah di TPA.
Berdasarkan pada hasil analisis lingkungan internal dan lingkungan
eksternal yang berpengaruh terhadap pengelolaan sampah di DKPTK Kota
Magelang, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan
semua informasi
tersebut sebagai
landasan pada
perumusan strategi
pengelolaan sampah di DKPTK Kota Magelang
dengan menggunakan
model perumusan strategi. Model perumusan
strategi yang digunakan adalah matriks SWOT, dimana matriks ini dapat
menghasilkan beberapa kemungkinan alternatif strategis.
IFAS EFAS
Strength Weakness
Opportunity S-O
W-O
Threath S-T
W-T Dari
hasil Matriks
SWOT terhadap faktor internal yaitu kekuatan
dan kelemahan, kemudian faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman,
maka
dapat diidentifkasi
isu-isu strategis
mengenai pengelolaan
sampah di DKPTK Kota Magelang. Isu-isu
strategis tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Isu Strategi S-O Kekuatan dan