Strategi pengelolaan piutang murabahah analisis komparatif pada bmt fajar shidiq ujks koppas tanah abang dan bmt ta' awun cipulir.

STRATEGI PENGELOLAAN PIUTANG MURABAHAH ANALISIS
KOMPARATIF PADA BMT FAJAR SHIDIQ UJKS KOPP AS
TANAH ABANG DAN BMT TA'AWUN CIPULIR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Satjana Ekonomi Islam

Oleh:

Uswatun Hasanah
NIM : 103046128360

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUD! MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2008 MI 1429 H

STRATEGI PENGELOLAAN PIUTANG MURABAHAH

ANALISIS KOMPARATIF PADA BMT FAJAR SHIDIQ UJKS KOPP AS
T ANAH AB ANG DAN BMT TA' A WUN CIPULIR

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Syariah clan Hukum
Untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh
Gelar Saijana Ekonomi Islam (SE!)
Oleh:

USWATUN HASANAkl
NUvl: 103046128360
Di bawah Bimbingan

Pembimbing II

l'cmbirnbing I

Prof. I ·. H. Fathurrnhman Djamil, MA

NIP. 15 222 824


KONSENTRASi PERBANKAN SY ARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HllKlJM
UNIVLRSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SY ARIF HIDAY ATULLAH
.JAKARTA
1429 HI 2008 M

PENGESAHAN P ANITIA UJIAN

Skripsi berjudul STRATEGI PENGELOLAAN PIUTANG MURABAHAH ANALISIS
KOMPARATIF PADA BMT FAJAR SHIDDIQ UJKS KOPPAS TANAH ABANG DAN
BMT TA' AWUN CIPULIR telah diujikan dalam sidang Munaqosyah Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 13 Maret 2008.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam
(SE!) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).
Jakarta; 13 Maret 200 8

Al'


セ@

. I. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

NIP. 150 210 422
PANITIA UJIAN
1. Ketua

: Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA. MM
NIP. 150 210 422

2. Sekretaris

: Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag
NIP. 150 318 308

3. Pembimbing I : ?rof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA

NIP. 150 222 824
4. Pembimbing ll: H. M. Dawud Arif Khan, SE, M.Si., Ak., llAP


5. Penguji l

: Ors. Zainul Ari fin Yusuf M.Pd

NIP. I 50 204 484

6. Penguji II

: Euis Amalia, M.Ag
NIP. 150289264

r-·-

/

LEMBARPERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1.


Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di
Univesitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.

2.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.

Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Negeri Islam
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 23 November 2007

Uswatun Hasanah


KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmatnya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagian dari tugas akademis di
jurusan Muamalat Perbankan Syariah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada junjungan dan suri tauladan
kita, Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan dan petunjuk kepada
umat manusia menuju kehidupan dan peradaban dan berkeadilan serta para keluarga
dan para sahabat yang dicintainya.
Skripsi yang berjudul "Strategi Pengelolaan Piutang Murabahah, Analisis
Komparatif pada BMT Fajar Shiddiq UJKS KOPP AS Tanah Abang dan BMT
Ta'awun Cipulir" akhirnya dapat diselesaikan dengan yang diharapkan penulis.
Kebahagiaan

yang

tak ternilai


bagi

penulis

secara pribadi

adalah

dapat

mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua, seluruh keluarga dan pihakpihak yang telah ikut andil yang mensukseskan harapan penulis.
Sebagai bentuk penghargaan yang tak terlukiskan, izinkanlah penulis
menuangkan dalam bentuk ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
I. Prof. Dr. H. Amin Suma, SH, MA, MM selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang
telah mencurahkan buktinya kepada kami, selaku Mahasiswa Fakultas Syariah
dan Hukum.

2. Euis Amalia, M. Ag, selaku Ketua Program Studi Muamalat dan Ah,
Azharudin Latief, M. Ag, selaku Sekeretaris Program Studi Muamalat yang

telah membantu penulis secara tidak langsung dalam menyiapkan skripsi ini.
3. Prof Dr. H. Faturahman Djamil, MA dan H.M. Dawud Arif Khan, S.E.,
M.Si., Ak., BAP selaku pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan
waktu di sela-sela kesibukan dalam memberikan masukan maupun nasihat
dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama di bangku
kuliah.
5. Pihak BMT Fajar Shiddiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dan BMT Ta'awun
yang telah banyak membantu dalam memperoleh data dan informasi yang
penulis butuhkan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Rasa Ta'zim dan Terima Kasih yang mendalam kepada Ayahanda Moch.
Sofyan Elfaizi dan lbunda Nurjannah

atas dukungan moril dan materil,

kesabaran, keikhlasan, perhatian serta cinta dan kasih sayang yang tak pernah
habis bahkan do'a-do'a munajatnya yang tak henti-hentinya kepada ALLAH
SWT, senantiasa agar penulis mendapatkan kesukseskan dalam belajar dan
bekerja, juga atas perjuangan mereka yang telah mendidik dan mengajarkan

arti kehidupan. Penulis persembahkan skripsi ini. Rabbiqfirli waliwaalidayya

warhamhuma kama rabbayaani shagiiro.

7. Yang tercinta dan tersayang kakak-kakakku Susi Rahmawati dan Moch.
Abduh dan adik-adikku Moch. Kholid, Siti Wardah dan si bungsu yang
cerewet Moch. Iqbal yang selalu memberikan motivasi, keceriaan, canda dan
tawanya kalian yang selalu menghiasi hari-hari penulis lebih hidup.
8.

Untuk sahabat-sahabat terbaikku; Mince, Umbreng, Listi, Ifah, Rina, Tuha,
Bandy, Gengster AstroBoy Omen, Deni, ltik, Ijul, Qo2 dan juga untuk seluruh
teman-teman Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah 2003 terutama kelas D
yang tercinta yang ga bisa disebutin atu-atu. Skripsi ini aku dedikasikan buat
temen kita Ali Ma'ruf yang sudah lebih dulu meninggalkan kita semua,
semoga semua amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT, dan diampuni
segala dosanya arnin ..... doa kita semua buat lo Li ......

9.


Untuk La Ode Muhammad !swan yang udah rela bolak-balik benerin
komputer, thank u Bro ... dah turut membantu penyelesaian penulisan skprisi
In!.

Semoga amal dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis dapat
diterima oleh Allah SWT dengan pahala yang berlimpah. Dengan segala kelemahan,
kekurangan dan kelebihan yang ada semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi setiap langkah kita Amiin
Ciputat, 23 November 2007

Uswatun Hasanah

ABSTRAKSI
Produk yang dikeluarkan BMT salah satunya adalah pembiayaan. Dan
pembiayaan yang diberikan BMT kepada nasabahnya tidak hanya berbasis bagi hasil,
melainkan juga ada yang berbasis jual beli. Salah satu pembiayaan dengan akad jual
beli disalurkan dalam bentuk pembiayaan murabahah. Pembiayaan murabahah ini
paling banyak diminati oleh para nasabah terutama bagi nasabah usaha kecil dan
menengah karena sangat membantu untuk tambahan modal usaha, karena itu


murabahah merupakan pembiayaan yang paling besar. Namun tidak semua
pembiayaan yang diberikan BMT kepada nasabah dapat berjalan dengan lancar
(mace!).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan dan
pengendalian piutang murabahah pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun,
faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan penagihan piutang,
strategi pengelolaan dan pengendalian piutang pada masing-masing BMT, perlakuan
akuntansi yang diterapkan pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun.
Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan tambahan
data pendukung yang bersifat kuantitatif, yaitu dengan mengumpulkan data-data yang
diperlukan pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun dan mengolah data tersebut
dengan menggunakan analisis laporan keuangan, yaitu analisis Account Receivable

Turnover dan Average Collection period.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengelolaan dan pengendalian piutang

murabahah pada BMT Fajar Shiddq dan BMT Ta'awun masih belum optimal,
terlihat Account Receivable Turnover dan Average Collection Period yang masih
belum stabil,. Kedua rasio tersebut meningkat di tahun 2005 dan menurun di tahun
2006. BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun harus meningkatkan kinerjanya,
terutama kinerja Account Oficcer dalam melakukan penagihan piutang pada nasabah
dan melakukan pembinaan pada nasabah agar dapat memperkecil resiko pembiayaan
yang macet.

DAFTARISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... .
DAFTAR ISI .................................................... .... .................................................

BABI

v

: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................... .

BABII

B. Perumusan Masalah .........................................................

4

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ........................................

5

D. Ruang Lingkup Penelitian ................................................

5

E. Kajian Pustaka ...................................................................

6

F. Metodologi Penelitian .....................................................

8

G. Sistematika Penulisan .......................................................

I0

: TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Pembiayaan .....................................................

12

I. Pengertian Pembiayaan ...............................................

12

2. Pembiayaan Modal Kerja Syari'ah ............................

12

B. Mengenal Murabahah .......................................................

14

1. Pengertian Murabahah ............................. :..................

14

2. Pembebanan Biaya......................................................

17

3. Rukun dan Syarat Murabahah....................................

18

4. Penjadwalan Kembali Tagihan Murabahah ..............

20

C. Mengenal Akuntansi Murabahah......................................

21

1. Dasar Pengaturan.........................................................

21

2. Tujuan Akuntansi Syariah ..........................................

29

3. Asumsi Dasar Akuntansi Syariah...............................

30

BAB III

: GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya BMT Fajar Shiddiq UJKS KOPP AS
Tanah Abang ......................................................................

31

1. Visi dan Misi ...............................................................

33

2. Struktur Organisasi UJKS Fajar Shiddiq KOPPAS Tanah

BAB IV

Abang ...........................................................................

34

3. Kegiatan Penghimpunan dan Penyaluran Dana........

35

B. Sejarah Berdirinya BMT Ta'awun Cipulir.......................

38

l. Visi dan Misi ...............................................................

39

2. Struktur Organisasi BMT Ta'awun ............................

41

3. Kegiatan Penghirnpunan dan Penyaluran Dana........

42

: ANALISIS

PENGELOLAAN

PIUTANG

MURABAHAH
A. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah..................
B. Strategi

Pengelolaan

dan

Pengendalian

46

Piutang

Murabahah.........................................................................

49

C. Faktor-faktor Pendukung dan Pengharnbat Penagihan

BABY

Piutang Murabahah ...........................................................

55

D. Analisis Rasio Keuangan ..................................................

56

1. Analisis Account Receivable Turnover......................

56

2. Analisis Average Collection Period...........................

61

E. Perlakuan Akuntansi Piutang Murabahah........................

65

: PENUTUP
A. Kesi m pu Ian .. ... ..... .. .. .. .. .. .. .. .... .. .. .. ... ...... ...... ....... ... ........ .... .

73

B. Saran-Saran ............. ,....... .. .. .. .. .. ... ... .... .. ...... .. .. .. .. .. ... ... ..... ..

77

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

78

LAMP IRAN

ILilM SYPJl!F H!OiWATtlUAil Jl\i(i\fff,J
BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangan bank umum, prakarsa masyarakat sangat penting. Dari
prakarsa masyarakat tersebut, sebelum adanya legislasi syari'ah, telah berkembang
bank syari'ah mikro, yang bernama Bait al Maal wa al Tamwil (BMT) atau Bait al
Tamwil (BT) yang disponsori oleh gerakan Muhammadiyah, sehingga di lingkungan

Muhammadiyah lebih dikenal lembaga BTM (Bait ai Tamwil Muhammadiyah). BMT
ini, sebagai lembaga kredit mikro berkembang pesat. Model BMT ini juga tidak
dijumpai di negara-negara lain. Jumlahnya di seluruh Indonesia hampir 4.000 unit,
dengan nilai asset sekitar Rp. 1,4 Triliun. Tapi operasi BMT ini masih menghadapi
banyak kendala, misalnya tidak adanya penjamin terhadap tabungan masyarakat,
belum adanya lembaga untuk menyimpan surplus dana, sepe1ti Sertifikat Bank
Indonesia dan tidak adanya lembaga pengawas BMT semacam "bank sentral" untuk
BMTdan banksyari'ah lainnya. 1
BMT adalah suatu lembaga keuangan mikro syariah yang digerakan awal
tahun sembilan puluhan oleh aktivis muslim yang resah melihat keberpihakan
ekonomi negara yang tidak berpihak kepada wong cilik. Para penggerak lembaga ini
benar-benar beragam mu lai dari Dompet Dhuafa, Baitul Maal Muamalat, dan
kelompok perorangan seperti BMT Bina lnsan Kamil, BMT Semarang dan BMT
1

Adiwam10n Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta, PT.Raja Grafindo
Persada, 2007,h. XXIV

2

Tamzis di Wonosobo. Pada tahun 1992 gerakan ini mulai menyebar dari Jawa
Tengah, Jawa Barnt dan Jakarta. Dan pada tahun 1995 oleh Dr. Amin Aziz digerakan
secara masal melalui PINBUK (Pusat Inkulasi Bisnis Usaha Kecil).
Keberhasilan

BMT adalah

bagaimana bisa meraih

kepercayaan

dari

masyarakat dan mengenali nasabah secara intens dan cepat. Ini dimungkinkan karena
transaksi dilakukan secara harian. Selain itu, ada keseimbangan antara jumlah
nasabah penabung dan yang membutuhkan pembiayaan. Tidak heran kalau
pembiayaan bennasalah dalam lembaga ini relatif sangat kecil, yaitu kurang dari 2 %.
Perkembangan lembaga keuangan mikro yang seperti ini dilihat secara jeli
oleh perbankan nasional yang sekarang dikuasai investor asing. Mereka mulai melirik
ceruk pasar yang digarap BMT dengan kekuatan teknologi dan modal yang besar,
bahkan mereka melakukan rekrutmen terhadap SDM-SDM BMT yang ada untuk
bersaing dengan lembaga yang dulu ditekuninya, sesuatu yang lazim namun ironi. 2
Dan sayangnya, gairah munculnya begitu banyak BMT di Indonesia tidak
didukung oleh faktor-faktor pendukung yang memungkinkan BMT untuk terus
berkembang dan be1jalan dengan baik. Fakta yang ada di lapangan menunjukan
banyaknya BMT yang tenggelam dan bubar yang disebabkan oleh berbagai macam
hal, antara lain : manajemen yang tidak baik, pengelola yang tidak amanah dan
professional, tidak dipercaya oleh inasyarakat, kesulitan modal dan lain-lain.
Akibatnya, citra yang timbul di masyarakat sangat buruk.

2

wv.:\v .republ ika.con1

3

Suatu BMT tetap harus memenuhi kriteria-kriteria syari'ah. Salah satu alasan
yang sederhana adalah sebuah lembaga yang mengelola uang masyarakat, tentunya
harus kredibel, dapat dipercaya oleh masyarakat. Siapapun pasti ingin dirinya
diyakinkan bahwa uang yang dia simpan di suatu BMT aman dari resiko apapun dan
setiap saat Japat diambil kembali 3 .
Keberhasilan Perbankan Syari'ah di tanah air tak bisa dilepaskan dari peran
Lembaga Keuangan Mikro Syari'ah (LKMS). Kedudukan LKMS, yaitu Bank
Perkreditan Rakyat Syari'ah (BPRS), Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi
Pesantren (KOMPOTREN) sangat vital melayani masyarakat yang tidak dapat
dijangkau bank umum sekalipun bank yang membuka unit cabang syari'ah.
Hanya saja sampai saat ini banyak LKMS yang memiliki keterbatasan baik
dalam modal ketja maupun manajemen sehingga membuat gerak mereka sebagai
ujung tombak pengmbangan syari'ah menjadi tumpul. Keberadaan LKMS diakui
banyak membantu masyarakat kecil dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam
menjalankan

bisnisnya.

Namun,

acapkali

LKMS

tidak

dapat

menyalurkan

pembiayaannya kepada mereka karena keterbatasan modal kerja.
Dari uraian diatas, penulis merasa perlu menganalisis bagaimana strategi
pengelolaan piutang khususnya murabahah yang dilakukan oleh BMT Fajar Shidiq
UJKS KOPPAS Tanah Abang dan BMT Ta'awun Cipulir, agar modal kerja BMT
dapat terus berputar dan BMT dapat terus berkembang dan dapat memberikan
pembiayaan pada masyarakat sekitar.
'Filc://F:\ BMT«Tridaya ,\41!fakat Adil & Amanah.htm

4

B. Pcrumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas secara khusus terdapat dua masalah pokok yang
mendasari penelitian ini, yakni:
I. Strategi apa yang diterapkan pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun dalam
pengelolaan dan pengendalian piutang murabahah?
2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pelaksanaan penagihan
piutang murabahah pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun?
3. Bagaimana perlakuan akuntansi murabahah pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT
Ta'awun?

C. Tujuan dan Manfaat Penclitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan
pen el itian ini ad al ah:
I. Untuk mengetahui pengelolaan dan pengendalian piutang murabahah pada BMT
Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun dengan menggunakan analisis rasio keuangan.
2. Untuk mengidentisifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penagihan piutang

murabahah.pada BMT Fajar Shiddiq dan BMT Ta'awun.
3. Untuk mengetahui perlakuan akuntansi yang diterapkan pada BMT Fajar Shiddiq
dan BMT Ta'awun.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan manfaat:
I. Secara umum sebagai tambahan wawasan ilmu pengetahuan, referensi dan
pemahaman

mengenai pengelolaan piutang pembiayaan dan perlakuan akuntansi.

5

2.

Secara khusus sebagai informasi kepada lembaga BMT Fajar Shidiq UJKS
KOPPAS Tanah Abang dan BMT Ta'awun Cipulir mengenai analisis strategi
pengelolaan piutang khususnya pembiayaan murabahah.

D. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah:
I.

Strategi BMT Fajar Shidiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dan BMT Ta'awun
Cipulir dalam mengelola piutang murabahah.

2. Jenis produk yang diteliti adalah produk pembiayaan murabahah pada BMT Fajar
Shidiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dan BMT Ta'awun Cipulir.
3. Penelitian dilaksanakan di BMT Fajar Shidiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dan
BMT Ta'awun Cipulir dengan pertimbangan efisiensi waktu, tenaga dan biaya.

E. Kajian Pustaka
Kajian pustaka memberikan gambaran tentang penelitian tesis sebelumnya
yang dilakukan oleh Muhammad Akip yang berjudul "Analisis Strategi Pengelolaan

Piutang luran Perusahaan Pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Gatot
Subroto", Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Penelitian tersebut memberikan hasil bahwa periode pengumpulan piutang iuran
perusahaan semakin lambat dari tahun ke tahun, hal ini ditunjukan oleh rasio average

collection period dan dari basil perhitungan rasio account receivable turnover juga
menunjukan trend perputaran yang semakin lambat.

6

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Akip menghasilkan kesimpulan
sebagai berikut:
I. Analisis internal menunjukan jumlah peserta dan penerimaan mran yang terus
meningkat, jaringan kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, memiliki
pengalaman dalam penyelenggaraan program iamsostek merupakan kekeuatan
yang dimiliki oleh PT. jamsostek (Persero).
2. Transparasi pengelolaan iuran Jamsostek yang kurang jelas, koordinasi antar unit
kerja terkait yang belum maksimal, pembayaran ITW (luran Tepat Waktu) oleh
perusahaan yang masih rendah, penerapan sanksi dan denda yang belum efektif,
sosialisasi program yang belum memasuki wilayah kerja usaha informal,
pengusaha menganggap pengisian DUMK (Daftar Upah dan Mutasi Kerja)
sebagai beban, tingkat kepedulian perusahaan untuk membayar iuran yang masih
rendah, dukungan data processing terhadap operasional perusahaan yang masih
bersifat manual dan masih terbatasnya kualitas maupun kuantitas personil
merupakan kelemahan yang dimiliki oleh PT. Jamsostek (Persero ).
3. Strategi bisnis untuk mencari posisi kompetitif dalam industri agar memperoleh
posisi pasar yang paling menguntungkan yang sesuai dengan strategi korporasi
ad a Iah strategi d iferensiasi fokus.
4. Periode pengumpu Ian piutang iuran yang semakin lam bat yang ditunjukan oleh
rasio average collection period.
5. Hasil perhitungan rasio account receivable turnover yang menunjukan trend
perputaran yang semakin lambat harus dijadikan pertimbangan perusahaan dalam

7

membuat kebijakan maupun program kerja yang mendukung pengendalian
piutang iuran.
Dan dari penelitian skripsi yang dilakukan oleh Hilwani yang berjudul

"Analisa

Penerapan

Prinsip-prinsip

Akuntansi Syari'ah

pada

Laporan

Keuangan Bank Syari'ah ( Studi kasus Unit Usaha Syari'ah PT. Bank Permata,
Tbk)", Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, diperoleh hasil bahwa penerapan prinsip akuntansi syari'ah pada unit
usaha syari'ah PT. Bank Permata, Tbk, belum dapat diterapkan secara menyeluruh.
Hal ini dikarenakan berjalannya perusahaan masih relatif baru. Dan prinsip-prinsip
yang telah diterapkan pada Unit Usaha Syari'ah PT. Bank Permata, Tbk, adalah
sebagai berikut:
a.

Acrual Basis hanya dipergunakan untuk kepentingan pembuatan laporan
keuangan, sedangkan untuk distribusi bagi basil dilakukan dengan cara Cash

Basis.
b. Pemisaban pos pendapatan, yaitu pendapatan yang diperoleh dari murabahah
menggunakan dasar acrual, sedangkan pendapatan selain murabahah (

mudharabah, mu.1yarakah, ijarah, istihsna, dll. ) menggunakan dasar cash.
Sedangkan penghitungan pendapatan untuk tujuan bagi basil menggunakan
dasar cash.
c. Menerapkan metode revenue sharing sebagai pendapatan bank dan nasabah.
d.

Dibuat pemisahan laporan mengenai asal dan penggunaan dana zakat dan

qardul hasan.

8

e.

Laporan keuangan disusun sebagai penyediaan informasi kepada stockholders
dan stakeholders, tennasuk sebagai kepatuhan bank terhadap prinsip-prinsip
syari 'ah pad a bank sentral.
Dari kedua penelitian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang "Strategi Pengelolaan l'iutang Mnrabahah pada BMT Fajar Shidiq

UJKS KOPP AS Tanah Abang dan BMT Ta'awnn Cipulir". Dan dari kedua
penelitian tersebut penulis akan menggunakan rasio keuangan average collection

period dan account receivable

turnover untuk mengetahui perputaran piutang

murabohah, dan juga menjelaskan perlakuan akuntansi yang terjadi pada saat
performing loan dan non performing loan yang diterapkan pada BMT, apakah sudah
sesuai dengan prinsip-prinsip syari'ah atau belum.

F. Metodologi Penelitian
I. Jenis Penelitian
Jenis metodologi penelitian yang dipergunakan penulis bersifat deskriptif
kualitatif dengan tambahan data pendukung yang bersifat kuantitatif. Penelitian yang
bersifat deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang berusaha menggali, mengumpulkan
semua data yang relevan untuk menjelaskan secara kualitatif, yang menjadi pokok
permasalahan yang menjadi tujuan untuk dianalisa dalam penelitian ini. Sedangkan
analisis rasio keuangan yang terdiri dari Account Receivable Turnover dan Average

Collection Period merupakan analisa pendukung yang bersifat kuantitatif.

9

2. Jenis dan Sumber Data
Sumber data primer diambil dari Al-Quran, Hadits, Undang-undang dan
wawancara dengan pihak BMT. Sumber data sekunder diambil dari buku-buku yang
berhubungan dengan penelitian dan data-data statistik di lapangan yang diperoleh dari
data dokumentasi BMT.
3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
a. Pengumpulan data primer (Field Research), dengan melakukan wawancara
di lapangan pada pihak BMT mengenai permasalahan yang dihadapi oleh
BMT dalam pengelolaan piutang pembiayaan murabahah.
b. Pengumpulan data sekunder ( Library Research), dengan melakukan studi
literatur

meialui

kepustakaan

, internet,

koran,

maupun

prospektus

perusahaan.
4. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah:
a. Analisis rasio keuangan, yamg terdiri dari Account Receivable Turnover dan
Average Collection Period, untuk mengetahui perputaran piutang yang terjadi
pada BMT.
b. Analisis teknik penagihan piutang yang merupakan implementasi dari strategi
perusahaan.
c. Perlakuan akuntasi yang diterapkan pihak BMT pada saat Performing Loan
dan Non Pei.forming Loan.

IO

5. Pedoman Penulisan Laporan
Adapun pedoman penulisan laporan penelitian ini didasarkan pada buku "
Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi " yang diterbitkan oleh UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, tahun 2007.

G. Sistematika penulisan
Bab I

: Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II

: Tinjauan pustaka
Terdiri dari teori-teori yang berkaitan dengan pembiayaan murabahah,
yaitu:

pengerlian

pengertian

pembiayaan, pembiayaan

murabahah,

pembebanan

modal

biaya, · rukun

kerja syariah,
dan

syarat

murabahah, penjadwalan kembali tagihan murabahah, dan akuntansi
murabahah.

Bab III

: Fakta-fakta dari objek penelitian
Membahas mengenai gambaran umum BMT Fajar Shidiq UJKS
KOPPAS Tanah Abang dan BMT Ta'awun Cipulir yang meliputi:
sejarah berdirinya BMT Fajar Shidiq UJKS KOPPAS Tanah Abang dan
BMT Ta'awun Cipulir, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi,
produk-produk pembiayaan

II

Bab IV

: Stratcgi pengclolaan piutang murabahah.
Menbahas mengenai prosedur penyaluran pembiayaan murabahah,
strategi pengelolaan dan pengendalian piutang, faktor-faktor yang
mendukung dan menghambat pengelolaan dan pengendalian piutang,
analisis

rasio

keuangan average collection period dan account

receivable turnover, dan perlakuan akuntansi piutang murabahah.

BabV

: Kesimpulan dan Rekomendasi

Daftar Pnstaka

Lampiran

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Pembiayaan
1. Pengertian Pembiayaan

Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998 (Pasal I ayat 12), pembiayaan
berdasarkan prinsip syari'ah adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan
uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi
hasil 1.

2. Pcmbiayaan Modal Kcrja Syari'ah
a. Konsep dasar modal kerja.
Konsep modal kerja mencakup tiga hal, yakni:
I) Modal ke1ja (Working Capital Assets).
Modal kerja adalah modal lancar yang dipergunakan untuk mendukung
operasional perusahaan sehari-hari sehingga perusahaan dapat beroperasi
secara normal dan lancar. Beberapa penggunaan modal kerja antara lain

1

f!i1np11nan Peraturan Perundang-undangan Perbankan dan Lembaga Penjan1in Simpanan,

Bandung, Fokusmedia, 2004, h. 140

13

adalah untuk pembayaran persekot pembelian bahan baku, pembayaran
upah buruh, dan lain-lain.
2) Modal kerja brutto (Gross Working Capital).
Modal kerja brutto merupakan keseluruhan dari jumlah aktiva lancar

(current assets). Pengertian modal kerja brutto didasarkan pada jumlah atau
kuantitas dana yang tertanam pada unsur-unsur aktiva lancar. Aktiva lancar
merupakan aktiva yang sekali berputar akan kembali dalam bentuk semula.
3) Modal kerja netto (Net Working Capital).
Modal kc1ja netto merupakan kelebihan aktiva lancar atas hutang lancar.
Dengan konsep ini, sejumlah tertentu aktiva lancar harus digunakan untuk
kepentingan pembayaran hutang lancar dan tidak boleh dipergunakan untuk
keperluan lain.
b. Penggolongan modal kerja.
Berdasarkan penggunaannya, modal kerja dapat diklasifikasikan menjadi 2
(dua) golongan, yaitu:
4) Modal ke1ja permanent
Modal kerja permanent berasal dari modal modal sendiri atau dari
pembiayaan jangka panjang. Sumber pelunasan modal kerja permanent
berasal dari laba bersih setelah pajak ditambah dengan penyusutan.

14

5) Modal kc1ja seasonal.
Modal kerja seasonal bersumber dari modal jangka pendek dengan
sumber pelunasan dari hasil penjualan barang dagangan, penerimaan hasil
tagihan rennin, atau dari penjualan hasil produksi. 2
c. Perputaran modal kerja.
Peningkatan penjualan perusahaan harus didukung oleh peningkatan produksi
sehingga kelangsungan penjualan dapat terjamin. Peningkatan produksi sampai
dengan batas 111aksimu111 kapasitas yang ada membutuhkan tambahan modal
kerja. Tambahan modal kerja dapat dipenuhi dari sejumlah kas yang tersedia dari
hasil penjualan. Selanjutnya kas dimaksud digunakan untuk membeli bahan baku
sehingga proses produksi dapat berkesinambungan .3

B. l\1engena1A1urabahah
1.

Pengertian Afurabahah.
Salah satu skim liqih yang paling popular digunakan oleh perbankan syari'ah
adalah skim jual beli murabahah. Transaksi murabahah ini lazim dilakukan oleh
Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Secara sederhana, murabahah berarti suatu
penjualan harang seharga barang tersebut ditambah dengan keuntungan yang
disepakati. Karena definisinya disebut adanya "keuntungan yang disepakati",

2

Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta, PT. Raja Grafindo,
2007, h.232
J Jan1cs C. Van Horne & Jhon M. \Vnchovvicz, Jr., Prinsip-prinsip Manaje111en Keuangan,
Jakarta, Sale1nba En1pat, 1997, h. 214

15

karakteristik murabahah adalah si penjual harus rnernberi tahu pernbeli tentang
harga pernbelian barang dan rnenyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan
pada biaya tersebut.

4

Secara bahasa, kata murabahah berasal dari ka1a セj@ ' '

berarti beruntung atau rnendapat laba.

'

セL@

('.'.:!_;!. セj@

, yang

5

Adapun secara isti lah, ada ban yak definisi yang dikemukakan para ulama baik
dari kalangan ulama salaf maupun ulama muta 'akhirin. Yang pada intinya
terdapat kesamaan subsistansi diantara definisi-definisi tersebut.
Menurut Slarnet Wiyono, bai' al-murabahah adalah bagian dari jenis bai',
yaitu jual beli dimana harga jualnya terdiri dari harga pokok barang yang dijual
ditambah dengan sejumlah keuntungan (ribhun) yang disepakati oleh kedua belah
pihak, pembeli dan penjual. Pada transaksi murabahah, penyerahan barang
dilakukan pada saat transaksi, sernentara pembayarannya dapat dilakukan secar
tunai, tangguh ataupun dicici1 6•
Menurut Muhammad Syafi'i Antonio, bai' a/-murabahah adalah jual beli
barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam bai'

4

l(arin1, Bank /s/an1, Ana/isis Fiqih dan Keuangan, h. 113
'Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta, PT. Hidakarya Agung, 1990, h.136
'Slamet Wiyono, Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syari'ah Berdasar PSAK
dan PAPS/, Jakarta, PT. Grasindo, 2005, h.40.

16

a/-murabahah, penjual harus memberitahu harga produk yang

ia

beli dan

menentukan tingkat keuntungan sebagai tambahannya7 •
Menurut lbnu Mas'ud, murabahah adalah menyebutkan harga pokok barang
si pembeli dengan harapan si pembeli memberikan keuntungan kepada si penjual.
Murabahah dibolehkan untuk menolong orang-orang yang tidak mampu membeli

barang dagangan untuk kehidupan sehari-harinya 8 •
Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga

perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
Jika murabahah dilakukan dengan cara pembayaran angsuran, maka yang timbul
dari transaksi ini adalah piutang uang 9.
Murabahah adalah akad jual beli dimana penjual menyebutkan harga jual

yang terdiri atas harga pokok barang dan tingkat keuntungan tertentu atas barang,
dimana harga jual tersebut disetujui oieh pembeli.
Dari beberapa pengertian murabahah yang telah dikemukakan para ulama
maupun para praktisi perbankan syari'ah diatas, maka penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan
harga perolehan dan keuntungan

(margin) yang disepakati oleh kedua belah

pihak, pembeli dan penjual, baik secara tunai maupun kredit.

7

Muhan1mad Syafi'I Antonio, Bank Syari 'ah: Dari Teori ke Praktek, Jakarta, Gema Insani
Press, 200 I, h. l 0.
8
Mas'ud dan Zainal Abidin S, Fiqih Mazhab Syafi 'I edisi lengkap muamalat, munakahat,
jinayat, Bandung, CV. Pustaka Setia, 2000, h.60.
9
Tim Pengernbangan Perbankan Syari'ah Institut Bankir Indonesia, Konsep, produk dan
'111plen1e11tasi ()perasional BankSyari'ah, Jakarta, Djen1batan, 2003, h. 60.

17

Landasan syari'ah dari pembiayaan murabahah terdapat dalam surat An-Nisa
(4) ayat 29:

"Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memakan harta sesamamu
dengan jalan yang bathil kecuali dengan jalan perdagangan yang didasari suka
sama suka diantara kamu sesungguhnya Allah maha penyayang kepadamu" (AnNisa:29)

Dan juga terdapat pada surat Al-Baqarah (2) ayat 275:

" ... Allah menghalalkanjual beli dan mengharamkan riba ... " (Al-Baqarah :275)

2. Pembebanan Biaya
Para ulama mazhab berbeda pendapat tentang biaya apa saja yang dapat
dibebankan kepada harga jual barang tersebut. Misalnya, ulama mazhab Maliki
membolehkan biaya-biaya yang langsung terkait dengan transaksi jual beli itu dan
biaya-biaya yang tidak langsung terkait dengan transaksi tersebut, namun
mernberikan nilai tambah pada barang tersebut.
Ularna rnazhab Syafi'i membolehkan membebankan biaya-biaya yang secara
umum timbul dalam suatu transaksi jual beli kecuali biaya tenaga kerjanya sendiri

18

karena kornponen ini terrnasuk dalarn keuntungannya. Begitu pula biaya-biaya
yang tidak boleh dirnasukan sebagai kornponen biaya.
Ularna rnazhab Hanafi rnernbolehkan rnernbebankan biaya-biaya yang secara
umum timbul dalarn suatu transaksi jual beli, narnun rnereka tidak membolehkan
biaya-biaya yang sernestinya dikerjakan oleh si penjual.
Ularna rnazhab Hambali berpendapat bahwa sernua biaya langsung rnaupun
tidak langsung dapat dibebankan pada harga jual selama biaya-biaya itu harus
dibayarkan kepada pihak ketiga dan akan menarnbah nilai barang yang dijual.
Secara ringkas, dapat dikatakan bahwa keempat rnazhab membolehkan
pernbebanan biaya langsung yang harus dibayarkan kepada pihak ketiga.
Keempat rnazhab sepakat tidak mernbolehkan pembebanan biaya langsung yang
berkaitan dengan pekerjaan yang memang semestinya dilakukan penjual maupun
biaya langsung yang berkaitan dengan hal-hal yang tidak berguna. Keempat
mazhab juga membolehkan pembebanan biaya tidak langsung yang dibayarkan
kepada pihak ketiga dan pekerjaan itu harus dilakukan oleh pihak ketiga. Bila
pekerjaan itu harus dilakukan si penjual, mazhab Maliki tidak membolehkan
pembebanannya, sedangkan ketiga mazhab lainnya membolehkannya. Mazhab
yang empat sepakat tidak membolehkan pembebanan biaya tidak langsung bila
tidak menambah nilai barang atau tidak berkaitan dengan hal-hal yang berguna. 10

1

°Karin1, Bank lsla111 Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 114

19

3. Rulmn dan Syarat Mumbahah

Murabahah merupakan suatu transaksi jual beli, dengan demikian rukunrukunnya pun sama dengan rukun jual beli, yaitu:
a.

Pihak yang berakad dalam hal ini penjual dan pembeli.

b. Objek yang diakadkan yaitu:
I) Barang yang diperjualbelikan.
2) Harga barang yang dipe1jualbelikan.
c. Akad atau Shigat yaitu ijab qabul.
Adapun syarat-syaratjual beli sesuai rukunjual beli diatas yaitu:
I) Syarat-syarat pihak yang berakad yaitu:
a) Cakap hukum, yaitu baligh dan berakal.
b) Sukarela (Ridha), tidak dalam keadaan dipaksakan atau terpaksa atau
dibawah tekanan.
c) Yang melakukan akad itu adalah 2 (dua) orang yang berbeda atau
tidak sama 11 •
2) Syarat-syarat yang terkait dengan ijab qabul, yaitu:
a)

Harus jelas dan disebutkan secara spesifik dengan siapa berakad.

b) Antara ijab qabul (serah terima) harus selaras baik dalam spesifikasi
barang maupun harga yang disepakati.
c) Tidak menggantungkan

klausul

yang

bersifat menggantungkan

keabsahan transaksi pada ha! atau kejadian yang akan datang.
11

Nasroen Haroen, Fiqih Muamalat, Jakarta, Gaya Media Pratama, 2000, h. 115.

20

d) Tidak membatasi waktu, misalnya:"saya jual ini kepada anda dalam
jangka waktu 12 bu Ian. Setelah itu akan jadi milik saya kembali".

4. Penjadwalan kembali tagihan murabahah
Sistem pembayaran dalam akad murabahah pada lembaga keuangan syari'ah
(LKS) umumnya dilakukan secara ciciloan dalam kurun waktu yang telah
disepakati LKS dengan nasabah. Bila nasabah mengalami penurunan kemampuan
dalam membayar cicilan, maka ia dapat diberikan keringanan, yaitu dengan cara:
a. Ketentuan Penyelesaian LKS

(rescheduling)

tagihan

dapat melakukan penjadwalan kembali

murabahah

bagi

nasabah

yang

tidak

bisa

menyelesaikan atau rnelunasi pernbayaran sesuai jumlah dan waktu yang telah
disepakati dengan ketentuan:
I) Tidak rnenarnbah tagihan yang tersisa.
2) Pernbebanan biaya dalam proses penjadwalan kernbali adalah biaya riil.
3) Perpanjangan rnasa pernbayaran harus berdasarkan kesepakatan kedua
pihak.
b. Ketentuan Penutup:
I) Jika salah satu pihak tidak rnenunaikan kewajibannya atau jika terjadi
perselisihan diantara pihak terkait, maka penyelesaiannya dilakukan
melalui badan arbitase syari'ah nasional setelah tidak tercapai kesepakatan
rnusyawarah.

21

2) Fatwa

ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan

ketentuan jika

dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan
sebagaimana mestinya. (Fatwa No. 48/DSN/Il/2005) 12 •

C. Analisis Laporan Keuangan
1. Definisi Analisis Laporan Keuangan

Anal is is laporan keuangan adalah anal is is yang membahas hubungan
(membandingkan) antara satu pos atau satu kelompok perkiraan dengan pos atau
kelompok perkiraan lain mengenai posisi keuangan suatu perusahaan. Analisis
laporan keuangan digunakan oleh decision maker sebagai salah satu dasar untuk
mengambil keputusan yang berkenaan dengan keadaan keuangan perusahaan
yang bersangkutan. 13

a. Activity ratio
Activity ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan didalam
mengatur penggunaan dana-dananya secara efisien.
Ratio aktivitas menunjukan tingkat aktivitas atau efisiensi penggunaan
dana yang tertanam pada pos-pos aktiva dalam neraca perusahaan. Semakin
tinggi perputarannya semakin aktif aktiva yang bersangkutan. 14

12

1"/urian Republika, Ju1n'at, 15 Juni 2007, h. 24
Darsono dan Ashari, Pedon1an Praktis laporan Keuangan, Yogyakarta, ANDI, 2005, h. 25
14
Budi Raharjo, laporan Keuangan Perusahaan: metnbaca, memahami dan menganalisis,
Yogyakarta, Gajah Mada University, 2003, h. 125
13

22

I) Account Receivable Turnover

Account Receivable Turnover digunakan untuk mengetahui perputaran
piutang perusahaan. Tingkat perputaran piutang perusahaan

mengukur

kemampuan perusahaan dalam memutarkan pembiayaan kepada nasabah.
Jika ratio ini semakin tinggi berarti perusahaan mampu menarik piutang
pembiayaan murabahah dengan baik, semakin rendah ratio ini berarti
perusahaan. kurang optimal dalam menarik piutang murabahah pada
nasabah. Semakin kecil piutang yang tertahan pada nasabah semakin baik
(piutang = 0).
2) Average Collection Period

Ratio ini mengukur berapa lama piutang dagang (murabahah) dibayar
oleh debitur atau untuk mengukur perputaran piutang. Semakin kecil ratio
ini berarti semakin cepat pengumpulan piutang, dengan demikian dana
yang tertanam dalam piutang murabahah semakin kecil, sehingga dana
tersebut dapat dialihkan kembali untuk pembiayaan yang lainnya. 15

D. Mengenal Akuntansi Murabahah

1. Definisi Akuntansi

15

Rach1nat Firdaus dan Maya Ariyanti, Manajemen Peerkreditan Bank Umutn, Bandung,

Alfabeta, 2004, h. 74

23

Apabila ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai
proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data
keuangan suatau organisasi (perusahaan). 16
Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan
informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan
ekonomi dan sebagai dasar dalam memilih diantara beberapa alternatif. 17
Daiam murabahah, bank syari'ah dapat bertindak sebagai penjual dan
pembeli. Sebagai penjual apabila bank syari'ah menjual barang kepada nasabah,
sedangkan sebagai pembeii apabila bank syari'ah membeli barang kepada

supplier untuk dijual kepada nasabah 18 .

2. Dasar Pengaturan
a. Pada saal perolehan, aktiva yang diperoieh dengan tujuan untuk dijual
kembali dalam murabahah diakui sebagai aktiva murabahah sebesar biaya
perolehan.(PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syari'ah. Paragra/61)
b. Pengukura11 aktiva murabahah seteiah perolehan adaiah sebagai berikut:
I) Aktiva tersedia untuk dijual dalam murabahah pesanan mengikat.
a) Dinilai sebesar biaya peroiehan.
16

AL. Haryono YusuC Dasar-dasar Akuntans;, Yogyakarta, Bagian Penerbitan Sekolah
Tinggi lln1u Ekono111i Yl