18
2. Menghargai dan
menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli toleransi, gotong
royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya. 2.
Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
toleransi, gotong royong, santun, percaya
diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
2. Menghargai dan
menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli toleransi, gotong
royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami
pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata. 3.
Memahami dan menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata. 3.
Memahami dan menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mencoba, mengolah,
dan menyaji dalam ranah konkret
menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat dan ranah
abstrak menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandangteori.
4. Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat dan ranah abstrak menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandangteori. 4.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat dan ranah
abstrak menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandangteori.
C. KOMPETENSI DASAR
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta
ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1. Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
2. Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
3. Kelompok 3: kelompok kompetensi dasasr pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;
4. Kelompok 4: kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
19
Penjabaran lengkap mengenai kompetensi dasar per jenjang kelas dan per mata pelajaran dapat dilihat dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 68
Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMPMTs.
D. STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
1. Pengembangan Kurikulum 2013 pada Satuan Pendidikan
Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan atas prinsip berikut ini. a.
Sekolah adalah satu kesatuan lembaga pendidikan dan kurikulum adalah kurikulum satuan pendidikan, bukan daftar mata pelajaran.
b. Guru di satu satuan pendidikan adalah satu satuan pendidik, mengembangkan
kurikulum secara bersama-sama. c.
Pengembangan kurikulum di jenjang satuan pendidikan langsung dipimpin kepala sekolah.
d. Pelaksanaan implementasi kurikulum di satuan pendidikan dievaluasi oleh kepala
sekolah. 2.
Manajemen Implementasi a.
Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan pemerintah provinsi dan pemerintah daerah kabupatenkota.
b. Pemerintah bertanggung jawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah
untuk melaksanakan kurikulum. c.
Pemerintah bertanggung jawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum secara nasional.
d. Pemerintah provinsi bertanggung jawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi
terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait. e.
Pemerintah kabupatenkota bertanggung jawab dalam memberikan bantuan profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di
kabupatenkota terkait.
3. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum dilaksanakan selama masa pengembangan ide deliberation process, pengembangan desain dan dokumen kurikulum, dan selama masa implementasi
kurikulum. Evaluasi dalam deliberation process menghasilkan penyempurnaan dalam Kompetensi Inti yang dijadikan organising element dalam mengikat Kompetensi dasar
mata pelajaran.
Pelaksanaan evaluasi implementasi kurikulum dilaksanakan sebagai berikut. a.
Sampai tahun pelajaran 2015-2016: untuk memperbaiki berbagai kesulitan pelaksanaan kurikulum.
b. Sampai tahun pelajaran 2016 secara menyeluruh untuk menentukan keefektifan,
kelayakan, kekuatan, dan kelemahan implementasi kurikulum. Evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum implementasi kurikulum diselenggarakan
dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah pelaksanaan kurikulum dan membantu kepala sekolah dan guru menyelesaikan masalah tersebut. Evaluasi dilakukan pada setiap
20
satuan pendidikan dan dilaksanakan pada satuan pendidikan di wilayah kotakabupaten secara rutin.
E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASARBAHASA INGGRIS SMP Kompetensi Dasar KD