Petunjuk Teknis BOP RA
10
- Kuasa Pengguna Anggaran KPA atas DIPA dimaksud dapat menetapkan
Pejabat Pembuat
Komitmen PPK
khusus pencairan dana BOP lebih dari 1 satu orang sesuai kebutuhan
melalui Surat Keputusan.
1.2. Syarat penyaluran dana BOP RA adalah:
a. Dalam pengajuan pencairan dana BOP, lembaga RA menyampaikan Rencana Kegiatan dan Anggaran RA RKARA;
b. Diterbitkannya Surat Keputusan PPK tentang Penetapan Penerima Bantuan Operasional RA yang disahkan oleh Kuasa Pengguna
Anggaran; c. Atas nama KPA, PPK membuat Surat Perjanjian Kerjasama
Formulir BOP-01 dengan Kepala RA sebagai penerima dana BOP, yang memuat hak dan kewajiban antara kedua belah pihak;
d. Kuitansibukti penerimaan yang telah ditandatangani oleh kepala RA;
e. Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOP yang telah diterima oleh RA, harus sudah diserahkan kepada PPK sebagai
dokumen laporan pada akhir tahun angaran
1.3. Peyaluran dana BOP RA dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi
atau Kantor
Kemen ag KabupatenKota dengan tahap-tahap sebagai berikut :
1.3.1. Pembayaran Langsung LS a. Mekanisme pencairan BOP RA dapat menggunakan
mekanisme pembayaran langsung LS dalam bentuk uang kepada RA melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara KPPN;
b. PPK melakukan
pengujian dokumen
permohonan pencairan dana BOP yang diajukan RA sesuai dengan
Petunjuk Teknis; c. PPK menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran SPP
setelah Surat Perjanjian Kerjasama ditandatangani oleh kedua belah pihak, menerbitkan SK PPK tentang penerima
bantuan, RAKRA dari Kepala RA, dan kuitansi bukti penerimaan telah ditandatangani oleh Kepala RA;
d. Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis BOP RA, PPK menyampaikan informasi kepada RA untuk
melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan; e. PPDSM menerbitkan Surat Perintah Membayar SPM yang
ditujukan kepada KPPN berdasarkan pengajuan SPP dari PPK;
Petunjuk Teknis BOP RA
11
2. Waktu Penyaluran dana BOP RA:
Penyaluran dana BOP RA tahun Anggaran 2017 dilakukan dalam satu tahap dihitung dalam satu tahun, paling lambat akhir bulan April 2017,
berdasarkan jumlah siswa pada semester tersebut. Jika pada akhir tahun anggaran terdapat sisa penggunaan dana BOP yang
ada di rekening RA, maka harus disetorkan ke kas negara.
Petunjuk Teknis BOP RA
12
BAB V PENGGUNAAN DANA BOP RA
A. Komponen Pembiayaan
Dana BOP RA yang diterima oleh RA dapat digunakan untuk membiayai komponen kegiatan-kegiatan sebagaimana berikut:
1. Pengembangan perpustakaan 2. Pembelian alat peraga edukatif
3. Pembelian bahan habis pakai 4. Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler siswa
5. Langganan daya dan jasa lainnya 6. Kegiatan penerimaan siswa baru
7. Biaya pemantauanpendeteksian tumbuh kembang anak 8. Biaya Peningkatan gizi anak atau pemberian makan tambahan
9. Penyusunan dan pelaporan 10. Pembelian perangkat pengolahan data
11. Perawatan sarana dan prasarana RA 12. Pengembangan profesi guru
13. Pembayaran honorarium bulanan Guru dan Tenaga Kependidikan yang bukan
PNS. Dalam menggunakan dana BOP, Lembaga RA harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut: 1. Prioritas utama penggunaan dana BOP adalah untuk kegiatan operasional RA;
2. Bagi RA yang telah menerima dana bantuan yang lain, tidak diperkenankan menggunakan dana BOP untuk peruntukan yang sama. Sebaliknya jika dana BOP
tidak mencukupi untuk pembelanjaan yang diperbolehkan, maka RA dapat mempertimbangkan sumber pendapatan lain yang diterima oleh lembaganya;
3. Biaya transportasi dan uang harian bagi guru yang bertugas di luar jam mengajar harus mengikuti peraturan yang berlaku.
B. Larangan Penggunaan Dana BOP RA
1. Disimpan dengan maksud dibungakan; 2. Dipinjamkan kepada pihak lain;
3. Membeli Lembar Kerja Siswa LKS; 4. Membeli softwareperangkat lunak untuk pelaporan keuangan BO P atau
software sejenis; 5. Membiayai kegiatan raudhatul athfal yang memerlukan biaya besar,
misalnya studi banding, studi tour karya wisata dan sejenisnya; 6. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru;
Petunjuk Teknis BOP RA
13
7. Membeli pakaianseragamsepatu bagi gurusiswa untuk kepentingan pribadi bukan inventaris raudhatul athfal, kecuali untuk siswa miskin;
8. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat; 9. Membangun gedungruangan baru;
10. Membeli bahanperalatan yang tidak mendukung proses pembelajaran; 11. Menanamkan saham;
12. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat atau pemerintah daerah secara penuhwajar;
13. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan sosialisasi pendampingan terkait program BOPperpajakan program BOP yang
diselenggarakan lembaga di luar Kementerian Agama .
C. Mekanisme Pembelian Barang Jasa di RA
Pembelian barangjasa dilakukan oleh RA dengan ketentuan: 1. Menggunakan prinsip keterbukaan dan ekonomis dalam menentukan
barang dan tempat pembeliannya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, dengan cara membandingnkan harga penawaran d ari
penyedia barangjasa dengan harga pasar dan melakukan negosiasi;
2. Memperhatikan kualitas barangjasa, ketersediaan, dan kewajaran harga serta tepat guna;
3. Membuat laporan singkat tertulis tentang penetapan penyedia barangjasa;
4. Diketahui oleh Komite RA;