Pengayaan Remedial dan Pengayaan
© 2017, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
63
Pelaksanaan pembelajaran remedial dilakukan di luar jam pelajaran. Hal ini dilakukan agar hak peserta didik yang sudah tuntas untuk mengikuti pembelajaran tidak terganggu. Oleh
karena itu pembelajaran remedial dapat dilakukan sebelum pembelajaran pertama dimulai, setelah pembelajaran selesai, atau pada selang waktu tertentu yang tidak menggangu kegiatan
pembelajaran peserta didik yang lain disesuaikan dengan kondisi sekolah. Selanjutnya setelah melakukan pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat pencapaian
peserta didik pada KD yang diremedial. Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang sampai mencapai KKM
dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir semester pembelajaran remedial belum bisa membantu peserta didik mencapai KKM, pembelajaran remedial bagi
peserta didik tersebut dapat dihentikan. Pendidik tidak dianjurkan memaksakan untuk memberi nilai tuntas sesuai KKM kepada peserta didik yang belum mencapai KKM.
Pemberian nilai KD bagi peserta didik yang mengikuti pembelajaran remedial yang dimasukkan sebagai hasil penilaian harian sebagai berikut.
Peserta didik diberi nilai sesuai capaian yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti remedial pembelajaran. Misalnya, suatu matapelajaran Fisika memiliki KKM 70. Seorang
peserta didik bernama Iwan memperoleh nilai harian-1 KD 3.1 sebesar 50, karena ada beberapa butir soal yang tidak dapat dijawanb dengan benar. Karena Iwan belum mencapai
KKM, maka Iwan mengikuti remedial untuk KD 3.1. Setelah Iwan mengikuti remedial dan diakhiri dengan penilaian, Iwan memperoleh hasil penilaian 80. Berdasarkan ketentuan
tersebut, maka nilai harian-1 KD 3.1 yang diperoleh Iwan adalah 80. Manfaat dari ketentuan di atas adalah:
a. meningkatkan motivasi peserta didik selama mengikuti pembelajaran remedial karena
peserta didik mempunyai kesempatan untuk memperoleh nilai yang maksimal. b.
sesuai dengan prinsip belajar tuntas
mastery learning
, sehingga setiap peserta didik berhak untuk mendapatkan capaian kompetensi terbaiknya.