8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Media Pembelajaran
Menurut Heinich 1982 dalam Hartini 2009:3 kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai pengantar
atau perantara terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Salah satu komponen dalam komunikasi adalah adanya media yang berfungsi sebagai
pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. AECT Association of Education and Communication Technology, 1997 memberikan batasan tentang
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Sedangkan National Education Association memberikan
definisi media sebagai bentuk – bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio – visual dan peralatannya sehingga media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau
dibaca. Fungsi media pembelajaran menurut Kemp Dayton 1985:28 harus
memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya. Fungsi yang pertama
adalah memotivasi minat atau tindakan. Media pembelajaran didesain agar dapat memberikan rangsangan kepada siswa atau pendengar untuk melahirkan minat
mempelajari. Selain itu, media pembelajaran pun harus dapat memberikan rangsangan agar mereka bertindak sehingga pencapaian belajar akan
9
mempengaruhi sikap, nilai dan emosi. Fungsi yang kedua adalah menyajikan informasi. Media pembelajaran bertujuan agar dapat digunakan dalam rangka
penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa. Penyajian informasi yang baik diharapkan dapat memberikan partisipasi aktif dari siswa. Fungsi yang ketiga
adalah sebagai pemberi instruksi. Media berfungsi sebagai instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam
benak atau mental maupun dalam bentuk aktifitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi yang terdapat dalam media pembelajaran
dirancang secara sitematis dan psikologis dengan harapan dapat memberikan instruksi yang efektif.
Hartini 2009:41 mengemukakan hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan dan memilih media pembelajaran menjadi lima kriteria. Kriteria
pertama adalah kesesuaian media dengan perencanaan program pendidikan dan rencana kegiatan pembelajaran yang dapat dilihat pada silabus kurikulum. Kriteria
kedua adalah kesesuaian media pembelajaran dengan sasaran belajar. Hal ini perlu menjadi perhatian karena tingkat kerumitan suatu alat akan membuat siswa
menjadi kurang paham. Kriteria ketiga adalah tingkat keterbacaan media, maksudnya apakah media tersebut sudah memenuhi syarat – syarat teknis seperti
kejelasan gambar, warna, keamanan dan lain sebagainya. Kriteria keempat adalah kesesuaian situasi dan kondisi, misalnya adalah ukuran, perlengkapan pendukung,
cahaya ruang, jumlah siswa dan motivasi belajarnya. Kriteria kelima adalah obyektivitas media, maksudnya dalam pemilihan media jangan didasari atas
10
kesenangan pribadi semata. Unsur subyektivitas guru agak sulit dihindari, oleh karena itu perlu meminta saran dari guru lain atau dari ahli.
2.2. Monitor