3.4. Kelemahan metode demonstrasi
- Hanya dapat menimbulkan cara berpikir yang konkret saja.
- Jika jumlah siswa banyak dan posisi siswa tidak diatur maka
demonstrasi tidak efektif. -
Sering terjadi siswa yang kurang berani dalam mencoba atau melakukan praktik yang didemonstrasikan.
4. Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah pada hakikatnya sama dengan inkuiri dan discovery. Metode pemecahan masalah dalam pembelajaran merupakan suatu
upaya dan cara untuk membelajarkan siswa efektif dengan menggunakan metode ilmiah. Jika dilihat dari filosofinya, metode ini cenderung menggunakan
pendekatan konstruktivisme artinya pengetahuan, keterampilan, dan sikap akan dikembangkan dan dibangun oleh siswa di bawah bimbingan guru.
4.1. Karakteristik metode pemecahan masalah
- Metode ini sesuai jika digunakan pada siswa SD di kelas tinggi. - Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan induktif.
4.2. Prasyarat untuk mengoptimalkan pembelajaran metode pemecahan masalah
- Guru mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan pemecahan masalah.
- Guru menguasai konsep yang di-problem solving-kan. - Guru mampu mengelola kelas.
- Guru mampu menciptakan kondisi pembelajaran pemecahan masalah secara efektif.
- Guru mampu memberikan penilaian secara proses. - Siswa memiliki motivasi, perhatian, dan minat belajar melalui pemecahan
masalah. - Siswa memiliki kemampuan melaksanakan pemecahan masalah.
- Siswa memiliki sikap yang tekun, teliti, dan kerja keras. - Siswa mampu menulis, membaca, dan menyimak dengan baik.
4.3. Keunggulan metode pemecahan masalah
- Mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah. - Mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
- Mempelajari bahan pelajaran yang aktual dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat.
12
- Jika dilaksanakan secara berkelompok dapat mengembangkan kemampuan sosial siswa.
- Mengoptimalkan kemampuan siswa.
4.4. Kelemahan metode pemecahan masalah
- Memerlukan waktu relatif lama. - Bahan pelajaran tidak bersifat logis dan sistematis.
- Memerlukan bimbingan dari guru. Dalam penulisan laporan perbaikan pembelajaran ini, penulis menggunakan
metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan.
13
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri Pejagan 03 kecamatan Kota Bangkalan kabupaten Bangkalan. Subyek dari peneltian ini adalah siswa
kelas III semester 2. Adapun jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut:
Tanggal 23 Maret 2010 mata pelajaran Matematika siklus pertama. Tanggal 30 Maret 2010 mata pelajaran Matematika siklus kedua.
B. Prosedur Penelitian Tindakan Perbaikan Siklus I
Perencanaan
- Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran.
- Menyiapkan materi pelajaran.
- Menyiapkan media pembelajaran.
- Menyiapkan instrument penelitian lembar kerja siswa.
Pelaksanaan
- Memotivasi dalam belajar dengan menunjukkan sebuah
bendamakanan yang potong menjadi beberapa bagian yang sama. -
Siswa secara kelompok mendiskusikan tentang mengenal pecahan sederhana dengan menggunakan benda yang dibelah menjadi empat
atau tiga, dan sebagainya. -
Siswa mengerjakan lembar kerja. -
Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok. -
Membahas lembar kerja. -
Siswa menyimpulkan materi dengan dipandu oleh guru. -
Guru memberi soal-soal pekerjaan rumah.
Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data keaktifan siswa, peneliti mengambil
dengan menggunakan teshasil evaluasi pada akhir pertemuan pembelajaran.
Refleksi
14