Analisis kesukaan dan persepsi konsumen tentang manfaat

ANALISIS KESUKAAN DAN PERSEPSI KONSUMEN
TENTANG MANFAAT PRODUK PROBIOTIK ACTIVIA

Oleh:
RETNO NURBAITI
A54104034

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

RINGKASAN
RETNO NURBAITI. A54104034. Analisis Kesukaan dan Persepsi Konsumen
tentang Manfaat Produk Probiotik Activia. Dibawah bimbingan Dr. Ir. Budi
Setiawan, MS.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesukaan dan persepsi konsumen
tentang produk probiotik. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1)
mengetahui kebiasaan konsumsi produk susu fermentasi contoh, 2) mengetahui
penilaian contoh terhadap mutu cita rasa dan tingkat kesukaan terhadap produk
probiotik 3) mengetahui persepsi emosional dan kesehatan contoh berkaitan dengan

masalah pencernaan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi, 4) mengetahui
kebiasaan konsumsi produk probiotik setelah intervensi berakhir.
Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian besar yang berjudul “Studi
Persepsi Konsumen tentang Penggunaan Activia”. Desain penelitian berupa
Experimental Study yang dilakukan pada bulan Juni-Juli 2008 di Bantar Kemang
(Bogor Timur), dengan pertimbangan tempat tersebut merupakan Perumahan
Nasional (Perumnas) pertama di Bogor, sehingga masyarakatnya sebagian besar
adalah pensiunan yang berumur lanjut usia (lansia) dan dewasa yang merupakan
contoh penelitian.
Contoh dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Perumahan
Bantar Kemang baik pria maupun wanita berusia 30-55 tahun untuk dewasa lanjut
atau > 55 tahun untuk lansia. Pemilihan contoh dilakukan secara purposive sampling,
dengan kriteria: 1) tidak alergi terhadap produk susu, 2) besar keluarga ≤ 4 orang, 3)
tidak puasa senin-kamis atau puasa sunah lainnya selama masa penelitian, 4)
memiliki lemari es (kulkas), 5) bersedia mengonsumsi produk probiotik Activia
selama 14 hari, dan 6) bersedia berpartisipasi dalam penelitian.
Saat tahap awal (baseline), diperoleh 90 contoh yang bersedia diwawancarai.
Kepada setiap contoh diberikan 1 cup Activia untuk dikonsumsi langsung dihadapan
enumerator/tenaga lapang, sekaligus untuk memastikan bahwa contoh tidak alergi
produk susu atau bersedia mengonsumsi Activia. Dari baseline ini diperoleh 45

contoh yang memenuhi persyaratan. Pada akhir penelitian, sebanyak 41 orang
dengan data yang lengkap dijadikan contoh.

Berdasarkan kebiasaan konsumsi produk susu fermentasi, sebagian besar
contoh (92,68%) tidak mengonsumsi produk susu fermentasi secara teratur. Dilihat
dari kategori penilaian mutu cita rasa, sebagian besar contoh (85,36%) menilai warna
Activia tergolong pas. Lebih dari separuh contoh (68,29%) menilai aroma buah
Activia tergolong pas. Sebagian besar contoh (75,61%) menyatakan kekentalan
Activia pas. Lebih dari separuh contoh (78,05%) menyatakan Activia rasa asamnya
pas. Sebagian besar contoh (87,80%) menyatakan Activia rasa manisnya pas.
Sebagian besar contoh (51,22%) menilai mutu cita rasa Activia (kesan keseluruhan)
amat sangat enak. Dapat disimpulkan bahwa contoh memberikan kesan positif pada
mutu cita rasa produk Activia.
Berdasarkan kategori tingkat kesukaan terhadap produk Activia, sebagian
besar contoh (53,66%) amat sangat suka dengan warna Activia. Sebanyak 48,78
persen contoh menyukai aroma buah Activia. Sebagian besar contoh (53,66%) amat
sangat suka dengan kekentalan Activia. Sebanyak 46,34% contoh menyukai rasa
asam Activia. Sebagian besar contoh (70,73%) menyatakan rasa manis Activia pas.
Sebagian besar contoh (65,85%) menyatakan kesan cita rasa keseluruhan Activia
amat sangat enak.

Berdasarkan kategori persepsi emosional, variabel perut terasa nyaman, tidak
mengalami stress akibat gangguan pencernaan, tidak mengalami gangguan
pencernaan, tubuh terasa bertenaga, tubuh terasa ringan, merasa langsing, tubuh
terasa rileks, merasa bahagia terkait dengan pencernaan, merasa bergengsi dengan
pola makan yang sekarang, sering merasakan “mood” baik terkait dengan
pencernaan, jika dibandingkan sebelum mengonsumsi Activia, keseluruhan hasilnya
lebih baik setelah mengonsumsi Activia.
Sebagian besar contoh (70,73%) tidak lagi mengonsumsi Activia sesudah
intervensi berakhir. Sebagian besar contoh (87,8%) tidak lagi mengonsumsi produk
probiotik lain sesudah intervensi berakhir. Sebagian besar contoh (82,93%)
merasakan perbedaan selama intervensi dan sesudah intervensi Activia berakhir.
Sebagian besar contoh (80,49%) masih merasakan manfaat Activia sesudah
intervensi berakhir. Sebagian besar contoh (90,24%) tidak merasakan efek samping
dari konsumsi Activia.

ANALISIS KESUKAAN DAN PERSEPSI KONSUMEN
TENTANG MANFAAT PRODUK PROBIOTIK ACTIVIA

Skripsi
Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh:
RETNO NURBAITI
A54104034

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

Judul

: ANALISIS KESUKAAN DAN PERSEPSI KONSUMEN
TENTANG MANFAAT PRODUK PROBIOTIK ACTIVIA

Nama

: Retno Nurbaiti


NRP

: A54104034

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Budi Setiawan, MS
NIP 131 667 778

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr.
NIP 131 124 019

Tanggal Lulus:

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas segala rahmat dan karunia Allah SWT yang senantiasa
dilimpahkanNya, shalawat dan salam senantiasa disanjungkan kepada Nabi
Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Analisis Preferensi dan Persepsi Konsumen tentang Manfaat Produk Probiotik
Activia. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di
Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Budi Setiawan, MS.
selaku

dosen

pembimbing

yang

senantiasa

meluangkan


waktunya

untuk

membimbing dan mengarahkan penulis hingga skripsi ini tersusun dengan baik.
Kepada teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan dorongan baik moral
maupun material, semoga Allah SWT membalasnya dengan yang lebih baik.

Bogor, Agustus 2008

Penulis

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur kehadirat Allah SWT dan Shalawat kepada Rasulullah SAW
untuk semua kelancaran penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini,
perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1.

Bapak Dr. Ir. Budi Setiawan, MS selaku dosen pembimbing yang senantiasa

sabar, perhatian dan penuh kasih sayang.

2.

Ir. Retnaningsih, MSi selaku pemandu seminar atas masukannya

3.

Dr. Ir. Ikeu Ekayanti selaku penguji skripsi atas pertanyaan, saran, dan kritik
demi kesempurnaan skripsi ini.

4.

Ahmad Wahyudin dan Arina Rizkiana selaku pembahas seminar.

5.

All Gamasakers 41. Juga adik-adik angkatan 42, 43, 44, 45. HAMASAH!

6.


Ayah dan Bunda tercinta atas limpahan kasih sayang dan kesabarannya
dalam membesarkan dan mendidik (Mama dan Bapak yang saya banggakan)
serta My Sister dan My Brother yang menghiasi kehidupan hingga saat ini.
Mari kita berdo’a agar bersama-sama sampai ke Surga. Amin.

7.

CPS of Activia Team, baik dosen maupun rekan-rekan terutama Mbak Iiq
dan Kartika Hidayati yang sama-sama berjuang di Bantar Kemang. Juga
untuk Keluarga Besar Bantar Kemang yang selalu “welcome” bagi penulis.

8.

My Friend: Achi, Nchi, Eka WL, Resti, Salam ISC ‘06-‘08, Mb Nelly,
Yuliya, K Asep, Bayu, Hanhan, K Dian (Alvo FM Crew), Infokomers 2007,
Crew Emulsi, FKRD-ers, FSLDKI, Birena, Adhil syukron tumpangannya,
Mb Arti (Matur Nuwun nemenin), PANATAYUDHA, APD-ers, KKP
Cianjur ’07 (Desa Gekbrong), dan tempat awalku berpijak, Al-Hurriyyah.


9.

Kost-kostan & Crew: Elegant, WJ, NJ, Putri 26, Vamdi, Etos (Makasih
kulkasnya), P.Sugih, P. Jaika, As-Sakinah, Al-Iffah,& Asrama Al-Hurriyyah.

10. Semua pihak yang belum saya sebutkan, terima kasih atas bantuan,
keceriaan, kesabaran, dan semangat.
Jazakumullah Khairan Katsiran
Bogor, Agustus 2008

Penulis

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak dari pasangan Bapak Ir. Sukar dan Ibu
Jauhariyah, BA yang dilahirkan di Bogor, 26 April 1987. Merupakan anak ke dua
dari tiga bersaudara, Kakak bernama Rika Latriningsih dan Adik bernama Ahmad
Rahmanto. Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN Sarimulya V
Cikampek tahun 1992-1998, dilanjutkan ke SLTPN 1 Cikampek tahun 1998-2001
dan aktif di Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra). Tahun 2001-2003 melanjutkan

ke SMAN 1 Cikampek (Sachie) dan aktif di OSIS divisi Pemuda dan Olahraga.
Pada tahun 2004, penulis diterima melalui jalur USMI di jurusan Gizi
Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Penulis aktif di berbagai organisasi
kampus maupun di luar kampus antara lain: DKM Al-Hurriyyah divisi informasi
dan Komunikasi (Infokom) 2004-2007, Penyiar Agri 107,7 FM tahun 2005-2006,
Pembina Bimbingan Remaja dan Anak-Anak (BIRENA) 2006 dan 2008, Kru
Majalah Emulsi tim Advertising, FKRD-A sebagai sekretaris administratif,
Penyiar Alvo FM (Radio Al-Hurriyyah), dan diakhir studi (2008) mendapat
kesempatan sebagai Tim Bina Latih SMAN 1 Dramaga hingga saat ini.
Penulis berkesempatan mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
dan dua tahun berturut-turut (2006-2007) mendapat dana dari DIKTI. Tahun
2006, bersama tiga orang rekan dari GMSK, Achi, Edo, dan Firdaus membuat
PKMK. Tahun 2007, tiga dari lima proposal yang diajukan, mendapat dana
DIKTI. PKMM bersama rekan GMSK yang sama; PKMM bersama rekan Ilmu
dan Teknologi Pangan (ITP) tim BGTS (Bakery Goes to School-Risma, Olif,
Idham, Imam dan ITP & GM 44); PKMK bersama rekan GMSK Novita Melanda
dan Novita Nining; Ilmu Ekonomi 41, Restu, dan Statistika 43, Shofi.

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL......................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR.................................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................

viii

PENDAHULUAN
Latar Belakang...............................................................................

1

Perumusan Masalah.......................................................................

1

Tujuan............................................................................................

2

Kegunaan.......................................................................................

2

TINJAUAN PUSTAKA
Penilaian Kesukaan terhadap Produk Pangan...............................

3

Penilaian Persepsi.........................................................................

4

Pengetahuan Kebiasaan Makan.....................................................

4

Penilaian Konsumsi Pangan...........................................................

5

Manfaat Produk Probiotik.............................................................

5

Kebutuhan Gizi Dewasa...............................................................

9

Kebutuhan Gizi Lansia.................................................................

9

KERANGKA PEMIKIRAN....................................................................

11

METODE PENELITIAN.........................................................................

13

Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian........................................

13

Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh.............................................

13

Jenis dan Cara Pengumpulan Data...............................................

14

Analisis Data................................................................................

15

HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................

16

Keadaan Umum Lokasi Penelitian.................................................

16

Deskripsi Produk...........................................................................

16

Kondisi Kesehatan & Kebiasaan Konsumsi..................................

17

Riwayat Kesehatan..................................................................

17

Kebiasaan Konsumsi Susu Fermentasi dan Suplemen Serat...

17

Persepsi Contoh tentang Produk Activia.......................................

17

Penilaian Mutu Cita Rasa........................................................

17

Warna.................................................................................

17

Aroma buah........................................................................

18

Kekentalan..........................................................................

18

Rasa asam...........................................................................

18

Rasa manis..........................................................................

19

Kesan keseluruhan..............................................................

19

Tingkat kesukaan terhadap produk Activia...........................

20

Warna...............................................................................

20

Aroma buah.....................................................................

20

Kekentalan......................................................................

20

Rasa manis......................................................................

21

Rasa asam.......................................................................

21

Kesan keseluruhan..........................................................

22

Persepsi Emosional...............................................................

22

Perut terasa nyaman.......................................................

22

Tidak mengalami stress akibat gangguan pencernaan...

23

Tidak mengalami gangguan pencernaan.......................

23

Kesan emosional lain.....................................................

24

Persepsi Manfaat Kesehatan...............................................

26

Kebiasaan Konsumsi Probiotik Sesudah Intervensi Berakhir...

29

KESIMPULAN DAN SARAN............................................................

31

Kesimpulan...............................................................................

31

Saran.........................................................................................

31

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................

32

LAMPIRAN........................................................................................

34

ANALISIS KESUKAAN DAN PERSEPSI KONSUMEN
TENTANG MANFAAT PRODUK PROBIOTIK ACTIVIA

Oleh:
RETNO NURBAITI
A54104034

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

RINGKASAN
RETNO NURBAITI. A54104034. Analisis Kesukaan dan Persepsi Konsumen
tentang Manfaat Produk Probiotik Activia. Dibawah bimbingan Dr. Ir. Budi
Setiawan, MS.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesukaan dan persepsi konsumen
tentang produk probiotik. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1)
mengetahui kebiasaan konsumsi produk susu fermentasi contoh, 2) mengetahui
penilaian contoh terhadap mutu cita rasa dan tingkat kesukaan terhadap produk
probiotik 3) mengetahui persepsi emosional dan kesehatan contoh berkaitan dengan
masalah pencernaan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi, 4) mengetahui
kebiasaan konsumsi produk probiotik setelah intervensi berakhir.
Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian besar yang berjudul “Studi
Persepsi Konsumen tentang Penggunaan Activia”. Desain penelitian berupa
Experimental Study yang dilakukan pada bulan Juni-Juli 2008 di Bantar Kemang
(Bogor Timur), dengan pertimbangan tempat tersebut merupakan Perumahan
Nasional (Perumnas) pertama di Bogor, sehingga masyarakatnya sebagian besar
adalah pensiunan yang berumur lanjut usia (lansia) dan dewasa yang merupakan
contoh penelitian.
Contoh dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Perumahan
Bantar Kemang baik pria maupun wanita berusia 30-55 tahun untuk dewasa lanjut
atau > 55 tahun untuk lansia. Pemilihan contoh dilakukan secara purposive sampling,
dengan kriteria: 1) tidak alergi terhadap produk susu, 2) besar keluarga ≤ 4 orang, 3)
tidak puasa senin-kamis atau puasa sunah lainnya selama masa penelitian, 4)
memiliki lemari es (kulkas), 5) bersedia mengonsumsi produk probiotik Activia
selama 14 hari, dan 6) bersedia berpartisipasi dalam penelitian.
Saat tahap awal (baseline), diperoleh 90 contoh yang bersedia diwawancarai.
Kepada setiap contoh diberikan 1 cup Activia untuk dikonsumsi langsung dihadapan
enumerator/tenaga lapang, sekaligus untuk memastikan bahwa contoh tidak alergi
produk susu atau bersedia mengonsumsi Activia. Dari baseline ini diperoleh 45
contoh yang memenuhi persyaratan. Pada akhir penelitian, sebanyak 41 orang
dengan data yang lengkap dijadikan contoh.

Berdasarkan kebiasaan konsumsi produk susu fermentasi, sebagian besar
contoh (92,68%) tidak mengonsumsi produk susu fermentasi secara teratur. Dilihat
dari kategori penilaian mutu cita rasa, sebagian besar contoh (85,36%) menilai warna
Activia tergolong pas. Lebih dari separuh contoh (68,29%) menilai aroma buah
Activia tergolong pas. Sebagian besar contoh (75,61%) menyatakan kekentalan
Activia pas. Lebih dari separuh contoh (78,05%) menyatakan Activia rasa asamnya
pas. Sebagian besar contoh (87,80%) menyatakan Activia rasa manisnya pas.
Sebagian besar contoh (51,22%) menilai mutu cita rasa Activia (kesan keseluruhan)
amat sangat enak. Dapat disimpulkan bahwa contoh memberikan kesan positif pada
mutu cita rasa produk Activia.
Berdasarkan kategori tingkat kesukaan terhadap produk Activia, sebagian
besar contoh (53,66%) amat sangat suka dengan warna Activia. Sebanyak 48,78
persen contoh menyukai aroma buah Activia. Sebagian besar contoh (53,66%) amat
sangat suka dengan kekentalan Activia. Sebanyak 46,34% contoh menyukai rasa
asam Activia. Sebagian besar contoh (70,73%) menyatakan rasa manis Activia pas.
Sebagian besar contoh (65,85%) menyatakan kesan cita rasa keseluruhan Activia
amat sangat enak.
Berdasarkan kategori persepsi emosional, variabel perut terasa nyaman, tidak
mengalami stress akibat gangguan pencernaan, tidak mengalami gangguan
pencernaan, tubuh terasa bertenaga, tubuh terasa ringan, merasa langsing, tubuh
terasa rileks, merasa bahagia terkait dengan pencernaan, merasa bergengsi dengan
pola makan yang sekarang, sering merasakan “mood” baik terkait dengan
pencernaan, jika dibandingkan sebelum mengonsumsi Activia, keseluruhan hasilnya
lebih baik setelah mengonsumsi Activia.
Sebagian besar contoh (70,73%) tidak lagi mengonsumsi Activia sesudah
intervensi berakhir. Sebagian besar contoh (87,8%) tidak lagi mengonsumsi produk
probiotik lain sesudah intervensi berakhir. Sebagian besar contoh (82,93%)
merasakan perbedaan selama intervensi dan sesudah intervensi Activia berakhir.
Sebagian besar contoh (80,49%) masih merasakan manfaat Activia sesudah
intervensi berakhir. Sebagian besar contoh (90,24%) tidak merasakan efek samping
dari konsumsi Activia.

ANALISIS KESUKAAN DAN PERSEPSI KONSUMEN
TENTANG MANFAAT PRODUK PROBIOTIK ACTIVIA

Skripsi
Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh:
RETNO NURBAITI
A54104034

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

Judul

: ANALISIS KESUKAAN DAN PERSEPSI KONSUMEN
TENTANG MANFAAT PRODUK PROBIOTIK ACTIVIA

Nama

: Retno Nurbaiti

NRP

: A54104034

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Budi Setiawan, MS
NIP 131 667 778

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr.
NIP 131 124 019

Tanggal Lulus:

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas segala rahmat dan karunia Allah SWT yang senantiasa
dilimpahkanNya, shalawat dan salam senantiasa disanjungkan kepada Nabi
Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Analisis Preferensi dan Persepsi Konsumen tentang Manfaat Produk Probiotik
Activia. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di
Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Budi Setiawan, MS.
selaku

dosen

pembimbing

yang

senantiasa

meluangkan

waktunya

untuk

membimbing dan mengarahkan penulis hingga skripsi ini tersusun dengan baik.
Kepada teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan dorongan baik moral
maupun material, semoga Allah SWT membalasnya dengan yang lebih baik.

Bogor, Agustus 2008

Penulis

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur kehadirat Allah SWT dan Shalawat kepada Rasulullah SAW
untuk semua kelancaran penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini,
perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1.

Bapak Dr. Ir. Budi Setiawan, MS selaku dosen pembimbing yang senantiasa
sabar, perhatian dan penuh kasih sayang.

2.

Ir. Retnaningsih, MSi selaku pemandu seminar atas masukannya

3.

Dr. Ir. Ikeu Ekayanti selaku penguji skripsi atas pertanyaan, saran, dan kritik
demi kesempurnaan skripsi ini.

4.

Ahmad Wahyudin dan Arina Rizkiana selaku pembahas seminar.

5.

All Gamasakers 41. Juga adik-adik angkatan 42, 43, 44, 45. HAMASAH!

6.

Ayah dan Bunda tercinta atas limpahan kasih sayang dan kesabarannya
dalam membesarkan dan mendidik (Mama dan Bapak yang saya banggakan)
serta My Sister dan My Brother yang menghiasi kehidupan hingga saat ini.
Mari kita berdo’a agar bersama-sama sampai ke Surga. Amin.

7.

CPS of Activia Team, baik dosen maupun rekan-rekan terutama Mbak Iiq
dan Kartika Hidayati yang sama-sama berjuang di Bantar Kemang. Juga
untuk Keluarga Besar Bantar Kemang yang selalu “welcome” bagi penulis.

8.

My Friend: Achi, Nchi, Eka WL, Resti, Salam ISC ‘06-‘08, Mb Nelly,
Yuliya, K Asep, Bayu, Hanhan, K Dian (Alvo FM Crew), Infokomers 2007,
Crew Emulsi, FKRD-ers, FSLDKI, Birena, Adhil syukron tumpangannya,
Mb Arti (Matur Nuwun nemenin), PANATAYUDHA, APD-ers, KKP
Cianjur ’07 (Desa Gekbrong), dan tempat awalku berpijak, Al-Hurriyyah.

9.

Kost-kostan & Crew: Elegant, WJ, NJ, Putri 26, Vamdi, Etos (Makasih
kulkasnya), P.Sugih, P. Jaika, As-Sakinah, Al-Iffah,& Asrama Al-Hurriyyah.

10. Semua pihak yang belum saya sebutkan, terima kasih atas bantuan,
keceriaan, kesabaran, dan semangat.
Jazakumullah Khairan Katsiran
Bogor, Agustus 2008

Penulis

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak dari pasangan Bapak Ir. Sukar dan Ibu
Jauhariyah, BA yang dilahirkan di Bogor, 26 April 1987. Merupakan anak ke dua
dari tiga bersaudara, Kakak bernama Rika Latriningsih dan Adik bernama Ahmad
Rahmanto. Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN Sarimulya V
Cikampek tahun 1992-1998, dilanjutkan ke SLTPN 1 Cikampek tahun 1998-2001
dan aktif di Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra). Tahun 2001-2003 melanjutkan
ke SMAN 1 Cikampek (Sachie) dan aktif di OSIS divisi Pemuda dan Olahraga.
Pada tahun 2004, penulis diterima melalui jalur USMI di jurusan Gizi
Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Penulis aktif di berbagai organisasi
kampus maupun di luar kampus antara lain: DKM Al-Hurriyyah divisi informasi
dan Komunikasi (Infokom) 2004-2007, Penyiar Agri 107,7 FM tahun 2005-2006,
Pembina Bimbingan Remaja dan Anak-Anak (BIRENA) 2006 dan 2008, Kru
Majalah Emulsi tim Advertising, FKRD-A sebagai sekretaris administratif,
Penyiar Alvo FM (Radio Al-Hurriyyah), dan diakhir studi (2008) mendapat
kesempatan sebagai Tim Bina Latih SMAN 1 Dramaga hingga saat ini.
Penulis berkesempatan mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
dan dua tahun berturut-turut (2006-2007) mendapat dana dari DIKTI. Tahun
2006, bersama tiga orang rekan dari GMSK, Achi, Edo, dan Firdaus membuat
PKMK. Tahun 2007, tiga dari lima proposal yang diajukan, mendapat dana
DIKTI. PKMM bersama rekan GMSK yang sama; PKMM bersama rekan Ilmu
dan Teknologi Pangan (ITP) tim BGTS (Bakery Goes to School-Risma, Olif,
Idham, Imam dan ITP & GM 44); PKMK bersama rekan GMSK Novita Melanda
dan Novita Nining; Ilmu Ekonomi 41, Restu, dan Statistika 43, Shofi.

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL......................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR.................................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................

viii

PENDAHULUAN
Latar Belakang...............................................................................

1

Perumusan Masalah.......................................................................

1

Tujuan............................................................................................

2

Kegunaan.......................................................................................

2

TINJAUAN PUSTAKA
Penilaian Kesukaan terhadap Produk Pangan...............................

3

Penilaian Persepsi.........................................................................

4

Pengetahuan Kebiasaan Makan.....................................................

4

Penilaian Konsumsi Pangan...........................................................

5

Manfaat Produk Probiotik.............................................................

5

Kebutuhan Gizi Dewasa...............................................................

9

Kebutuhan Gizi Lansia.................................................................

9

KERANGKA PEMIKIRAN....................................................................

11

METODE PENELITIAN.........................................................................

13

Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian........................................

13

Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh.............................................

13

Jenis dan Cara Pengumpulan Data...............................................

14

Analisis Data................................................................................

15

HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................

16

Keadaan Umum Lokasi Penelitian.................................................

16

Deskripsi Produk...........................................................................

16

Kondisi Kesehatan & Kebiasaan Konsumsi..................................

17

Riwayat Kesehatan..................................................................

17

Kebiasaan Konsumsi Susu Fermentasi dan Suplemen Serat...

17

Persepsi Contoh tentang Produk Activia.......................................

17

Penilaian Mutu Cita Rasa........................................................

17

Warna.................................................................................

17

Aroma buah........................................................................

18

Kekentalan..........................................................................

18

Rasa asam...........................................................................

18

Rasa manis..........................................................................

19

Kesan keseluruhan..............................................................

19

Tingkat kesukaan terhadap produk Activia...........................

20

Warna...............................................................................

20

Aroma buah.....................................................................

20

Kekentalan......................................................................

20

Rasa manis......................................................................

21

Rasa asam.......................................................................

21

Kesan keseluruhan..........................................................

22

Persepsi Emosional...............................................................

22

Perut terasa nyaman.......................................................

22

Tidak mengalami stress akibat gangguan pencernaan...

23

Tidak mengalami gangguan pencernaan.......................

23

Kesan emosional lain.....................................................

24

Persepsi Manfaat Kesehatan...............................................

26

Kebiasaan Konsumsi Probiotik Sesudah Intervensi Berakhir...

29

KESIMPULAN DAN SARAN............................................................

31

Kesimpulan...............................................................................

31

Saran.........................................................................................

31

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................

32

LAMPIRAN........................................................................................

34

DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman

1

Ringkasan manfaat kesehatan susu fermentasi probiotik................

8

2

Sebaran contoh berdasarkan penilaian warna..................................

17

3

Sebaran contoh berdasarkan penilaian aroma buah.........................

18

4

Sebaran contoh berdasarkan penilaian kekentalan..........................

19

5

Sebaran contoh berdasarkan penilaian rasa asam............................

19

6

Sebaran contoh berdasarkan penilaian rasa manis..........................

19

7

Sebaran contoh berdasarkan penilaian kesan keseluruhan..............

19

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Halaman

1

Skema Kerangka Penelitian.................................................................... 12

2

Persentase contoh yang menyukai warna Activia..................................

20

3

Persentase contoh yang menyukai aroma buah Activia.........................

20

4

Persentase contoh yang menyukai kekentalan Activia..........................

21

5

Persentase contoh yang menyukai rasa manis Activia .........................

21

6

Persentase contoh yang menyukai rasa asam Activia...........................

22

7

Persentase contoh yang menyukai keseluruhan Activia.......................

22

8

Persepsi perut nyaman, stres akibat pencernaan & gg pencernaan......

23

9

Persepsi tubuh terasa bertenaga, terasa ringan & merasa langsing......

24

10 Persepsi tubuh rileks, bahagia, mood baik,& pola makan bergengsi...

25

11

26

Frekuensi BAB, feses lancar, wkt mengejan, & feses lembik.............

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Halaman

1

Survei Pendahuluan................................................................................ 34

2

Pernyataan Kesediaan............................................................................. 36

3

Persepsi Emosional................................................................................. 37

4

Persepsi Kesehatan................................................................................. 38

5

Penilaian Mutu Hedonik......................................................................... 39

6

Penilaian Hedonik................................................................................... 40

7

Kebiasaan Konsumsi Sesudah Intervensi............................................... 41

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Era globalisasi menuntut seseorang bekerja serba cepat. Gaya hidup
tersebut, jika dikaitkan dengan konsumsi pangan, sering membuat seseorang
mengonsumsi makanan yang praktis walaupun gizinya belum tentu baik. Nutrisi
yang tidak seimbang sangat berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh kita. Pada
akhirnya, frekuensi sakit meningkat, sehingga pekerjaan sehari-hari tertunda dan
seseorang harus mengeluarkan ongkos ekstra untuk biaya pengobatan.
Upaya untuk menjaga sistem kekebalan tubuh adalah minum air yang
cukup agar tidak dehidrasi, menghirup udara segar, istirahat cukup, merilekskan
tubuh, diet seimbang dengan tidak mengonsumsi makanan secara sembarangan.
Tambahan vitamin, mineral, atau elemen lain, seperti vitamin A, C, B6, termasuk
zinc, zat besi, juga akan mendukung kekebalan tubuh (Anonimous 2004).
Sistem kekebalan tubuh mempunyai fungsi sebagai penjaga kesehatan
tubuh. Sepanjang hari ia akan mengidentifikasi patogen berbahaya dan substansisubstansi asing lainnya yang ada dalam tubuh kita. Selama proses ini, sel
kekebalan dan antibodi akan bekerja bersama dalam aliran darah untuk
menghentikan sebaran virus dan bakteri jahat. Salah satu upaya untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh adalah dengan mengonsumsi probiotik.
Tujuan menambahkan bakteri probiotik dalam makanan adalah untuk
meningkatkan kesehatan. Upaya ini memperluas standar definisi atas fungsi
makanan itu sendiri. Fungsi bakteri probiotik adalah mengurangi bakteri patogen
dalam usus, menstimulasi respons kekebalan, dan untuk menjaga kesehatan.
Perumusan Masalah
Efek positif dari bakteri probiotik terutama untuk mengatasi masalah
pencernaan. Jadi, sangatlah penting untuk memastikan bahwa probiotik dapat
mencapai saluran pencernaan dalam jumlah yang memadai. Pemberian probiotik
yang teratur dapat mempercepat penyembuhan diare yang disebabkan oleh infeksi
kuman virus.
Setiap orang memiliki daya tahan yang berbeda-beda terhadap produk
probiotik. Terlebih pada orang-orang yang belum terbiasa mengonsumsi jenis
produk turunan susu (dairy product). Hal ini tentunya terkait dengan pola

konsumsi pangan seseorang yang akan sangat menentukan kerja terbaik sistem
pencernaan apalagi bila dibantu dengan konsumsi probiotik. Tetapi, bagaimana
jika sebuah produk probiotik baru hadir dengan klaim dapat melancarkan
pencernaan dan langsung melakukan intervensi kepada konsumen? Apakah
produk tersebut menjadi kegemaran baru atau sebaliknya, tidak disukai? Oleh
karena itu peneliti merasa tertarik untuk mengetahui kaitan kebiasaan konsumsi
produk probiotik dengan kecenderungan pemilihan terhadap produk probiotik
baru.
Tujuan
Tujuan umum:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesukaan dan persepsi
konsumen tentang produk probiotik.
Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. mengetahui kebiasaan konsumsi produk susu fermentasi contoh
2. mengetahui penilaian contoh terhadap mutu cita rasa dan tingkat kesukaan
terhadap produk probiotik
3. mengetahui persepsi emosional dan kesehatan contoh berkaitan dengan
masalah pencernaan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi
4. mengetahui kebiasaan konsumsi produk probiotik setelah intervensi
berakhir
Kegunaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan khususnya penelitian-penelitian tentang produk probiotik dan
kaitannya dengan kebiasaan konsumsi seseorang. Diharapkan penelitian ini juga
dapat menjadi acuan unruk melihat kecenderungan masyarakat terutama di
Indonesia dengan hadirnya produk baru yang tentunya lebih baik.

TINJAUAN PUSTAKA
Kesukaan
Kesukaan, pilihan, atau sesuatu hal yang lebih disukai oleh konsumen
membentuk

preferensi.

Preferensi

adalah suatu konsepsi abstrak yang

menggambarkan peta peningkatan kepuasan yang diperoleh dari kombinasi
barang dan jasa sebagai cermin dari selera pribadinya. Dengan kata lain,
preferensi konsumen merupakan gambaran mengenai kombinasi barang dan jasa
yang lebih disukai konsumen apabila ia memiliki kesempatan untuk
memperolehnya. Menurut Sanjur 1982, preferensi terhadap pangan bersifat plastis
pada orang yang berusia muda, akan tetapi bersifat permanen bagi mereka yang
sudah berumur dan akhirnya menjadi gaya hidup. Pilihan jenis makanan dan
minuman dalam jumlah yang beragam, akhirnya dapat mempengaruhi preferensi
makan dan minum dari individu (Rahardjo 2007).
Menurut Suhardjo 1989, jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi
selain dipengaruhi oleh hasil budaya setempat, juga dipengaruhi oleh preferensi
terhadap makanan tersebut. Makanan dianggap memenuhi selera atau tidak,
tergantung tidak hanya pada pengaruh sosial budaya sebagai sifat fisiknya. Reaksi
indera terhadap pemilihan pangan, kesukaan pangan pribadi dipengaruhi oleh
pendekatan melalui media massa, radio, TV, pamflet, dan iklan (Rahardjo 2007).
Setiap konsumen pasti memiliki preferensi. Preferensi ini dapat diubah dan
dipelajari sejak kecil. Nisemita 1981 diacu dalam Rahardjo 2007 menuliskan
bahwa selera dan preferensi konsumen itu selalu berubah dan tidak terbatas baik
waktu dan ruang. Preferensi terhadap makanan didefinisikan sebagai derajat
kesukaan atau ketidaksukaan terhadap makanan dan preferensi ini akan
berpengaruh terhadap konsumsi pangan. Fisiologi, perasaan, dan sikap terintegrasi
membentuk preferensi terhadap pangan dan akhirnya akan membentuk perilaku
konsumsi pangan.
Selain pengaruh reaksi indera terhadap pemilihan pangan (warna/bentuk),
kesukaan pribadi semakin terpengaruh oleh pendekatan melalui media radio,
televisi, pamflet, iklan, dan bentuk media massa lain (Suhardjo 1989). Dalam
melakukan pengukuran terhadap preferensi makanan dapat digunakan skala
hedonik (sangat tidak suka, tidak suka, netral, suka, sangat suka) (Sanjur 1982).

Persepsi
Persepsi adalah proses dimana sensasi yang dirasakan oleh konsumen,
dipilih, diorganisir, dan diinterpretasikan. Tiga tahap dari persepsi adalah
pemaparan, perhatian, dan interpretasi (Salminen 2004). Dengan pengertian yang
hampir sama, Tubbs dan Sylva 1996 mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses
yang aktif berupa kegiatan memperhatikan, mengorganisasikan, dan menafsirkan
seluruh stimuli secara selektif. Pemilihan stimuli tersebut tergantung pada minat,
motivasi, keinginan, dan harapan. Kesalahan dalam mempersepsikan sesuatu akan
memberikan respon yang negatif terhadap stimuli (Rahardjo 2007).
Persepsi dapat juga diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan
seseorang dalam mengorganisasikan pikiran, menafsirkan, mengalami, dan
mengolah tanda-tanda atau segala sesuatu yang terjadi di lingkungannya
(Sulistyorini 1995 diacu dalam Rahardjo 2007). Jadi jika segala sesuatu itu
mempengaruhi

persepsi

seseorang

maka

nantinya

akan

mempengaruhi

perilakunya juga. Pola perilaku konsumen pada dasarnya senantiasa mengalami
perubahan walaupun hanya sedikit. Perusahaan-perusahaan sudah tentu
berkeinginan untuk menimbulkan perubahan-perubahan dalam perilaku yang
menyebabkan semakin membaiknya persepsi konsumen terhadap merek-merek
tertentu yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Setiap orang akan memiliki persepsi yang berbeda dalam menghadapi
situasi yang sama, hal tersebut terjadi karena data atau informasi yang diterima
melalui kelima indera yang diterjemahkan secara pribadi masing-masing. Menurut
Assael 1992 diacu dalam Rahardjo 2007, membatasi persepsi sebagai perhatian
kepada pesan yang mengarah terhadap pemahaman dan ingatan.
Menurut Setiadi 2003 diacu dalam Nurmarchus 2006, terdapat dua faktor
kunci yang akan berinteraksi dalam menentukan bagaimana stimuli akan
dirasakan dan bagaimana stimuli itu dapat dipersepsikan, yaitu: 1) Karakteristik
stimulus yang mempengaruhi persepsi berupa a) Elemen inderawi (Sensory
Element): warna, bau, rasa, dan b) Elemen struktural (Structural Element):
ukuran, posisi, warna, dan kontras yang biasanya terdapat dalam iklan media
cetak; 2) Kemampuan konsumen untuk mendeteksi perbedaan suara, cahaya, bau,
atau stimuli lainnya yang dideteksi oleh ambang batas.

Walaupun stimulus yang diberikan sama, persepsi setiap orang berbeda.
Hal ini dapat disebabkan karena adanya perbedaan dalam perceptual selection,
perceptual organization, dan perceptual interpretation. Perceptual selection
adalah proses pemilihan stimuli apa yang akan diolah lebih lanjut oleh konsumen.
Perceptual organization adalah pengorganisasian stimuli dalam benak konsumen,
sementara perceptual interpretation adalah proses memberikan arti kepada suatu
stimulus (Simamora 2004).
Kebiasaan Makan
Kebiasaan makan diartikan sebagai cara individu atau kelompok individu
memilih pangan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh
fisiologik, psikologik, sosial, dan budaya (Suhardjo 1989). Menurut Sanjur 1982,
terdapat dua dasar pemikiran tentang kebiasaan makan yang terdapat dalam diri
seseorang, yaitu: (1) Kebiasaan makan secara budaya dipandang sebagai peubah
tak bebas (dependent variable) yang terbentuk pada diri seseorang karena ia
pelajari (learned) dan (2) Kebiasaan makan terdapat pada diri seseorang bukan
karena proses pendidikan tertentu atau yang disengaja ia dipelajari (unlearned),
lebih bersifat “inherited” (diturunkan dari orang tua dan nenek moyang) dan
banyak ditemukan pada masyarakat yang terbelakang, terisolir, rendah
pendidikannya serta tidak mampu.
Konsumsi Pangan
Konsumsi pangan merupakan informasi tentang jenis dan jumlah pangan
yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu. Konsumsi
pangan juga dapat diartikan jumlah dan jenis pangan yang dimakan seseorang
dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan fisiologis, psikologis, dan sosiologis.
Tujuan fisiologis adalah untuk memenuhi rasa lapar atau keinginan memperoleh
zat-zat gizi yang diperlukan tubuh. Tujuan psikologis merupakan sesuatu yang
berhubungan dengan kebutuhan untuk memenuhi kepuasan emosional ataupun
selera individu dan tujuan sosiologis berhubungan dengan upaya pemeliharaan
hubungan antar manusia dalam kelompok kecil maupun kelompok besar (Riyadi
1996).

Pangan dikonsumsi oleh seseorang atau sekelompok orang karena disukai,
tersedia, dan terjangkau, faktor sosial, dan alasan kesehatan. Faktor-faktor dasar
yang mempengaruhi jumlah dan jenis pangan yang dikonsumsi adalah rasa lapar
atau kenyang, selera atau reaksi cita rasa, motivasi, ketersediaan pangan, suku
bangsa, agama, status sosial ekonomi, dan pendidikan (Riyadi 1996).
Manfaat Produk Probiotik
Probiotik berasal dari bahasa Latin yang berarti “untuk kehidupan” (for
life); disebut juga “bakteri bersahabat”, bakteri menguntungkan”, “bakteri baik”
atau “bakteri sehat”. Apabila didefinisikan secara lengkap, probiotik adalah kultur
tunggal atau campuran dari mikroorganisme hidup yang jika diberikan ke manusia
atau hewan dapat mempengaruhi tingkat kesehatan karena beberapa probiotik
dapat menekan pertumbuhan bakteri patogen/bakteri jahat yang ada di dalam usus
manusia dan hewan. Penemuan fungsi probiotik pertama kali ditemukan oleh
seorang peneliti Rusia yang bernama Metchnikoff. Atas penemuannya tersebut,
Metchnikoff memenangkan hadiah Nobel, kemudian teori yang dikembangkannya
bahwa mengkonsumsi yoghurt dapat mencegah penuaan dikenal dengan
Intoxication theory atau Eternal youth theory (Maulidya 2007).
Tahun 1965, konsep probiotik sudah mulai dikenal pertama kali digunakan
oleh Lily dan Stilwell (Surono 2004 diacu dalam Sobariah 2007). Pada mulanya
probiotik

dikembangkan

sebagai

tambahan

pada

pakan

ternak

untuk

meningkatkan produktivitas dan kesehatan ternak. Definisi probiotik selanjutnya
diperbaiki oleh Fuller 1989 yang mendefinisikan probiotik sebagai mikroba hidup
yang disuplementasikan ke dalam makanan atau pakan dan memiliki efek
menguntungkan bagi inang yang mengonsumsi melalui keseimbangan mikroflora
saluran pencernaan (Farida 2007).
Definisi probotik juga disampaikan oleh Havenar et al., 1992 yang
mengartikan probiotik sebagai kultur mikroba tunggal atau campuran yang dapat
diaplikasikan pada hewan atau manusia yang memiliki efek menguntungkan
dengan cara memperbaiki sifat-sifat mikroflora indigenous pada saluran
pencernaan (Farida 2007). Sebenarnya hingga tahun 1990, masih diperdebatkan
apakah konsep probiotik itu fakta, fiksi, mitos, atau suatu realitas. Tahun 1995
diakui mulai memasuki era probiotik (Surono 2004 diacu dalam Sobariah 2007).

Definisi umum probiotik, yang biasa digunakan, adalah preparat yang
terdiri dari mikroba hidup yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia atau hewan
secara oral. Mikroba hidup itu diharapkan mampu memberikan pengaruh positif
terhadap kesehatan manusia atau hewan dengan cara memperbaiki sifat-sifat yang
dimiliki mikroba alami yang tinggal di dalam tubuh manusia atau hewan tersebut.
Dr. Stephen Bymes, ND seorang ahli gizi klinis dan ahli naturopati dalam Health
and Natural Journal menyebutkan bahwa dalam tubuh manusia normal kurang
lebih terdapat 1800 g bakteri. Sebagian bakteri tersebut hidup di usus tetapi
banyak pula yang hidup di kulit, mulut, tenggorokan dan lapisan bagian dalam
vagina. Jenis spesies mencapai lebih dari 400 macam (Surono 2004 diacu dalam
Sobariah 2007).
Mikroba probiotik pada umumnya merupakan makanan fermentasi yang
berbasis susu. Alasan pemilihan produk ini adalah bahwa susu yang sudah
difermentasi (contohnya yoghurt) telah dikenal sebagai makanan yang
menyehatkan. Makanan yang mengandung mikroba probiotik untuk konsumsi
manusia tersebut telah dipasarkan di Jepang sejak tahun 1920. Bakteri yang
pertama digunakan adalah Lactobacillus acidophilus dan Lactobacillus casei yang
merupakan mikroba pada produk susu fermentasi. Saat ini jumlah spesies mikroba
yang digunakan dalam makanan probiotik sudah meningkat dengan pesat, tetapi
makanan pembawa kultur probiotik yang utama tetap susu fermentasi dengan
berbagai variasi produk olahannya (Hartanti 2007).
Hasil riset membuktikan bahwa bakteri probiotik mampu bertahan hidup
dalam saluran pencernaan setelah dikonsumsi. Bakteri ini tahan terhadap lizozim
(enzim pemecah dinding sel bakteri yang terdapat di air liur), asam lambung dan
asam empedu sehingga mampu mencapai usus dalam keadaan hidup. Ia mampu
melekat pada sel epithelial dan memproduksi zat metabolit yang berperan dalam
menjaga dan mempertahankan keseimbangan mikroflora usus yang dalam kondisi
seimbang memberikan aktivitas yang menguntungkan dan menghasilkan efek
positif bagi kesehatan (Waspodo 2001 diacu dalam Daud 2005).
Meski jumlah bakteri probiotik melimpah dalam saluran pencernaan,
namun probiotik tidak membahayakan, bahkan sebaliknya karena probiotik tidak
memakan sel-sel dinding pencernaan, baik yang masih hidup maupun sel yang

sudah mati. Probiotik hanya memakan zat makanan yang tidak bisa dicerna
manusia, seperti inulin. Tidak hanya sekedar tidak mengganggu, keberadaan
probiotik ternyata menghadirkan manfaat besar bagi manusia maupun hewan.
Pasalnya, probiotik mampu mencegah munculnya infeksi pada saluran
pencernaan, terutama yang disebabkan oleh bakteri jahat. Tidak seperti probiotik,
bakteri jahat memang potensial merugikan manusia maupun hewan. Ini
disebabkan bakteri jahat hidupnya dengan cara memakan sel dinding pencernaan
yang mati maupun yang masih hidup. Akibatnya, dinding saluran pencernaan bisa
terinfeksi dan bocor (Siswono 2002 diacu dalam Daud 2005).
Keuntungan bakteri yang bersahabat adalah (Waspodo 1997): 1)
membantu pencernaan laktosa dan protein; 2) membersihkan saluran usus halus,
usus besar, dan meningkatkan pergerakan pembuangan feses; 3) menciptakan
asam laktat yang menyeimbangkan pH usus; memproduksi antibiotik alami dan
mencegah pertumbuhan bakteri atau jamur yang berbahaya; 5) berperan
menghancurkan virus dan parasit; 6) melindungi dari racun, polusi, mengeluarkan
sisa-sisa pembuangan yang beracun dari sel dan merangsang perbaikan sel; 7)
menambah daya tahan tubuh; 8) sebagai penyedia vitamin B6, B12, K, asam folat,
dan asam amino, 9) menolong pengaturan level kolesterol dan trigliserida.
Mengonsumsi produk-produk susu fermentasi misalnya susu asidofilus,
yogurt, yakult, dan sebagainya serta sel hidup dari bakteri asam laktat (BAL) telah
terbukti mampu mengendalikan berbagai macam diare pada orang dewasa dan
anak-anak. Sebagaimana yang dilaporkan oleh Vanderhoof et al. 1999 diacu
dalam Wirawati 2002, yang memberikan terapi probiotik menggunakan
Lactobacillus GG kepada anak-anak penderita diare akibat konsumsi antibiotik
berkepanjangan dengan hasil yang memuaskan, yaitu 85% pasien tidak lagi
menderita diare setelah pemberian Lactobacillus GG selama dua minggu. Infeksi
usus yang menyebabkan diare ini disebabkan oleh bakteri enterik patogen yang
masuk melalui makanan dan minuman atau tidak terkontrolnya bakteri indigenus
yang terkait gejala-gejala terseut. Diduga bakteri ini dapat dikurangi
keberadaannya karena sensitivitasnya terhadap metabolit antimikroba yang
diproduksi oleh BAL.

Keuntungan lain dari konsumsi bakteri asam laktat adalah peningkatan
sistem kekebalan tubuh dengan mekanisme yang sampai saat ini tidak begitu jelas,
tetapi diduga komponen khusus dinding sel atau lapisan sel menjadi prekursor dan
meningkatkan respon sistem imunitas (Erikson dan Hubbard 2000 diacu dalam
Wirawati 2002). Penurunan resiko kanker usus besar mungkin diperoleh melalui
kontrol pertumbuhan bakteri patogen seperti E. coli, S. faecalis, dan Clostridium
paraputrificum pada usus melalui kompetisi sisi penempelan dan nutrisi. Dinding
sel bakteri asam laktat, menunjukkan kemampuannya menstimulir pagositosis dari
makrofag sehingga menekan terbentuknya tumor dan kanker usus (Driessen dan
Boer 1989; Ray 1996 diacu dalam Wirawati 2002). Hal ini sejalan dengan
kesimpulan penelitian Rusilanti 2006 yang menyatakan bahwa pemberian susu
plus probiotik (MEDP) dapat meningkatkan respon imun IgA (antibodi
Imunoglobulin a) sehingga diharapkan dapat meningkatkan ketahanan tubuh
khususnya pada lansia.
Manfaat lain probiotik menurut Hoover 2000 diacu dalam Saputra 2007,
yaitu: 1) memproduksi senyawa antimikroba (khususnya patogen) seperti asam
laktat, asam asetat, karbondioksida, H2O2, bakteriosin, reuterin, dan senyawa
penghambat pertumbuhan bakteri patogen lainnya, 2) Unggul dalam kompetisi
penyerapan nutrien dan sisi penempelan pada sel epitel usus, 3) menstimulasi
sistem imunitas dan mampu mengubah aktivitas metabolisme mikroba dalam
saluran pencernaan. Hasil penelitian Swamilaksita 2008, alasan konsumsi
minuman probiotik sebesar 54,3% adalah karena adanya manfaat bagi kesehatan
yang dirasakan contoh.
Populasi bakteri dalam ekosistem saluran pencernaan orang sehat yang
mengkonsumsi diet berimbang umumnya stabil. Perubahan pola hidup, pola
makan, dan kondisi sakit mengubah stabilitas ekosistem tersebut, sehingga perlu
diupayakan suatu cara untuk menjaga keseimbangan mikroflora usus yaitu
meningkatkan proporsi bakteri “baik” dan menekan jumlah bakteri jahat yaitu
dengan cara mengkonsumsi probiotik dan menyediakan nutrisi sesuai untuk
bakteri probiotik agar dalam usus berkembang lebih pesat (Surono 2004 diacu
dalam Rusilanti 2006).

Ringkasan manfaat kesehatan susu fermentasi probiotik pada saluran
pencernaan, mikroba usus, diare, dan la