Pengaruh Aplikasi Paklobutrazol Dan Kno3 Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Durian (Durio Zibethinus Murr.) Cv. Monthong

PENGARUH APLIKASI PAKLOBUTRAZOL DAN KNO3
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN
DURIAN (Durio zibethinus Murr.) cv. MONTHONG

Oleh
Rahmi Dian Wahyuni
A34301056

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2005

PENGARUH APLIKASI PAKLOBUTRAZOL DAN KNO3
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN
DURIAN (Durio zibethinus Murr.) cv. MONTHONG

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor


Oleh
Rahmi Dian Wahyuni
A34301056

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2005

RINGKASAN
RAHMI D. W. Pengaruh Aplikasi Paklobutrazol dan KNO3 Terhadap
Pertumbuhan dan Pembungaan Durian (Durio zibethinus Murr.)
cv. Monthong. (Dibimbing oleh Aris Munandar).
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh aplikasi zat
penghambat tumbuh paklobutrazol dan pemecah dormansi Kalium nitrat (KNO3)
terhadap pertumbuhan dan pembungaan tanaman durian (Durio zibethimus Murr.)
cv. Monthong dalam rangka mempercepat atau membungakan di luar musim.
Percobaan ini dilaksanakan dari bulan Maret 2005 sampai dengan September
2005 di Kebun Percobaan IPB Cikabayan, dengan ketinggian 250 m di atas
permukaan laut.

Penelitian ini menggunakan tanaman durian kultivar Monthong berumur
kurang lebih delapan tahun. Model rancangan penelitian menggunakan rancangan
acak lengkap faktorial. Perlakuan yang digunakan terdiri atas dua faktor. Faktor
pertama adalah dosis paklobutrazol yang terdiri atas empat taraf yaitu, 0 g (P0),
0.75 g (P1), 1 g (P2) dan 1.5 g (P3). Faktor kedua adalah dosis KNO3 yang terdiri
atas dua taraf yaitu, 0 g/l (D0) dan 20 g/l (D1). Dari kedua faktor diatas diperoleh
delapan kombinasi perlakuan dengan ulangan sebanyak tiga kali sehingga
diperoleh 24 unit satuan percobaan. Setiap unit satuan percobaan adalah satu
pohon durian. Pengamatan dilakukan pada tiap satuan percobaan dengan memilih
delapan cabang sekunder contoh. Peubah-peubah yang diamati terdiri atas
pertambahan panjang tunas, pertambahan jumlah daun, pertambahan panjang
cabang sekunder, intensitas trubus, saat muncul tunas bunga pertama dan jumlah
tunas bunga per pohon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan paklobutrazol berpengaruh
nyata terhadap penghambatan pertumbuhan vegetatif tanaman durian.
Penghambatan pertambahan panjang tunas dan penurunan intensitas trubus
tertinggi berturut-turut adalah 45% dan 49% ditunjukkan oleh perlakuan
paklobutrazol dosis 0.75 g (P1). Penghambatan pertambahan jumlah daun dan
panjang cabang sekunder tertinggi
berturut-turut adalah 67% dan 69%

ditunjukkan oleh perlakuan paklobutrazol dosis 1.5 g (P3). Namun perlakuan
paklobutrazol belum dapat menginduksi pembungaan. Perlakuan KNO3 tidak
berpengaruh nyata terhadap pembungaan durian, tapi cenderung mempercepat
saat munculnya tunas bunga (rata-rata 27.17 hari) dan meningkatkan jumlah tunas
bunga 70.5% dibandingkan kontrol. Interaksi perlakuan dosis paklobutrazol dan
dosis KNO3 tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan pembungaan durian
cv. Monthong.

LEMBAR PENGESAHAN

Judul

: PENGARUH APLIKASI PAKLOBUTRAZOL DAN KNO3
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN
DURIAN (Durio zibethinus Murr.) cv. MONTHONG

Nama

: Rahmi Dian Wahyuni


NRP

: A34301056

Menyetujui :
Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Aris Munandar, MS
NIP. 131 284 867

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof.Dr.Ir. Supiandi Sabiham, M. Agr
NIP. 130 422 698

Disetujui tanggal

:


RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Jakarta, DKI Jakarta, pada tanggal 21 Febuari 1983 dari
ayah bernama Fathul Amin dan ibu Mas Ayu. Penulis merupakan anak ke empat
dari empat bersaudara.
Penulis menempuh sekolah dasar di SDN 01 Pagi Jati Padang, Jakarta
hingga tahun 1996. Kemudian pada tahun 1998 penulis menyelesaikan studi di
SLTPN 41 Ragunan, Jakarta. Selanjutnya penulis lulus dari SMUN 38 Lenteng
Agung, Jakarta pada tahun 2001.
Pada tahun 2001 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur
Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Penulis terdaftar sebagai
mahasiswa Program Studi Hortikultura, Departemen Agronomi dan Hortikultura,
Fakultas Pertanian. Selama di IPB penulis sempat aktif dalam kegiatan Himpunan
Mahasiswa Agronomi (Himagron).

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Dr.
Ir. Aris Munandar, MS sebagai dosen pembimbing yang telah bersedia

memberikan bantuan dan pengarahan selama melaksanakan penelitian dan
penyusunan skripsi. Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS selaku dosen pembimbing
akademik yang telah mengarahkan penulis selama studi di IPB. Dr. Ir. Darda
Efendi, MSi dan Ir. Ketty Suketi, MSi., yang telah bersedia menjadi dosen penguji
dan Endi Rohendi, SP yang telah banyak memberikan bantuan dan masukan
selama penelitian.
Terima kasih penulis sampaikan juga kepada keluarga, bapak, ibu, uni,
susi dan abang atas doa, pengorbanan dan dukungan semangat baik moril dan
materiil. Wike teman sepenelitianku yang kompak selalu, Evi, Tia, Pipih, Opi,
Melon, Desi, Mira, Erda dan Wuri yang telah membantu dan menemani selama
pelaksanaan penelitian ini. Teman-teman QC, Maharlika serta teman-teman
program studi Hortikultura terutama angkatan 38 atas saran dan semangatnya.
Akhirnya penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna.
Walaupun demikian penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pihak lain yang memerlukan.

Bogor, Januari 2006

Penulis


DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii
PENDAHULUAN ............................................................................................
Latar Belakang ...........................................................................................
Tujuan ........................................................................................................
Hipotesis ....................................................................................................

1
1
3
3

TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................
Karakteristik tanaman ..................................................................................
Syarat Tumbuh ............................................................................................
Fisiologi Pembungaan ..................................................................................
Paklobutrazol ..............................................................................................
KNO3 ...........................................................................................................


4
4
4
5
7
9

BAHAN DAN METODE ................................................................................. 11
Waktu dan Tempat ..................................................................................... 11
Bahan dan Alat ............................................................................................ 11
Rancangan Percobaan .................................................................................. 11
Pelaksanaan Percobaan................................................................................. 12
Persiapan ............................................................................................... 12
Aplikasi Paklobutrazol .......................................................................... 13
Aplikasi KNO3 ...................................................................................... 13
Pemeliharaan................................................................................................ 13
Pengamatan ................................................................................................. 14
HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 15
Kondisi Umum Percobaan............................................................................ 15

Pertumbuhan Vegetatif................................................................................. 17
Pembungaan................................................................................................. 21
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 27
Kesimpulan .................................................................................................. 27
Saran ........................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 28
LAMPIRAN ..................................................................................................... 31

DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman
Teks

1. Curah Hujan Bulanan dan Hari Hujan Tahun 2005 ........................................ 15
2. Pertambahan Panjang Tunas pada Empat Dosis Paklobutrazol....................... 17
3. Pertambahan Jumlah Daun pada Empat Dosis Paklobutrazol dan Dua Dosis
KNO3 ............................................................................................................ 18
4. Pertambahan Panjang Cabang Sekunder pada Empat Dosis Paklobutrazol..... 19

5. Intensitas Trubus pada Empat Dosis Paklobutrazol........................................ 20
6. Saat Munculnya Tunas Bunga dan Jumlah Tunas Bunga pada Empat Dosis
Paklobutrazol dan Dua Dosis KNO3 .............................................................. 21
7. Saat Munculnya Tunas Bunga dan Bunga Mekar........................................... 22

Lampiran
1. Data Klimatologi........................................................................................... 31
2. Data Rekapitulasi Sidik Ragam ..................................................................... 32
3. Sidik Ragam PertambahanPanjang Tunas...................................................... 33
4. Sidik Ragam Pertambahan Jumlah Daun ....................................................... 34
5. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Cabang Sekunder ................................... 35
6. Sidik Ragam Intensitas Trubus ...................................................................... 35
7. Saat Muncul Tunas Bunga dan Jumlah Tunas Bunga pada Delapan
Kombinasi Perlakuan ................................................................................... 36
8. Sidik Ragam Saat muncul Tunas Bunga dan Jumlah Tunas Bunga ................ 36

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman

Teks

1. Intervensi Agronomi terhadap Siklus Pembungaan Durian .................... 6
2. Rumus Bangun Paklobutrazol................................................................ 7
3. Posisi Penghambatan Sintesis Giberelin oleh Paklobutrazol................... 8
4. Hama dan Penyakit pada Tanaman Durian ............................................ 16
5. Bunga Mekar Tidak Serempak............................................................... 24
6. Proses Pembungaan ............................................................................... 25

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Durian (Durio zibethinus Murr.) merupakan tanaman buah berupa pohon
yang termasuk dalam famili Bombacaceae. Sebutan durian diduga berasal dari
istilah melayu yaitu dari kata duri yang diberi akhiran –an sehingga menjadi
durian. Kata ini terutama dipergunakan untuk menyebut buah yang tajam.
Tanaman durian berasal dari hutan Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan yang
berupa tanaman liar. Penyebaran durian ke arah Barat adalah ke Thailand, Birma,
India, Pakistan. Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 Masehi
(Nakasone dan Paull, 1998).
Menurut Winarno et al. (1990), terdapat 27 jenis durian, namun hanya
enam jenis yang daging buahnya dapat dimakan. Selebihnya tidak enak, tidak
mempunyai daging buah, dan buahnya kecil-kecil. Diantara enam jenis yang dapat
dimakan ini, yang mempunyai nilai ekonomis tertinggi adalah jenis Durio
zibethinus, karena durian ini mempunyai rasa yang enak, aroma yang khas dan
nilai gizi yang cukup tinggi. Direktorat Tanaman Buah (2000) menyatakan bahwa
kandungan gizi yang terdapat dalam 100 g daging buah durian adalah air 85 g,
protein 2.5 g, lemak 3 g, kalori 134 kal, hidrat arang 28 g, kalsium 7.4 mg, fosfor
44 mg, besi 1.3 mg, vitamin A 175 mg, vitamin B1 0.10 mg dan vitamin C 53 mg.
Di Indonesia, tanaman durian ini sudah tersebar hampir ke seluruh daerah,
dan durian sebagai buah tropis mempunyai segmen pasar yang jelas dan bersifat
komplementer terhadap buah-buahan sub tropis, sehingga durian sebagai komoditi
buah-buahan tropika mempunyai prospek yang cerah. Beberapa kultivar yang
telah dilepas oleh pemerintah sebagai kultivar durian unggul yaitu Sunan, Sukun,
Petruk, Sitokong, Simas, Otong, Kani, Si Hijau, Si Japang, Si Dodol, Saweri
Gading, Lalong, Tamalatea, Perwira, Bokor, Siriwig, Asoe Kaya, Pha Gajah,
Mansau, Sawah Mas, Raja Mabah, Aspar, Kalapet, Matahari, Hepe, Bantal Mas,
Bakul dan Soya (Direktorat Tanaman Buah, 2000). Menurut Deptan (2005) luas
panen durian pada tahun 2002 adalah sekitar 41 033 ha dengan tingkat produksi
mencapai 525 064 ton.

PENGARUH APLIKASI PAKLOBUTRAZOL DAN KNO3
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN
DURIAN (Durio zibethinus Murr.) cv. MONTHONG

Oleh
Rahmi Dian Wahyuni
A34301056

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2005

PENGARUH APLIKASI PAKLOBUTRAZOL DAN KNO3
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN
DURIAN (Durio zibethinus Murr.) cv. MONTHONG

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh
Rahmi Dian Wahyuni
A34301056

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2005

RINGKASAN
RAHMI D. W. Pengaruh Aplikasi Paklobutrazol dan KNO3 Terhadap
Pertumbuhan dan Pembungaan Durian (Durio zibethinus Murr.)
cv. Monthong. (Dibimbing oleh Aris Munandar).
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh aplikasi zat
penghambat tumbuh paklobutrazol dan pemecah dormansi Kalium nitrat (KNO3)
terhadap pertumbuhan dan pembungaan tanaman durian (Durio zibethimus Murr.)
cv. Monthong dalam rangka mempercepat atau membungakan di luar musim.
Percobaan ini dilaksanakan dari bulan Maret 2005 sampai dengan September
2005 di Kebun Percobaan IPB Cikabayan, dengan ketinggian 250 m di atas
permukaan laut.
Penelitian ini menggunakan tanaman durian kultivar Monthong berumur
kurang lebih delapan tahun. Model rancangan penelitian menggunakan rancangan
acak lengkap faktorial. Perlakuan yang digunakan terdiri atas dua faktor. Faktor
pertama adalah dosis paklobutrazol yang terdiri atas empat taraf yaitu, 0 g (P0),
0.75 g (P1), 1 g (P2) dan 1.5 g (P3). Faktor kedua adalah dosis KNO3 yang terdiri
atas dua taraf yaitu, 0 g/l (D0) dan 20 g/l (D1). Dari kedua faktor diatas diperoleh
delapan kombinasi perlakuan dengan ulangan sebanyak tiga kali sehingga
diperoleh 24 unit satuan percobaan. Setiap unit satuan percobaan adalah satu
pohon durian. Pengamatan dilakukan pada tiap satuan percobaan dengan memilih
delapan cabang sekunder contoh. Peubah-peubah yang diamati terdiri atas
pertambahan panjang tunas, pertambahan jumlah daun, pertambahan panjang
cabang sekunder, intensitas trubus, saat muncul tunas bunga pertama dan jumlah
tunas bunga per pohon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan paklobutrazol berpengaruh
nyata terhadap penghambatan pertumbuhan vegetatif tanaman durian.
Penghambatan pertambahan panjang tunas dan penurunan intensitas trubus
tertinggi berturut-turut adalah 45% dan 49% ditunjukkan oleh perlakuan
paklobutrazol dosis 0.75 g (P1). Penghambatan pertambahan jumlah daun dan
panjang cabang sekunder tertinggi
berturut-turut adalah 67% dan 69%
ditunjukkan oleh perlakuan paklobutrazol dosis 1.5 g (P3). Namun perlakuan
paklobutrazol belum dapat menginduksi pembungaan. Perlakuan KNO3 tidak
berpengaruh nyata terhadap pembungaan durian, tapi cenderung mempercepat
saat munculnya tunas bunga (rata-rata 27.17 hari) dan meningkatkan jumlah tunas
bunga 70.5% dibandingkan kontrol. Interaksi perlakuan dosis paklobutrazol dan
dosis KNO3 tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan pembungaan durian
cv. Monthong.

LEMBAR PENGESAHAN

Judul

: PENGARUH APLIKASI PAKLOBUTRAZOL DAN KNO3
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN
DURIAN (Durio zibethinus Murr.) cv. MONTHONG

Nama

: Rahmi Dian Wahyuni

NRP

: A34301056

Menyetujui :
Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Aris Munandar, MS
NIP. 131 284 867

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof.Dr.Ir. Supiandi Sabiham, M. Agr
NIP. 130 422 698

Disetujui tanggal

:

RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Jakarta, DKI Jakarta, pada tanggal 21 Febuari 1983 dari
ayah bernama Fathul Amin dan ibu Mas Ayu. Penulis merupakan anak ke empat
dari empat bersaudara.
Penulis menempuh sekolah dasar di SDN 01 Pagi Jati Padang, Jakarta
hingga tahun 1996. Kemudian pada tahun 1998 penulis menyelesaikan studi di
SLTPN 41 Ragunan, Jakarta. Selanjutnya penulis lulus dari SMUN 38 Lenteng
Agung, Jakarta pada tahun 2001.
Pada tahun 2001 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur
Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Penulis terdaftar sebagai
mahasiswa Program Studi Hortikultura, Departemen Agronomi dan Hortikultura,
Fakultas Pertanian. Selama di IPB penulis sempat aktif dalam kegiatan Himpunan
Mahasiswa Agronomi (Himagron).

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Dr.
Ir. Aris Munandar, MS sebagai dosen pembimbing yang telah bersedia
memberikan bantuan dan pengarahan selama melaksanakan penelitian dan
penyusunan skripsi. Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS selaku dosen pembimbing
akademik yang telah mengarahkan penulis selama studi di IPB. Dr. Ir. Darda
Efendi, MSi dan Ir. Ketty Suketi, MSi., yang telah bersedia menjadi dosen penguji
dan Endi Rohendi, SP yang telah banyak memberikan bantuan dan masukan
selama penelitian.
Terima kasih penulis sampaikan juga kepada keluarga, bapak, ibu, uni,
susi dan abang atas doa, pengorbanan dan dukungan semangat baik moril dan
materiil. Wike teman sepenelitianku yang kompak selalu, Evi, Tia, Pipih, Opi,
Melon, Desi, Mira, Erda dan Wuri yang telah membantu dan menemani selama
pelaksanaan penelitian ini. Teman-teman QC, Maharlika serta teman-teman
program studi Hortikultura terutama angkatan 38 atas saran dan semangatnya.
Akhirnya penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna.
Walaupun demikian penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pihak lain yang memerlukan.

Bogor, Januari 2006

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii
PENDAHULUAN ............................................................................................
Latar Belakang ...........................................................................................
Tujuan ........................................................................................................
Hipotesis ....................................................................................................

1
1
3
3

TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................
Karakteristik tanaman ..................................................................................
Syarat Tumbuh ............................................................................................
Fisiologi Pembungaan ..................................................................................
Paklobutrazol ..............................................................................................
KNO3 ...........................................................................................................

4
4
4
5
7
9

BAHAN DAN METODE ................................................................................. 11
Waktu dan Tempat ..................................................................................... 11
Bahan dan Alat ............................................................................................ 11
Rancangan Percobaan .................................................................................. 11
Pelaksanaan Percobaan................................................................................. 12
Persiapan ............................................................................................... 12
Aplikasi Paklobutrazol .......................................................................... 13
Aplikasi KNO3 ...................................................................................... 13
Pemeliharaan................................................................................................ 13
Pengamatan ................................................................................................. 14
HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 15
Kondisi Umum Percobaan............................................................................ 15
Pertumbuhan Vegetatif................................................................................. 17
Pembungaan................................................................................................. 21
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 27
Kesimpulan .................................................................................................. 27
Saran ........................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 28
LAMPIRAN ..................................................................................................... 31

DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman
Teks

1. Curah Hujan Bulanan dan Hari Hujan Tahun 2005 ........................................ 15
2. Pertambahan Panjang Tunas pada Empat Dosis Paklobutrazol....................... 17
3. Pertambahan Jumlah Daun pada Empat Dosis Paklobutrazol dan Dua Dosis
KNO3 ............................................................................................................ 18
4. Pertambahan Panjang Cabang Sekunder pada Empat Dosis Paklobutrazol..... 19
5. Intensitas Trubus pada Empat Dosis Paklobutrazol........................................ 20
6. Saat Munculnya Tunas Bunga dan Jumlah Tunas Bunga pada Empat Dosis
Paklobutrazol dan Dua Dosis KNO3 .............................................................. 21
7. Saat Munculnya Tunas Bunga dan Bunga Mekar........................................... 22

Lampiran
1. Data Klimatologi........................................................................................... 31
2. Data Rekapitulasi Sidik Ragam ..................................................................... 32
3. Sidik Ragam PertambahanPanjang Tunas...................................................... 33
4. Sidik Ragam Pertambahan Jumlah Daun ....................................................... 34
5. Sidik Ragam Pertambahan Panjang Cabang Sekunder ................................... 35
6. Sidik Ragam Intensitas Trubus ...................................................................... 35
7. Saat Muncul Tunas Bunga dan Jumlah Tunas Bunga pada Delapan
Kombinasi Perlakuan ................................................................................... 36
8. Sidik Ragam Saat muncul Tunas Bunga dan Jumlah Tunas Bunga ................ 36

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman
Teks

1. Intervensi Agronomi terhadap Siklus Pembungaan Durian .................... 6
2. Rumus Bangun Paklobutrazol................................................................ 7
3. Posisi Penghambatan Sintesis Giberelin oleh Paklobutrazol................... 8
4. Hama dan Penyakit pada Tanaman Durian ............................................ 16
5. Bunga Mekar Tidak Serempak............................................................... 24
6. Proses Pembungaan ............................................................................... 25

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Durian (Durio zibethinus Murr.) merupakan tanaman buah berupa pohon
yang termasuk dalam famili Bombacaceae. Sebutan durian diduga berasal dari
istilah melayu yaitu dari kata duri yang diberi akhiran –an sehingga menjadi
durian. Kata ini terutama dipergunakan untuk menyebut buah yang tajam.
Tanaman durian berasal dari hutan Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan yang
berupa tanaman liar. Penyebaran durian ke arah Barat adalah ke Thailand, Birma,
India, Pakistan. Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 Masehi
(Nakasone dan Paull, 1998).
Menurut Winarno et al. (1990), terdapat 27 jenis durian, namun hanya
enam jenis yang daging buahnya dapat dimakan. Selebihnya tidak enak, tidak
mempunyai daging buah, dan buahnya kecil-kecil. Diantara enam jenis yang dapat
dimakan ini, yang mempunyai nilai ekonomis tertinggi adalah jenis Durio
zibethinus, karena durian ini mempunyai rasa yang enak, aroma yang khas dan
nilai gizi yang cukup tinggi. Direktorat Tanaman Buah (2000) menyatakan bahwa
kandungan gizi yang terdapat dalam 100 g daging buah durian adalah air 85 g,
protein 2.5 g, lemak 3 g, kalori 134 kal, hidrat arang 28 g, kalsium 7.4 mg, fosfor
44 mg, besi 1.3 mg, vitamin A 175 mg, vitamin B1 0.10 mg dan vitamin C 53 mg.
Di Indonesia, tanaman durian ini sudah tersebar hampir ke seluruh daerah,
dan durian sebagai buah tropis mempunyai segmen pasar yang jelas dan bersifat
komplementer terhadap buah-buahan sub tropis, sehingga durian sebagai komoditi
buah-buahan tropika mempunyai prospek yang cerah. Beberapa kultivar yang
telah dilepas oleh pemerintah sebagai kultivar durian unggul yaitu Sunan, Sukun,
Petruk, Sitokong, Simas, Otong, Kani, Si Hijau, Si Japang, Si Dodol, Saweri
Gading, Lalong, Tamalatea, Perwira, Bokor, Siriwig, Asoe Kaya, Pha Gajah,
Mansau, Sawah Mas, Raja Mabah, Aspar, Kalapet, Matahari, Hepe, Bantal Mas,
Bakul dan Soya (Direktorat Tanaman Buah, 2000). Menurut Deptan (2005) luas
panen durian pada tahun 2002 adalah sekitar 41 033 ha dengan tingkat produksi
mencapai 525 064 ton.

Tantangan utama dalam budidaya durian adalah mencari jalan untuk
meningkatkan produktivitas melalui manipulasi ritme pertumbuhan, karena
produktivitas durian masih rendah akibat rendahnya pembungaan. Hal tersebut
terjadi dikarenakan pembungaan durian yang bersifat musiman dan biannual
bearing, yaitu sifat berbunga yang tidak stabil artinya berbunga banyak pada satu
tahun (on year) dan berbunga sedikit pada tahun berikutnya (off year), sehingga
pada musim panen ketersediaan durian di pasaran melimpah sedangkan pada
musim lainnya justru sedikit bahkan tidak berbuah.
Kendala tersebut dapat diatasi dengan melakukan kesinambungan hasil
setiap musim sepanjang tahun, dengan cara mengusahakan reproduksi tanaman
diluar musim buah atau mengatur saat berbunga/berbuahnya tanaman durian
tersebut. Adapun usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan cara menginduksi
pembungaan. Induksi bunga dapat dilakukan dengan menghentikan pengairan
(stress air), pemangkasan akar, girdling/ringing, dan pemakaian zat penghambat
tumbuh (Verheij dan Coronel, 1997).
Menurut Chandraparnik et al. (1992) zat pengatur tumbuh yang dapat
digunakan untuk menginduksi pembungaan pada tanaman durian adalah
paklobutrazol. Hasil penelitian Utama (2003) menunjukkan bahwa perlakuan
paklobutrazol 5, 10, 15 g per pohon dapat mendorong pembungaan durian.
Weaver (1972) mengemukakan bahwa paklobutrazol bekerja dengan cara
menghambat sintesis giberelin, yang selanjutnya akan menyebabkan penurunan
laju pembelahan sel sehingga mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan
vegetatif, dan secara tidak langsung akan mengalihkan fotosintat ke pertumbuhan
reproduktif yang diperlukan untuk membentuk bunga, buah dan perkembangan
buah.
Aplikasi paklobutrazol seringkali menyebabkan dormansi pada tunas
vegetatif dan generatif yang telah terinduksi, sehingga perlu diikuti pemberian zat
pemecah dormansi agar dapat mempercepat dan memperbanyak munculnya bunga
dari mata tunas yang telah terinduksi tersebut. Pada mangga, salah satu zat
pemecah dormansi tunas bunga yang efektif adalah Kalium Nitrat (KNO3) 40 g/l
yang diberikan satu bulan setelah aplikasi paklobutrazol (Poerwanto et al., 1997).

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh paklobutrazol, KNO3
dan interaksinya terhadap pertumbuhan dan pembungaan durian (Durio zibethinus
Murr. ) cv. Monthong.

Hipotesis
1. Paklobutrazol dapat menghambat pertumbuhan dan menginduksi pembungaan
durian
2. KNO3 dapat memecahkan dormansi tunas.
3. Terdapat interaksi antara paklobutrazol dan KNO3 terhadap pertumbuhan dan
pembungaan tanaman durian.

TINJAUAN PUSTAKA
Karakteristik Tanaman
Durian varietas Monthong merupakan tanaman introduksi dari Thailand,
pohonnya dapat mencapai ketinggian 5-6 m. Kulit batang kasar dan berwarna
kecoklatan. Durian mempunyai daun tunggal berbentuk bulat panjang (oval
oblong) dan ujung daun meruncing, letak daun alternate. Warna permukaan atas
daun hijau dan permukaan bawah daun berwarna coklat kekuningan. Permukaan
buahnya tebal berwarna perak keemasan dengan dilapisi bulu tipis. Tangkai daun
bulat, panjangnya 2.5 cm dan ujungnya membentuk acuminate. Daun muda
terlipat pada pertengahan tulang daun dan membuka bila sudah dewasa
(Subhadrabandhu et al., 1992).
Durian tergolong tanaman berbunga ramiflora, yaitu berbunga pada
cabang dan ranting. Bunga durian berbentuk seperti mangkuk, tersusun dalam
tangkai agak panjang bergerombol. Bunga tergolong hermaprodit, yaitu dalam
satu bunga terdapat kelamin jantan dan kelamin betina. Namun antara putik dan
benang sari yang berasal dari satu varietas ini umumnya tidak kompatibel kecuali
untuk beberapa varietas tertentu seperti Monthong dapat melakukan penyerbukan
sendiri, sedangkan untuk varietas yang lainnya harus melakukan penyerbukan
silang.
Menurut Subhadrabandhu et al. (1992), bunga durian pada umumnya
muncul pada cabang-cabang lateral dan membentuk dompolan sekitar 3-30
tangkai, deciduous, dan bunganya berbentuk bulat telur dan cembung. Bunga
lebih banyak muncul pada bagian tengah-tengah dahan daripada di bagian
ujungnya. Sejak bunga muncul sampai mekar diperlukan waktu sekitar 6 minggu.

Syarat Tumbuh
Durian tumbuh baik pada daerah tropis basah dengan curah hujan
1.500- 2.000 mm per tahun dan memiliki bulan basah selama 9-11 bulan per tahun
dan bulan kering selama 3-4 bulan per tahun untuk merangsang pertumbuhan
bunga. Untuk bertanam durian secara intensif dibutuhkan tempat dengan
ketinggian 50-600 dpl. Ketinggian tempat akan berpengaruh terhadap waktu

pembungaan dan kematangan buah. Selain itu durian tumbuh baik pada tanah
dengan pH netral dan menghendaki tanah dalam dengan drainase baik. Jenis tanah
latosol, podsolik merah kuning, atau andosol merupakan jenis tanah yang paling
cocok untuk tanaman durian.
Lahan yang terlindung sangat baik agar cabang tidak patah karena terpaan
angin (Subhadrabandhu et al., 1992). Kedalaman air tanah tidak dapat lebih dari
150 cm, karena akar durian peka terhadap rendaman air. Tanaman dapat tumbuh
baik pada daerah yang mempunyai intensitas cahaya matahari sekitar 40-50%
dengan suhu 22-30°C dan dengan kelembaban 75% - 80% (Nakasone dan Paull,
1998).

Fisiologi Pembungaan
Pembungaan merupakan suatu kejadian yang kompleks, secara morfologi
terjadi perubahan fase vegetatif ke terbentuknya organ-organ bunga. Lang (1987)
menyatakan bahwa proses pembungaan ini terdiri dari empat tahapan yaitu:
1) Induksi atau inisiasi bunga; 2) Diferensiasi bunga; 3) Pendewasaan bunga;
4) Anthesis atau bunga mekar.
Menurut Ryugo (1990) induksi bunga adalah fase yang paling penting
dalam proses pembungaan. Pada fase ini terjadi perubahan fisiologis atau
biokimia pada mata tunas dari pertumbuhan vegetatif mengarah ke generatif. Fase
ini menjadi penting karena tidak ada perubahan morfologi yang tampak pada
kuncup. Pada tahap diferensiasi bunga, primordia bunga berkembang secara
akropetal mulai dari primordia sepal diikuti oleh petal, stamen dan terakhir pistil.
Bagian-bagian ini membesar pada tahap pendewasaan bunga dan telah mencapai
ukuran maksimum. Saat anthesis, stigma menjadi reseptif dan anther siap untuk
melepaskan polen.
Pada prinsipnya terdapat tiga proses dalam induksi pembungaan, yaitu ;
1) Adanya hormon pembungaan atau florigen, atau produksi stimulus
pembungaan pada daun yang mengalihkan fase vegetatif menjadi reproduktif ; 2)
Adanya kondisi nutrisi yang optimum pada saat yang sama dengan perubahan
dalam apeks, dan 3) Terjadinya perubahan biokimia pada apeks yang mengubah
dan mengkonversi nutrien sehingga terjadi induksi bunga (Ryugo, 1990).

Di Indonesia induksi bunga terjadi secara alamiah pada musim kemarau,
karena mengalami stress air dan bunga akan muncul menjelang musim hujan
(Poerwanto, 1994). Nakasone dan Paull (1998) menyatakan bahwa untuk
merangsang terjadinya induksi bunga pada tanaman durian diperlukan periode
kering yang berkelanjutan selama 7-14 hari supaya membentuk karbohidrat yang
cukup banyak (Gambar 1).

Pruning Fertigasi

Panen

Periode kering berkelanjutan

Akumulasi Fotosintat

7-14 hari

Pertumbuhan Vegetatif

Penghambatan pertumbuhan
Irigasi

Pembungaan
Pemupukan
Perkembangan buah

Gambar 1. Intervensi Agronomi terhadap Siklus Pembungaan Durian
(Nakasone dan Paull, I998).

Malik (1979) mengemukakan bahwa proses inisiasi pembungaan pada
tanaman merupakan pengaruh interaksi antara faktor-faktor lingkungan dan
aktivitas hormon di dalam jaringan tanaman. Faktor lingkungan yang
mempengaruhi proses pembungaan antara lain ; keseimbangan hara mineral, suhu,
intensitas sinar matahari dan photoperiode. Faktor-faktor internal antara lain
adalah hormon–hormon endogen seperti giberelin, sitokinin, auksin, kinetin dan
etilen.
Giberelin sebagai salah satu hormon yang mempengaruhi pertumbuhan
vegetatif tanaman terdapat pada berbagai organ dan jaringan tumbuh seperti akar,
tunas, mata tunas, daun, bunga, buah dan jaringan halus. Penelitian pada jeruk

Satsuma (Poerwanto dan Inoue, 1990) menunjukkan bahwa kandungan giberelin
tanaman yang terinduksi bunganya lebih rendah dibanding tanaman yang tidak
terinduksi bunganya, maka untuk proses pembungaan dibutuhkan penurunan
giberelin.

Paklobutrazol sebagai zat penghambat tumbuh dapat menurunkan

kandungan giberelin dengan cara memblokir proses sintesis giberelin.

Paklobutrazol
Zat penghambat tumbuh (retardan) merupakan zat yang mempunyai efek
fisiologis untuk memperlambat pertumbuhan vegetatif dan dapat mendorong
pembungaan pada tanaman tertentu, yaitu dengan menghambat pembelahan dan
pembesaran sel sub apikal. Aplikasi retardan berperan dalam mengendalikan
pertumbuhan dengan menghambat biosintesis giberelin (Weaver, 1972). Menurut
Sponsel (1995), untuk menginduksi pembungaan, biosintesis giberelin dapat
dihambat dengan AMO-1618 dan cycocel, yang memblokir aktivitas enzim
ent-kaurena sintetase A pada sintesis copalil pirofosfat, sedangkan paklobutrazol,
ancymidol dan uniconazol dapat menghambat sintesis giberelin pada oksidasi
ent-kaurena.
Paklobutrazol merupakan salah satu zat penghambat tumbuh dengan
rumus kimia (2 RS, 3 RS)-1-(4-klorofenil)-4, 4 -dimetil-2-(1H-1, 2,4-Triazole-1il)-pentan-3-ol (Wattimena, 1988) dan rumus empirik C15H20ClN3O, atau dikenal
dengan nama dagang Cultar, Clipper, Darley atau Goldstar, telah terbukti
mempunyai kemampuan mengatur partisi fotosintat dari daun ke akar, yang
pengaruhnya dapat menyebabkan induksi pembungaan dan meningkatkan jumlah
kuncup, menghambat pecah tunas, juga meningkatkan pembungaan awal (Voon et
al., 1992). Rumus bangun paklobutrazol adalah seperti dalam Gambar 2 berikut:

Cl

CHCH2

N

N

CHOH
N
C(CH3)3
Gambar 2. Rumus Bangun Paklobutrazol (Wattimena, 1988).

Menurut Sponsel (1995) paklobutrazol secara biologis menghambat
aktivitas enzim entkaurena oksidase, mengubah entkaurena menjadi asam
entkaurenoid dalam biosintesis giberelin (Gambar 3). Wieland dan Wample
(1985) menyatakan apabila biosintesis giberelin terhambat maka berakibat
meningkatnya biosintesis asam absisat (ABA), sebab prekursor kedua hormon ini
adalah Acetyl-CoA yang terjadi dalam proses respirasi guna menciptakan energi.
Apabila hormon ABA meningkat, maka kemungkinan berefek pada pembungaan
suatu tanaman. Walaupun begitu efek paklobutrazol terhadap tanaman cukup
lama, dan hanya efektif pada suatu musim aplikasi.
HMGCoA

MVA

IPP

FPP

GPP

GGPP

Ent-kaurena sintetase A
CPP

Ent-kaurena sintetase B
Ent-kaurena
Penghambatan oleh
paklobutrazol
Asam ent-kaurenoid
Asam ent-7α-hidroksi kaurenoat
Gas-aldehida
Giberelin X;
Keterangan :
HMGCoA : Hidroksi metil glutaril Coenzim A
MVA
: Asam mevalonat
IPP
: Isopentenil pirofosfat
FPP
: Farsenil pirofosfat
GPP
: Geranil pirofosfat
GGPP
: Geranil geranil pirofosfat
CPP
: Copalil pirofosfat
Gambar 3. Posisi Penghambatan Sintesis Giberelin oleh Paklobutrazol
(Sponsel, 1995).

Paklobutrazol dapat diaplikasikan pada tanaman melalui penyemprotan
pada daun ( foliar spray) atau dengan cara disiramkan pada zona perakaran
tanaman (soil drench). Aplikasi dengan cara penyiraman pada zone perakaran
lebih efektif jika

dibandingkan aplikasi melalui metode

foliar

spray

(Voon et al., 1992), sedangkan penyemprotan pada permukaan daun akan lebih
efektif jika dilakukan beberapa kali dengan dosis rendah (ICI, 1984). Dosis
paklobutrazol yang digunakan mempengaruhi keberhasilan pembungaan. Pada
tanaman durian cv. Chanee, paklobutrazol dengan dosis 750, 1000 dan 1500 ppm
mampu menghambat pertumbuhan vegetatif saat tanaman mengalami flush dan
menginduksi bunga masing-masing 32, 29, 43 hari lebih awal daripada tanaman
tanpa perlakuan (Chandraparnik et al., 1992). Menurut Mursal (2004)
paklobutrazol dosis 1 dan 2 g berturut-turut dapat menginduksi pembungaan
tanaman lengkeng setelah 15.9 dan 16.9 hari sejak aplikasi paklobutrazol (HSAP),
dibandingkan dosis 0 g yang terinduksi setelah 74.8 HSAP.

KNO3 (Kalium Nitrat)
KNO3 adalah salah satu jenis zat pemecah dormansi yang mengandung
dua unsur hara penting yaitu kalium dan nitrogen, yang dibutuhkan oleh tanaman
dalam melengkapi fase vegetatif dan generatifnya. Kalium berperan dalam
membuka dan menutupnya stomata (jika daun mempunyai kandungan air yang
cukup dan suhunya tidak ekstrim). Mekanisme kalium dalam membuka dan
menutupnya stomata dipengaruhi oleh cahaya. Dengan adanya cahaya akan terjadi
peningkatan dosis K, hal tersebut menstimulir osmosis air dari sel epidermis ke
dalam sel penjaga yang cukup jumlahnya untuk meningkatkan tekanan turgor
yang diperlukan bagi pembukaan stomata. Stomata yang membuka akan
memudahkan CO2 berdifusi secara cepat ke dalam daun. Hal ini akan
meningkatkan laju fotosintesis sehingga karbohidrat banyak tersedia untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu kalium juga berperan dalam
sintesis protein dari asam-asam amino, transport asimilat dalam phloem, serta
kofaktor enzim (Prawiranata et al., 1992). Dari peranannya yang sangat penting
tersebut, kalium akan mempengaruhi nisbah C/N ratio. Apabila C/N ratio
meningkat maka diharapkan asimilat tersebut dapat berguna dalam inisiasi bunga.

Pengaruh nitrogen di dalam tanaman terutama pada pertumbuhan
vegetatif, sintesis asam amino dan pada saat pembentukan protein. Protein
tersebut berperan sebagai katalisator dan komponen klorofil yang mempengaruhi
fotosintesis (Prawiranata et al., 1992). Menurut Bondad (1990) KNO3 yang
disemprotkan pada tanaman akan diserap ke dalam jaringan, kemudian nitrat
mengalami reduksi menghasilkan asam amino. Salah satu dari asam amino
tersebut adalah metionin yang akan menyebabkan diferensiasi tunas dan
kemungkinan berefek pada pembungaan suatu tanaman.
Hasil percobaan Bondad dan Tome (1991) pada mangga, menunjukkan
bahwa aplikasi paklobutrazol yang diikuti oleh penyemprotan KNO3 10 g/l dapat
meningkatkan pembungaan dan mempercepat munculnya tunas bunga. Poerwanto
et al. (1997) menyatakan penyemprotan KNO3 memacu perkembangan tunas
dorman akibat pemberian paklobutrazol, terutama tunas generatif pada tanaman
mangga, sehingga bunga yang muncul setelah aplikasi KNO3 meningkat.

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2005 sampai dengan bulan
September 2005 dikebun percobaan IPB Cikabayan, Darmaga dengan ketinggian
tempat ± 250 meter di atas permukaan laut, dan jenis tanahnya adalah tanah
Latosol.

Bahan dan Alat
Bahan tanaman yang digunakan adalah tanaman durian (Durio zibethinus
Murr.) c.v Monthong hasil okulasi berumur delapan tahun dan pernah berbunga,
merupakan koleksi kebun percobaan Cikabayan. Bahan perlakuan yang digunakan
adalah Cultar R 250 SC (mengandung bahan aktif 250 g/l paklobutrazol) dan
kalium nitrat (KNO3). Bahan lain yang digunakan pupuk Urea, TSP, KCl, bubur
bourdeaux dan insektisida Dursban. Peralatan yang digunakan antara lain hand
sprayer, gelas ukur, pipet, ember plastik, timbangan, alat ukur/meteran, counter
dan alat-alat pemeliharaan tanaman.

Rancangan Percobaan
Percobaan ini terdiri dari dua faktor, yaitu dosis paklobutrazol dan dosis
KNO3, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Faktor
dosis paklobutrazol terdiri atas empat taraf, yaitu 0 g (P0) sebagai kontrol, 0.75 g
(P1), 1 g (P2) dan 1.5 g (P3) bahan aktif. Faktor dosis KNO3 terdiri atas dua taraf,
yaitu 0 g/l (D0) dan 20 g/l (D1). Masing-masing perlakuan dari kedua faktor
tersebut dikombinasikan sehingga diperoleh delapan kombinasi perlakuan sebagai
berikut :


P0D0 = 0 g paklobutrazol



P0D1 = 0 g paklobutrazol dengan 20 g/l KNO3



P1D0 = 0.75 g paklobutrazol



P1D1 = 0.75 g paklobutrazol dengan 20 g/l KNO3



P2D0 = 1 g paklobutrazol



P2D1 = 1 g paklobutrazol dengan 20 g/l KNO3



P3D0 = 1.5 g paklobutrazol



P3D1 = 1.5 g paklobutrazol dengan 20 g/l

Masing-masing kombinasi perlakuan diulang tiga kali sehingga diperoleh 24
satuan percobaan.
Model percobaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y ijk = µ + αi+βj + (αβ)ij +ε ijk dimana :
µ = nilai tengah umum
αi = pengaruh perlakuan dosis Paklobutrazol ke- i
βi = pengaruh perlakuan dosis KNO3 ke-j
(αβ)ij = pengaruh interaksi perlakuan αi dan βI
ε ijk = pengaruh kesalahan perlakuan Paklobutrazol ke-i; perlakuan KNO3
ke-j; pengaruh ulangan ke-k.
Analisis ragam terhadap data hasil pengamatan dilakukan dengan uji F.
Jika hasil uji F menunjukkan pengaruh nyata pada taraf 5 % secara statistik maka
dilakukan uji lanjut dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT).

Pelaksanaan Penelitian
Persiapan
Bahan tanaman yang digunakan dalam percobaan ini adalah tanaman
durian varietas Monthong hasil okulasi. Tanaman durian berumur ± 8 tahun dan
sudah pernah berbunga. Tinggi tanaman berkisar antara 5-6 meter dengan 10-12
cabang utama/primer. Tanaman durian ditanam pada lahan dengan jarak tanam
7.5 x 7.5 meter. Penempatan perlakuan dilakukan secara acak pada seluruh satuan
percobaan. Setiap tanaman diberi label sesuai dengan jenis perlakuannya.
Pengamatan dilakukan pada setiap tanaman pada 8 cabang sekunder contoh.
Tanaman diseragamkan kondisinya dengan melakukan pemangkasan cabangcabang negatif, tunas air, dan cabang-cabang yang tidak sehat. Sebelum
perlakuan, dilakukan kalibrasi dengan menyiramkan air ke tanah dan
menyemprotkan air secara merata pada cabang tanaman yang dilakukan pada
beberapa tanaman untuk mengetahui kebutuhan volume larutan tanaman
percobaan yang kemudian dirata-ratakan sebagai volume siram dan volume
semprot untuk setiap tanaman.

Aplikasi Paklobutrazol
Aplikasi paklobutrazol dilakukan pada tanggal 17 Maret 2005 dan hanya
dilakukan satu kali. Paklobutrazol diberikan dengan cara menyiramkan ke tanah
sekeliling batang dengan volume penyiraman 3 liter larutan paklobutrazol sesuai
dengan dosis yang diberikan.

Aplikasi KNO3
Aplikasi KNO3 dosis 0 g/l dan 20 g/l diberikan tanggal 17 april 2005, satu
bulan setelah aplikasi paklobutrazol. KNO3 diberikan dengan cara disemprotkan
pada cabang-cabang sekunder dan tersier menggunakan hand sprayer dengan
dosis sesuai perlakuan. Aplikasi KNO3dilakukan dengan volume semprot 1liter
larutan KNO3/pohon.

Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman yang dilakukan adalah pemangkasan, pemupukan,
pengendalian gulma dan pengendalian hama penyakit tanaman. Pemangkasan
dilakukan untuk membuang tunas-tunas air dan cabang-cabang yang tidak sehat.
Pemupukan Urea, TSP, KCl dilakukan sebanyak tiga kali yaitu bulan April, Juni
dan Agustus masing-masing 750 g/pohon. Pengendalian gulma dilakukan dengan
membuang gulma yang ada disekitar bokoran tanaman dan sekitar kebun durian.
Pengendalian hama menggunakan pestisida Dursban dan pengendalian penyakit
menggunakan bubur bourdeaux.

Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada semua pohon sebagai satuan percobaan. Pada
tiap tanaman dilakukan tagging sebanyak 8 cabang sekunder contoh. Pengamatan
mulai dilakukan dua minggu setelah aplikasi paklobutrazol. Untuk pengamatan
panjang tunas dilakukan seminggu sekali sedangkan untuk pengamatan jumlah
daun, panjang cabang sekunder, intensitas trubus dilakukan sebulan sekali sampai
tanaman berbunga.

Peubah-peubah yang diamati adalah sebagai berikut:
1. Pertambahan panjang tunas = pertambahan panjang tunas
panjang tunas total
2. Pertambahan jumlah daun = jumlah daun baru
jumlah daun total
3. Pertambahan panjang cabang sekunder = pertambahan panjang cabang
panjang cabang sekunder total
4. Intensitas trubus = cabang primer yang mengalami trubus X 100 %
cabang primer yang diamati
Cabang primer mengalami trubus jika lebih dari empat ranting pada cabang
tersebut mengalami trubus/flushing (Borchert, 1976).
5. Saat muncul tunas bunga pertama.
Satuan yang digunakan adalah hari setelah perlakuan paklobutrazol (HSP).
6. Jumlah tunas bunga/pohon.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum Percobaan
Pengamatan dilakukan dari bulan Maret sampai September 2005. Selama
pengamatan curah hujan rata-rata 421.3 mm per bulan dan hari hujan rata-rata
21.6 hari (Tabel 1), suhu maksimum rata-rata 30.3°C, suhu minimum rata-rata
23.3°C, serta kelembaban relatif rata-rata 85.6%. Data klimatologi kondisi
lingkungan percobaan secara lengkap disajikan pada Tabel Lampiran 1.

Tabel 1. Curah Hujan Bulanan dan Hari Hujan Tahun 2005
Bulan

Curah Hujan (mm)

Hari Hujan (hari)

Januari

536.5

27

Febuari

580.4

25

Maret

568.0

25

April

307.7

22

Mei

428.9

16

Juni

682.0

24

Juli

215.4

20

Agustus

153.2

18

September

319.9

17

Sumber : Stasiun Klimatologi Darmaga, Bogor (2005).

Secara umum kondisi tanaman sebagian besar dalam keadaan dorman
(berhentinya pertumbuhan tunas-tunas baru) ketika aplikasi paklobutrazol
dilakukan. Kondisi dorman pada tanaman terlihat dari warna ujung tunas yang
menjadi coklat tua dan daun-daunnya berwarna lebih hijau. Pembungaan pada
tanaman dengan kondisi dorman akan lebih siap diinduksi oleh paklobutrazol
dibanding kondisi tanaman yang sedang flushing. Menurut Prahardini et al. (1988)
energi yang terkumpul pada masa dorman, lebih dipersiapkan untuk pecah
dormansi dan pertumbuhan generatif, sedang pada fase flush energi yang
terkumpul digunakan untuk pertumbuhan pucuk baru.

Aplikasi KNO3 dilakukan satu bulan setelah aplikasi paklobutrazol yaitu
pada bulan April. Hasil penelitian Poerwanto et al. (1997) melaporkan bahwa
pada tanaman mangga, zat pemecah dormansi lebih efektif jika diaplikasikan
dalam kurun waktu 1 bulan setelah aplikasi paklobutrazol dengan pemunculan
malai bunga yang lebih banyak daripada yang diberikan pemecah dormansi 2 dan
3 bulan.
Serangan hama dan penyakit selama pengamatan cukup tinggi,
dikarenakan kondisi yang lembab akibat curah hujan dan hari hujan yang tinggi.
Hama yang menyerang antara lain, Bactocera naminator (penggerek batang),
Tenaphalora malayensis (kutu loncat) dan Lymatria dispar (ulat bulu), sedangkan
penyakit yang menyerang adalah penyakit busuk pangkal batang (Gambar 4).
Penanggulangan hama dilakukan dengan menggunakan insektisida Dursban dan
penanggulangan penyakit dilakukan dengan bubur bourdeaux.

Gambar 4. Hama dan Penyakit pada Tanaman Durian.
(a) Kutu Loncat, (b) Busuk pangkal batang
Rekapitulasi uji F pada Tabel lampiran 2 menunjukkan perlakuan
paklobutrazol berpengaruh nyata terhadap peubah pertumbuhan vegetatif yang
meliputi

pertambahan panjang

tunas,

pertambahan

jumlah

daun

baru,

pertambahan panjang cabang sekunder dan intensitas trubus, namun tidak
berpengaruh nyata terhadap peubah generatif. Perlakuan KNO3 hanya
berpengaruh nyata terhadap peubah pertambahan jumlah daun baru. Kombinasi
perlakuan paklobutrazol dan KNO3 tidak berpengaruh nyata pada semua peubah.

Pertumbuhan Vegetatif

Pertambahan Panjang Tunas
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan perlakuan paklobutrazol pada
tanaman durian berpengaruh nyata terhadap pertambahan panjang tunas pada
6 MSP (Tabel Lampiran 3). Pada Tabel 2 terlihat bahwa pemanjangan tunas pada
pohon yang diberi paklobutrazol lebih rendah dibandingkan pemanjangan tunas
pada pohon yang tidak diberi paklobutrazol.

Tabel 2. Pertambahan Panjang Tunas pada Empat Dosis Paklobutrazol.
Perlakuan
2 MSP 3 MSP 4 MSP 5 MSP 6MSP 7 MSP 8 MSP
Dosis Paklobutrazol .. …………………………cm….…………………….…
0g
0.35
1.07
1.87
2.51 3.51a 3.20
3.88
0.75 g
0.60
0.94
1.09
1.54 1.93b 2.21
2.84
1g
0.48
0.77
1.24
1.56 1.98b 4.15
5.15
1.5 g
0.45
0.85
1.44
2.02 2.70ab 3.55
4.16
Keterangan : Angka pada kolom yang sama yang diikuti huruf berbeda
menunjukkan beda nyata pada taraf 5% dengan uji DMRT.
MSP : Minggu Setelah Aplikasi Paklobutrazol.
Pada Tabel 2 diatas dapat dilihat terjadi penurunan pertambahan panj