Pengaruh Pemberian Daging Buah Durian (Durio Zibethinus l.) terhadap Kadar Profil Lipid Darah Sukarelawan Sehat

(1)

PENGARUH PEMBERIAN DAGING BUAH DURIAN (Durio

zibethinus L.) TERHADAP KADAR PROFIL LIPID DARAH

SUKARELAWAN SEHAT

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

umatera Uta

OLEH:

FITRIA YULISSA

NIM 091501010

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

PENGARUH PEMBERIAN DAGING BUAH DURIAN (Durio

zibethinus L.) TERHADAP KADAR PROFIL LIPID DARAH

SUKARELAWAN SEHAT

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

jukan untuk mUniversitas Sumatera Uta

OLEH:

FITRIA YULISSA

NIM 091501010

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(3)

PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN DAGING BUAH DURIAN (Durio

zibethinus L.) TERHADAP KADAR PROFIL LIPID DARAH

SUKARELAWAN SEHAT

OLEH: FITRIA YULISSA

NIM 091501010

Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Pada Tanggal: 3 Februari 2014

Pembimbing I, Panitia Penguji,

Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. Prof. Dr. Urip Harahap, Apt. NIP 195311281983031002 NIP 195301011983031004

Pembimbing II, Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. NIP 195311281983031002

Dr. dr. Umar Zein, DTM&H., Sp.PD., KPTI . Drs. Rasmadin Mukhtar, M.S., Apt. NIP 195610141984121001 NIP 194909101980031002

Poppy Anjelisa, S.Si., M.Si., Apt. NIP 197506102005012003

Medan, Maret 2014 Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara Dekan,

Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Pengaruh Pemberian Daging Buah Durian (Durio zibethinus L.) terhadap Kadar Profil Lipid Darah Sukarelawan Sehat. Skripsi ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi yang telah menyediakan fasilitas kepada penulis selama perkuliahan di Fakultas Farmasi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. dan Bapak Dr. dr. Umar Zein, DTM&H., Sp.PD., KPTI., yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab, memberikan petunjuk dan saran-saran selama penelitian hingga selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Urip Harahap, Apt., selaku ketua penguji, Bapak Drs. Rasmadin Mukhtar, M.S., Apt., dan Ibu Poppy Anjelisa Z. Hasibuan, S.Si., M.Si., Apt., selaku anggota penguji yang telah memberikan saran untuk menyempurnakan skripsi ini, dan Ibu Prof. Dr. Siti Morin Sinaga, M.Sc., Apt., selaku dosen penasehat akademik yang telah banyak membimbing penulis selama masa perkuliahan hingga selesai.

Penulis juga mempersembahkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada keluarga tercinta, Ayahanda Syamsir, S.E. (Alm.) dan Ibunda Ermalisda


(5)

(Almh.), serta adikku Aidatul Oktavianda dan M. Ichsan Erlandi, yang telah memberikan semangat dan kasih sayang yang tak ternilai harganya dengan apapun. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa/i Farmasi Klinis dan Komunitas serta Farmasi Sains dan Teknologi 2009 yang selalu memberi dukungan dan semangat.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang farmasi.

Medan, Maret 2014 Penulis,

Fitria Yulissa NIM 091501010


(6)

Pengaruh Pemberian Daging Buah Durian (Durio zibethinus L.) Terhadap Kadar Profil Lipid Darah Sukarelawan Sehat

ABSTRAK

Durian merupakan buah yang banyak dijumpai terutama di negara-negara Asia Tenggara, salah satunya Indonesia. Setiap 100 gram daging buah durian mengandung 147 Kkal, 67 gram air, 28,3 gram karbohidrat, 2,5 gram lemak, 2,5 gram protein, 1,4 gram serat. Durian juga banyak mengandung vitamin B1,

vitamin B2, dan vitamin C serta kalium, kalsium, fosfor dan alkohol.Kandungan

kalori yang tinggi di dalam tubuh di simpan dalam bentuk trigliserida/lemak, kemudian diesterasi menjadi kolesterol. Durian memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi, maka kebanyakan orang takut mengkonsumsi buah durian karena

dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah ada pengaruh pemberian daging buah durian terhadap peningkatan profil lipid dalam darah.

Penelitian ini menggunakan metode observasi klinik dengan tahapan penelitian yaitu pemeriksaan laboratorium terhadap kadar kolesterol, trigliserida, HDL dan LDL dalam darah sukarelawan sehat sebelum pemberian daging buah durian pada menit ke-15, 30, 60, dan 120 setelah pemberian daging buah durian sebanyak ± 200 gram dan data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Statistical Program Service Solution (SPSS).

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa dari 7 sukarelawan sehat tidak terdapat pengaruh pemberian daging buah durian terhadap peningkatan profil lipid darah dengan nilai signifikansi p > 0,05. Nilai signifikansi pada data kolesterol menit ke-15 setelah mengkonsumsi durian (p = 0,377), 30 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,421), 60 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,540), 120 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,521). Nilai signifikansi data trigliserida pada menit ke-15 setelah mengkonsumsi durian (p = 0,192), 30 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,253), 60 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,203), 120 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,144), dan nilai signifikansi dari data LDL pada menit ke-15 setelah mengkonsumsi durian (p = 0,442), 30 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,775), 60 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,905), 120 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,906). Nilai signifikansi data HDL pada menit ke-15 setelah mengkonsumsi durian (p = 0,362), 30 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,920), 60 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,973), 120 menit setelah mengkonsumsi

durian (p = 0,595). Selain itu, mengonsumsi daging buah durian sebanyak ≤200 g

tidak mempengaruhi kadar profil lipid sukarelawan sehat. Kata kunci: durian, profil lipid darah, sukarelawan sehat


(7)

Effect of Meat Fruit Durian ( Durio zibethinus L.) Against Blood Lipid Profile Levels Healthy Volunteers

ABSTRACT

Durian is a fruit which is often found, especially in the countries of Southeast Asia, one of them is Indonesia. Every 100 grams of durian meat contains 147 kcal, 67 grams of water, 28.3 grams carbohydrates, 2.5 grams fat, 2.5 grams protein, 1.4 grams of fiber. Durian also contains vitamin B1, vitamin B2, and vitamin C as well as potassium, calcium, phosphorus and alcohol. Highcalorie contentin the bodyis storedin the form oftriglycerides/fat, thendiesterasiinto

cholesterol. Durian has a fairly high calorie content, then most people are afraid to

eat durian fruit because it can increase blood cholesterol levels. This study aims to determine whether there is the effect of durian meat to the increase in the blood lipid profile.

This study uses clinical observations with the laboratory research stage on cholesterol level, triglycerides, HDL and LDL in the blood of healthy volunteers before they given durian meat and minute 15, 30, 60, and 120 minutes after they consuming durian meat as much as ± 200 gram and obtained data was analyzed by using Statistical Program Service Solution (SPSS).

Statistical analysis showed that from 7 healthy volunteers found no effect of durian flesh to improving blood lipid profiles. With a significance value of p > 0.05. Significance on cholesterol values of data 15 minutes after eating durian (p = 0.377), 30 minutes after eating durian (p = 0.421 ), 60 minutes after eating durian (p = 0.540), 120 min after eating durian (p = 0.521). Significance value of data triglycerides at minute 15 after consuming durian (p = 0.192), 30 minutes after consuming durian (p = 0.253), 60 minutes after consuming durian (p = 0.203), 120 minutes after consuming durian (p = 0.144), and the significance of the data values in the LDL 15 minutes after eating durian after eating durian (p = 0. 442), 30 minutes after eating durian (p = 0.775), 60 minutes after eating durian (p = 0.905), 120 min after eating durian (p = 0.906). HDL significance value of data on the 15th minute after taking durian (p = 0.362), 30 minutes after eating durian (p = 0.920), 60 minutes after eating durian (p = 0.973), 120 min after

eating durian(p = 0.595). In addition, eating durian flesh as ≤ 200 g did not affect

the levels of lipid profile of healthy volunteers.


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Hipotesis ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

1.6 Kerangka Pikir Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Uraian Tumbuhan ... 5

2.1.1 Sistematika Tumbuhan ... 5

2.1.2 Nama Daerah ... 5


(9)

1 kg durian, jumlah kalori yang ia dapatkan 1.470 Kkal atau sudah sebanding dengan porsi makannya (Sindumarta, 2012).

Jumlah kalori dan sumber kalori (energi) yang digunakan mempunyai hubungan dengan kenaikan kadar kolesterol di dalam darah. Berikut ini nilai kalori (energi) dari zat makanan yang berfungsi sebagai sumber energi yang utama adalah sebagai berikut: Protein: 4 kal/gram, Lemak: 9 kal/gram, Karbohidrat: 4 kal/gram (Huli, 2001).

Berdasarkan keterangan di atas ternyata lemak mengandung nilai kalori yang tertinggi, semakin tinggi kalori yang bersumber dari lemak, akan meningkatkan kadar kolesterol di dalam darah. Keterkaitan kadar kolesterol dengan konsumsi lemak sebagai sumber kalori menunjukkan peningkatan, sebab lemak sendiri memberikan nilai tambah terhadap kenaikan kadar kolesterol (Almatsier, 2002).

Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kadar kolesterol dalam darah dengan risiko penyakit jantung koroner (PJK). Hasil penelitian yang dilakukan oleh klinik riset lipid di Amerika Serikat menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang sama antara kadar kolesterol dengan risiko penyakit jantung. Selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa untuk setiap penurunan 1% kadar kolesterol darah maka akan terjadi penurunan risiko terhadap timbulnya penyakit jantung koroner sebesar 2% (Huli, 2001).

Berdasarkan hal diatas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pemberian daging buah durian terhadap peningkatan profil lipid dalam darah.


(10)

2.1.4 Kandungan Tanaman Durian ... 6

2.1.5 Khasiat Tumbuhan ... 7

2.2 Profil Lipid ... 8

2.2.1 Definisi ... 8

2.2.2 Jenis-Jenis Lipid ... 9

2.2.3 Metabolisme Lipoprotein ... 14

2.3 Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kadar Lipid Darah ... 15

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Alat dan Bahan ... 21

3.1.1 Alat-alat ……….. 21

3.1.2 Bahan-bahan ……… 21

3.2 Penyiapan Sampel ... 21

3.2.1 Pengambilan Sampel ... 21

3.2.2 Identifikasi Sampel ... 22

3.2.3 Pemberian Sampel Pada Sukarelawan ... 22

3.3 Pemeriksaan Makroskopik sampel ... 22

3.4 Uji Observasi Klinis ... 22

3.4.1 Tempat Penelitian ... 22

3.4.2 Kriteria Inklusi Eklusi ... 22

3.5 Kelayakan Etik (Ethical Clearance) ... 23

3.6 Lembar Persetujuan tindakan Medis (Informed Consent) ... 23

3.7 Prosedur ... 24

3.7.1 Populasi Penelitian ... 24


(11)

3.7.3 Jumlah Pasien Subjek Penelitian ... 24

3.7.4 Tahapan dan Cara Kerja ... 24

3.8 Tindakan Keamanan ... 25

3.9 Analisa Data ... 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 26

4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan ... 26

4.2 Hasil Pemeriksaan Makroskopik sampel ... 26

4.3 Hasil Pemeriksaan Laboratorium Profil Lipid ... 27

4.3.1 Hasil Pemeriksaan Laboratorium Kadar Kolesterol ... 27

4.3.2 Hasil Pemeriksaan Laboratorium Kadar trigliserida ... 28

4.3.3 Hasil Pemeriksaan Laboratorium kadar LDL ... 31

4.3.4 Hasil Pemeriksaan Laboratorium kadar HDL ... 32

4.3.5 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Sistol dan Diastol ... 34

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 37

4.1 Kesimpulan ... 37

4.2 Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Data gizi durian matang tiap 100 gram ……… 6

Tabel 2.2 Klasifikasi Lipoprotein berdasarkan densitas ….…….... 8

Tabel 2.3 Angka total kolesterol ………...………... 10

Tabel 2.4 Ambang batas trigliserida dalam darah ………... 11

Tabel 2.5 Angka HDL kolesterol ……….…….... 12

Tabel 2.6 Angka LDL kolesterol ……..……… 14


(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka pikir penelitian ………... 4

Gambar 4.1 Daging buah durian yang digunakan sebagai sampel

penelitian ……….... 27

Gambar 4.2 Hasil rata-rata pemeriksaan kadar kolesterol 7

sukarelawan sehat ………... 28 Gambar 4.3 Hasil rata-rata pemeriksaan kadar trigliserida 7

sukarelawan sehat ……… 29 Gambar 4.4 Hasil rata-rata pemeriksaan kadar LDL 7 sukarelawan

sehat ……… 31

Gambar 4.5 Hasil rata-rata pemeriksaan kadar HDL 7 sukarelawan

sehat ……… 33 Gambar 4.6 Hasil rata-rata pemeriksaan nilai sistol 7 sukarelawan

sehat ... 34

Gambar 4.7 Hasil rata-rata pemeriksaan nilai diastol 7 sukarelawan


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Identifikasi Tumbuhan ... 40

2. Sampel Penelitian ... ... 41

3. Alat Pemeriksaan Laboratorium ... ... 42

4. Dokumentasi Sukarelawan ... ... 45

5. Ethical Clearence ... ... 46

6. Informed Consent ... ... 47

7. Data Hasil Pemeriksaan Profil Lipid Sukarelawan ... ... 54

8. Analisis Statistik Pemeriksaan Kolestrol ... ... 57

9. Analisis Statistik Pemeriksaan Trigliserida ... ... 60

10. Analisis Statistik Pemeriksaa HDL ... ... 63

11. Analisis Statistik Pemeriksaan LDL ... ... 66

12. Analisis Statistik Pemeriksaan Sistol ... ... 69


(15)

Pengaruh Pemberian Daging Buah Durian (Durio zibethinus L.) Terhadap Kadar Profil Lipid Darah Sukarelawan Sehat

ABSTRAK

Durian merupakan buah yang banyak dijumpai terutama di negara-negara Asia Tenggara, salah satunya Indonesia. Setiap 100 gram daging buah durian mengandung 147 Kkal, 67 gram air, 28,3 gram karbohidrat, 2,5 gram lemak, 2,5 gram protein, 1,4 gram serat. Durian juga banyak mengandung vitamin B1,

vitamin B2, dan vitamin C serta kalium, kalsium, fosfor dan alkohol.Kandungan

kalori yang tinggi di dalam tubuh di simpan dalam bentuk trigliserida/lemak, kemudian diesterasi menjadi kolesterol. Durian memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi, maka kebanyakan orang takut mengkonsumsi buah durian karena

dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah ada pengaruh pemberian daging buah durian terhadap peningkatan profil lipid dalam darah.

Penelitian ini menggunakan metode observasi klinik dengan tahapan penelitian yaitu pemeriksaan laboratorium terhadap kadar kolesterol, trigliserida, HDL dan LDL dalam darah sukarelawan sehat sebelum pemberian daging buah durian pada menit ke-15, 30, 60, dan 120 setelah pemberian daging buah durian sebanyak ± 200 gram dan data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Statistical Program Service Solution (SPSS).

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa dari 7 sukarelawan sehat tidak terdapat pengaruh pemberian daging buah durian terhadap peningkatan profil lipid darah dengan nilai signifikansi p > 0,05. Nilai signifikansi pada data kolesterol menit ke-15 setelah mengkonsumsi durian (p = 0,377), 30 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,421), 60 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,540), 120 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,521). Nilai signifikansi data trigliserida pada menit ke-15 setelah mengkonsumsi durian (p = 0,192), 30 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,253), 60 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,203), 120 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,144), dan nilai signifikansi dari data LDL pada menit ke-15 setelah mengkonsumsi durian (p = 0,442), 30 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,775), 60 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,905), 120 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,906). Nilai signifikansi data HDL pada menit ke-15 setelah mengkonsumsi durian (p = 0,362), 30 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,920), 60 menit setelah mengkonsumsi durian (p = 0,973), 120 menit setelah mengkonsumsi

durian (p = 0,595). Selain itu, mengonsumsi daging buah durian sebanyak ≤200 g

tidak mempengaruhi kadar profil lipid sukarelawan sehat. Kata kunci: durian, profil lipid darah, sukarelawan sehat


(16)

Effect of Meat Fruit Durian ( Durio zibethinus L.) Against Blood Lipid Profile Levels Healthy Volunteers

ABSTRACT

Durian is a fruit which is often found, especially in the countries of Southeast Asia, one of them is Indonesia. Every 100 grams of durian meat contains 147 kcal, 67 grams of water, 28.3 grams carbohydrates, 2.5 grams fat, 2.5 grams protein, 1.4 grams of fiber. Durian also contains vitamin B1, vitamin B2, and vitamin C as well as potassium, calcium, phosphorus and alcohol. Highcalorie contentin the bodyis storedin the form oftriglycerides/fat, thendiesterasiinto

cholesterol. Durian has a fairly high calorie content, then most people are afraid to

eat durian fruit because it can increase blood cholesterol levels. This study aims to determine whether there is the effect of durian meat to the increase in the blood lipid profile.

This study uses clinical observations with the laboratory research stage on cholesterol level, triglycerides, HDL and LDL in the blood of healthy volunteers before they given durian meat and minute 15, 30, 60, and 120 minutes after they consuming durian meat as much as ± 200 gram and obtained data was analyzed by using Statistical Program Service Solution (SPSS).

Statistical analysis showed that from 7 healthy volunteers found no effect of durian flesh to improving blood lipid profiles. With a significance value of p > 0.05. Significance on cholesterol values of data 15 minutes after eating durian (p = 0.377), 30 minutes after eating durian (p = 0.421 ), 60 minutes after eating durian (p = 0.540), 120 min after eating durian (p = 0.521). Significance value of data triglycerides at minute 15 after consuming durian (p = 0.192), 30 minutes after consuming durian (p = 0.253), 60 minutes after consuming durian (p = 0.203), 120 minutes after consuming durian (p = 0.144), and the significance of the data values in the LDL 15 minutes after eating durian after eating durian (p = 0. 442), 30 minutes after eating durian (p = 0.775), 60 minutes after eating durian (p = 0.905), 120 min after eating durian (p = 0.906). HDL significance value of data on the 15th minute after taking durian (p = 0.362), 30 minutes after eating durian (p = 0.920), 60 minutes after eating durian (p = 0.973), 120 min after

eating durian(p = 0.595). In addition, eating durian flesh as ≤ 200 g did not affect

the levels of lipid profile of healthy volunteers.


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Durian sering dikenal dengan sebutan “raja dari segala buah” (King of Fruit), dan durian adalah buah yang kontroversial. Meskipun banyak yang menyukainya, sebagian orang lain tidak suka dengan aromanya. Durian berasal dari Asia Tenggara, terutama Malaysia dan Indonesia. Disebut durian karena seluruh kulitnya keras dan berlekuk-lekuk tajam menyerupai duri (Sunarjono, 2005). Durian Indonesia yang banyak dicari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang cinta durian diketahui mempunyai aroma yang tajam. Dengan aroma tajam tersebut, masyarakat Indonesia merindukan durian untuk selalu dijadikan pusat konsumsi. Tampaknya aroma tersebut juga menjadi pemicu masyarakat untuk selalu memakan buah durian dalam jumlah yang sangat banyak. Disinilah letak awal mula mitos durian yang dapat mengakibatkan timbulnya beberapa penyakit pada penikmatnya (Rukmana, 1996).

Buah-buahan sebaik apapun kandungan gizinya, tetap saja harus diikuti dengan pola konsumsi yang sesuai bagi para penikmatnya, tak terkecuali durian. Durian sebagai buah favorit yang banyak memperdaya konsumennya untuk terus memakannya dalam jumlah banyak mempunyai beberapa aturan makan yang perlu diperhatikan (Sindumarta, 2012).

Durian merupakan buah yang banyak dijumpai terutama di negara-negara Asia Tenggara, salah satunya Indonesia. Buah durian mengandung kalori yang tinggi. Dalam 100 gram durian terkandung 147 Kkal. Itu artinya ketika seseorang makan


(18)

Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka perumusan penelitian adalah apakah ada pengaruh pemberian daging buah durian terhadap peningkatan profil lipid dalam darah.

1.3 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka hipotesis penelitian adalah pemberian daging buah durian dapat meningkatkan profil lipid dalam darah.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian daging buah durian terhadap peningkatan profil lipid dalam darah.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui pengaruh pemberian daging buah durian terhadap peningkatan profil lipid dalam darah dan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan dampak negatif dari durian.

1.6 Kerangka Pikir Penelitian

Penelitian dilakukan terhadap sukarelawan sehat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah daging buah durian seberat ±200 g dan kadar profil lipid dalam darah sebagai variabel terikat. Parameter yang digunakan adalah kadar kolesterol, trigliserida, HDL serta LDL seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.1.


(19)

Variabel bebas Varabel terikat Parameter

Gambar 1.1 Kerangka Pikir Penelitian.

1. Kadar kolesterol

2. KadarTrigliserida

3. Kadar HDL

4. Kadar LDL

Kadar profil lipid dalam darah Daging buah

durian seberat ±200 g

Diberikan kepada sukarelawan sehat


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Tumbuhan

Uraian tumbuhan meliputi sistematika tumbuhan, nama daerah, morfologi tumbuhan dan khasiat tumbuhan.

2.1.1 Sistematika Tumbuhan

Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan durian diklasifikasikan sebagai berikut:

: Spermatophyta

: Dicotyledoneae

: Malvales

Famili : Bombacaceae

: Durio

Spesies : Durio zibethinus L

2.1.2 Nama Daerah

Durian di Jawa dikenal sebagai duren (bahasa Jawa, bahasa Betawi) dan kadu (bahasa Sunda). Di Sumatera dikenal sebagai durian dan duren (bahasa Gayo). Di Sulawesi, orang Manado menyebutnya duriang, sementara orang Toraja duliang. Di Pulau Seram bagian timur disebut rulen (Rukmana,1996)).

2.1.3 Morfologi Tumbuhan

Pohon durian berukuran besar dan dapat mencapai tinggi hingga 30 m. Durian mulai berbuah ketika mencapai umur 9 tahun, dari bunga sampai menjadi buah memakan waktu sekitar 5 bulan (Natawidjaja, 1983). Bentuk buah bulat


(21)

hingga lonjong dan berduri. Buah durian berbiji banyak (antara 1-40 biji) dengan daging buah membalut biji yang terdapat dalam ruang buah (juring). Buah memiliki 1-7 ruang. Tiap ruang terdapat 1-6 buah biji (pongge). Tiap pongge mengandung satu biji bernas atau kempes (Sunarjono, 2005).

2.1.4 Kandungan Tanaman Durian

Buah durian mengandung vitamin B1, B2 dan vitamin C. Kulit durian mengandung minyak atsiri, flavonoid, saponin, unsur selulosa, lignin, serta kandungan pati. Daunnya mengandung saponin, flavonoid dan polifenol, sedangkan akarnya mengandung tanin (Anonim, 2010).

Kandungan karbohidrat, kalsium dan fosfor dalam buah durian cukup tinggi. Selain itu, kandungan kalori pada buah durian juga cukup tinggi. Kandungan gizi buah durian disajikan dalam Tabel 2.1.

Table 2.1 Data gizi durian matang tiap 100 gram

Jenis Zat Gizi Nilai Gizi

Energi 147 Kkal

Karbohidrat 27,09 g

Protein 1,47 g

Lemak Total 5,33g

Kolesterol 0 mg

Diatary Fiber 3,8 g

Asam Folat 36 mcg

Niasin 1,047 mg

Asam Panothenik 0,230 mg

Piridoksin 0,316 mg

Riboflavin 0,200 mg

Tiamin 0,374 mg


(22)

Vitamin C 19,7 mg

Sodium 2 mg

Potassium 436 mg

Mineral

Kalsium 6 mg

Copper 0,207 mg

Zat Besi 0,43 mg

Magnesium 30 mg

Mangan 0,325 mg

Fosfor 39 mg

Zinc 0,28 mg

Phyto – nutrients

Karoten-α 6 mcg

Karoten-β 23 mcg

(Sumber: USDA National Nutrient Data Base)(Sindumarta, 2012).

2.1.5 Khasiat Tumbuhan

Daun dan akar durian berkhasiat sebagai antipiretik dan daun durian yang dihancurkan dapat juga digunakan untuk pasien yang demam yaitu dengan cara diletakkan di atas dahi. Bagi orang yang mempunyai tekanan darah tinggi dianjurkan agar menghindari buah durian karena dapat meningkatkan tekanan darah, sedangkan kulit durian dapat digunakan sebagai penolak nyamuk. Kulit buahnya untuk mengobati ruam pada kulit (sakit kurap) dan susah buang air besar (sembelit). Kulit buah ini pun biasa dibakar dan abunya digunakan dalam ramuan untuk melancarkan haid dan menggugurkan kandungan. Abu dan air rendaman abu ini juga digunakan sebagai campuran pewarna tradisional (Anonim, 2010).


(23)

2.2 Profil lipid 2.2.1 Definisi

Profil lipid adalah unsur-unsur lemak dalam plasma yang terdiri dari kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. Tiga unsur yang pertama berkaitan dengan protein tertentu (Apoprotein) membentuk lipoprotein yaitu kilomikron, VLDL (Very Low Density Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein) masing-masing mempunyai unsur lemak dengan kandungan yang berbeda-beda. Ikatan ini memungkinkan unsur lemak itu dapat larut dalam darah dan kemudian dikirim ke seluruh jaringan tubuh. Penetapan kadar lipid darah dalam plasma dilakukan dengan mengukur kadar total kolesterol, HDL kolesterol, LDL kolesterol dan trigliserida. Profil lipid pada umumnya diperiksa setelah subyek berpuasa 10-12 jam (Henry, 1984). Klasifikasi lipoprotein berdasarkan densitas dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Klasifikasi lipoprotein berdasarkan densitas Kelas

Subgroup Lipoprotein

Komposisi Protein (%) Kolesterol

(%)

Trigliserida (%)

Fosfolipid (%)

kilomikron 2 3 90 5

VLDL 10 10 70 10

LDL 25 45 10 20

HDL 50 20 Sangat sedikit 30

Sumber: Diadaptasi dari Henry (1984). 2.2.2 Jenis-Jenis Lipid

a. Kolesterol total

Kolesterol (C27 H45 OH) adalah alkohol steroid, semacam lemak yang ditemukan dalam lemak hewani, minyak, empedu, susu, kuning telur, yang sebagian besar disintesis oleh hati dan sebagian kecil diserap dari diet.


(24)

Keberadaan dalam pembuluh darah pada kadar tinggi akan cenderung membuat endapan/kristal/lempengan yang akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah (Sutedjo, 2008).

Kolesterol memainkan peranan yang kritis sebagai komponen utama dari membran sel dan sebagai precursor hormon steroid. Selain itu juga sebagai prekursor asam empedu yang akan dibentuk di hati, disimpan di kandung empedu dan disekresi di usus yang nantinya akan ikut berpartisipasi dalam penyerapan lemak (Larsen, 2003).

Sebagian besar absorbsi kolesterol terjadi di usus kecil (middle dan

internal ileum) dan ketika absorbsi lemak dan kolesterol terjadi di usus kecil, terjadi pemecahan misel yang akan mengurangi absorbsi kolesterol lebih jauh (Burtis, 2006).

Ada beberapa pendapat tentang nilai optimal dari kolesterol darah dan sampai batas berapa penyakit kardiovaskuler tersebut tidak terjadi. Kandungan total kolesterol darah yang normal adalah 240 mg/dl. Sedangkan National Cholesterol Education Program (NCEP) pada Adult Treatment Panel III (ATP

III) tahun 2001 menetapkan bahwa kadar total kolesterol darah normal adalah ≤

200 mg/dl, sedang/ambang batas tinggi adalah 200-239 mg/dl, dan tinggi adalah ≥

240 mg/dl. Kategori ketiga inilah yang termasuk hiperkolesterolemia (Soeharto, 2004). Nilai angka total kolesterol dapat dilihat pada Tabel 2.3.


(25)

Tabel 2.3 Angka total kolesterol

No Total Kolesterol Darah Kadar

1 Normal ≤ 200

2 Sedang/ambang batas tinggi (borderline

high)

200-239

3 Tinggi ≥240

Sumber: National Cholesterol Education Program (NCEP) pada Adult Treatment Panel III (ATP-III) 2001 (Soeharto, 2004).

b. Trigliserida

Trigliserida merupakan senyawa yang terdiri dari 3 molekul asam lemak yang teresterisasi menjadi gliserol, disintesis dari karbohidrat dan disimpan dalam bentuk lemak hewani. Dalam serum dibawa oleh lipoprotein, merupakan penyebab utama penyakit arteri dibanding kolesterol. Peningkatan trigliserida biasanya diikuti oleh peningkatan VLDL (Very Low Density Lipoprotein). Pada peristiwa hidrolisis lemak-lemak ini akan masuk dalam pembuluh darah dalam bentuk lemak bebas (Sutedjo, 2008).

Trigliserida adalah salah satu jenis lemak bukan kolesterol yang terdapat dalam darah dan berbagai organ tubuh. Dari sudut ilmu kimia, trigliserida merupakan substansi yang terdiri dari gliserol yang mengikat gugus asam lemak. Mengonsumsi makanan yang mengandung lemak akan meningkatkan kadar trigliserida dalam darah dan cenderung meningkatkan kadar kolesterol. Lemak yang berasal dari buah-buahan seperti kelapa, durian dan alpukat tidak mengandung kolesterol tetapi kadar trigliseridanya tinggi. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan, makan lemak, makan gula biasa dan minum alkohol (Soeharto, 2004).

Penelitian para ahli menegaskan bahwa peningkatan kadar trigliserida dalam darah merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit kardiovaskuler.


(26)

Hipertrigliseridemia dapat menyebabkan peningkatan LDL Kolesterol dan penurunan HDL Kolesterol. Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa trigliserida secara langsung dapat juga berperan sebagai faktor risiko yang independen, terutama pada pria dan wanita yang berusia di atas 50 tahun. Walaupun pada usia di bawah 50 tahun peranan trigliserida secara statistik hanya bersifat tidak langsung. Rasio total kolesterol yang tinggi memang biasanya selalu diikuti oleh kadar LDL Kolesterol yang tinggi dan HDL Kolesterol yang rendah. Sedangkan jika rasio LDL/HDL antara 4 sampai 5 dan angka trigliserida di atas normal, maka risiko penyakit kardiovaskuler meningkat, walaupun kadar LDL relatif rendah (Soeharto, 2004). Nilai ambang batas trigliserida dalam darah dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Ambang batas trigliserida dalam darah

No LDL Kolesterol Darah Kadar (mg/dL)

1 Normal ≤ 150

2 Ambang Badan Tinggi 151-199

3 Tinggi 200-499

4 Sangat Tinggi ≥500

Sumber: National Cholesterol Education Program (NCEP) pada Adult TreatmentPanel III (ATP-III) 2001 (Soeharto, 2004).

c. HDL atau Kolesterol Baik

HDL (High Density Lipoprotein) merupakan salah satu dari tiga komponen lipoprotein yaitu kombinasi lemak dan protein, mengandung kadar protein tinggi, sedikit trigliserida dan fosfolipid, mempunyai sifat umum protein dan terdapat pada plasma darah, disebut juga lemak baik yang membantu membersihkan penimbunan plak pada pembuluh darah (Sutedjo, 2008).

HDL merupakan partikel kecil yang mengandung 50% protein, 20% kolesterol, 30 fosfolipid, dan trigliserida (Henry, 2001). HDL memperoleh kolesterol dari sel


(27)

dan mengirimnya ke hati untuk ekskresi atau ke sel lain yang membutuhkan kolesterol (Larsen, 2003).

HDL bersifat protektif terhadap kemungkinan terjadinya arteriosklerosis. Bila kadar HDL dalam darah rendah maka risiko terhadap penyakit kardiovaskuler pun meningkat, demikian pula sebaliknya. Walaupun sebagian besar kolesterol dalam darah dibawa oleh LDL, jumlah sedikit yang dibawa HDL cukup berarti. Oleh karena itu sangat penting kadar kolesterol HDL dalam darah diperiksa, terutama bila seseorang memiliki sejarah keluarga yang memiliki dislipidemia. HDL kolesterol yang bersifat menguntungkan dan melindungi

tersebut harus dipertahankan dalam kadar yang ideal yaitu ≥ 60 mg/dl, sebagai

upaya preventif terhadap kejadian arteriosklerosis. Seperti halnya dengan total kolesterol dan LDL, untuk menilai tinggi rendahnya kadar HDL digunakan angka standar dari NCEP (Soeharto, 2004). Nilai HDL kolesterol dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5 Angka HDL kolesterol

No HDL Kolesterol Darah Kadar (mg/dL)

1 Rendah ≤ 40

2 Tinggi ≥ 60

Sumber: National Cholesterol Education Program (NCEP) pada Adult TreatmentPanel III (ATP-III) 2001 (Soeharto, 2004).

d. LDL atau Kolesterol Jahat

Low Density Lipoprotein (LDL) adalah lipoprotein dalam plasma yang mengandung sedikit trigliserida, fosfolipid sedang dan kolesterol tinggi. LDL mengandung paling banyak kolesterol dari semua lipoprotein dan merupakan pengirim kolesterol utama dalam darah. Sel-sel tubuh memerlukan kolesterol untuk bisa tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya. Sel-sel ini


(28)

memperoleh kolesterol dari LDL. Walaupun demikian jumlah kolesterol yang bisa diserap oleh sebuah sel ada batasannya. Oleh karena itu makin banyak lemak jenuh atau makan makanan yang mengandung kolesterol yang tinggi akan mengakibatkan kadar kolesterol dalam darah tinggi (Sutedjo, 2008).

Peningkatan LDL terjadi oleh karena penurunan dari katabolisme LDL ataupun peningkatan dari biosintesis dan sekresi dari VLDL yang disebabkan oleh tingginya masukan asam lemak bebas ke dalam hati (Larsen, 2003).

LDL kolesterol sering dianggap sebagai indikator dalam pemeriksaan penyakit degeneratif karena LDL kolesterol banyak mengandung kolesterol. Pengukuran kadarnya dalam darah dapat membantu dugaan adanya risiko gangguan kardiovaskuler. Berdasarkan penelitian epidemiologik dan percobaan binatang. Peningkatan LDL kolesterol berkaitan erat dengan insiden penyakit jantung koroner (Huli, 2001).

Kadar LDL di dalam darah dianggap penting dalam hubungannya dengan terbentuknya plak pada arteri. Manfaat lain memeriksakan kadar LDL dalam darah adalah mengevaluasi lebih lanjut apakah total kolesterol pada ambang batas tinggi disebabkan karena LDL yang tinggi atau karena HDL yang tinggi (Huli, 2001).

Untuk menilai tinggi rendahnya kadar LDL dalam darah, umumnya kita membandingkan dengan angka standard dari NCEP (Soeharto, 2004). Nilai LDL kolesterol dapat dilihat pada Tabel 2.6.


(29)

Tabel 2.6 Angka LDL kolesterol

No LDL Kolesterol Darah Kadar (mg/dL)

1 Optimal ≤ 100

2 Mendekati Optimal 100-129

3 Garis Batas Tinggi (borderline high) 130-159

4 Tinggi 160-189

5 Sangat Tinggi ≥ 190

Sumber: National Cholesterol Education Program (NCEP) pada Adult TreatmentPanel III (ATP-III) 2001 (Soeharto, 2004)

2.2.3 Metabolisme Lipoprotein

Metabolisme lipoprotein dapat terjadi melalui dua siklus, eksogen dan endogen, yang kedua-duanya berpusat pada hati.

a. Siklus lemak eksogen

Makanan yang mengandung lemak diserap di usus kecil dan bergabung dengan kilomikron yang disekresikan ke dalam limfa dan mencapai aliran darah melalui thoracic duct. Di dalam sirkulasi, trigliserida dipindahkan dari lipoprotein ini melalui aksi dari LPL. Enzim ini berada di tiap kapiler-kapiler jaringan tubuh, dan paling dominan berada di jaringan adiposa dan muskuloskeletal. Ketika kilomikron kehilangan trigliserida, maka kilomikron menjadi lebih kecil dan rata, kemudian sisa-sisa kilomikron akan berpindah ke hati. Kolesterol akan digunakan oleh hati untuk membentuk komponen membran sel atau asam empedu, atau diekskresi ke dalam empedu.

b. Siklus lemak endogen

Hati mensintesa partikel VLDL yang mengalami pembentukan lemak yang sama seperti kilomikron melalui aksi dari LPL. Hal ini akan mengakibatkan pembentukan dari intermediate density lipoprotein (IDL) yang nantinya akan


(30)

menjadi low density lipoprotein (LDL). LDL masuk ke dalam sirkulasi oleh karena afinitas reseptor LDL yang tinggi.

Partikel High density lipoprotein (HDL) diperoleh dari hati dan usus. HDL

diperoleh secara langsung dari hati, atau secara tidak langsung ditransfer ke

lipoprotein yang bersirkularisasi, yang nantinya akan kembali ke hati (Gaw, 2001). 2.3 Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kadar Lipid Darah

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kadar lipid darah dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu faktor risiko yang dapat dikendalikan (eksternal) dan yang tidak dapat dikendalikan (internal).

2.3.1 Faktor Risiko Eksternal

a. Konsumsi Gizi (Makanan/Minuman)

Masukan energi yang berlebihan baik energi yang berasal dari karbohidrat, lemak, protein maupun alkohol dapat mempertinggi trigliserida dan kadar kolesterol dalam darah (Gotera, dkk., 2006).

Bila kita makan banyak lemak jenuh atau bahan makanan yang kaya akan kolesterol, kadar LDL kolesterol dalam darah kita tinggi, kelebihan LDL-C akan melayang-layang dalam darah dengan risiko penumpukan atau pengendapan kolesterol pada dinding pembuluh darah arteri (Soeharto, 2004).

b. Diabetes Mellitus

Hipertrigliserida merupakan suatu manifestasi dislipidemia yang sering ditemukan pada Diabetes Mellitus. Pola dislipidemia yang disebabkan karena penyakit diabetes mellitus adalah meningkatnya kadar trigliserida dan menurunnya jumlah HDL. Selain itu pada penderita diabetes mellitus tipe 2, cenderung menghasilkan LDL yang kecil dan padat yang lebih bersifat


(31)

aterogenik. Peningkatan trigliserida dapat disebabkan karena metabolisme trigliserida yang tidak sempurna dan peningkatan VLDL yang diproduksi oleh hati. Peningkatan partikel yang diproduksi oleh hati sendiri merupakan hasil kelebihan masukan kalori dan hiperinsulinemia. Pada penderita diabetes mellitus, untuk mencapai kadar gula darah yang relatif baik perlu kadar insulin yang tinggi karena resistensi insulin. Insulin yang berlebihan mengakibatkan meningkatnya pengesteran asam lemak bebas menjadi trigliserida sehingga timbul hipertrigliserida. Selain itu resistensi insulin dapat mengakibatkan pengurangan aktifitas lipoprotein lipase yang berfungsi untuk mengurangi produksi VLDL dan kilomikron (Soeharto, 2004).

Diabetes yang tidak terkontrol dengan kadar glukosa yang tinggi dalam darah cenderung menaikkan kadar kolesterol dan trigliserida (Soeharto, 2004). c. Obesitas

Overweight adalah suatu kondisi dimana perbandingan berat badan dan tinggi badan melebihi standar yang ditentukan, Sedangkan Obesitas adalah kondisi kelebihan lemak baik di seluruh tubuh atau terlokalisasi pada bagian tertentu seperti perut, pipi, paha, kaki dan lain sebagainya. Obesitas merupakan peningkatan total lemak tubuh, yaitu apabila ditemukan total lemak tubuh > 25% pada pria dan > 33% pada wanita (Baraas,1996).

Kelebihan lemak tubuh yamg terutama terlokalisir di bagian tengah (Central Obesity) lebih erat hubungannya dengan tekanan darah dibanding dengan penumpukan lemak tubuh di perifer. Pada penderita obesitas yang berusia 20-75 tahun mempunyai risiko terkena peningkatan kolesterol dengan risiko terkena hiperkolesterolemia sebesar 1,5 kali dari penduduk gizi normal (Soeharto, 2004).


(32)

d. Konsumsi alkohol dan Kopi

Konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit jantung. Selain itu dengan adanya asupan alkohol kadar kolesterol darah dan LDL Kolesterol meningkat. Konsumsi kopi juga dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung. Suatu penelitian di Australia telah membuktikan bahwa kopi dapat mempengaruhi kadar kolesterol dan trigliserida (Waspadji, dkk., 2003).

e. Rokok

Hasil penelitian Framingham Heart Study menunjukkan bahwa merokok menurunkan kadar HDL Kolesterol. Penelitian dilakukan terhadap 2000 orang laki-laki dan 2000 orang perempuan yang berusia 20-49 tahun. Penurunan HDL pada laki-laki rata-rata sebanyak 4,5 mg/dl dan pada perempuan 6,5 mg/dl. Pada penelitian itu, faktor yang penting adalah jumlah batang yang dihisap perhari dan bukan lamanya seseorang tersebut telah merokok (Soeharto, 2004).

f. Stres

Merupakan salah satu risiko terjadinya dislipidemia, karena disamping dapat memicu adrenalin juga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Walaupun stres dibutuhkan dalam hidup ini, tetapi stres kronis yang berkepanjangan justru akan merusak keseimbangan fungsi tubuh. Syaraf simpatis dipacu setiap saat dan adrenalin pun membanjiri tubuh. Tekanan darah akan meningkat bersamaan dengan meningkatnya kadar kolesterol darah. Hal ini yang akhirnya akan membebani jantung dan merusak pembuluh darah koroner (Huli, 2001).


(33)

g. Latihan (Aktivitas) Fisik

Latihan fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya serta merupakan bagian dari usaha menjaga kebugaran, termasuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Mereka yang aktif memiliki kemungkinan yang rendah untuk terkena penyakit kardiovaskuler termasuk diantaranya dislipidemia (Almatsier, 2002).

Olahraga dan aktifitas fisik juga dapat memperbaiki profil lemak darah, yaitu menurunkan kadar kolesterol total, LDL kolesterol dan trigliserida. Bahkan yang paling baik adalah dapat memperbaiki HDL, yaitu suatu jenis kolesterol yang kadarnya sulit untuk dinaikkan. Di samping itu berbagai faktor risiko seperti hipertensi, obesitas dan diabetes mellitus dapat diturunkan dengan menjalankan olahraga yang tepat takaran, durasi dan frekwensinya (Almatsier, 2002).

2.3.2 Faktor Risiko Internal a. Umur/Usia

Pertambahan usia meningkatkan risiko penyakit degeneratif secara nyata pada pria maupun wanita. Hal ini mungkin merupakan pencerminan dari lamanya terpapar faktor risiko digabung dengan kecenderungan bertambah beratnya derajat tiap-tiap faktor risiko dengan pertambahan usia. Faktor usia mempunyai dampak pada semua golongan usia kecuali pada keadaan dengan harapan hidup yang sangat berkurang. Untuk mengetahui berapa besar usia yang mempengaruhi profil lemak dalam darah, klinik Cooper di Dallas- USA telah meneliti 2000 orang laki-laki dan 589 perempuan sehat yang rata-rata hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2.7.


(34)

Tabel 2.7 Hubungan antara profil lemak dan usia

Laki-laki

Umur Lipid

Darah

Satuan <30 30-39 40-49 50-59 60+

Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr

Total kolesterol

mg/dL 179 176 191 186 205 194 208 219 208 221 HDL mg/dL 43 33 42 57 43 58 43 58 44 62 LDL mg/dL 36 126 149 129 162 136 165 136 164 159 %Lemak

tubuh

mg/dL 18,1 26 22,0 26 23,5 27 23,8 27 23 29 Sumber: Dinkespropjateng, 2007

Keterangan : Lk = Laki-laki Pr = Perempuan b. Jenis Kelamin

Laki-laki memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah jika dibandingkan dengan perempuan pada usia tertentu. Risiko laki-laki untuk terkena penyakit tersebut melampaui risiko pada perempuan setelah usia remaja sampai usia sekitar limapuluhan. Perempuan dan laki-laki dikatakan berisiko sama yaitu pada usia sekitar limapuluh tahun ke atas. Pada tahun-tahun pre-menopause perempuan dilindungi oleh hormon estrogen yang tidak dimiliki oleh kaum laki-laki. Hormon estrogen dapat mencegah terbentuknya plak pada arteri dengan menaikkan kadar HDL dan menurunkan kadar LDL, namun setelah masa menopause lewat kadar estrogen pada perempuan menurun. Oleh karena itulah perempuan yang sudah mengalami menopause memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan sebelum menopause. Dengan demikian hormon estrogen dianggap sebagai proteksi terhadap terjadinya dislipidemia (Darmojo, 1999).


(35)

c. Riwayat Keluarga Dislipidemia

Hasil studi pada pakar ilmu kedokteran menunjukkan bahwa berbagai penyakit berhubungan dengan genetik atau keturunan. Dalam suatu keluarga terlihat adanya keterkaitan antara ketahanan atau kerentanan terhadap penyakit dan hubungan keluarga. Berbagai penelitian membuktikan bahwa sebagian dari populasi yang ada tidak dapat menurunkan kolesterol hanya dengan melakukan diet saja. Walaupun dalam beberapa kasus kolesterol darah menunjukkan peningkatan karena mengonsumsi lemak jenuh. Kejadian ini biasanya ditandai dengan kadar kolesterol total di atas 400 mg/dl atau kadar HDL di bawah 35 mg/dl pada usia relatif muda pada satu keluarga, meskipun pada orang ini justru rajin berolahraga, pola makan kaya serat, dan jarang mengonsumsi lemak hewani tetapi kadar kolesterol darahnya masih tetap tinggi (Heslet, 2002).


(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode observasi klinik. Dengan tahapan penelitian yaitu pemeriksaan laboratorium terhadap kadar kolesterol, trigliserida, HDL dan LDL dalam darah sukarelawan sehat sebelum dan setelah pemberian daging buah durian dan pada menit ke-15, 30, 60, 120.

3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kapas, pengukur

tinggi badan, spuit, alat pengukur tekanan darah (Sfigmomanometer), Thermos,

timbangan berat badan, vial, poli tube dan alat Microlab 300. 3.1.2 Bahan-bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alkohol 70%, daging buah durian, es batu.

3.2 Penyiapan sampel

Penyiapan sampel meliputi pengambilan sampel, identifikasi sampel dan pemberian sampel kepada sukarelawan sehat.

3.2.1 Pengambilan sampel

Sampel yang digunakan adalah buah durian yang berasal dari daerah Sibolga Provinsi Sumatera Utara yang dijual di Jl. Iskandar Muda No. 75 Medan.


(37)

Pengumpulan sampel dilakukan secara purposif yaitu tanpa membandingkan dengan tumbuhan yang sama dari daerah lain.

3.2.2 Identifikasi sampel

Identifikasi sampel dilakukan oleh Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Departemen Biologi FMIPA Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 39.

3.2.3 Pemberian sampel pada sukarelawan

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah daging buah durian sebanyak ± 200 g, dilakukan pengambilan buah durian lalu ditimbang daging buah beserta biji durian, diberikan pada tiap sukarelawan sehat untuk dimakan, dan ditimbang biji durian sisa.

3.3 Pemeriksaan makroskopik terhadap sampel

Pemeriksaan makroskopik dilakukan dengan cara mengamati warna, bentuk, ukuran, rasa dan tekstur dari daging buah durian.

3.4Uji Observasi klinis 3.4.1 Tempat penelitian

Pemeriksaaan sampel darah dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah Medan, di jalan Williem Iskandar Pasar V Barat I No 4.

Desain : observasi klinis 3.4.2 Kriteria Inklusi dan Eksklusi a. Kriteria Inklusi

1. Berusia diatas 20-30 tahun baik laki-laki maupun perempuan yang berada


(38)

2. Tidak mengonsumsi obat-obat dalam 2 minggu terakhir

3. Bersedia ikut dalam penelitian dan bersedia mengikuti prosedur penelitian

dengan menandatangani informed consent b. Kriteria Eksklusi

1. Sukarelawan yang sedang mengidap penyakit kronis 2. Wanita hamil/menyusui

3. Adanya penyakit lain yang nyata secara klinis seperti gangguan fungsi hati, fungsi ginjal atau gangguan jantung

4. Sukarelawan yang merokok

5. Sukarelawan yang mengonsumsi alkohol

3.5 Kelayakan Etik (Ethical Clearance)

Ethical clearance diajukan kepada Komisi Etik Penelitian Kesehatan di Fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara, seperti yang tertera pada Lampiran 6, halaman 46.

Ethical clearance atau kelayakan etik adalah keterangan tertulis yang diberikan oleh komisi etik penelitian untuk riset yang melibatkan mahluk hidup (manusia, hewan dan tumbuhan) yang menyatakan bahwa suatu proposal riset layak dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan tertentu (Astuti dan Nurrochmad, 2010).

3.6 Lembar persetujuan tindakan medis (Informed consent)

Sebelum melaksanakan penelitian terlebih dahulu lakukan persiapan subjek peneliti, menandatangani persetujuan kesediaan sebagai subjek penelitian (informed consent). Dimana sebelumnya harus diberikan penjelasan dan


(39)

pengertian agar subjek bersedia ikut dalam penelitian. Subjek harus menandatangani lembar persetujuan, seperti yang tertera pada Lampiran 5, halaman 45.

3.7 Prosedur

3.7.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah sukarelawan sehat yang telah memenuhi kriteria inklusi dan bersedia mengikuti penelitian ini.

3.7.2 Teknik Pengambilan dan Jumlah Subjek Penelitian

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Consecutive Sampling yaitu mengambil responden sebagai sampel berdasarkan katagori klien yang memenuhi kriteria penelitian (sesuai inklusi dan eksklusi) sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah subyek penelitianterpenuhi. Jumlah sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebanyak 15 sukarelawan. Dimana dari 15 sukarelawan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 7 sukarelawan. Sedangkan 8 sukarelawan lainnya tidak memenuhi kriteria tersebut, sehingga masuk kriteria eksklusi.

3.7.3 Jumlah Subjek Penelitian

Jumlah subjek penelitian: 7 orang (laki-laki/perempuan) 3.7.4 Tahapan dan Cara Kerja

Setiap sukarelawan sehat dilakukan komunikasi untuk mengetahui keadaan sukarelawan meliputi gaya hidup setiap hari, kebiasaan konsumsi


(40)

obat-obatan, kebiasaan konsumsi rokok dan alkohol. Pada semua penderita yang memenuhi kriteria sebagai sukarelawan sehat (subjek penelitian), akan diberi informasi menyangkut waktu pemberian durian dan waktu pengambilan darah yang dilakukan sebanyak lima kali berdasarkan waktu yang telah ditentukan dan pemberian informasi untuk mendapat persetujuan (informed consent) tentang kegiatan penelitian, manfaat maupun risiko penelitian sebelum mereka mengisi informed consent. Subjek penelitian selanjutnya dilakukan vital sign setiap pemeriksaan untuk pengumpulan data. Pemberian daging buah durian diberikan ± 200 g.

Sebelum diberikan daging buah durian, subjek penelitian terlebih dahulu diambil darahnya sebanyak 3 ml. Selanjutnya diberikan daging buah durian seberat ±200 g. Kemudian darah diambil masing-masing sebanyak 3 ml dengan rentang waktu 15 menit, 30 menit, 1 jam dan 2 jam setelah mengonsumsi durian. Sampel darah di sentrifuge dengan kecepatan 3000rpm selama 3 menit. Setelah disentrifuge, akan terbentuk 2 lapisan, lapisan plasma dan lapisan serum. Ambil lapisan serum, kemudian diukur profil lipid menggunakan alat Microlab 300.

3.8 Tindakan keamanan

Setelah pemeriksaan selesai maka sukarelawan akan dipantau kesehatannya. Apabila kesehatan sukarelawan menurun maka akan diberi perawatan sebaik mungkin hingga sukarelawan sehat dan biaya akan dikeluarkan dari peneliti.


(41)

3.9 Analisis data

Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan program SPSS 17. Data analisis menggunakan metode Paired Sample T-Test.


(42)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil identifikasi sampel

Berdasarkan identifikasi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Departemen Biologi FMIPA Universitas Sumatera Utara, identitas sampel tumbuhan adalah Durio zibethinus L. Famili Bombacaceae yang dikenal masyarakat dengan nama Durian.

4.2 Hasil pemeriksaan makroskopik sampel

Hasil pemeriksaan makroskopik buah durian yaitu bertipe kapsul berbentuk bulat, dengan panjang hingga 25cm kulit buahnya tebal. Setiap buah memiliki lebih kurang lima ruang, masing-masing ruang terisi tiga butir atau lebih. Biji terbungkus oleh daging buah berwarna putih kuning terang dengan ketebalan yang bervariasi dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Daging buah durian yang digunakan sebagai sampel pada penelitian.


(43)

4.3 Hasil pemeriksaan laboratorium Profil Lipid

Profil lipid adalah unsur-unsur lemak dalam plasma yang terdiri dari kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. Tiga unsur yang pertama berkaitan dengan protein tertentu (Apoprotein) membentuk lipoprotein yaitu kilomikron, VLDL (Very Low Density Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein) masing-masing mempunyai unsur lemak dengan kandungan yang berbeda-beda (Sutedjo, 2008).

4.3.1 Hasil pemeriksaan laboratorium kadar kolesterol

Pemeriksaan kadar kolesterol terhadap sukarelawan sehat dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah Medan menggunakan alat Microlab 300. Hasil pemeriksaan kadar kolesterol dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Hasil rata-rata pemeriksaan kadar kolesterol 7 sukarelawan sehat versus waktu pengambilan sampel darah

Pada Gambar 4.2 dapat dilihat hasil pemeriksaan terhadap sampel darah sukarelawan sehat menunjukkan adanya perubahan kadar kolesterol pada setiap

173,1429 181,2857 177,1429 177,4289 177,7143

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200

0 15 30 60 120

R at a -r a ta k o les ter o l ( m g /d L)


(44)

waktu pengambilan darah. Pada menit ke-15 (181,2857 mg/dL) setelah mengonsumsi durian terlihat peningkatan kadar kolesterol, kemudian menurun pada menit ke-30 (177,1429 mg/dL), kemudian mengalami sedikit peningkatan pada menit ke-60 (177,4289 mg/dL) dan menit ke-120 (177,7143 mg/dL). Data pengukuran kadar kolesterol (mg/dL) pada masing-masing sukarelawan dianalisis secara statistik dengan metode Paired Sample T-Test. Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari data kolesterol pada sukarelawan sebelum mengonsumsi durian dengan setelah mengonsumsi durian dengan nilai signifikansi pada 15 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,377), 30 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,421), 60 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,540), 120 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,521) dengan nilai signifikansi p > 0,05.

Peningkatan kolesterol yang terjadi disebabkan oleh tingginya kalori dan karbohidrat yang terkandung di dalam buah durian. Kalori dan karbohidrat yang bersumber dari makanan yang tidak digunakan langsung oleh jaringan tubuh diubah menjadi trigliserida/lemak dan selanjutnya disimpan dalam sel-sel lemak tubuh. Akibat molekul TAG yang terlalu besar maka molekul ini akan diesterasi oleh pancreatic lipase dan akan menghasilkan 2-monoasilgliserol, kolesterol dan asam lemak bebas (Anonim, 2008;Champe, 2008).

4.3.2 Hasil pemeriksaan laboratorium kadar trigliserida

Pemeriksaan kadar trigliserida terhadap sukarelawan sehat dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah Medan menggunakan alat Microlab 300. Hasil pemeriksaan terhadap sampel darah sukarelawan menunjukkan adanya perubahan kadar trigliserida pada setiap waktu pengambilan. Pada menit ke-15 (103,8571


(45)

mg/dL) dan ke-30 (124 mg/dL) setelah mengonsumsi durian terlihat peningkatan kadar trigliserida, kemudian menurun pada menit ke-60 (107,5714 mg/dL), kemudian mengalami sedikit peningkatan pada menit ke-120 (118,5714 mg/dL). Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Hasil rata-rata pemeriksaan kadar trigliserida 7 sukarelawan sehat versus waktu pengambilan sampel darah

Data pengukuran kadar trigliserida (mg/dL) pada masing-masing sukarelawan dianalisis secara statistik dengan metode Paired Sample T-Test. Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari data trigliserida pada sukarelawan sebelum mengonsumsi durian dengan setelah mengonsumsi durian dengan nilai signifikansi pada 15 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,192), 30 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,253), 60 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,203), 120 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,144) dengan nilai signifikansi p > 0,05.

92,85714 103,8571 124 107,5714 118,5714 0 20 40 60 80 100 120 140

0 15 30 60 120

R at a -r a ta k a d a r tr ig li ser id a ( m g /d l)


(46)

Trigliserida adalah salah satu jenis lemak bukan kolesterol yang terdapat dalam darah dan berbagai organ tubuh. Dari sudut ilmu kimia, trigliserida merupakan substansi yang terdiri dari gliserol yang mengikat gugus asam lemak. Memakan makanan yang mengandung lemak akan meningkatkan kadar trigliserida dalam darah dan cenderung meningkatkan kadar kolesterol. Lemak yang berasal dari buah-buahan seperti durian tidak mengandung kolesterol tetapi kadar trigliseridanya tinggi (Soeharto, 2004).

Penelitian para ahli menegaskan bahwa peningkatan kadar trigliserida dalam darah merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit kardiovaskuler. Hipertrigliseridemia dapat menyebabkan peningkatan LDL kolesterol dan penurunan HDL kolesterol. Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa trigliserida secara langsung dapat juga berperan sebagai faktor risiko yang independen, terutama pada pria dan wanita yang berusia di atas 50 tahun. Walaupun pada usia di bawah 50 tahun peranan trigliserida secara statistik hanya bersifat tidak langsung. Rasio total kolesterol yang tinggi memang biasanya selalu diikuti oleh kadar LDL kolesterol yang tinggi dan HDL kolesterol yang rendah (Soeharto, 2004). Peningkatan HLD dan LDL dapat mempengaruhi sistem tubuh. Peningkatan LDL terjadi karena penurunan dari katabolisme LDL ataupun peningkatan dari biosintesis dan sekresi dari VLDL yang disebabkan oleh tingginya masukan asam lemak bebas ke dalam hati (Larsen, 2003).

4.3.3 Hasil pemeriksaan laboratorium kadar LDL

LDL adalah kolesterol utama yang membawa lipoprotein di dalam plasma. Peningkatan LDL terjadi karena penurunan dari katabolisme LDL ataupun peningkatan dari biosintesis dan sekresi dari VLDL yang disebabkan oleh


(47)

tingginya masukan asam lemak bebas ke dalam hati.Kolestrol LDL adalah lemak yang jahat karena bisa menimbun pada dinding dalam pembuluh darah, terutama pembuluh darah kecil yang menyuplai makanan ke jantung dan otak. Timbunan lemak itu semakin lama semakin tebal dan keras, yang dinamakan arteriosklerosis, dan akhirnya menyumbat aliran darah (Larsen, 2003). Hasil pemeriksaan kadar LDL dari sukarelawan sehat dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Hasil rata-rata pemeriksaan kadar LDL 7 sukarelawan sehat versus waktu pengambilan sampel darah

Pada Gambar 4.4 dapat dilihat hasil pemeriksaan terhadap sampel darah sukarelawan menunjukkan adanya perubahan kadar LDL pada setiap waktu pengambilan. Pada menit ke-15 (104,8571 mg/dL) setelah mengonsumsi durian terlihat peningkatan kadar trigliserida, kemudian menurun pada menit ke-30 (93,57143 mg/dL), kemudian mengalami peningkatan pada menit ke-60 (97,28571 mg/dL) dan ke-120 (97,14286 mg/dL). Data pengukuran kadar LDL (mg/dL) pada masing-masing sukarelawan dianalisis secara statistik dengan

metode Paired Sample T-Test. Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan

96

104,8571

93,57143 97,28571 97,14286

0 20 40 60 80 100 120

0 15 30 60 120

R at a -r a ta k a da r LD L ( m g /dL)


(48)

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari data LDL pada sukarelawan sebelum mengonsumsi durian dengan setelah mengonsumsi durian dengan nilai signifikansi pada 15 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,442), 30 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,775), 60 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,905), 120 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,906) dengan nilai signifikansi p > 0,05.

LDL kolesterol banyak mengandung kolesterol sehingga peningkatan LDL kolesterol berkaitan erat dengan insiden penyakit jantung koroner (Huli, 2001). Sedangkan HDL berfungsi mengangkut kolesterol dari sel dan mengirimnya ke hati untuk ekskresi atau ke sel lain yang membutuhkan kolesterol (Larsen, 2003). HDL bersifat protektif terhadap kemungkinan terjadinya arteriosklerosis. Bila kadar HDL dalam darah rendah maka risiko terhadap penyakit kardiovaskuler pun meningkat, demikian pula sebaliknya.

4.3.4 Hasil pemeriksaan laboratorium kadar HDL

HDL (High Density Lipoprotein) merupakan salah satu dari tiga komponen lipoprotein yaitu kombinasi lemak dan protein, mengandung kadar protein tinggi, sedikit trigliserida dan fosfolipid, mempunyai sifat umum protein dan terdapat pada plasma darah, disebut juga lemak baik yang membantu membersihkan penimbunan plak pada pembuluh darah. Kolesterol HDL disebut lemak yang baik karena bisa membersihkan dan mengangkut timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke hati (Sutedjo, 2008). Hasil pemeriksaan kadar HDL dari sukarelawan sehat dapat dilihat pada Gambar 4.5.


(49)

Gambar 4.5 Hasil rata-rata pemeriksaan kadar HDL 7 sukarelawan sehat versus waktu pengambilan sampel darah

Pada Gambar 4.5 dapat dilihat hasil pemeriksaan terhadap sampel darah sukarelawan menunjukkan adanya perubahan kadar HDL pada setiap waktu pengambilan. Pada menit ke-15 (55,57143 mg/dL) terjadi penurunan setelah mengonsumsi durian, kemudian meningkat pada menit ke-30 (58,85714 mg/dL), kemudian mengalami sedikit penurunan pada menit ke-60 (58,71429 mg/dL) dan menit ke-120 (56,85714 mg/dL). Data pengukuran kadar HDL (mg/dL) pada masing-masing sukarelawan dianalisis secara statistik dengan metode Paired Sample T-Test. Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari data HDL pada sukarelawan sebelum mengonsumsi durian dengan setelah mengonsumsi durian dengan nilai signifikansi pada 15 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,362), 30 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,920), 60 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,973), 120 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,595) dengan nilai signifikansi p > 0,05.

58,57143

55,57143 58,85714 58,71429 56,85714

0 10 20 30 40 50 60 70

0 15 30 60 120

R at a -r a ta k a da r H D L (m g /dL)


(50)

4.3.5 Hasil pengukuran tekanan darah sistol dan diastol

Hasil pengukuran tekanan darah sistol dari sukarelawan sehat dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Hasil rata-rata nilai sistol 7 sukarelawan sehat versus waktu pengambilan sampel darah

Pada Gambar 4.6 dapat dilihat hasil pemeriksaan terhadap sampel darah sukarelawan menunjukkan adanya perubahan nilai sistol pada setiap waktu pengambilan. Pada menit ke-15 (120,7143 mmHg) dan menit ke-30 (108,5714 mmHg) terjadi penurunan setelah mengonsumsi durian, kemudian meningkat pada menit ke-60 (116,4286 mmHg) dan mengalami sedikit penurunan pada menit ke-120 (111,4286 mmHg). Data pengukuran nilai sistol pada masing-masing sukarelawan dianalisis secara statistik dengan metode Paired Sample T-Test. Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari data nilai sistol pada sukarelawan sebelum mengonsumsi durian dengan setelah mengonsumsi

126,4286 120,7143 108,5714 116,4286 111,4286 0 20 40 60 80 100 120 140

0 15 30 60 120

R at a -r a ta n il a i si sto l (m m H g )


(51)

durian dengan nilai signifikansi pada 15 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,103), 30 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,103), 60 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,062), 120 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,043) dengan nilai signifikansi p > 0,05.

Sedangkan hasil pengukuran tekanan darah diastol dari sukarelawan sehat dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Hasil rata-rata nilai diastol 7 sukarelawan sehat versus waktu pengambilan sampel darah

Pada Gambar 4.7 dapat dilihat hasil pemeriksaan terhadap sampel darah sukarelawan menunjukkan adanya perubahan nilai diastol pada setiap waktu pengambilan. Pada menit ke-15 (79,28571 mmHg), menit ke-30 (81,42857 mmHg) dan menit ke-60 (82,14286 mmHg) terjadi peningkatan setelah mengonsumsi durian, kemudian menurun pada menit ke-120 (80 mmHg) setelah mengonsumsi durian. Data pengukuran nilai sistol pada masing-masing sukarelawan dianalisis secara statistik dengan metode Paired Sample T-Test. Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak

78,57143 79,28571 81,42857 82,14286 80

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

0 15 30 60 120

R at a -r a ta n il a i d ia sto l (m m H g )


(52)

terdapat perbedaan yang signifikan dari data nilai diastol pada sukarelawan sebelum mengonsumsi durian dengan setelah mengonsumsi durian dengan nilai signifikansi pada 15 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,766), 30 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,356), 60 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,038), 120 menit setelah mengonsumsi durian (p = 0,604) dengan nilai signifikansi p > 0,05

Dari data analisis statistik terlihat jelas pada pemeriksaan kadar kolesterol, trigliserida, LDL dan HDL darah pada menit ke-15, 30, 60 dan 120 setelah mengonsumsi durian tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p > 0,05). Artinya tidak ada pengaruh yang besar terhadap pemeriksaan yang dilakukan terhadap sukarelawan sehat. Hal ini disebabkan waktu pengambilan sampel darah sukarelawan sehat yang dilakukan pada sore hari sehingga belum terjadi peningkatan kadar kolesterol yang signifikan karena sintesis kolesterol meningkat pada malam hari. Tetapi, secara keseluruhan menunjukkan bahwa pemberian daging buah durian menyebabkan peningkatan kadar kolesterol, trigliserida, LDL dan HDL pada sukarelawan sehat. Oleh karena itu harus diwaspadai bila daging buah durian dikonsumsi oleh orang yang mengalami gangguan profil lipid.


(53)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa dari 7 sukarelawan sehat tidak terdapat pengaruh pemberian daging buah durian terhadap peningkatan kolesterol, trigliserida, HDL dan LDL.

b. Mengonsumsi daging buah durian sebanyak ≤ 200 g, ti dak mempengaruhi

kadar profil lipid darah sukarelawan sehat. 5.2 Saran

a. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menguji pengaruh pemberian daging buah durian terhadap peningkatan profil lipid dalam darah dengan dosis daging buah durian yang bervariasi.

b. Disarankan kepada masyarakat yang sehat untuk mengonsumsi daging buah durian tidak lebih dari 200 g.

c. Disarankan kepada masyarakat yang mengalami hiperlipidemia untuk berhati-hati dalam mengonsumsi daging buah durian.

d. Disarankan kepada peniliti selanjutnya untuk meniliti pengaruh pemberian daging buah durian terhadap kadar profil lipid darah sukarelawan sehat yang dilakukan pada malam hari.


(54)

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. (2002). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama. Halaman 150-152.

Anonim. (2010). Galinggem Sebagai Bahan Pewarna. Diakses 17 Maret 2013.

Jakart

Astuti, P., dan Nurrochmad, A. (2010). Komisi Ethical Clearence. Manual

Prosedur dan Instruksi Kerja. Yogyakarta: Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu Universitas Gadjah Mada. Halaman 2.

Baraas, F.(1996). Mencegah Serangan Jantung dengan Menekan Kolesterol.

Jakarta: PTGramedia Pustaka Utama. Halaman 40-41.

Burtis, C.A., Ashwood, E.R., dan Bruns, D.E.(2006). Lipids, Lipoproteins, Apolipoproteins, and Other Cardiovascular Risk Factor. In: Tietz Textbook of Clinical Chemistry and Molecular Diagnostic. Vol. 1. St. Louis, Missouri: Elsevier. Halaman 903.

Champe, P.C., Harvey, R.A., dan Ferrier, D.R.(2008). Metabolism of Dietary

Lipids. Dalam: Biochemistry. Edisi ke-4. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins. Halaman 173-180.

Darmojo, B. (1999). Pola Penyakit dan Keluhan pada Golongan Lanjut Usia

dalam Simposium Geriatri Pengenalan dan Pencegahan Penyakit pada Usia Lanjut agar Tetap Sehat dan Berkualitas. Semarang: Badan Penerbit Undip. Halaman 59-60.

Dinkesprop Jateng. ( 2007). Profil Subdin Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Tidak Menular. Semarang: P2PTM. Halaman 23.

Gaw, A., Murphy, M.J., Robert., O’reilly, C.D., Stewart, M.J., dan Shepherd,

J.(2001). Lipoprotein Metabolism.In: Clinical Biochemistry. Edisi ke-3.

Philadelphia: Churchill Livingstone. Halaman 126.

Gotera.(2006). Hubungan Antara Obesitas Sentral Dengan Adiponektin Pada Pasien Geriatri Dengan Penyakit Jantung Koroner. Jurnal Penyakit Dalam. 7(2): 64.

Henry, J.B. (1984). Todd-Sanford-Davidsohn: Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods. Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders. Halaman 183.


(55)

Heslet, L.(2002). Kolesterol. Diterjemahkan Oleh Adiwiyono. Jakarta: Megapon KesaintBlanc. Halaman 11-12.

Huli, A. (2001). Penyakit Jantung, Hipertensi dan Nutrisi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Halaman 27.

Larsen, P.R., Kronenberg, H.M., Melmed, S. dan Polonsky, K.S.(2003). Disorders of Lipid Metabolism. Dalam: Textbook of Endocrinology. Editor : William. Edisi ke-10. Vol II. Philadelphia: Saunders. Halaman 1642.

Rukmana, R. (1996). Durian Budidaya dan Pascapanen. Yogyakarta: Kanisius.

Halaman 9.

Sindumarta, D. (2012). Awet Muda Dengan Durian dan Buah-Buahan Khas

Nusantara. Yogyakarta: GLM. Halaman 16.

Soeharto, I. (2004). Serangan Jantung dan Stroke Hubungannya Dengan Lemak dan Kolesterol. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 42-43.

Sunarjono, H. (2005). Prospek Berkebun Buah. Jakarta: Penebar Swadaya.

Halaman 12.

Sutedjo, A.Y. (2008). Buku Saku. Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Cetakan Ketiga. Yogyakarta: Penerbit Amara Books. Halaman 85-88.

Waspadji, S. (2003). Pengkajian Diet pada Penderita Penyakit Jantung Koroner dalam Pengkajian Status Gizi Studi Epidemiologi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Halaman 135.


(56)

Lampiran 2 Sampel Penelitian


(57)

Lampiran 3 Alat-alat yang Digunakan Untuk Pemeriksaan Sampel Darah Sukarelawan Sehat

Alat untuk mengukur kadar profil lipid darah, Microlab 300

Alat Sentrifuge


(58)

Lanjutan

Sampel darah sukarelawan sehat

Serum yang digunakan untuk pemeriksaan profil lipid darah


(59)

Lanjutan

Sfigmomanometer Stetoskop


(60)

Lampiran 4 Dokumentasi Sukarelawan


(61)

Lampiran 5 Persetujuan Komisi Etik Tentang Pelaksanaan Penelitian Bidang Kesehatan


(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

(71)

(72)

Lampiran 8 Analisa Statistik Pemeriksaan Kolesterol

a. Setelah 15 menit konsumsi durian

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation

Std. Error Mean

Pair 1 sblm_chol 173.14 7 33.434 12.637

stlh_15mnt_chol 181.29 7 36.077 13.636

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 sblm_chol &

stlh_15mnt_chol 7 .792 .034

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed

) Mean Std.

Deviati on

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Upper Lower Pair 1 sblm_chol -

stlh_15mnt_chol

-8.143

22.564 8.528 -29.011 12.726 -.955


(73)

b. Setelah 30 menit konsumsi durian

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1

sblm_chol 173.14 7 33.434 12.637

stlh_30mnt_ch

ol 177.14 7 32.049 12.113

Paired Samples Correlations

N

Correlatio

n Sig.

Pair 1

sblm_chol & stlh_30mnt_ch ol

7 .931 .002

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed

) Mean Std.

Deviati on Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference Upper Lower Pair 1 sblm_chol -

stlh_30mnt_chol

-4.000

12.261 4.634 -15.340 7.340 -.863


(74)

c. Setelah 60 menit konsumsi durian

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 sblm_chol

173.14 7 33.434 12.637

stlh_60mnt_ch

ol 177.43 7 33.226 12.558

Paired Samples Correlations

N

Correlatio

n Sig.

Pair 1

sblm_chol & stlh_60mnt_ch ol

7 .863 .012

Paired Samples Test

Paired Differences t df Std.

Sig. (2-tailed) Mean Std.

Deviati on Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference Upper Lower Pair 1 sblm_chol

stlh_60mnt_chol -4.286

17.452 6.596 -20.426 11.855 -.650


(75)

d. Setelah 120 menit konsumsi durian

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1

sblm_chol 173.14 7 33.434 12.637

stlh_120mnt_ch

ol 177.71 7 30.176 11.405

Paired Samples Correlations

N

Correlatio

n Sig.

Pair 1

sblm_chol & stlh_120mnt_ch ol

7 .849 .016

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed

) Mean Std.

Deviati on Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference Upper Lower Pair 1 sblm_chol -

stlh_120mnt_chol

-4.571

17.747 6.708 -20.985 11.842 -.682


(76)

Lampiran 9 Analisa Statistik Pemeriksaan Trigliserida

a. Setelah 15 menit konsumsi durian

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1

sblm_tg 92.86 7 33.118 12.517

stlh_15mnt_t

g 103.86 7 39.696 15.004

Paired Samples Correlations

N

Correlatio

n Sig.

Pair 1

sblm_tg &

stlh_15mnt_tg 7 .867 .012

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed

) Mean Std.

Deviatio n Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference Upper Lower Pair 1 sblm_tg – stlh_15mnt_tg -11.00 0

19.824 7.493 -29.334 7.334 -1.46 8


(77)

b. Setelah 30 menit konsumsi durian

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1

sblm_tg 92.86 7 33.118 12.517

stlh_30mnt_t

g 124.00 7 62.215 23.515

Paired Samples Correlations

N

Correlatio

n Sig.

Pair 1

sblm_tg &

stlh_30mnt_tg 7 .173 .711

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed

) Mean Std.

Deviati on Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference Upper Lower Pair 1 sblm_tg

stlh_30mnt_tg

-31.14 3

65.242 24.659 -91.481 29.196 -1.263


(78)

c. Setelah 60 menit konsumsi durian

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1

sblm_tg 92.86 7 33.118 12.517

stlh_60mnt_t

g 107.57 7 44.844 16.949

Paired Samples Correlations

N

Correlatio

n Sig.

Pair 1

sblm_tg &

stlh_60mnt_tg 7 .796 .032

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed

) Mean Std.

Deviati on Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference Upper Lower Pair 1 sblm_tg -

stlh_60mnt_tg

-14.71 4

27.250 10.300 -39.916 10.488 -1.429


(79)

d. Setelah 120 menit konsumsi durian

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1

sblm_tg 92.86 7 33.118 12.517

stlh_120mnt_

tg 118.57 7 58.123 21.968

Paired Samples Correlations

N

Correlatio

n Sig.

Pair 1

sblm_tg & stlh_120mnt_ tg

7 .735 .060

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed

) Mean Std.

Deviati on Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference Upper Lower Pair 1 sblm_tg -

stlh_120mnt_tg

-25.71 4

40.549 15.326 -63.216 11.787 -1.678


(80)

Lampiran 10 Analisa Statistik Pemeriksaan HDL a. Setelah 15 menit konsumsi durian

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1

sblm_hdl 58.57 7 13.464 5.089

stlh_15mnt_h

dl 55.57 7 7.913 2.991

Paired Samples Correlations

N

Correlatio

n Sig.

Pair 1

sblm_hdl & stlh_15mnt_h dl

7 .841 .018

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed

) Mean Std.

Deviati on Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference Upper Lower Pair 1 sblm_hdl -

stlh_15mnt_hdl


(81)

b. Setelah 30 menit konsumsi durian

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1

sblm_hdl 58.57 7 13.464 5.089

stlh_30mnt_h

dl 58.86 7 10.792 4.079

Paired Samples Correlations

N

Correlatio

n Sig.

Pair 1

sblm_hdl & stlh_30mnt_h dl

7 .844 .017

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed ) Me an Std. Deviati on Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference Upper Lower Pair 1 sblm_hdl - stlh_30mnt_hdl -.286


(1)

Lampiran 12 Analisa Statistik Pemeriksaan Sistol

a.

15 menit setelah konsumsi durian

b.

30 menit setelah konsumsi durian

Paired Samples Statistics

126.43 7 8.522 3.221

120.71 7 12.392 4.684

sis tolTD_s ebelum sis tolTD_15menit Pair

1

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean

Paired Samples Correlations

7 .778 .039

sis tolTD_s ebelum & s istolTD_15menit Pair

1

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

5.714 7.868 2.974 -1.562 12.991 1.922 6 .103 sistolTD_sebelum

- sistolTD_15menit Pair

1

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper 95% Confidence

Interval of the Difference Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Paired Samples Statistics

126.43 7 8.522 3.221

120.71 7 12.392 4.684

sis tolTD_s ebelum sis tolTD_15menit Pair

1

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean

Paired Samples Correlations

7 .778 .039

sis tolTD_s ebelum & s istolTD_15menit Pair

1


(2)

c.

Setelah 60 menit konsumsi durian

d.

Setelah 120 menit konsumsi durian

Paired Samples Test

5.714 7.868 2.974 -1.562 12.991 1.922 6 .103 sistolTD_sebelum

- sistolTD_15menit Pair

1

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper 95% Confidence

Interval of the Difference Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Paired Samples Statistics

126.43 7 8.522 3.221

116.43 7 8.522 3.221

sis tolTD_s ebelum sis tolTD_60menit Pair

1

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean

Paired Samples Correlations

7 .082 .861

sis tolTD_s ebelum & s istolTD_60menit Pair

1

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

10.000 11.547 4.364 -.679 20.679 2.291 6 .062 sistolTD_sebelum

- sistolTD_60menit Pair

1

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper 95% Confidence

Interval of the Difference Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Paired Samples Statistics

126.43 7 8.522 3.221

111.43 7 8.997 3.401

sis tolTD_s ebelum sis tolTD_120menit Pair

1

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean


(3)

Paired Samples Correlations

7 -.574 .177

sis tolTD_s ebelum & sis tolTD_120menit Pair

1

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

15.000 15.546 5.876 .623 29.377 2.553 6 .043 sistolTD_sebelum

-sistolTD_120menit Pair

1

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper 95% Confidence

Interval of the Difference Paired Differences


(4)

Lampiran 13 Analisa Statistik Pemeriksaan Diastol

a.

Setelah 15 menit konsumsi durian

b.

Setelah 30 menit konsumsi durian

Paired Samples Statistics

78.57 7 6.901 2.608

79.29 7 4.499 1.700

diastolTD_sebelum diastolTD_15menit Pair

1

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean

Paired Samples Correlations

7 .499 .255

diastolTD_sebelum & diastolTD_15menit Pair

1

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

-.714 6.075 2.296 -6.333 4.904 -.311 6 .766 diastolTD_sebelum

-diastolTD_15menit Pair

1

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper 95% Confidence

Interval of the Difference Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Paired Samples Statistics

78.57 7 6.901 2.608

81.43 7 6.901 2.608

diastolTD_sebelum diastolTD_30menit Pair

1

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean

Paired Samples Correlations

7 .400 .374

diastolTD_sebelum & diastolTD_30menit Pair

1


(5)

c.

Setelah 60 menit konsumsi durian

d.

Setelah 120 menit konsumsi durian

Paired Samples Test

-2.857 7.559 2.857 -9.848 4.134 -1.000 6 .356 diastolTD_sebelum

-diastolTD_30menit Pair

1

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper 95% Confidence

Interval of the Difference Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Paired Samples Statistics

78.57 7 6.901 2.608

83.57 7 4.756 1.798

diastolTD_sebelum diastolTD_60menit Pair

1

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean

Paired Samples Correlations

7 .689 .087

diastolTD_sebelum & diastolTD_60menit Pair

1

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

-5.000 5.000 1.890 -9.624 -.376 -2.646 6 .038 diastolTD_sebelum

-diastolTD_60menit Pair

1

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper 95% Confidence

Interval of the Difference Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Paired Samples Statistics

78.57 7 6.901 2.608

80.00 7 5.774 2.182

diastolTD_s ebelum diastolTD_120menit Pair

1

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean


(6)

Paired Samples Correlations

7 .418 .350

diastolTD_sebelum & diastolTD_120menit Pair

1

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

-1.429 6.901 2.608 -7.811 4.953 -.548 6 .604 diastolTD_sebelum

-diastolTD_120menit Pair

1

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper 95% Confidence

Interval of the Difference Paired Differences