Efektivitas Inokulasi Isolat Bakteri terhadap Serapan Mineral pada Pedet Peranakan Friesian Holstein Lepas Sapih

EFEKTIVITAS INOKULASI ISOLAT BAKTERI TERHADAP
SERAPAN MINERAL PADA PEDET PERANAKAN
FRIESIAN HOLSTEIN LEPAS SAPIH

SKRIPSI
DESRA C SIHOMBING

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
i

RINGKASAN
DESRA C SIHOMBING. D24063311. 2010. Efektivitas Inokulasi Isolat Bakteri
terhadap Serapan Mineral pada Pedet Peranakan Friesian Holstein Lepas
Sapih. Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan,
Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Prof. Dr. Ir. Toto Toharmat, M. AgrSc.
Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Kartiarso, MSc.
Unsur mineral sangat penting dalam metabolisme baik pada tubuh hewan

maupun manusia. Unsur mineral esensial makro seperti Ca, Mg, Na, K, dan P
diperlukan untuk menyusun struktur tubuh seperti tulang dan gigi, sedangkan unsur
mikro seperti Fe, Cu, Zn, Mo, dan I berfungsi untuk aktivitas sistem enzim dan
hormon dalam tubuh.
Secara alami, mineral esensial makro dan mikro terdapat dalam pakan, akan
tetapi kecukupan kandungan mineral tersebut dalam memenuhi kebutuhan ternak
tidak selalu tercapai. Kecukupan mineral pada pedet masa peralihan dari periode
menyusu ke periode lepas sapih merupakan masalah tersendiri, karena pedet pada
periode tersebut harus mampu memanfaatkan nutrien dari pakan padat sedangkan
kemampuan pencernaanya masih terbatas. Percernaan fermentatif oleh mikroba
rumen sangat menentukan ketersediaan nutrien termasuk mineral dalam periode
tersebut. Oleh karena itu, manipulasi percepatan perkembangan mikroba rumen
diperkirakan dapat mengubah utilisasi mineral pada periode tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serapan mineral pada pedet lepas
sapih yang disuplementasi mineral dan selama periode menyusu mendapat inokulasi
isolat mikroba rumen pencerna serat. Penelitian ini menggunakan sembilan ekor
pedet umur dua minggu dengan rataan bobot badan 37,0±5,0 kg. Sebanyak empat
ekor pedet mendapat perlakuan inokulasi bakteri dan 5 ekor pedet tanpa inokulasi
sebagai kontrol.
Peubah yang diukur adalah konsumsi, absorpsi, ekskresi dan kadar mineral

Ca, P, Mg, dan Zn darah. Data dinalisis secara statistik menggunakan Uji T. Apabila
terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji regresi. Perlakuan inokulasi
isolat bakteri selama masa menyusu tidak mempengaruhi konsumsi bahan kering,
namun meningkatkan (P