Sistem Online ticketing Kereta Api

40 penyedia jasa angkutan darat yang banyak diminati oleh masyarakat. Maka, diperlukan gebrakan ide atau kegiatan baru untuk semakin memperluas perkembangan perusahaan menunjukkan pelayanan yang baik pada masyarakat. PT. KAI sebagai jasa layanan angkutan akan memusatkan inovasi lebih kearah pelayanan pada penumpang. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pelayanan ini tidak hanya di atas kereta, namun dari awal kedatangan calon penumpang untuk memperoleh informasi tentang jadwal keberangkatan, kereta yang dituju, pelayanan perolehan tiket kereta hingga naik kedalam kereta dan siap dalam perjalanan. Hal inilah yang akan terus diperhatikan oleh perusahaan untuk mempertahankan kondisi perusahaan salah satunya dengan menerapkan layanan tiket untuk calon penumpang yang saat ini dapat diperoleh secara online.

B. Sistem Online ticketing Kereta Api

Tiket merupakan salah satu dokumen resmi milik pelanggan sebagai salah satu tanda bukti menggunakan pelayanan jasa angkutan. Tiket tersebut berupa isi identitas diri pengguna jasa serta berisi nomor tempat duduk yang dimiliki. Sebagai salah satu penyelenggara pelayanan jasa angkutan, untuk dapat menggunakan atau menaiki kereta api, calon penumpang harus memiliki tiket sebagai tanda bukti dapat menggunakan jasa ini. Untuk dapat memperoleh sebuah tiket, calon penumpang harus terlebih dahulu mengetahui informasi tujuan keberangkatan, waktu keberangkatan, kereta yang akan digunakan, tarif tiket kereta, serta mengisi identitas diri sesuai dengan kartu identitas yang dimiliki. 41 Dalam perkembangannya, kereta api telah menerapkan beberapa sistem tiket yang diberlakukan sebelumnya, yakni manual dan semi online. Awalnya, kedua sistem ini dilakukan untuk memudahkan pelanggan mendapatkan tiket KA. Namun, beberapa aspek dipertimbangkan kembali untuk menggunakan kedua, sistem tiket ini. Alasan pertama yakni dalam sistem tiket online yang ternyata membuat terjadinya penumpukkan penumpang di area stasiun, selain itu munculnya calo – calo yang merugikan para pelanggan KA. Alasan kedua untuk penerapan sistem semi online, saat itu cukup memudahkan para pelanggan KA untuk mendapatkan tiket KA, namun terkadang sering terjadi double seat atau penomoran ganda tempat duduk sehingga sering memunculkan kesalahan sistem karena pembelian tiket tersebut dapat dari stasiun keberangkatan di daerah operasi. Namun, pada saat ini seiring dengan perkembangan zaman teknologi, PT KAI juga menggunakan sistem baru untuk penjualan tiket yang dilakukan yakni RTS Rail Ticketing System. Kegunaaanya yakni sebagai pengawas atau mengontrol penjualan tiket, serta sebagai data informasi jumlah tempat duduk yang masih disediakan oleh KAI. Adanya ketetapan atau pembuatan suatu kebijakan untuk tiket KA, berada di bawah pengawasan Direktorat Komersial. Dalam hal ini terdapat tiga unit yang bertugas yakni unit Passenger Transport Marketing CP, Passenger Transport Sales CT dan Hospitality and Customer Care CH. Melalui unit ini berkaitan dengan para tim yang bertugas baik untuk lingkungan luar dan dalam organisasi. 42 Ketiga unit di direktorat komersial merupakan unit yang berkaitan secara langsung dengan pertiketan, dari peramalan tarif tiket yang diberlakukan untuk kereta api hingga rute jalur keberangkatan kereta, peraturan pelayanan penumpang, perencanaan strategis pemasaran angkutan penumpang, dan untuk pengelolaan unit tiket untuk proses penjualan serta pengkomunikasian tantang aturan sistem tiket. Maka terbagilah pada masing-masing unit ke dalam sub unit yang dipilih untuk lebih menspesifikan hasil penelitian yang didapat yakni unit CP terbagi lagi pada sub-unit CPS Strategic Passenger Marketing Plan, CPI Passenger Marketing Data Information, CPT Passenger Tarif, serta Promotion and Marketing Communication CPM. Unit CT terbagi dalam sub-unit CTC Ticketing Center dan CTD Ticket Sales and Channel Distribution. Sedangkan Unit CH dikelompokkan pada dua sub-unit yakni CHC Customer Care dan CHT Contact Center. Unit tersebut saling berkaitan dalam melaksanakan aturan proses pertiketan mulai dari program konsep tiket yang diolah sebelum melakukan penjualan, hingga unit yang langsung melakukan aksi yakni pada sales ticketing dan pelayanan pemberian informasi pada calon penumpang mengenai masalah sistem kebijakan tiket pada lingkungan eksternal. Kebijakan suatu organisasi merupakan hasil dari pengorganisasian. Proses ini adalah proses seseorang dalam mempersepsikan lingkungan dan hasil dari persepsi tersebut dijadikan sebuah landasan untuk tindakan yang akan dilakukan. PT KAI sebelum melakukan suatu perubahan peraturan atau sistem khususnya dalam 43 sistem ticketing akan mencari tahu terlebih dahulu hambatan yang dihadapi, menerima informasi dari berbagai lingkungan tentang sistem ticketing terdahulu, sehingga sistem ticketing tersebut diperbaharui menjadi secara online seperti saat ini. Online ticketing ini adalah pembelian tiket atau pelanggan dalam memperoleh tiket yang dapat dilakukan melalui media website KAI, atau aplikasi smartphone lainnya. Online ticketing ini juga adalah akses pembelian tiket KA melalui berbagai agen resmi penjualan tiket KA maupun melalui toko waralaba seperti Indomaret dan Alfamart. Dalam online ticketing itu berisi konten informasi daftar harga, jadwal dan nama KA keberangkatan serta informasi sisa tempat duduk yang dapat diberikan pada penumpang. Apabila para pelanggan ini membeli melalui akses online ini maka, saat keberangkatan para calon penumpang hanya menyerahkan bukti struk pembayaran di loket stasiun keberangkatan untuk ditukarkan menjadi bukti tempat duduk. Sistem ini hampir serupa dengan pemberlakuan sistem tiket dari maskapai penerbangan. Melalui metode ini maka pihak KAI dapat mengurangi jumlah penumpang yang membeli tiket di stasiun serta mengurangi dari adanya calo. Perubahan sistem online menjadi online ticket ini arahnya menjelaskan kepada tiga hal yakni tarif, regulasi dan pelayanan. Melalui adanya sistem ini, maka bagi para calon penumpang akan mudah mendapatkan segala bentuk informasi mengenai harga tiket, jadwal tiket dan jenis kereta yang akan dipilih Kelas ekonomi, bisnis dan eksekutif. 44

C. Layanan Tiket Online Kereta Api