commit to user 9
Tekstur  dari  kotoran  kambing  adalah  khas,  karena  berbentuk  butiran- butiran  yang  agak  sukar  dipecah  secara  fisik  sehingga  sangat  berpengaruh
pada  proses  dekomposisi  dan  proses  penyediaan  haranya,  nilai  rasio  CN pupuk  kambing  umumnya  masih  diatas  30.  Pupuk  yang  baik  harus
mempunyai  rasio  CN    20,  sehingga  pupuk  kambing  lebih  baik  bila dikomposkan terlebih dahulu. Kadar air pupuk kandang kambing lebih rendah
dari  pupuk  kandang  sapi  dan  sedikit  lebih  tinggi  dari  pupuk  kandang  ayam. Kandungan  hara  pupuk  kandang  kambing  mengandung  Kalium  yang  relatif
lebih  tinggi  dari  pupuk  kandang  lainnya.  Sementara  kadar  N  dan  P  hampir sama  dengan  pupuk  kandang  lainnya  Wiwik  dan  Widowati,  2006.  Selain
unsur  hara  makro,  kotoran  kambing  juga  menyediakan  unsur-unsur  mikro seperti  Mn,  Zn  dan  Cu  yang  dibutuhkan  oleh  tanaman  Kallah  dan  Adamu
1988 cit. Osuhor et al., 2002 .
C. Kualitas Larutan Nutrisi dalam Sistem Hidroponik
Budidaya  tanaman  secara  hidroponik  dilakukan  tanpa  tanah,  tetapi menggunakan larutan nutrisi sebagai sumber utama pasokan nutrisi tanaman.
Pada  budidaya  tanaman  dengan  media  tanah,  tanaman  memperoleh  unsur hara  dari  tanah,  tetapi  pada  budidaya  tanaman  secara  hidroponik,  tanaman
memperoleh unsur hara dari larutan nutrisi yang dipersiapkan khusus. Larutan nutrisi dapat diberikan dalam bentuk genangan atau dalam keadaan mengalir.
Selain  itu,  larutan  nutrisi  juga  dapat  dialirkan  ke  media  tanam  hidroponik sebagai tempat berkembangnya akar Suhardiyanto, 2009.
Tanaman  membutuhkan  unsur  hara  esensial  karena  bila  satu  saja diantaranya tidak tersedia maka tanamannya akan mati atau minimal tanaman
tidak  mampu  menyelesaikan  siklus  hidupnya.  Ke-16  unsur  hara  esensial tersebut  digolongkan  menjadi  unsur  hara  makro  dan  unsur  hara  mikro.
Disebut  unsur  hara  makro  karena  dibutuhkan  oleh  tanaman  dalam  jumlah yang  banyak  dan  sebaliknya  unsur  hara  mikro  dibutuhkan  anaman  relatif
sedikit.  Unsur  hara  makro  terdiri  dari  Karbon  C,  Hidrogen  H,  Oksigen O, Nitrogen N, Fosfor P, Kalium K, Kalsium Ca, Magnesium Mg,
commit to user 10
dan Sulfur S. unsur hara mikro terdiri dari Besi Fe, Mangan Mn, Boron B,  Tembaga  Cu,  Klor  Cl,  Seng  Zn,  dan  Molybdenum  Mo
Hartus, 2008. Kunci  utama  dalam  pemberian  larutan  nutrisi  atau  pupuk  pada  sistem
hidroponik adalah pengontrolan konduktivitas elektrik electro conductivity = EC  atau  aliran  listrik  di  dalam  air  dengan  menggunakan  alat  EC  meter.
Selain EC, pH juga merupakan faktor yang penting untuk dikontrol. Formula nutrisi  yang  berbeda  mempunyai  pH  yang  berbeda,  karena  garam-garam
pupuk  mempunyai  tingkat  kemasaman  yang  berbeda  jika  dilarutkan  dalam air. Untuk mendapatkan  hasil  yang baik, pH larutan  yang direkomendasikan
untuk tanaman sayuran pada kultur hidroponik adalah antara 5,5 sampai 6,5. Ketersediaan Mn, Cu,  Zn, dan Fe berkurang pada pH  yang lebih tinggi,  dan
sedikit  ada  penurunan  untuk  ketersediaan  P,  K  ,  Ca  dan  Mg  pada  pH  yang lebih rendah. Penurunan ketersediaan nutrisi berarti penurunan serapan nutrisi
oleh tanaman Rosliani dan Sumarni, 2005. Dalam sistem hidroponik, untuk mengukur kepekatan pupuk digunakan
istilah  EC  Elektro  Conductivity  dengan  satuan  mmhocm  satuan  daya pengantar  listrik  atau  mScm.  Selain  EC  kadang-kadang  juga  digunakan
istilah  cF  Conductivity  Factor.  Namun  istilah  cF  jarang  digunakan.  Setiap bahan  kimia  mempunyai  EC  yang  berbeda.  Pada  dasarnya  setiap  unsur
mempunyai  daya  larut  yang  baik  dalam  kisaran  pH  tertentu.  Jika  pH  terlalu rendah, daya larut unsur tersebut akan menurun sehingga daya serap tanaman
terhadap  unsur  tertentu  kemungkinan  akan  berkurang.  Akibatnya,  tanaman akan  menunjukkan  gejala  defisiensi  unsur  tersebut.  Hal  yang  sama  akan
terjadi jika pH terlampau tinggi Karsono et al., 2002.
D. Karakteristik dan Kebutuhan Hara Kailan